You are on page 1of 15

IDENTIFIKASI TUMBUHAN DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI MALANG

MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Etnobotani yang diampu oleh Drs. Sulisetijono, M.Si

Oleh Nur Azizah NIM 100342400923 Offering GB

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI Desember 2012

1. Pisonia alba

Nama Umum Indonesia : Kol bandang (Sunda, Jawa), safe (Roti), hale (Flores),; motong

(Solor), hali (Alor), sayor bulan (Timor), kendu (Irian); kayu wulan, kayu bulan, kayu burang, kayu bulang, buring,; kai lolohun, kayu kulo (sulawesi), suwe, sayor putih, talang; air puiro, ai puti, ail putiil, kau fulan uta ambulane, hate bula, hate bulan (Maluku).

Klasifikasi Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Hamamelidae : Caryophyllales : Nyctaginaceae : Pisonia : Pisonia alba

Deskripsi Kol banda merupakan tanaman asli Indonesia, terutama di bagian timur Nusantara dan di Jawa serta tempat-tempat lainnya. Tumbuh dengan baik di hutan, tepi pantai dan tempat-tempat terbuka lainnya seperti di pekarangan rumah sebagai tanaman pagar, di taman-taman sebagai tanaman hias atau tumbuh liar dan dapat ditemukan dari 1-300 m dpl. Perdu atau pohon kecil, tinggi sekitar 5-13

m, percabangan agak mendatar sehingga tampak rindang. Daun tunggal, bertangkai, bentuknya jorong sampai memanjang, tepi rata atau bergerigi, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 9-24 cm, lebar 3-16 cm, tulang daun menyirip. Daun muda yang tumbuh di ujung batang warnanya putih sampai kuning pucat, sedang daun tua berwarna hijau muda. Bunganya kecil-kecil berbentuk tabung, merupakan bunga majemuk menggarpu dan jarang ditemukan. Daun muda dapat dimakan sebagai lalab mentah, direbus atau sebagai pembungkus buntil. Perbanyakan dengan cangkok, stek batang atau rantingnya, biasanya dipilih ranting yang cukup besar.

Kandungan Kimia Daun: Bau lemah tidak khas, rasa tawar. Anti radang (anti-inflamasi), pembunuh kuman (anti septik).

Khasiat dan Manfaat Penyakit Yang Dapat Diobati : Asma, Bisul, Bengkak, Penebalan kulit, Mata ikan, sering kencing. BAGIAN YANG DIPAKAI: Daun. KEGUNAAN: - Asma. - Bengkak-bengkak, bisul. - Penebalan kulit, mata ikan (clavus). - Sering kencing. PEMAKAIAN: Untuk minum: Secukupnya. Pemakaian luar. Secukupnya, dipanaskan di atas api sampai lemas atau digodok dengan susu/santan untuk menurap bagian yang sakit. CARA PEMAKAIAN: 1. Kaki bengkak: Daun dicuci bersih lalu dipanaskan di atas api sampai terasa lemas, kemudian diletakkan pada kaki yang bengkak. 2. Bisul :

Beberapa lembar daun muda, digodok dengan sedikit santan, setelah lunak dilumatkan sampai seperti bubur. Dipakai untuk menurap seluruh permukaan bisul. 3. Melunakkan kulit yang menebal dan mengeras (clavus): Daun dicuci bersih lalu digodok dengan susu atau santan. Setelah dingin ditempelkan kebagian kaki yang menebal. 4. Sesak karena asma: Beberapa lembar daun yang masih muda dicuci lalu diasapkan sebentar, makan sebagai lalab matang. Lakukan 2 x sehari.

2. Roystonea regia

Sinonim Oreodoxa regia Nama Umum Indonesia : Palem Raja

Klasifikasi Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) : Arecidae : Arecales : Arecaceae (suku pinang-pinangan)

