Professional Documents
Culture Documents
utama, Riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit masa lalu, riwayat penyakit keluarga, ADL, status ekonimo, kultur dan budaya Mengkaji LB pendidikan pasien Keluhan utama: keluhan yg membawa pasien dtg ke RS: nyeri, kaku sendi/otot, ggn kekuatan otot, gait/langkah, fungsi dan pergerakan sendi, perubahan bentuk, perubahan sensorik/parestesi
PQRST RPD: kaji penyakit yg bersifat sistemik dan berkaitan dgn sistem muskulo (DM, HT, CV, PGK, endokrin), kebiasaan merokok, obat-obatan, alkohol RPK: riwayat yg bd genetik spt kelainan tulang blakang
otot tulang terutama kalsium, vit D, vit C, protein, catat kelebihan/kehilangan BB, obes, beban sendi berlebih, nyeri yg meningkat, penurunna mobilitas Aktifitas: kesulitan berpakaian, menyisir, toileting, alat bantu yg dipakai Aktifitas rutin: berjalan, mengangkat benda berat
nyeri/perubahan posisi, kapan tidur Eliminasi: konstipasi bd imobility Inkontinensia bladder & bowel Psikososial: kesulitan bergerak menimbulkan stress & tak efektif coping, atau hilang kemandirian
Pem. fisik
Inspeksi & palpasi sebagai metoda utama
Kaji postur, langkah, ROM, massa otot, status NV Pengkajian postur & gait
Kaji tkt kesadaran klien Inspeksi: duduk/ berdiri dgn baik Langkah: minta pasien berjalan seharunsya langkah halus, seimbang, lengan bergerak bebas
utk inspeksi Normal spine convex pd toraks dan voncace pd servikal & lumbar, bahu simetris, kaji lordosis, skoliosis, kiposis, gibbus sign Pergerakan sendi: inspeksi & palpasi sendi deteksi abnormal dlm posisi, deformitas, bengkak sebelum ROM Palpasi efusi sendi Bunyi krepitasi slama pkajian
bilateral dgn Muscle strength grading scale 0: tak ada pergerakan otot 1: terlihat gerakan otot tp tdk ada pergerakan sendi 2: bisa bergerak tp tak dpt melawan grafitasi 3: dpt melawan gravitasi tp tdk mampu menahan tahanan 4: mampu melawah tahanan tp tdk kuat bertahan 5: kekuatan normal
abnormal lain Aliran darah Lambat bila ada ggn NV Sirkulasi: kualitas nadi, bengkak, warna, temperatur, cek CRT, bandingkan dgn yg sehat Edema, penurunan nadi, temperatur ekstremitas dingin, pucat, CRT>3 detik
Status neurologi
Cek pergerakan ekstremitas, kelemahan, parestesi,
peningkatan nyeri
Prosedur diagnostik
Hasil radiologi
Hasil lab Implikasi keperawatan
ggn muskuloskeletal Tes DX: radiologi & lab/radiologi invasif/non invasif Test lab: kimia darah, tgkt enzym otot, urine Perawat harus tahu nilai normal & mengerti signifikansi nilai abnormal X-ray: mengkaji integritas tulang /sendi Diambil anteroposterior dan lateral Meminta ps tak bergerak saat di foto
MRI: Gelombang radio & lapangan magnet utk memvisualisasi abnormalitas jaringan lunak Diagnosis ligamen, otot, tendon, cedera kartilago Lepaskan metal selama prosedur spy tidak korslet Psien claustrofobia bisa cemas-->anti anxiety Jelaskan adanya bising selama prosedur
Bone densitometry
Utk mengukur densitas tulang & mendiagnosis
osteoporosis Dual energy x-ray absorptiometry (DEXA) yg sering digunakan Pengukuran tlg belakang, panggul, pergelangan Bone sometri ultrasound mengukur massa pd tumit Informasikan bahwa prosedur cepat & tdk nyeri
Prosedur invasif
Bone scan Pem radioisotp utk mendeteksi ggn muskuloskeletal Radioisotop diinjeksi ke iv & DISIMPAN DITULANG,
akan meningkatkan aliran darah Kondisi patologis meningkatkan uptake isotop: osteomielitis, fraktur patologi, osteoporosis, Ca. penurunan vaskularisasi akan menurunkan uptake isotop. Kaji alergi iodine/seafood, Minta pasien banyak minum, jelaskan isotop tdk berbahaya & diberi 2-3jam sblm scan, bone scan skitar 1 jam
Arthrogram Mengevaluasi struktur rongga sendi Diagnosis trauma ligamen& cedera kapsul sendi Injeksi kontral & cedera kapsul sendi Beri anestesi lokal Teknik aseptik utk mencegah mikroorganisme
Arthroskopy
Melihat secara langsung struktur sendi\mendiagnosis
cedera ligamen, kartilago Bekas tusukan dibalut & pasien diinstruksikan membatasi pergerakan bbrp hari Komplikasi: infeksi, tromboplebitis, effusi sendi, NV hemartrosis
Arthrocentesis
aspirasi cairan sinovial dr sendi yg sering lutut utk
mendiagnosis penyakit sendi & mengeluarkan cairan utk ngurangi nyeri Normal : bening, terang. Bila radang jd keruh & volume meningkat Istrahatkan sendi 24 jam stelah tindakan EMG Mengukur aktifitas listrik pd otot skelet Menusukkan jarum ke otot utk evaluasi kelemahan & nyeri Mendeteksi penyakit otot
Myelogram
Invasive radiogram utk ruang spinal subarachnoid Visualisasi penyakit spinal spt spinal stenosis, tumor, HNP Sering digunakan utk lumbar & spinal Posisi duduk kmdn lumba rpuncture dilakukan dgn menginjeksi radiopaque Komplikasi menimbulkan nyeri kepala Kaji rwyt alergi pasien Setelah tindakan beri banyak minum, bedrest 8jam, posisi supine, flat, kaji perdarahan lumbar , observasi efek zat kontras, mual, muntah, nyeri kepala Cek status neurologi & TV, cegah lifting 24 jam
Prosedur lab
Mengkaji masalah tes urine & darah, enzym otot &
metabolisme mineral Urine 24 jam utk asam urat atau rasio creatinin. Asam urat naik pd penyakit Gout artritis, creatinin naik pd peny otot, ginjal, calsium urin naik pd peny skeletal/bone destruksi Enzym otot keluar saat sel rusak yi creatinin kinase & aspartaateaminotransferase (AST). Aldolase naik pd distrofy otot
pospat dpt terjadi pd ggn muskuloskeletal. Calsium naik pd tumor tulang, multiple myeloma & immobility Calsium turun pd oeteoporosis & osteomalaysia Pospor kebalikan dr kalsium & menurun pd ggn sist muskuloskeletal yg meningkatkan kalsium Alkalin pospat naik pd osteoblastik spt ca tulang, penyembuhan fraktur, osteoporosi
protein naik pd CA
Serum kalsium Serum pospor Alkalin pospatase Kreatinin kinase laki-laki perempuan Aldolase AST ESR Anti nuclear body /ANA C-reaktif protein (CRP) Rematoid fx (RF)
9-11mg/dl 2.8-4.5 mg/dl 20-90U/L 5-55 U/L 5-35 U/l 1-7.5U/l 15-45 <20mm/jam -