You are on page 1of 8

BAB I PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat. Beberapa factor yang mempengaruhi kesehatan yaitu factor sosial budaya termasuk ekonomi, lingkungan fisik dan biologis Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medik Rs. Islam Faisal Makassar ,yaitu penderita Demam Typoid antara tahun 2007 2009 sebanyak 74 orang,dimana laki-laki sebanyak 37 orang dan perempuan sebanyak 37 orang, diantaranya belum ada yang meninggal. B. TUJUAN PENULISAN Tujuan umum dan tujuan khusus. C. MANFAAT PENULISAN Institusi, rumah sakit, klien dan keluarga,serta penulis D. METODE PENULISAN Metode kepustakaan, studi kasus, dan studi documenter, E. SISTEMATIKA PENULISAN BAB : Pendahuluan BAB II : Tinjauan pustaka BAB III : Tinjauan kasus BAB IV : Pembahasan BAB V : Penutup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN MEDIS 1. Pengertian Thypus abdominalis adalah suatu penyakit infeksi akut yang menyerang saluran pencernaan bagian bawah/usus halus. 2. Etiologi Disebabkan oleh salmonella typosa, salmonella paratypi A, paratypi B, pratypi C,basil ggram negative yang bergerak dengan bulu getar, tidak berspora 3. Anatomi fisiologi Anatomi saluran pencernaan terdiri dari : Mulut, esophagus, gaster (lambung), usus halus, usus besar, dan anus 4. Insiden Geografi, musim, jenis kelamin, umur, 5. Patofisiologi a). Minggu I : Awal terinfeksi b). Minggu II : Suhu tubuh berangsur-angsur meningkat tiap hari dan biasanya menuru pada pagi hari meningkat pada sore hari c). Minggu III : Suhu tubuh berangsur-angsur turun dan normal kembali di akhir minggu. d). Minggu IV : Merupakan stadium penyembuhan. 6. Manifestasi klinik Demam, gangguan pada saluran pencernaan, gangguan kesadaran menurun

7. Komplikasi a).Dapat terjadi pada usus halus, yang umumnya jarang terjadi akan tetapi sering total yaitu : Perdarahan usus, perporasi usus, peritonitis. b). Komplikasi luar usus terjadi lokalisasi peradangan akibat sepsis meningitis, kolesistisis, dan encepalopati,,, 8. Prognosis Tergantung pada umur, keadaan umum, derajat kekebalan penderita, jumlah dan virulensi salmonella serta cepatnya pengobatan. 9. Penatalaksanaan medic Perawatan demam typoid, klorampenikol, diet, dan obat. B. KONSEP DASAR KEPERAWATAN 1. Pengkajian 2. Diagnosa keperawatan 3. Rencana keperawatan 4. Implementasi 5. Evaluasi

BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN Alasan masuk RS Klien masuk RS Dengan keluhan Demam yang dirasakan selama 2 hari.yang sifatnya naik turun disertai pusing, mual muntah dan anoreksia. Tanda-tanda vital TD : 90/60 mmHg N P S : 102x/menit : 84x/menit : 36 0C

B. KLASIFIKASI DATA C. ANALISA DATA D. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d intake yang tidak adekuat 2. Gangguan eliminasi BAB (Konstipasi) b/d penurunan peristaltic usus 3. Gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygiene b/d bedrest. E. RENCANA KEPERAWATAN F. CATATAN PERKEMBANGAN

BAB IV PEMBAHASAN

A. PENGKAJIAN Menrut teori gejala yang timbul pada penderita Demam typoid yaitu : Penderita cepat lelah Anoreksia Sakit kepala Rasa tidak enak di perut dan nyeri sendi Demam Gangguan pada bibir kering dan pecah-pecah Lidah kotor Menurut kasus : Demam Anoreksia Susah tidur Lemah Konstipasi Porsi makan tidak di habiskan Batuk lendir

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN Menurut teori DEPKES 2009 Typoid ada 9 diagnosa 1.) Gangguan rasa nyaman panas berhubungan dengan infeksi kuman salmonella. 2.) Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia. 3.) Gangguan pola eliminasi bab (konstipasi) berhubungan dengan pristaltic usus melemah. 4.) Resiko terjadi komplikasi berhubungan dengan infeksi saluran cerna. 5.) Keterbatasan aktifitas berhubungan dengan keharusan bedrest. 6.) Resiko kurang cairan berhubungan dengan panas yang tinggi dan evaporasi 7.) Resiko terjadi gangguan integritas kulit berhubungan dengan istirahat yang lama. 8.) Gangguan pemenuhan personal higiene berhubungan dengan bedrest. 9.) Kecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakitnya. Pada kasus ditemukan 3 diagnosa keperawatan sebagai berikut : 1. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/dintake yang tidak adekuat 2. Gangguan eleminasi BAB (konstipasi) b/d penurunan peristaltic usus 3. Gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygiene b/d bedrest

Kesenjangan yang didapatkan yaitu 2 diagnosa yang ada pada teori tetapi tidak di temukan pada kasus. C. PERENCANAAN Dalam perencanaan asuhan keperawatan, semua intervensi yang ada dalam teori direncanakan pada asuhan keperawatan yang ada dalam kasus, intervensi disesuaikan dengan kebutuhan klien dan kebiasaan rumah sakit.

D. PELAKSANAAN Tindakan yang dilaksanakan pada kasus tidak jauh berbeda dengan teori-teori yang ada dalam rencan keperawatan.

E. EVALUASI Pada tahap ini di bahas mengenai masalah keperawatan yang teratasi dan yang tidak teratasi

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN 1. Pada tahap pengkajian pada klien An. A 2. Dari hasil pengkajian terdapat 3 masalahkeperawatan 3. Pada tahap perencanaan keperawatan 4. Pada tahap pelaksanaan keperawatan 5. Pada tahap evaluasi keperawatan B. SARAN Tujuan penilisan Mengingat bahwa penyakit Demam tyopid sifatnya menular maka perlu dilakukan pencegahan, dan penyuluhan kepada masyarakat. Perawat hendaknya menerapkan proses

keperawatan sehingga dapat diperoleh hasil yang memuaskan Agar tenaga kesehatan, klien, keluarga, dan

perawat lebih meningkatkan perhatatian pada penanganan kasus Demam Typoid

You might also like