You are on page 1of 32

MEDAN MAGNET

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

YUNARKO DWI WIBOWO ZIKRI ARIF BAYU HERY PURNOMO ALVIAN FISA HAFIZ N VIJAYA MARCELLIA CRENATA BUDI HANDOKO

Kelompok 1

Medan Magnet

Penjelasan Umum
Tidak ada kutub magnet tunggal (atau muatan magnet). Muatan listrik dapat dipisahkan, tetapi kutub magnet selalu berpasangan satu utara dan satu selatan. Kutub berlawanan (N dan S) tarik-menarik dan kutub sejenis (N dan N, atau S danS) tolak menolak. Magnet batang ini akan tetap "permanent" sampai sesuatu terjadi untuk menghilangkan hubungan atom magnet dalam batang seperti iron, nickel, atau cobalt.

Medan Magnet Bumi


Medan magnet
bumi terbentuk dari batang magnet sangat besar, tetapi dengan kutub selatan terletak dekat kutub utara bumi (dekat Canada).

Garis medan
magnet keluar bumi dekat Antarctica dan masuk dekat Canada.

Percobaan Oersted

Oersted berhasil mengungkapkan misteri hubungan antara listrik dengan magnet. Ia berhasil membuktikan bahwa penghantar yang dialiri arus listrik dapat menghasilkan medan magnet.
1777-1851

Percobaan Oersted
Keterangan : (a) Kawat ketika belum dialiri arus listrik, jarum kompas berimpit dengan kawat. (b) Kawat dialiri arus listrik ke arah selatan maka jarum kompas akan menyimpang ke arah timur (c) Kawat dialiri arus listrik ke arah utara maka jarum kompas akan menyimpang ke arah barat

Percobaan di atas membuktikan bahwa ketika kawat dialiri arus maka akan ada medan magnet yang timbul di sekitar kawat, hal ini bisa dibuktikan dengan menyimpangnya jarum kompas. Arah medan magnet yang ditimbulkan dapat ditentukan dengan menggunakan aturan tangan kanan.

Gaya yang bekerja pada muatan yang bergerak dalam medan magnetik
Muatan Bergerak Arus Listrik Medan Magnet

B
B

FB

v
Medan magnetik menembus bidang

Eksperimen Menunjukkan

Gaya yang bekerja pada muatan yang bergerak dalam medan magnetik
Besarnya gaya magnetik FB yang bekerja pada suatu partikel sebanding dengan muatan q dan laju partikel |v| Besar dan arah dari gaya FB bergantung pada kecepatan partikel v dan besar & arah medan magnetik B

Gaya yang bekerja pada muatan yang bergerak dalam medan magnetik
Ketika partikel bergerak sejajar dengan vektor medan magnetik, gaya magnetik yang bekerja pada partikel adalah nol Ketika vektor kecepatan partikel v membuat sudut 0 dengan medan magnetik, gaya magnetik bekerja dalam arah yang tegak lurus dengan v dan B. Dengan kata lain F bidang yang dibentuk oleh v dan B

Gaya yang bekerja pada muatan yang bergerak dalam medan magnetik
Gaya magnetik yang bekerja pada muatan positif berlawanan arah dengan gaya magnetik yang bekerja pada muatan negatif yang begerak dalam arah yang sama Besarnya medan magnetik yang bekerja pada partikel yang bergerak sebanding dengan sin dimana adalah sudut yang dibentuk vektor kecepatan partikel dan medan magnetik B

Gaya yang bekerja pada muatan yang bergerak dalam medan magnetik
Eksperimen menunjukkan bahwa:

Gaya magnet

(F )

F qvB sin
Atau dalam bentuk vektor

F qv B

FLUKS MAGNET
Garis Medan Magnet

Garis medan magnet dari:


a)magnet tetap, b)kumparan silinder, c)iron-core electromagnet, d)kawat lurus pembawa arus, e)dan penghantar lingkaran pembawa arus.

Fluks Magnet
Sebagaimana fluks listrik, fluks magnet juga dapat diilustrasikan sebagai banyaknya garis medan yang menembus suatu permukaan.

