You are on page 1of 8

KECEMASAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER PERTAMA Puspita Suci Hati1), Harry Theozard Fikri, M. Psi.

Psikolog2) , Bayu Prasetya Yudha, S. Psi. M.M3)


1) Psikologi, U n i v e r s i t a s P u t r a I n d o n e s i a , P a d a n g email: c iet a_ vri li ta e @ ya h o o .co .id 2) Psikologi, U n i v e r s i t a s P u t r a I n d o n e s i a , P a d a n g email: H a r r y t h e o z a r d fi k r i @ y a h o o . c o m 3) Psikologi, U n i v e r s i t a s P u t r a I n d o n e s i a , P a d a n g email: B a y u m a s t e r m a n a j e me n @ g m a i l . c o m

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kecemasan pada ibu hamil primigravida trimester pertama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Setelah itu kemudian dilakukan pengkodingan pada hasil wawancara, sehingga setiap hasil wawancara berbentuk transkip (verbatim). Data kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis tematik. Subjek pada penelitian ini yaitu tiga orang ibu hamil primigravida trimester pertama.Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan gambaran kecemasan pada ketiga subjek ibu hamil primigravida trimester pertam a meliputi reaksi emosional dan reaksi kognitif sedangkan reaksi fisiologis hanya terjadi pada salah satu subjek. Reaksi emosional meliputi prasaan tidak nyaman, tidak tenang, menghindar dari keramaian, ingin selalu diperhatikan, steres dan gelisah. Reaksi kognitif meliputi takut dan khawatir. Reaksi fisiologis meliputi jantung berdetak kencang, menggigil dan badan terasa panas dingin. Abstrak This study aims to look at the picture anxiety of pregnant mother primigravida the first threemester. His study used a qualitative approach with a phenomenological approach to data collection using interview techniques. After that, then do pengkodingan on interviews, so any form of interview transcripts. Data was analyzed using thematic analysis. Subjects in this study are three pregnant mother. Results of research conducted shows a picture of anxiety three subject wives who do not have offspring include emotional reactions and cognitive reactions while, physiological it is only happen in one subject. Reactions emotional that is not calm, uncomfortable, awa from the crowd, want to be kept in mind, stress and restless. Reactions cognitive that is worried and fear. Reactions physiological that is tremble, body chills and pounding heart. Keywords: anxiety, pregnant mother primigravida the first three semester. PENDAHULUAN Menurut Kartono (2007), perkawinan dibentuk dengan tujuan membuat sebuah keluarga. Keluarga merupakan gabungan antara relasi seks, cinta, kesetiaan dimana wanita berfungsi sebagai istri dan pria berfungsi sebagai suami. Dilihat dari segi intrinsik, dorongan yang paling kuat pada wanita dalam pernikahan adalah cinta dan mendapatkan keturunan dari orang yang dicintai . Kehamilan adalah ketika seorang wanita mengandung atau membawa embrio di dalam perutnya dimulai dari ketika embrio itu terbentuk sampai saat lahirnya janin (Pieter dan Lubis 2010). Menurut BKKBN (Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional), kehamilan adalah sebuah proses yang diawali dengan keluarnya sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh. Kehamilan merupakan peristiwa penting bagi seorang wanita, kesehatan wanita sangat ditentukan oleh kesehatan jiwanya. Wanita lebih cepat beraksi terhadap setiap kondisi yang dihadapinya dibandingkan pria, oleh karena itu kematangan perkembangan emosional dan psikososial sangat diperlukan bagi wanita yang berkeinginan untuk mempunyai anak (Reka, 2010). Beberapa wanita akan menyambut kehamilannya dengan gembira, namun di pihak lain ada yang menyambut dengan kecemasan, ketakutan, dan kesedihan. Seorang wanita hamil biasanya mengalami ambivalensi atau suatu perasaan yang bersifat menginginkan dan

