You are on page 1of 5

CHANCROID

DEFINISI Chancroid adalah penyakit pada kelamin yang dapat disebabkan oleh Haemophilus ducreyi, sebuah basil Gram-negatif, dan dapat membentuk rantai pendek.(1) ETIOLOGI Penyakit ini jarang terjadi di benua Afrika Timur, Amerika Tengah dan Selatan di masyarakat dengan standar higienis yang rendah. Meskipun sebelumnya jarang terjadi di Eropa Barat dan Utara benua Amerika, dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi lebih sering ditemukan, misalnya di Perancis, Belanda, Greenland dan Amerika Utara. Meskipun demikian sangat sulit untuk mencari penyebab dari kejadian yang sebenarnya penyakit ini. Dalam banyak penelitian oleh karena itu ada ada konfirmasi bakteriologis dari diagnosis sana kesepakatan umum bahwa infeksi klinis dilaporkan sangat jauh lebih sering pada pria daripada wanita, tetapi keberadaan suatu carrier asimtomatik tidak terbukti Chancroid dapat mempengaruhi pelacur. (2)

Gambar 1. Tampak lesi chancroid pada genital laki pria (3) PATOFISIOLOGI Haemophilus ducreyi menyebar dari orang ke orang melalui kontak seksual vagina, anal, dan oral. Pria yang tidak disunat sekitar tiga kali lebih mungkin dibandingkan pria yang disunat untuk menjadi paparan berikutnya dari Haemophilus ducreyi yang terinfeksi. Berhubungan seks tanpa kondom, seks untuk narkoba, dan melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan seorang pekerja seksual adalah faktor risiko lainnya. Banyak kasus chancroid di Amerika Serikat terjadi pada orang yang telah melakukan perjalanan ke negara-negara di mana penyakit ini lebih umum. Chancroid Haemophilus ducreyi terjadi ketika menembus kulit melalui trauma, seperti goresan atau dipotong. Setelah melewati permukaan kulit, kehangatan, kelembaban, dan nutrisi memungkinkan bakteri untuk tumbuh pesat. Tanda pertama dari chancroid adalah papul kecil merah yang terjadi dalam tiga sampai tujuh hari setelah terinfeksi oleh bakteri, tetapi bisa

memakan waktu hingga satu bulan. Biasanya dalam satu hari, papul menjadi ulkus. Ulkus chancroid sangat menyakitkan, mudah terjadi pendarahan, ada nanah yang berwarna abu-abu atau kekuningan. Ulkus ini dapat bervariasi dalam ukuran dari seperdelapan, satu inci sampai dua inci. Pria biasanya hanya memiliki satu ulkus, tetapi wanita sering memiliki empat atau lebih.Tandatanda bahwa infeksi telah menyebar ke kelenjar getah bening yakni munculnya sekitar satu minggu setelah pembentukan ulkus kelamin. Kelenjar getah bening adalah organ kecil dalam sistem limfatik bahwa bahan-bahan limbah filter dari hampir setiap organ dalam tubuh. Infeksi kelenjar getah bening disebut "limfadenitis" dan node, getah bening menyakitkan disebut "bubo." Para bubo, yang muncul sebagai benjolan, merah bulat, dapat menembus kulit, melepaskan nanah tebal dan membentuk ulkus lain. (1) GEJALA KLINIK Dalam 1 hari - 2 minggu setelah menderita ulkus mole, maka akan di dapatkan benjolan kecil di alat kelamin. Benjolan menjadi ulkus dalam beberapa hari. Ulkusnya itu sendiri berukuran 1/8 inci sampai 2 inci. Sekitar setengah dari pria yang terinfeksi hanya memiliki ulkus tunggal. Perempuan sering memiliki empat atau lebih bisul. Para bisul muncul di lokasi tertentu. Lokasi sering terjadi pada pria adalah: (4) 1. Kulup 2. Groove di belakang kepala penis 3. Batang penis 4. Kepala penis 5. Pembukaan penis 6. Kantungkemaluan Pada wanita lokasi yang paling umum untuk ulkus adalah bibir luar vagina (labia majora). "Berciuman borok" bisa terjadi. Ini adalah borok yang terjadi pada permukaan berlawanan dari labia. Daerah lain, seperti bibir vagina bagian dalam (labia minora), daerah antara alat kelamin dan anus (daerah perineum), dan paha bagian dalam juga mungkin terlibat. Gejala yang paling umum pada wanita adalah nyeri dengan buang air kecil dan hubungan seksual. Ulkus mungkin terlihat seperti ulkus, sakit yang khas sifilis primer. Sekitar setengah dari orang yang terinfeksi dengan chancroid akan mengembangkan pembesaran kelenjar getah bening inguinal, node terletak di lipatan antara kaki dan perut bagian bawah. Dalam setengah orang yang telah pembengkakan kelenjar getah bening inguinal, node akan menembus kulit dan menyebabkan pengeringan abses. Kelenjar getah bening dan abses sering disebut buboes. (4)