Fluks magnet melalui elemen luasan dA didefinisikan sebagai

d B .dA d B cos.dA
B = rapat fluks magnet banyaknya garis induksi magnet per satuan luas (W/m2, T, tesla) = fluks magnet banyaknya garis induksi magnet yang melalui suatu luasan (weber, W)

Orbit partikel bermuatan dalam medan magnet

Sebuah partikel bermuatan bergerak dalam bidang tegak lurus terhadap medan magnet akan bergerak dalam orbit melingkar dengan gaya magnet bekerja sebagai gaya sentripetal. Arah gaya ditentukan dengan righthand rule.

Perhatikan!!! laju tidak berubah tetapi arah berubah

Orbit partikel bermuatan dalam medan magnet


Karena gaya selalu dalam arah radial, ia bekerja untuk mempertahankan partikel bergerak dalam lingkaran Dengan menghitung gaya sentripetal dengan gaya magnet dan menyelesaikannya untuk R radius lintasan melingkar,

mv2 / R = q v B
dan

R=mv/qB

Velocity selector untuk partikel bermuatan

Suatu medan listrik dan medan magnet ditempatkan pada sebelah kanan masing2 dapat berfungsi sbg sebuah "velocity selector." Ketika gaya ke atas = gaya ke bawah (gambar b), muatan akan bergerak dalam garis lurus (horizontal). Laju dapat diperoleh dari persamaan q

v B = q E, atau

v= E / B

Mass spectrometer
Partikel bermuatan yang meninggalkan sebuah velocity selector (kecepatan diketahui) dapat dimasukkan ke dalam sebuah chamber dengan medan magnet sebagaimana terlihat. Dalam orbit melingkar persamaan di atas R = mv / q B kita dapat mensubstitusikan v = E / B untuk mendapatkan

R = m E / q B2
di mana kita dapat menyelesaikan utk m / q, mass-to-charge ratio. Dengan mengetahui muatan (keadaan terionisasi) dan radius terukur kita dapat menemukan massa partikel

TUGAS
1. Deutron , yaitu isotop hidrogen yang massanya mendekatai 2 amu, bergerak dalam lintasan melingkar yang radiusnya 40 cm dalam medan magnetik yang rapat fluksnya 1,5 T. Tentukan a. kecepatan deutron tersebut b. waktu yang diperlukan deutron membuat setengah lingkaran c. beda potensial deutron tersebut

dik : deutron, massanya mendekati 2 amu

r = 40 cm=0,4m B = 1,5 Wb/m2 dit: a. kecepatan b. t untuk putaran c. V

Jawaban: a. r=mv/qB sehingga v=rBq/m karena deutron, maka q/m = 4,8 x 107 C/kg Maka : v = 0,4 x 1,5 x 4,8 x 107 = 2,88 x 107 m/s b. Persamaan gerak melingkar (untuk satu putaran)

v = 2r/t sehingga t = 2r/v untuk putaran : t = 2r/v = r/v


= ( r)/v = ( 0,4) / 2,88 x 107 = 4,36 x 10-8 sekon

c. qV = m v2

V = ( m v2)/q

dari soal a diperoleh v= 2,88 x 107 m/s = x (2,88 x 107 m/s )2/4,8 x 107 = 8,6 x 106 V = 8,6 MV

2. Kecepatan V0 sebuah elektron di titik A adalah 107 m/s. Tentukan: a. besar dan arah induksi medan magnetik yang menyebabkan elektron bergerak setengah lingkaran dari A ke B b. waktu yang diperlukan elektron bergerak dari A ke B
V0