menolak terhadap kehadiran bayinya. Asrinah (2010) mengatakan banyak wanita hamil yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan pada awal masa awal kehamilan. Perasaan menginginkan adalah perasaan kebahagiaan yang diekspresikan secara bebas dan tidak menimbulkan perasaan bersalah, sedangkan perasaan menolak tidak dapat diekspresikan secara bebas, perasaan menolak meliputi cemas dan takut. Menurut Pieter dan Lubis (2010) ketakutan pada ibu hamil meliputi ketakutan akan kematian setelah melahirkan. Angka kematian ibu di Indonesia masih relatif tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003, angka kematian ibu di Indonesia masih berada pada angka 307 per 100.000. Demikian pula Angka Kematian Bayi (AKB), khususnya angka kematian bayi baru lahir (neonatal) masih pada kisaran 20 per 1000 kelahiran hidup. Kehamilan dibagi 3 trimester yaitu, trimester pertama 0 sampai 12 minggu, trimester kedua 13 sampai 28 minggu, trimester ketiga 29 sampai 42 minggu. Trimester pertama sering dikatakan sebagai masa penentuaan, menentukan untuk membuktikan bahwa wanita dalam keadaan hamil. Pada saat ini tugas psikologis pertama sebagai calon ibu untuk menerima kenyataan akan kehamilannya. Kehamilan yang pertama merupakan hal yang penting bagi wanita, adapun istilah yang digunakan untuk wanita hamil pertama kali disebut primigravida. Pada kehamilan pertama, ibu hamil akan mengalami perasaan khawatir, takut dan cemas. Masa paling berat bagi beban psikis ibu hamil terjadi di trimester pertama, yakni setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan estrogen tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya, banyak ibu hamil yang merasakan kekecewaan, penolakan, kesedihan dan kecemasan (Mansur, 2011 ). Menurut Mansur (2011) hampir 80% ibu hamil mengalami kecewa, menolak, gelisah, cemas, depresi, dan murung serta kejadian gangguan jiwa sebesar 15% terjadi pada ibu hamil primigravida pada trimester pertama. Menurut Pieter dan Lubis (2010) ibu hamil mengalami bentuk-bentuk perubahan psikis yaitu: perubahan emosional, cenderung malas, sensitif, gampang cemburu, minta perhatihaan lebih, perasaan tidak nyaman, depresi, stres, dan mengalami kecemasan. Kecemasan adalah proses respon emosional terhadap penilaian individu yang subjektif yang

mana keadaannya dipengaruhi oleh alam bawah sadar dan belum diketahui pasti penyebabnya (Pieter dan Lubis, 2010). Selain itu menurut Nevid dkk, (2003) kecemasan sebagai keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan yang tegang yang tidak menyenangkan dan perasaan aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Rubin (dalam Pieter dan Lubis 2010) mengatakan bahwa, selama periode kehamilan sebagian besar ibu hamil mengalami kecemasan, namun tingkat kecemasannya berbeda-beda dan tergantung sejauh mana ibu hamil mempersepsikan kehamilanya, selain itu Kusmiyati, dkk (2009) mengatakan kecemasan pada ibu hamil pertama kali timbul pada trimester pertama. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimanakah gambaran kecemasan pada ibu hamil primigravida trimester pertama? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimanakah gambaran Kecemasan Pada Ibu Hamil Primigravida Trimester Pertama Metodelogi Penelitian Pendekatan dan Strategi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang merupakan suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara ilmiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti (Hardiansyah, 2010).). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenologi. Fenomenologi berusaha untuk mengungkap dan mempelajari serta memahami suatu fenomena beserta konteksnya yang khas dan unik yang dialami oleh individu hingga tataran keyakinan individu yang bersangkutan (Hardiansyah, 2010). Pendekatan dalam Analisis Data Dasar analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis tematik (thematic analysis). Alasan peneliti menggunakan analisis tematik adalah untuk menemukan pola atau tema yang telah didapatkan pada data-data atau informasi-informasi pada tahap wawancara. Seiddel (dalam Bungin, 2011) mengatakan analisis data kualitatif prosesnya berjalan sebagai berikut :

1.

2.

3.

4.

Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri; Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya. Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola, dan hubungan-hubungan; dan Membuat temuan-temuan umum.

