You are on page 1of 13

DED TPA NGEMBAK, KABUPATEN GROBOGAN

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

Kabupaten Grobogan, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukota kabupaten berada di Purwodadi. Tepatnya di Kelurahan Purwodadi Kecamatan Purwodadi. Secara geografis, wilayah Kabupaten Grobogan terletak di antara 110o15 BT 111o25 BT dan 7o LS - 7o30 LS dengan kondisi tanah berupa daerah pegunungan kapur, perbukitan dan dataran di bagian tengahnya. Wilayah Kabupaten Grobogan terletak di antara dua pegunungan Kendeng yang membujur dari arah barat ke timur, dan berbatasan dengan :

Sebelah Barat Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan

: Kabupaten Semarang dan Demak. : Kabupaten Kudus, Pati dan Blora. : Kabupaten Blora. : Kabupaten Ngawi, Sragen, Boyolali, dan

Kabupaten Semarang.

Peta Kabupaten Grobogan


LAPORAN PERENCANAAN

BAB II - 1

DED TPA NGEMBAK, KABUPATEN GROBOGAN

Berdasarkan hasil Evaluasi Penggunaan Tanah (EPT) tahun 1983 Kabupaten Grobogan mempunyai luas 1.975,86 Km dan merupakan kabupaten terluas nomor 2 di Jawa Tengah setelah Kabupaten Cilacap. Jarak dari utara ke selatan 37 Km dan jarak dari barat ke timur 83 Km. Jarak Ibukota Kabupaten Grobogan ke beberapa kota sekitarnya adalah sebagai berikut :

Purwodadi ke Semarang : 64 Km Purwodadi ke Demak : 39 Km Purwodadi ke Kudus : 45 Km Purwodadi ke Pati : 45 Km Purwodadi ke Blora : 64 Km Purwodadi ke Sragen : 64 Km Purwodadi ke Surakarta : 64 Km

Secara administratif Kabupaten Grobogan terdiri dari 273 desa dan 7 kelurahan yang tersebar di 19 kecamatan, dengan ibukota kabupaten di Purwodadi. Kecamatan terbesar adalah Kecamatan Geyer dengan luas 196,19 Km (9,9%), sedangkan yang terkecil Kecamatan Klambu dengan luas 46,56 Km (2,2%). Secara rinci pembagian wilayah dan persebaran luas Kabupaten Grobogan sebagaimana tabel berikut:

LAPORAN PERENCANAAN

BAB II - 2

DED TPA NGEMBAK, KABUPATEN GROBOGAN

Tabel : Pembagian Wilayah Administrasi dan Luas Wilayah

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kecamatan

Jumlah Desa/Kel. 12 19 20 16 13 13 14 14 12 14 10 12 17 9 9 28 21 18 9 280

Jumlah Dusun/Lingk. 76 100 71 118 102 112 79 87 78 86 58 52 104 51 44 86 63 54 31 1.451

Luas Wilayah (Km2) 130,342 140,595 74,177 119,320 196,192 133,644 107,748 165,365 116,720 154,298 83,602 104,556 77,656 54,891 46,562 86,780 71,119 51,670 60,628 1.975,865

Kedungjati Karangrayung Penawangan Toroh Geyer Pulokulon Kradenan Gabus Ngaringan

10 Wirosari 11 Tawangharjo 12 Grobogan 13 Purwodadi 14 Brati 15 Klambu 16 Godong 17 Gubug 18 Tegowanu 19 Tanggungharjo Jumlah

Sumber : Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Grobogan

2.1.