Genus Spesies

: Roystonea : Roystonea regia

Deskripsi Palem raja termasuk suku Arecaceae (palem-paleman), merupakan

tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) yaitu biji buahnya terbungkus daging. Daun palem raja termasuk daun yang sempurna karena memiliki pelepah, tangkai dan helaian daun. Daunnya juga termasuk majemuk karena mempunyai anak-anak daun. Palem raja (Roystonea regia) mempunyai bangun daun yang memanjang. Sedangkan anak daunnya memiliki bangun daun yang memanjang seprti pedang, memiliki ujung daun yang runcing. Pangkal daun palem raja (Roystone regia) berbentuk bundar. Susunan tulang daun dari palem raja ini berbentuk menyirip, yaitu satu ibu tulang daun membujur pada tengah daun, dari pangkal sampai ke ujung daun, Sedangkan anak daunnya bertulang. Akar palem raja berupa akar serabut. Radikula pada bibit terus tumbuh memanjang ke arah bawah selama 6 bulan terus menerus dan panjang akar mencapai 15 cm. Akar primer terus berkembang. Susunan akar terdiri dari serabut primer yang tumbuh vertical ke dalam tanah dan horizontal ke samping. Serabut primer ini akan bercabang menjadi akar sekunder ke atas dan ke bawah. Akhirnya cabang-cabang ini juga akan bercabang lagi menjadi akar tersier, begitu seterusnya. Kedalaman perakaran palem raja bisa mencapai 8 meter dan 16 meter ke arah horizontal. Akar palem raja tidak berbuku ujungnya runcing dan berwarna putih atau keabu-abuan. Batang berbentuk bulat besar. Batang (biasanya tidak bercabang) dengan daun di ujung batang seperti mahkota, batang bisa tinggi mencapai 30 m. Batang ini juga mempunyai permukaan halus dan kadang terdapat bekas pelepah daun yang gugur. Batangnya beruas-ruas dan tidak memiliki kambium sejati. Bila diiris melintang, batangnya memperlihatkan saluran pembuluh yang menyebar di bagian dalamnya. Luka batang ini cenderung tidak tertutup kembali, justru malah membesar atau malah membusuk. Bunga dalam perbungaan panikula atau spadiks yang diliputi oleh spata yang bisa mengayu. Setiap bunga uniseksual atau biseksual, (tumbuhan berumah

satu), aktinomorf atau sedikit zigomorf, trimer, sepal 3 lepas atau menyatu, valvatus, pada bunga betina, jarang berupa tepal 2+2, atau perinthium tereduksi atau tidak ada, stamen umumnya 6 dalam 2 lingkaran. Bentuk bunga jantan jantan dan bunga betina dapat dibedakan ketika masih seludang. Bentuk bunga jantan lonjong memanjang dengan ujung kelopak agak meruncing dengan garis tengah lebih kecil sedangkan bentuk bunga betina agak bulat dengan ujung kelopak agak rata serta garis tengah bunga agak tebal. Buah berbentuk bulat bulat. Buahnya biasanya memiliki kulit luar yang relatif tebal, yang menutupi bagian dalam (mesokarpium) yang berair atau berserat. Buah terbentuk setelah penyerbukan dan pembuahan. Waktu yang diperlukan dari penyerbukan sampai buah matang kurang lebih 5-6 bulan. Secara anatomi, buah palem raja terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian yang pertama adalah perikaprium yang terdiri dari epikaprium dan mesokaprium, sedangkan yang kedua adalah biji yang terdiri dari endokaprium, endosperm, dan lembaga atau embrio. Epikaprium adalah kulit buah yang kerak dan licin, sedangkan mesokarpium yaitu daging buah yang berserabut mengandung minyak dengan rendemen paling tinggi, Sedangkan lembaga merupakan bakal tanaman. Biji dilindungi oleh lapisan buah bagian dalam (endokarpium) yang keras dan berkayu. Serat buah dikenal juga sebagai sabut. Di dalam batok terdapat biji yang ketika buah masih muda relatif cair dan berangsur-angsur membentuk endapan yang semakin lama mengeras. Endapan ini biasanya mengandung banyak lemak dan protein. Beberapa jenis masih menyisakan cairan di dalamnya.

Khasiat dan Manfaat Palem raja mempunyai beberapa manfaat antara lain sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Sebagai tanam hias taman. Sering kita lihat di taman-taman kota. Sebagai penghias pekarangan rumah Sebagai kayu bakar (pelepah) di daerah pedesaan Sebagai pohon penyejuk udara Sebagai pekakas bangun Berbagai jenis palem termasuk jenis serbaguna. Dari kegunaan, jenis-jenis palem dalat dikelompokkan sebagia berikut :

1. 2.

Sumber karbohidrat, baik dalam bentuk pati maupun gula contoh aren Sumber minyak. Sudah sejak lama masyarakat Indonesia memanfaatkan kelapa untuk minyak goreng

3.

Sumber bahan anyaman. rotan merupakan bahan anyaman yang berkulit tinggi. Beberapa jenis palem juga menghasilkan daun yang dapat dianyam.

4.

Sumber bahan bangunan. Ada jenis-jenis palem yang mempunyai batang yang kuat untuk pengganti kayu.

5.

Sumber bahan penyegar. Ada tempat-tempat di Indonesia yang masyarakatnya masih menyirih

6.

Sebagai tanaman hias. Banyakjenis palem yang sudah dimanfaatkan untuk tanaman hias jalan.

3. Codiaeum variegatum

Nama Umum Indonesia Inggris : Puring : Croton

Klasifikasi Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi Kelas Sub Kelas : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Rosidae

Ordo Famili Genus Spesies

: Euphorbiales : Euphorbiaceae : Codiaeum : Codiaeum variegatum Bi.