Subjek Penelitian Pada penelitian kualitatif, istilah sampel diganti dengan narasumber atau partisipan, subjek dan informan dalam penelitian (Sugiyono, 2009). Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan jenis purposeful sampling. Purposeful sampling merupakan teknik dalam non-probability sampling yang berdasarkan kepada cirri-ciri yang dimiliki oleh subjek yang dipilih karena cirri-ciri tersebut sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan (Herdiansyah, 2011). Berdasarkan hal itulah, peneliti membuat suatu pedoman karakteristikkarakteristik sampel guna mengambil responden yang benar-benar memenuhi karakteristik penelitian. Subjek dalam penelitian ini berjumlah tiga orang, adapun kriteria responden dalam penelitian ini adalah : 1. Ibu hamil anak pertama yang sedang dalam fase trimester pertama dalam kehamilan 2. Dapat berkomunikasi dengan baik 3. Bersedia menjadi subjek penelian Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam peneitian ini adalah metode wawancara. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat terbuka dan semi terstruktur. Peneliti tidak dapat meramalkan kemana arah wawancara berkembang. Pertanyaan dalam wawancara berkembang menurut perkembangan wawancara itu secara wajar berdasarkan ucapan dan buah pikiran yang dicetuskan oleh subjek. Peneliti tetap memiliki pedoman wawancara agar arah wawancara tidak berkembang ke arah yang tidak perlu dibahas. 2. LANDASAN TEORI a. Pengertian Kecemasan Kecemasan atau dalam bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari bahasa Latin yaitu angustus yang berarti kaku,

dan ango, anci yang berarti mencekik. Menurut Post (dalam Trismiati http://www.scribd.com, Padang 10/11/2012) kecemasan adalah kondisi emosional yang tidak menyenangkan yang ditandai oleh perasaan-perasaan subjektif seperti ketegangan, ketakutan, kekhawatiran dan juga ditandai dengan aktifnya sistem syaraf pusat. Freud (dalam Safaria dan Saputra, 2012) menyatakan bahwa kecemasan adalah reaksi terhadap ancaman dari rasa sakit maupun dunia luar yang tidak siap ditanggulangi dan berfungsi memperingatkan individu akan adanya bahaya. Perasaan campuran berisikan ketakutan dan keprihatinan memgenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut. Rasa takut atau khawatir kronis pada tingkat yang ringan (Chaplin, 2009). Sedangkan menurut Davison (2010) kecemasan merupakan suatu perasaan takut dan khawatiran yang tidak menyenangkan dalam diri seseorang. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah reaksi normal terhadap perubahan lingkungan yang membawa perasaan yang tidak senang atau tidak nyaman yang disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau frustasi yang mengancam, membahayakan rasa aman, keseimbangan atau kehidupan seorang individu atau kelompok biososialnya. b. Aspek-aspek kecemasan Calhoun dan Acocella (dalam Safaria dan Saputra, 2012) mengemukakan aspek-aspek kecemasan yang dikemukakan dalam tiga reaksi, yaitu sebagai berikut: 1) Reaksi emosional Yaitu komponen kecemasan yang berkaitan dengan persepsi individu terhadap pengaruh psikologis dari kecemasan, seperti perasaan keprihatinan, ketegangan, sedih, mencela diri sendiri atau orang lain. 2) Reaksi kognitif Yaitu ketakutan dan kekhawatiran yang berpengaruh terhadap kemampuan berfikir jernih sehingga mengganggu dalam memecahkan masalah dan mengatasi tuntutan lingkungan sekitarnya. 3) Reaksi fisiologis Yaitu reaksi yang ditampilkan oleh tubuh terhadap sumber ketakutan dan kekhawatiran. Reaksi ini berkaitan dengan sistem syaraf yang mengendalikan otot dan kalenjar

tubuh hingga timbul reaksi dalam bentuk jantung berdetak lebih keras, nafas bergerak lebih cepat, tekanan darah meningkat. 3) Kehamilan a. Pengertian Kehamila Kehamilan merupakan peristiwa penting bagi seorang wanita, kehamilan adalah ketika seorang wanita mengandung atau membawa embrio di dalam perutnya dimulai dari ketika embrio itu terbentuk sampai saat lahirnya janin (Pieter dan Lubis 2010). Menurut BKKBN (Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional), kehamilan adalah sebuah proses yang diawali dengan keluarnya sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh. Kehamilan merupakan peristiwa penting bagi seorang wanita, kesehatan wanita sangat ditentukan oleh kesehatan jiwanya. Wanita lebih cepat beraksi terhadap setiap kondisi yang dihadapinya dibandingkan pria,oleh karena itu kematangan perkembangan emosional dan psikososial sangat diperlukan bagi wanita yang berkeinginan untuk mempunyai anak (Reka, 2010). Kehamilan terjadi akibat adanya pertemuan ovum dan sperma di dalam ampula tuba, kemudian bernidasi pada endometrium uterus. Setiap ibu hamil akan mengalami perubuhan fisiologis baik secara fisik maupun psikologis (Asrinah, 2010). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin yaitu selama 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Ini dihitung dari pertama haid. Kehamilan 40 minggu ini disebut sebagai kehamilan matur, sedangkan kehamilan antara 28 minggu dan 36 minggu disebut sebagai kehamilan prematur (Wiknjosastro, 2005). Berdasarkan paparan diatas, maka kehamilan adalah pembuahan yang terjadi pada sperma yang dimiliki oleh laki-laki dan sel telur yang dimiliki oleh wanita di dalam indung telur. Hasil dari pembuahan tersebut dinamakan zigot. Masa kehamilan ini dimulai dari konsepesi sampai dengan lahirnya janin yaitu berkisar selama 280 hari. b. Periode Kehamilan Menurut Asrinah dkk (2010) kehamilan dibagi menjadi tiga semester: 1) Trimester pertama : 0 sampai 12 minggu 2) Trimester kedua : 13 sampai 28 minggu 3) Trimester ketiga : 29 sampai 42 minggu