KEADAAN ALAM

Kabupaten Grobogan yang memiliki relief daerah pegunungan kapur dan perbukitan serta dataran di bagian tengahnya, secara topografi terbagi kedalam 3 kelompok yaitu :

LAPORAN PERENCANAAN

BAB II - 3

DED TPA NGEMBAK, KABUPATEN GROBOGAN

1. Daerah dataran rendah berada pada ketinggian sampai 50 meter di atas permukaan air laut dengan kelerengan 0 0 80 meliputi 6 kecamatan yaitu Kecamatan Gubug, Tegowanu, Godong, Purwodadi, Grobogan sebelah selatan dan Wirosari sebelah selatan. 2. Daerah perbukitan berada pada ketinggian antara 50 - 100 meter di atas permukaan air laut dengan kelerengan 8 0 150 meliputi 4 kecamatan yaitu Kecamatan Klambu, Brati, Grobogan sebelah utara dan Wirosari sebelah utara. 3. Daerah dataran tinggi berada pada ketinggian 100 - 500 meter di atas permukaan air laut dengan kelerengan lebih dari 15 0, meliputi wilayah kecamatan yang berada di sebelah selatan dari wilayah Kabupaten Grobogan. Berdasarkan letak geografis dan reliefnya, Kabupaten Grobogan merupakan Kabupaten yang tiang penyangga perekonomiannya berada pada sektor pertanian dan merupakan daerah yang cenderung cukup sulit mendapatkan air bersih.

2.2.

LAHAN PERTANIAN Dari hasil laporan Dinas Pertanian TPH (SPVA) diperoleh data mengenai luas tanah keadaan akhir tahun 2010 untuk Kabupaten Grobogan seluruhnya seluas 197.586,420 Ha yang terdiri dari : a. Tanah Sawah : 64.790,210 Ha b. Tanah Bukan Sawah : 132.796,210 Ha Dilihat dari kondisi pengairan yang ada, pada kenyataannya di musim kemarau sistem pengairan tersebut tidak dapat diharapkan manfaatnya. Dari tanah sawah seluas : 64.790,210 Ha dapat digolongkan ke dalam : a. b. c. d. Irigasi Tehnis : 18.394,780 Ha Irigasi Setengah Tehnis : 1.658,000 Ha Irigasi Sederhana : 10.609,260 Ha Irigasi Tadah Hujan : 34.128,170 Ha

Sedangkan tanah bukan sawah seluas 132.796,210 Ha tersebut yang terdiri dari : a. Pekarangan/Bangunan : 23.649,278 Ha
LAPORAN PERENCANAAN

BAB II - 4

DED TPA NGEMBAK, KABUPATEN GROBOGAN

b. Tegalan/Kebun : 28.536,865 Ha c. Tambak/Kolam : 22,430 Ha d. Padang Gembala : 0,000 Ha e. Rawa : 0,000 Ha f. Hutan Negara : 68,633.030 Ha g. Hutan Rakyat : 4.443,107 Ha h. Lain-lain : 7.511,500 Ha

LAPORAN PERENCANAAN

BAB II - 5

DED TPA NGEMBAK, KABUPATEN GROBOGAN

2.3.

BAHAN TAMBANG Kabupaten Grobogan yang berada di antara dua Pegunungan Kendeng memiliki sumber bahan tambang dan galian yang cukup dapat diandalkan, meskipun sumbangan dari sektor pertambangan dan penggalian dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) hingga saat ini masih relatif kecil. Hal tersebut disebabkan adanya beberapa kendala seperti cara penambangan, cara pengolahan hasil dan sumber daya manusianya. Kondisi seperti ini sangat memungkinkan terbukanya kesempatan bagi pihak swasta, baik dari dalam negeri maupun asing untuk menanamkan modalnya guna mengelola bahan tambang dan galian secara optimal. Bahan tambang/galian yang dimiliki dan mungkin dapat dikembangkan di Kabupaten Grobogan meliputi : kapur, tanah liat, garam, gips, batu dan lain-lain.

2.4.

WADUK DAN SUNGAI Seperti diketahui, waduk dan sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang mempunyai fungsi untuk menjaga keseimbangan lingkungan (ekosistem), terutama dalam pengadaan air bagi kehidupan makhluk hidup. Oleh karena itu untuk menjaga kelestariannya mutlak diperlukan penampungan berupa waduk atau sejenisnya. Menyadari hal tersebut maka Pemerintah telah membangun Waduk Kedung Ombo yang terletak di Wilayah Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Boyolali. Meskipun pendistribusian airnya belum seperti yang diharapkan, namun keberadaan waduk tersebut benar-benar sangat berarti bagi daerahdaerah yang berada di bawah aliran waduk, terutama bagi daerah Kabupaten Grobogan.