Deskripsi Puring (Codiaeum variegatum), puding, atau kroton adalah tanaman

hias pekaranganpopuler berbentuk perdu dengan bentuk dan warna daun yang sangat bervariasi. Beragam kultivar telah dikembangkan dengan variasi warna dari hijau, kuning, jingga, merah, ungu, serta campurannya. Bentuk daun pun bermacam-macam: memanjang, oval, tepi bergelombang, helainya "terputusputus", dan sebagainya. Secara botani, puring adalah kerabat

jauh singkong serta kastuba. Ciri yang sama adalah batangnya menghasilkan lateks berwarna putih pekat dan lengket, yang merupakan ciri khas suku Euphorbiaceae. Puring berasal dari Kepulauan Nusantara namun kini telah tersebar di seluruh daerahtropika dan subtropika, serta menjadi salah satu simbol turisme.

Kandungan Kimia Kandungan kimia dan Efek farmakologis : puring mempunyai rasa pahit, bersifat dingin dan beracun. Akar dan kulit batangnya berasa pedas. Bahan kimia yang terkandung dalam puring diantaranya adalah getahnya mengandung tannin. Efek farmakologis dari puring diantara melancarkan peredaran darah, peluruh keringat dan pencahar ringan.

Khasiat dan Manfaat Bagian tumbuhan yang digunakan : daun, ranting muda, akar dan kulit batang puring dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit berikut : 1. Cacingan, sembelit, nafsu makan kurang : Rebus 11 gram ranting puring muda dengan 3 gelas air tersisa 1 gelas. Setelah dingin, minum air rebusannya dua kali sehari masing-masing gelas.

2. Perut mulas : tumbuk halus 1 jari akar puring dan 3 lembar daun sesuru lalu tambahkan air secukupnya. Saring airnya lalu minum sekaligus satu kali sehari. Ramuan ini mengakibatkan efek samping seperti diare karena berkhasiat pencahar tetapi sakit perutnya akan hilang. 3. Sakit perut pada anak : tumbuk sampai halus daun puring berwarna kuning yang masih muda dan segar secukupnya. Tambahkan sedikit air sampai menjadi bubur. Balurkan bubur ini pada perut anak.

4. Veitchia merillii

Nama Umum Indonesia : Palem Putri

Klasifikasi Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) : Arecidae : Arecales : Arecaceae (suku pinang-pinangan) : Veitchia : Veitchia merillii (Becc.) H. E. Moore.

Deskripsi Palem putri memiliki bentuk tubuh seperti palem raja hanya saja lebih kecil (sehingga disebut palem putri). Palem ini menunjukkan kecantikkannya ketika sudah memiliki buah layaknya putri raja memerkan perhiasannya.

Khasiat dan Manfaat Palem jenis ini sangat baik ditanam di daerah tropis seperti di Indonesia. Palem ini juga mempunyai buah seperti buah melinjo dan sering juga disebut dengan Christmas Palm karena buahnya yang bersinar bagai lampu natal.

5. Chrysalidocarpus lutescens

Sinonim Dypsis lutescens Nama Umum Indonesia : Palem Kuning

Klasifikasi Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) : Arecidae : Arecales : Arecaceae (suku pinang-pinangan) : Chrysalidocarpus : Chrysalidocarpus lutescens

Deskripsi Palem Kuning adalah tanaman hias populer yang biasa dijumpai di pekarangan. Tumbuhan anggota suku pinang-pinangan (Arecaceae) ini berasal dari Madagaskar namun di tempat asalnya sekarang terancam.

Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga setinggi 6 m, meskipun biasanya di pekarangan hanya setinggi 3m karena alasan keindahan. Seperti palem lainnya, daun tersusun majemuk, menyirip. Warna helai daun hijau terang, cenderung kekuningan (sehingga disebut palem kuning). Daun ini

memiliki pelepah daun yang cukup panjang dan menutupi batang yang beruasruas. Jumlah anak daun sekitar 80 hingga 100 lembar. Mayangnya dapat mencapai 1m dengan bunga berwarna kuning. Buah berdiameter hingga 2,5m dan berwarna kuning hingga ungu. Perbanyakannya relatif mudah karena dapat diperbanyak secara vegetatif.

Khasiat dan Manfaat Jenis palem ini mampu menyedo polutan yang berasal dari senyawa formaldehyde.

6. Rhapis excelsa

Nama Umum Indonesia jari : Waregu, palem regu, palem

Klasifikasi Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi Kelas : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies

: Arecidae : Arecales : Arecaceae (suku pinang-pinangan) : Rhapis : Rhapis excelsa

Deskripsi Juga disebut "Lady Palm", ini jenis palem tahan lama. Palem waregu adalah tanaman yang paling mudah untuk tumbuh, tetapi setiap spesies tertentu memiliki persyaratan lingkungan dan budaya. "Lady Palm" tumbuh perlahanlahan, tetapi dapat tumbuh lebih dari sampai ketinggian 14' dengan rumpun luas & sering mempunyai diameter selebar ketinggian mereka. Rhapis excelsa merupakan jenis palem yang tidak mudah rusak dan bisa beradaptasi di hampir setiap kondisi suhu maupun cahaya. Rhapis juga termasuk tanaman yang mudah dipelihara, tapi pertumbuhannya lambat.