c. Sebab kecemasan Menurut Freud (dalam Yudha, 2009) mengemukan bahwa lemahnya ego akan menyebabkan ancaman yang memicu munculnya kecemasan. Freud berpendapat sumber sumber ancaman terhadap ego tersebut berasal dari dorongan yang bersifat insting dari id dan tuntutan-tuntutan dari super ego. Freud juga menyatakan bahwa ego disebut sebagai eksekutif kepribadian, karena ego mengontrol pintu-pintu ke arah tindakan, memilih segi-segi lingkungan kemana ia akan memberikan respon, memutuskan insting-insting manakah yang akan dipuaskan dan bagaimana caranya. Dalam melaksanakan fungsi-fungsi eksekutif ini, ego harus berusaha mengintegrasikan tuntutan ego, super ego, dan dunia luar yang sering bertentangan. Hal ini sering menimbulkan tegangan berat pada ego dan menyebabkan timbulnya kecemasan. d. Jenis-jenis kecemasan Freud (dalam Rafika, 2011) mengkategorikan kecemasan menjadi tiga bagian, yaitu: 1) Kecemasan realistik Kecemasan realistik merupakan kecemasan yang berasal dari peristiwa nyata di dunia eksternal dan dipersepsikan oleh ego.

2) Kecemasan neurotic Kecemasan neurotic merupakan kecemasan yang berasal dari id dan seringkali tampak membingungkan dan tidak terfokus. Kecemasan neurotic tidak selalu berkaitan dengan peristiwa eksternal di dunia nyata. 3) Kecemasan moral Kecemasan moral merupakan kecemasan yang muncul dari superego, yang merupakan suara hati yang memberitahu kita tentang adanya sesuatu yang tidak beres e. Teori kecemasan Atkinson dkk (1983) membagi teori kecemasan menjadi tiga, yaitu: 1) Kecemasan sebagai konflik yang tidak disadari. Freud yakin bahwa kecemasan neuritis merupakan akibat dari konflik yang tidak disadari antara impuls id (terutama seksual dan agresif) dengan kendala yang ditetapkan oleh ego dan super ego. Impuls-impuls id menimbulkan

ancaman bagi individu karena bertentangan dengan nilai pribadi atau nilai sosial. 2) Kecemasan sebagai respon yang dipelajari. Teori belajar sosial tidak memfokuskan diri pada konflik internal tetapi pada cara-cara dimana kecemasan diasosiasikan dengan situasi tertentu melalui proses belajar. 3) Kecemasan sebagai akibat kurangnya kendali. Pendekatanyang ketiga menyatakan bahwa orang mengalami kecemasan bila menghadapi situasi yang tampak berada di luar kendali mereka. Menurut teori psikoanalisis, misalnya, kecemasan timbul bila ego menghadapi ancaman impuls yang tidak dapat dikendalikan. Menurut teori belajar sosial, orang menjadi cemas bila dihadapkan pada stimulus yang menyakitkan, yang hanya dapat mereka kendalikan melalui penghindaran. 3. Hasil dan Pembahasan Pembahasan kecemasan pada ibu hamil primigravida trimester pertama a. Secara Umum Gambaran kecemasan yang dialami oleh subjek penelitian dapat dilihat dari aspek-aspek kecemasan yang dikemukakan dalam tiga reaksi menurut Calhoun dan Acocella (dalam Safaria dan Saputra, 2012) yaitu reaksi emosional, reaksi kognitif dan reaksi fisiologis. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap tiga orang subjek penelitian yaitu, ibu hamil primigravida trimester pertama menunjukkan bahwa kecemasan subjek penelititian direaksikan secara emosional dan kognitif. Sedangkan reaksi fisiologis hanya ditemukan pada salah satu subjek penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Erikson (dalam Ningtyas dan Muis, 2009) bahwa kecemasan yang kita alami kadang-kadang terjadi dalam tingkat yang berbeda (http://pbb.jurnal.unesa.ac.id/bank/jurnal. Padang, 06/05/2013). Tresna, (2011). mengatakan bahwa tingkatan kecemasan individu tergantung pada situasi, beratnya impuls yang datang dan kemampuan untuk mengendalikan diri dalam menghadapi persoalan (http://jurnal.upi.edu/file/9-