2.5.

IKLIM Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Direktorat Program Kehutanan tentang iklim di Kabupaten Grobogan yang terletak di antara Daerah Pantai Utara bagian timur dan daerah Bengawan Solo Hulu mempunyai tipe iklim D

LAPORAN PERENCANAAN

BAB II - 6

DED TPA NGEMBAK, KABUPATEN GROBOGAN

yang bersifat 1 s/d 6 bulan kering dan 1 s/d 6 bulan basah dengan suhu minimum 260 C.

2.6.

HARI HUJAN DAN CURAH HUJAN Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian TPH Kabupaten Grobogan diperoleh data sebagai

berikut :

Rata-rata hari hujan tahun 2010 : 157 hari Rata-rata curah hujan tahun 2010 : 2.901 Mm.

Yang dimaksud dengan curah hujan adalah "Satuan Kuantitatif" hujan, yaitu tinggi/tebal hujan yang jatuh di permukaan bumi, diukur dalam satuan milimeter. Satuan curah hujan terukur yang jatuh di permukaan bumi setara dengan satu liter setiap 1 M2 satuan luas atau dapat diperkirakan dengan satu juta liter setiap satu kilometer persegi, dengan catatan air hujan tersebut tidak ada yang menguap kembali (evapotranspirasi), melimpah (run off) dan merembes ke dalam permukaan bumi (perkolasi).

2.7.

KAWASAN LINDUNG Secara umum di Kabupaten Grobogan tidak terdapat kawasan khusus, sementara ini yang ada adalah kawasan lindung yang hal tersebut telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 10 Tahun 1994 tentang Rencana Umum Tata Ruang Wilayah (RUTRW) Kabupaten Daerah Tingkat II Grobogan. Alokasi pemanfaatan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Derah Nomor 10 Tahun 1994 adalah kawasan Lindung terdiri dari : 1. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan di bawahnya yang meliputi : (1) Kawasan yang mempunyai kelerengan di atas 40% berada di Kecamatan Grobogan, Brati, Tawangharjo dan Wirosari dengan luas kawasan sebesar 448,50 Ha. (2) Kawasan resapan air yang berada di 30 Desa yang tersebar di Kecamatan Tanggungharjo, Kedungjati, Karangrayung, Penawangan, Toroh, Geyer, Pulokulon, Kradenan, Gabus, Klambu dan Grobogan. 2. Kawasan Perlindungan setempat yang meliputi: kawasan Sempadan Sungai seluas 7.265 Ha, kawasan Sempadan Waduk (Waduk

LAPORAN PERENCANAAN

BAB II - 7

DED TPA NGEMBAK, KABUPATEN GROBOGAN

Gambrengan, Sanggeh, Butak, Simo, Nglangon, Kenteng) dengan luas total 149 Ha, kawasan sempadan mata air dengan luas total 1.382 Ha. 3. Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya, yang meliputi: kawasan Bledug Kuwu seluas 168,75 Ha, kawasan Mrapen, kawasan Makam Ki Ageng Tarub, kawasan Makam Ki Ageng Selo, kawasan Gua Lawa, Gua Macan dan kawasan Gua Urang seluas 12,56 Ha. 2.8. PERTUMBUHAN PENDUDUK

Penduduk Kabupaten Grobogan pada akhir tahun 2011 mencapai 1.421.609 jiwa sedangkan pada tahun 2010 sebanyak 1.413.336 jiwa, dengan demikian laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2011 mencapai 0,58 % atau bertambah 8.273 jiwa. Namun jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2010 yaitu sebesar 0,61%, maka pada tahun 2011 ini pemerintah telah dapat menekan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,03% dari tahun sebelumnya. Perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Grobogan tahun 2011 dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel : Perkembangan Jumlah Penduduk Tahun 2008-2011

Dari tahun 2009 sampai akhir tahun 2011 jumlah penduduk secara absolut meningkat, namun dilihat dari angka pertumbuhan mengalami tren penurunan. Lebih jelas dapat dilihat dalam grafik dibawah, dimana terlihat garis perkembangan penduduk mengalami peningkatan, namun bila dilihat dari garis pertumbuhan penduduk mengalami penurunan.