Khasiat dan Manfaat Tumbuhan ini selain dapat digunakan sebagai tanaman hias juga dapat dimanfaatkan sebagai tanaman pembersih udara dan penangkal polusi di lingkungan seperti formaldehyde, volatile organis compunds, karbon monoksida, nitrogen oksida, pestisida dan disinfektan adalah polutan yang banyak terdapat di dalam rumah. Polutan ini bisa menimbulkan 'sindrom bangunan sakit', yang menyebabkan berbagai penyakit seperti alergi, sakit kepala, mudah lelah bahkan kanker dan kematian.

7. Gnetum gnemon

Nama Umum Indonesia : Belinjo, melinjo, mlinjo,

tangkil, genemon Melayu Vietnam Thailand Filipina : Belinjau, meninjau : Rau bep, rau danh : Peesae : Bago

Klasifikasi Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Gnetophyta : Gnetopsida : Gnetales : Gnetaceae : Gnetum : Gnetum gnemon L.

Deskripsi Merupakan tumbuhan tahunan berbiji terbuka, berbentuk pohon yang berumah dua (dioecious, ada individu jantan dan betina). Bijinya tidak terbungkus daging tetapi terbungkus kulit luar. Batangnya kokoh dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Daunnya tunggal berbentuk oval dengan ujung tumpul. Melinjo tidak menghasilkan bunga dan buah sejati karena bukan termasuk tumbuhan berbunga. Yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah biji yang terbungkus oleh selapis aril yang berdaging. Tanaman melinjo dapat tumbuh mencapai 100 tahun lebih dan setiap panen raya mampu menghasilkan melinjo sebanyak 80 - 100 Kg, Bila tidak dipangkas bisa mencapai ketinggian 25 m dari permukaan tanah.

Kandungan Kimia Ekstrak tumbuhan melinjo dapat diperoleh dari kulit batang dengan cara maserasi secara tuntas dengan pelarut organik seperti etanol, aseton, maupun metanol. Pemisahan dan 20 identifikasi senyawa kimia ekstrak tumbuhan melinjo diperoleh tiga rampotigenetin. senyawa asam 3,4-dimetoksiklorogenat, resveratrol, dan

Khasiat dan Manfaat Walaupun diketahui bahwa melinjo dapat memicu asam urat karena mengandung purin yang tinggi, asalkan tidak berlebihan sebenarnya melinjo bermanfaat dan berkhasiat sebagai antioksidan yang tinggi karena dapat menangkal radikal bebas dan dapat disetarakan dengan vitamin C. Melinjo juga bermanfaat untuk memperlancar proses persalinan atau kelahiran. Selain itu, melinjo juga bermanfaat sebagai peluruh air seni, menyembuhkan luka akibat digigit anjing, serta untuk penyakit mata, anemia, dan busung lapar. Melinjo jarang dibudidayakan secara intensif. Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan. Daun mudanya digunakan sebagai bahan sayuran (misalnya pada sayur asem). "Bunga" (jantan maupun betina) dan bijinya yang masih kecilkecil (pentil) maupun yang sudah masak dijadikan juga sebagai sayuran. Biji melinjo juga menjadi bahan baku emping. Sebagai sumber pangan, biji melinjo mengandung kadar urea agak tinggi sehingga konsumsi berlebihan sebaiknya dihindari. Daun muda, perbungaan, buah muda, dan buah tua melinjo dimasak sebagai sayur (terutama sayur asem). Bijinya merupakan bagian yang terpenting; buahnya tidak lain dari biji yang terbungkus oleh kulit dalam yang kaku (kulit biji) dan kulit luar yang tipis dan dapat dimakan. Biji melinjo dapat dimakan mentah, tetapi umumnya direbus atau dijadikan emping dan digoreng. Emping ini merupakan industri rumah tangga yang penting di Jawa. Setelah kulit biji dibuang, biji disangrai secara hati-hati, kulit bijinya dipecahkan dan bijinya selagi panas ditumbuk, dijadikan emping. Suatu macam serat yang berkualitas tinggi dihasilkan dari kulit batang bagian dalam; kulit ini dimanfaatkan sebagai tali panah yang terkenal di pulau Sumba, juga untuk tali pancing atau jaring, berkat

ketahanannya terhadap air laut. Kayu melinjo tak ada manfaatnya yang khusus, mungkin alasannya ialah karena kambium sekundernya membentuk struktur batang yang tidak normal.

You might also like