I_Gede_Tresna.pdf. Padang, 06/05/2013). Jadi hal ini menjelaskan bahwa reaksi kecemasan dapat terjadi pada tingkat yang berbeda-beda. b. Secara Khusus 1. Subjek 1 (EN) a) Reaksi emosional Pada aspek emosional subjek merasa tidak tenang, selama hamil subjek lebih sering berada dirumah dan menghindari keramaian subjek sangat menjaga kandungannya. Hal ini sesuai dengan gejala kecemasan yang dikemukakan oleh Blakburn dan Davidson (dalam Rostiana dan Kurniati, 2009), diantaranya adalah suasana hati, pikiran, motivasi, perilaku gelisah, reaksi biologis, ketakutan, ketegangan, dan kekhawatiran. (http://ejournal.gunadarma.ac.id. Padang, 06/05/2013). Nevid dkk (2005) juga mengemukakkan salah satu ciri-ciri kecemasan yaitu perilaku menghindar. Pieter dan Nomara (2011) juga mengemukakan bahwa gejala kecemasan pada ibu hamil yaitu sulit bergaul dan berkomunikasi. b) Reaksi kognitif Pada reaksi kognitif subjek mengkhawatirkan kondisi janin dan selalu memikirkan perkembangan janin yang ada dalam kandungannnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Wright (dalam Pradono dan Purnamasari, 2009) kecemasan merupakan ketidaknyamanan pikiran perasaan yang menyakitkan atau menyerang sebagian peristiwa yang akan datang. (http://brupt.com/search.php?cx=p artnerpub=jurnal+kecemasan&as_file type=pdf. Padang, 06/05/2013). 2. Subjek 2 (DN) a) Reaksi Emosional Pada reaksi emosional subjek merasa tidak nyaman dan selalu ingin diperhatikan sehingga membuat subjek selalu mengontrol kegiatan suaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat Kusuma dkk (2011) bahwa kecemasan adalah campuran perasaan yang sangat tidak enak, khawatir, cemas,

gelisah, yang disertai satu atau lebih keluhan badaniah. Kecemasan timbul karena adanya suatu bahaya yang mengancam diriseseorang. (http://kedokteran.unsoed.ac.id. Padang, 06/05/2013). Nevid dkk (2005) juga mengemukakkan salah satu ciri-ciri kecemasan yaitu perilaku melekat dan dependen. b) Reaksi Kognitif Pada reaksi kognitif subjek selalu berpikir tentang masalah ekonomi dan biaya persalinan. Hal ini sesuai dengan pendapat Priest (dalam Maysaroh dan Falah, 2009) kecemasan adalah perasaan yang dialami seseorang ketika berpikir bahwa sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi, menimbulkan ketakutan, ketidakpastian, bingung atau merasa takut akan kesalahan (http://journal.unissula.ac.id. Padang, 06/05/2013

c)

Reaksi Fisiologi Pada reaksi fisiologis subjek merasa gemetaran, jantung berdetak kencang dan badan terasa panas dingin. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Nevid, ddk (2005) bahwa ciri-ciri dari kecemasan fisik adalah anggota tubuh bergetar, jantung berdetak kencang dan anggota tubuh menjadi dingin. Pieter dan Nomara (2011) juga mengemukakan bahwa gejala kecemasan pada ibu hamil yaitu denyut jantung yang kencang, tangan berkeringat dan gemetar.

Temuan Peneliti Mengenai Aspek Kecemasan yang Dialami Ibu Hamil Primigravida Trimester Pertama
Subjek Subjek I (EN) Subjek II (DN) Subjek III (RN) Kognitif Reaksi kecemasan Emosional Fisiologis

3.