DIAGNOSA Chancroid dapat didiagnosis dan diobati oleh urolog (dokter saluran kemih untuk pria), ginekolog (untuk wanita), dan spesialis penyakit menular. Bagian dari diagnosis chancroid melibatkan herpes kelamin dan sifilis karena ulkus kelamin pada penyakit ini. Namun, dengan adanya benjolan berisi nanah di paha seorang pasien dengan ulkus kelamin adalah sangat spesifik untuk chancroid. Untuk diagnosis yang jelas dari chancroid, Haemophilus ducreyi harus biopsi dari ulkus. (1) DIAGNOSA BANDING 1. Herpes Genitalia Pada herpes genitalia kelainan kulitnya ialah vesikel yang berkelompok dan jika pecah menjadi erosi, bukan ulkus seperti pada ulkus mole. Tanda-tanda radang akut lebih mencolok pada ulkus mole. Kecuali itu pada ulkus mole, pada sediaan hapus berupa bahan yang diambil dari dasar ulkus tidak ditemukan sel raksasa berinti banyak. (5) 2. Sifilis stadium I Pada sifilis stadium I (ulkus durum), ulkus bersih, indolen, terdapat indurasi, dan tidak terdapat tanda- tanda radang akut. Jika terjadi pembesaran kelenjar getah bening regional juga tidak disertai tanda-tanda radang akut kecuali tumor, tanpa disertai periadenitis dan perlunakan. (5) Pada Ulkus mole, hasil pemeriksaan sediaan hapus dengan mikroskop lapangan gelap sebanyak tiga kali berturut-turut negatif. (5)

Gambar 2. Lesi pada sifilis(6) 3. Limfogranuloma venerium ( L.G.V ) Pada L.G.V afek primer tidak spesifik dan cepat hilang. Terjadi pembesaran kelenjar getah bening inguinal, perlunakannya tidak serentak. (5) 4. Granuloma inguinal Yang khas pada penyakit ini ialah ulkus dengan granuloma. Pada sediaan jaringan tidak tampak badan Donovan. (5)

PENATALAKSANAAN Pilihan pertama pada pengobatan chancroid dapat menggunakan azrthromycin 1 g secara oral dengan dosis tunggal. Selain itu ada Eritromisin, 500 mg empat kali sehari selama 7 hari. Ceftriaxone 250 mg intramuskular dalam dosis tunggal, atau ciprofloksasin 500 mg oral perhari untuk 3 hari. Ciprofloxacin tidak boleh digunakan pada wanita hamil atau menyusui, atau masih berumur kurang dari 17 tahun.(1)

Daftar pustaka 1. Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C. Rooks Textbook of Dermatology. 7 th ed. Australia: Blackshell Publishing Company; 2005. Pg. 27.47 2. Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C. Rooks Textbook of Dermatology. Australia: Blackshell Publishing Company; 2005. Pg. 30.47 3. Habif T. Clinical dermatology: a color guide to diagnosis and therapy . 4th ed. USA: mosby; 2003. Pg. 22 4. Murphy TF. Haemophilus species (including H. influenzae and chancroid). In: Mandell GL, Bennett JE, Dolin R, eds. Principles and Practice of Infectious Diseases. 7th ed. Philadelphia, Pa: Elsevier Churchill Livingstone; 2009:chap 225. 5. Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 5th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007. Pg. 138-143 6. Gawkrodger D. Dermatology an illustrated color text. 3rd ed. London: Churchill Livingstone;2003.Pg. 112

You might also like