A 10 cm

dik: elektron

Vo = 107 m/s, r = 5 cm =0,05 m

a. B = mv/qr = (9,1 x 10-31 x 107)/(1,6 x 10-19 x 0,05) = 1,138 x 10-3 T


Besar induksi magnetik yang di hasilkan elektron tersebut adalah 1,138 x 10-3 T Dan arah induksi magnetiknya adalah
X X

sesuai dengan kaidah tangan kanan maka arah B menembus bidang

b. t putaran : t = ( x r)/V = ( x 0,05)/ 107 = 1,57 x 10-8 s

3. Sebuah elekton pada gambar televisi dipercepat dari keadaan diam oleh beda potensial 20000 V. kemudian elektron melewati daerah medan magnet sehingga bergerak membentuk lintasan lingkaran dengan jari-jari 12 cm. tentukan besar induksi medan magnet tersebut

v = (rBq)/m qV = mv2 qV = m ((rBq)/m)2 V = r2 B2 (q/m) B = 1/r x ((2mv)/q)1/2 = 1/0,12 x ((2 x 9,1 x 10^-31x 2 x10^4)/1,6 x 10^-19)1/2 = 1/0,12 x 4,77 x 10-4 = 3,97 x 10-3 T

4. Sebuah partikel yang massanya m dan muatan +q bergerak mulai dari pusat (gambar). Ada medan listrik E merata dalam arah y positif dan medan magnetik B merata menuju pembaca. Dalam buku pelajaran yang lebih tinggi tingkatnya akan dijelaskan bahwa lintasan partikel itu berbentuk sikloid yang radius lengkungnya di titik teratas sama dengan dua kali koordinat-y di titik tersebut. Tentukan: a. mengapa lintasannya berbentuk sikloid dan berulang-ulang. b. kecepatan di sembarang titik sama dengan 2qEy / m c. dengan menerapkan H.Newton, kecepatan pada titik teratas tersebut adalah y 2E / B E
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Dijawab : a. kecepatan maksimum terjadi di bagian atas pada kurva sikloid, yaitu pada radius lengkung paling besar. Setelah mencapai radius lengkung yang paling besar, partikel diperlambat oleh medan listrik. Karena kembali ke y = 0, maka kec partikel turun, ini menunjukkan berkurangnya gaya magnet, sampai partikel itu berhenti sepenuhnya. Lalu medan listrik akan menydiakan kembali percepatan yang searaha sumbu y dengan partikel, sehingga partikel akan terus bergerak berulang kali.

b. Usaha akibat medan listrik : W = Fd


F (gaya listrik) = qE d (perpanjangan) = y

maka : W = qEy Usaha akibat energi listrik : W = mv2 sehingga : Wenergi listrik = Wmedan listrik mv2 = qEy v2 = (2qEy)/m v = ((2qEy)/m)1/2 (terbukti)

c.

FE v FB r =2y -------------------------------------

FB = gaya magnet
FE = gaya listrik v = ((2qEy)/m)1/2

maka: Fy = FE-FB = (-mv2)/r qE - qvB = (-mv2)/r qE qvB = (-m)(2qEy)/(2y)(m) qE qvB = -qE 2qE = qvB 2E = vB v = (2E)/B (terbukti)

5. Dua ion positif yang muatannya sama-sama q tetapi massanya tidak sama, yaitu m1 dan m2, berpecepatan dalam arah horizontal dari keadaan diam pada beda potensial V. Keduanya kemudian masuk sebuah daerah induksi magnetik B merata, tegak lurus pada bidang lintasan . a. buktikan bahwa jika berkas ion itu memasuki magnetik sepanjang sumbu-x maka harga koordinat-y untuk masing-masing ion pada sembarang wakti t mendekati
y Bx 2 q / 8mV
1/ 2

b. Dapatkah susunan persamaan ini dipakai untuk pemisahaan isotop

y B x +++++++++++++++++++++++++++++++++ v -------------------------------------------------------x qvB E

+
F = ma

qV

Dijawab: a. 1/2mv2 = qV v = ((2qV)/m)1/2 F = qvB ma = qvB , a = (qvB)/m x = vt t = x/v = x/((2qV)/m)1/2


y = a t2 = (qvB)(x/v)2/m = 1/2(qBx2)(v/v2)/(m) = (qBx2)(mv) = (qBx2)/m(m/2qV)1/2 = Bx2 ((q2m)/(4m2x2qV))1/2 = Bx2(q/8mV)1/2 (terbukti)

You might also like