Subjek III (RN) a) Reaksi Emosional Pada reaksi emosional subjek merasa steres, gelisah, prasaan tidak nyaman dan merasa tidak tenang. Hal ini sesuai dengan pengertian kecemasan yang diungkapkan oleh Izard dkk (dalam Maimunah dan Retnowati, 2011) kecemasan merupakan campuran beberapa emosi tidak menyenangkan yang didominasi oleh ketakutan, khawatir, dan gelisah yang tak terkendali terhadap kondisi mengancam yang tidak jelas di masa depan (http://ejournal.uin-malang.ac.id. Padang, 06/05/2013). b) Reaksi Kognitif Pada reaksi kognitif subjek selalu merasa takut dan memikirkan proses persalinan nantinya. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sue, dkk (dalam Trismiati, 2004) manifestasi kognitif, yang terwujud dalam pikiran seseorang, seringkali memikirkan tentang malapetaka atau kejadian buruk yang akan terjadi (http://directory.umm.ac.id/ Networking%20Manual/jurnal_tris miati.pdf. Padang, 06/05/2013).

5.Penutup a. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti uraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa gambaran kecemasan pada ibu hamil primigravida trimester pertama meliputi reaksi emosional, reaksi kognitif dan reaksi fisiologis. Reaksi emosional meliputi perasaan tidak nyaman, tidak tenang, menghindar dari keramaian, ingin selalu diperhatikan, steres dan gelisah. Reaksi kognitif meliputi khawatir dan takut. Reaksi fisiologis jantung berdetak kencang, menggigil dan badan terasa panas dingin. Gambaran kecemasan yang dialami subjek I dan subjek II hanya pada reaksi emosional dan reaksi kognitif, sedangkan subjek III merasakan reaksi emosional, reaksi kognitif dan reaksi fisiologis. b.Saran-Saran Berdasarkan kesimpulan yang peneliti kemukakan di atas, maka dapat disarankan beberapa hal yang terkait dengan hasil penelitian, yaitu: 1. Bagi subjek penelitian Disarankan agar subjek menambah pengetahuan baik tentang menjaga kehamilan dan persiapan dalam persalinan

2.

3.

4.

serta kesehatan bayi yang sedang dikandung dengan cara mengikuti penyuluhan yang diadakan pada tingkat kelurahan setempat atau pada penyuluhan yang dilakukan oleh posyandu. Bagi subjek I (EN) dan subjek II (DN) disarankan agar selalu bersikap tenang dan berpikir positif selama masa kehamilan. Bagi subjek III (RN) disarankan agar tidak terlalu cemas yang dapat menyebabkan badan menggigil, panas, dingin dan jantung berdetak kencang serta disarankan untuk selalu bersikap tenang dan berpikir positif selama masa kehamilan. Bagi ibu hamil anak pertama Pada kehamilan pertama, sangat perlu bagi ibu hamil dalam mempersiapkan diri baik secara fisik dan psikologis. Secara fisik dapat dilakukan dengan menjaga kehamilan yaitu mengkonsumsi makanan yang bergizi, memeriksa kandungan secara teratur. Secara psikis adalah selalu bersikap positif terhadap kehamilan seperti menerima perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada dirinya seperti penambahan berat badan sehingga kehamilan dapat dijadikan sebagai sesuatu anugrah yang terindah dan bukan dijadikan sebagai beban dalam hidup. Bagi keluarga Selalu memberikan dukungan dan perhatian pada ibu hamil dimana keluarga harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai kehamilan diantaranya seperti memberikan pengetahuan pada ibu yang sedang hamil dalam melakukan penanganan mual-mual pada tubuhnya. Bagi peneliti lain Bagi peneliti lain yang tertarik dan berminat dengan permasalahan yang sama dengan penelitian ini disarankan melihat variabel lainnya seperti kebahagiaan, dukungan keluarga dan lain sebagainya.