LAPORAN PERENCANAAN

BAB II - 8

DED TPA NGEMBAK, KABUPATEN GROBOGAN

Grafik Perbandingan Perkembangan dengan Pertumbuhan Penduduk Tahun 2008-2011 2.9. JUMLAH PENDUDUK DAN SEKS RASIO

Jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Grobogan tahun 2011 terdapat di Kecamatan Purwodadi sebesar 131.907 jiwa, sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk terendah di Kecamatan Klambu yaitu sejumlah 35.632 jiwa. Lebih jelas rincian jumlah penduduk tiap kecamatan dapat dilihat dalam tabel berikut.

LAPORAN PERENCANAAN

BAB II - 9

DED TPA NGEMBAK, KABUPATEN GROBOGAN

Tabel : Jumlah Penduduk Per Kecamatan Tahun 2011

Dilihat dari sex rasio atau perbandingan antara penduduk laki-laki dan perempuan tahun 2011 didapati angka sebesar 0,98, hal ini berarti setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 98 jiwa penduduk laki-laki. Perbandingan jenis kelamin dapat lebih jelas dilihat dalam grafik berikut.

LAPORAN PERENCANAAN

BAB II - 10

DED TPA NGEMBAK, KABUPATEN GROBOGAN

Grafik Perbandingan Jenis kelamin Penduduk Kabupaten Grobogan Tahun 2008-2011

2.10. KEPADATAN PENDUDUK


Kepadatan penduduk merupakan perbandingan rata-rata jumlah penduduk yang mendiami tiap satuan luas wilayah (jiwa/km2). Adapun kriteria kepadatan penduduk dibedakan menjadi : a. Kepadatan Tinggi : jika angka kepadatan suatu kecamatan lebih besar b. Kepadatan Sedang : dari angka kepadatan wilayah Kabupaten. jika angka kepadatan suatu kecamatan sama besar c. Kepadatan Rendah : dengan angka kepadatan wilayah Kabupaten. jika angka kepadatan suatu kecamatan lebih kecil dari angka kepadatan wilayah Kabupaten. Pada tahun 2011, angka kepadatan penduduk di Kabupaten Grobogan semakin meningkat dibanding tahun 2010. Berdasarkan data kepadatan tahun 2008 sampai akhir tahun 2011 mengalami peningkatan kepadatan sebesar 13 jiwa/km2 dari 706 jiwa/km2 menjadi sebanyak 719 jiwa/km2. Adapun kecamatan yang mempunyai kepadatan tertinggi adalah Purwodadi dan yang terendah adalah Kedungjati. Kondisi tersebut seperti yang terlihat dalam tabel dibawah ini :

LAPORAN PERENCANAAN

BAB II - 11

DED TPA NGEMBAK, KABUPATEN GROBOGAN

Tabel : Kepadatan Penduduk Tahun 2008-2011

Dari data tersebut diketahui, bahwa angka kepadatan penduduk yang masuk dalam kategori rendah meliputi kecamatan Geyer, Kedungjati, Karangrayung, Ngaringan, Gabus, Wirosari, Grobogan, Tawangharjo, dan Tanggungharjo, sedangkan 10 kecamatan lainnya masuk dalam kategori kepadatan penduduk tinggi yaitu, Kecamatan Pulokulon, Penawangan, Toroh, Kradenan, Klambu, Godong, Purwodadi, Gubug, Brati dan Tegowanu. Lebih jelasnya tentang kepadatan penduduk secara spasial dapat dilihat pada peta berikut.

LAPORAN PERENCANAAN

BAB II - 12

DED TPA NGEMBAK, KABUPATEN GROBOGAN

Peta Kepadatan Penduduk Tahun 2011

LAPORAN PERENCANAAN

BAB II - 13

You might also like