Davinson,

DAFTAR PUSTAKA Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Atkinson, Rita L, dkk. Pengantar Psikologi. Edisi Kedelapan. Alih Bahasa Nurdjanah Taufiq. Jakarta: Erlangga. Basrowi dan suwandi. 2008. Memahami Penelitian kualitatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Chaplin. J.P. 2009. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

dkk. 2010. Psikologi Abnormal. Jakarta : Raja Wali Pers. Ghufron, M Nur dan Rini Risnawita S. 2010. Teori-teori psikologi. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media. Herdiansyah, Haris. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika. Hurlock, E.B. 1999. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Terjemahan : Istiwidayati). Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga. Kaelan, & Zubaidi A. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi berdasarkan SK Dirjen Dikti NO.43/Dikti/2006. Yogyakarta : Paradigma Kartono, K. 2006. Psikologi Wanita Mengenal Gadis Remaja dan Wanita Dewasa. Bandung : Mandar Maju. Kartono, K. 2007. Psikologi Wanita Menjadi Ibu dan Nenek. Bandung : Mandar Maju. Kusmiyati, dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yagjakarta : Fitramaya. Kusuma, dkk.2011. Jurnal: Korelasi Skor Dispepsia Dan Skor Kecemasan Pada Pasien Dispepsia Rawat Jalan Klinik Penyakit Dalam Di Rsud Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. http://kedokteran.unsoed.ac.id/ files/jurnal. Purwokerto. Universitas Jendral Soedirman. Diakses tanggal 06/05/2013. Maimunah. Annisa dan Retnowati. Sofia. 2011. Jurnal: Pengaruh Pelatihan Relaksasi Dengan Dzikir Untuk Mengatasi Kecemasan Ibu Hamil Pertama. http://ejournal.uinmalang.ac.id/index.php/psiko/ article/view/1543/2717. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada. Diakses tanggal 06/05/2013 Maisaroh. Ekka Nur dan Falah. Falasifatul. 2011. Jurnal: Religiusitas Dan Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional (Un) Pada Siswa Madrasah

Aliyah. http://journal.unissula.ac.id/pr oyeksi/article/view/110/73. Semarang. Universitas sultan agung semarang. Diakses tanggal 06/05/2013. Mansur, Herawati. 2011. Psikologi Ibu Dan Anak Untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika. Moleong, Lexy.J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Nevid dkk. 2003. Psikologi Abnormal edisi kelima. Jakarta. Erlangga. Ningtyas, Reni Efrylia. 2009. Penerapan Bimbingan Kelompok Teknik Bermain untuk Membantu Mengurangi Tingkat Kecemasan dalam Mengikuti Mata Pelajaran Eksakta. http://pbb.jurnal.unesa.ac.id/ban k/jurnal. Diakses tanggal: 06/05/2013. Pieter, Herry zan dan Nomora Lumongga Lubis. 2011. Pengantar Psikologi. Untuk Kebidanan. Jakarta : Kencana. Poerwandari, Kristi. 2005. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Prilaku Manusia. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Rafika, Yuli. 2011. Kecemasan Istri Akibat Perselingkuhan Yang Dilakukan Oleh Suami Di Perumahan XX . Skripsi (tidak diterbitkan). Padang: Fakultas Psikologi Universitas Putra Indonesia YPTK Padang. Rostiana, Triana dan Kurniati, Ni Made Taganing. Jurnal: Kecemasan Pada Wanita Yang Menghadapi Menopause. Jawa Barat. http://ejournal.gunadarma.ac.i d/files/journals/7/articles/260/ public/260-773-1-PB.pdf. Universitas Gunadarma. Diakses tanggal :06/05/2013. Safari, Triantoro dan Saputra, Nofrans Eka. 2012. Manajemen Emosi. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sylvani,

Dori. 2011. Gambaran Kebahagiaan Pada Ibu Dalam Menanti Kelahiran Anak Pertama. Skripsi (tidak diterbitkan). Padang : Fakultas Psikologi Universitas Putra Indonesia YPTK Padang. Tresna, I Gede. 2011. Jurnal: Efektivitas Konseling Behavioral Dengan Teknik Desensitisasi Sistematis Untuk Mereduksi Kecemasan Menghadapi Ujian. http://jurnal.upi.edu/file/9I_Gede_Tresna.pdf. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia. Diakses tanggal 06/05/2013. Trismiati. 2004. Jurnal. Jurnal: Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Pria dan Wanita Akseptor Kontrasepsi Mantap Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. http://directory.umm.ac.id/Net working%20Manual/jurnal_tri smiati.pdf. Palembang. Universitas Bina Darma Palembang. Diakses tanggal 06/05/2013. Yudha,B.P. 2009. Hubungan Antara Persiapan Belajar Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Pada Siswa Di SMA N 7 Padang. Skripsi (tidak diterbitkan). Padang :Fakutas Psikologi Universitas Putra Indonesia YPTK Padang.

You might also like