You are on page 1of 11

Air Buangan dan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dengan visi pembangunan kesehatan lingkungan dapat diwujudkannya masyarakat dan lingkungan sehat. Dan tiap pemerintah kota terus berusaha untuk mengingatkan kualitas lingkungan bagi warganya dengan visi tersebut. Pada masa yang akan datang. Terwujud lingkungan yang bebas dari polusi. Tersedianya air bersih sanitasi lingkungan yang memadai. Terutama dari pemukiman yang sehat. Perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan masyarakat saling tolong menolong dengan memelihara nilai budaya.Upaya untuk meningkatkan kualitas manusia tetap menjadi perhatian utama pemerintah. Sumber daya manusia ( SDM ) merupakan subjek sekaligus objek pemerintah sumber daya manusia sejak kandungan objek pembangunan. Mencakup seluruh siklus hidup manusia sejak kandungan hingga akhir hayat, dari situ kita harus mengetahui konsep air limbah. Air digunakan berbagai keperluan ( mandi, mencuci, membersihkan alat). Dan air tersebut fungsinya turun jadi air bekas ( tercemar )sehingga air tersebut dibuang dan disingkirkan dari kehidupan manusia. Jika air tersebut dibuang kealam maka akan mencemari kelestarian alam dan menyulitkan kehidupan manusia sendiri. Jumlah air bersih menjadi berkurang, oleh sebab itu perlu pengolahan air limbah. B. Perumusan Masalah 1. 2. 3. 4. Apa dampak atau efek air limbah ? Apa yang dimaksud air limbah? Apa pengaruh pencemaran air ? Jelaskan bagaimana cara penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran air dan pengolahan limbah. C. Tujuan

1. Tidak mencemari lingkungan. 2. Tidak mendatangkan penyakit bagi manusia. 3. Dapat dimanfaatkan kembali bagi manusia.

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Air Limbah

Air yang tidak bersih / mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia atau hewan. Lazimnya muncul akibat hasil perbuatan manusia. (termasuk industrilisasi ). Sisa air yang dibuang berasal dari rumah tangga, industri, maupun tempat umum lainnya. Dan pada umumnya mengandung bahan-bahan / zat-zat yang dapat membahayakan bagi manusia serta mengganggu lingkungan hidup. (http://www.google. kesehatan lingkungan). Kombinasi dari aliran sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran atau industry bersama-sama dengan air tanah. Air perumahan dan air hujan yang mungkin ada ( haryoto kusno putranto. 1985).jdi air buangan : air yang tersisa dari kegiatan manusia baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan air seperti industri, perhotelan dan sebagainya. B. Sumber Air Limbah Air limbah rumah tangga (domestic wastes water), adalah air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Petunjuk pada umumnya air limbah ini terjadi dari eksreta (tinja dan air seni). Air bekas cucian dapur dan kamar mandi (terdiri dari bahan-bahan organic) yang berasal dari sumber lain seperti air hujan yang bercampur dengan air comberan dan sebagainya. 2. Air buangan industri (industial wastes water), berasal dari berbagai jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung di dalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri. Misalnya nitrogen, sulfida, garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut dan lain-lain. 3. Air buangan kota praja (municipal wastes water), air buangan yang berasal dari daerah perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum, tempat ibadah dan lain-lain. Zat-zat yang terkandung di dalam jenis air limbah ini umumnya sama dengan air limbah rumah tangga. C. Karakteristik Air Limbah 1. Karakteristik fisik Sebagian besar terdiri dari sebagian kecil bahan-bahan padat suspensi. Terutama air limbah rumah tangga, seperti sabun, sedikit berbau, kadang-kadang mengandung sisa-sisa kertas, berwarna, bekas cucian beras dan sayur, bagian-bagian tinja dan lain-lain. 2. Karakteristik kimiawi Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih, bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian tinja, urine dan sampah-sampah 1.

lainnya. Oleh sebab itu pada umumnya bersifat basa pada waktu masih baru dan cenderung ke asam apabila sudah mulai membusuk. Substansi organik dalam air buangan terdiri dari 2 gabungan, yakni: a. Gabungan yang mengandung nitrogen,misalnya: urea, protein, amine dan asam amino. b. Gabungan yang tak mengandung nitrogen, misalnya: lemak, sabun, dan karbohidrat, termasuk selulosa. 3. Karakteristik bakteriologis Kandungan bakteri pathogen serta organisme golongan coli terdapat juga dalam air limbah tergantung darimana sumbernya namun keduanya tidak berperan dalam proses pengolahan air buangan. Sesuai dengan zat-zat yang terkandung didalam air limbah, maka air limbah yang tidak diolah terlebih dahulu akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup antara lain: a. Menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit, terutama kolera, typhus abdominalis, disentribasiler. b. Menjadi media berkembang-biak mikroorganisme pathogen. c. Menjadi tempat-tempat berkembangbiak nyamuk atau tempat hidup larva nyamuk. d. Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap. e. Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah dan lingkungan hidup lainnya. f. Mengurangi produktivitas manusia karena orang bekerja dengan tindak nyaman dan sebagainya. Untuk mencegah atau mengurangi akibat-akibat buruk tersebut di atas diperlukan kondisi, persyaratan, dan upaya-upaya sedemikian rupa sehingga air limbah tersebut: 1) Tidak mengkontaminasi sumber air minum. 2) Tidak mengakibatkan pencemaran permukaan tanah. 3) Tidak menyebabkan pencemaran air untuk mandi, perikanan, air sungai, atau tempat- tempat rekreasi. 4) Tidak dapat dihinggapi serangga dan tikus dan tidak menjadi tempat berkembangbiaknya berbagai bibit penyakit dan vektor. 5) Tidak terbuka kena udara luar (jika tidak diolah) serta tidak dapat dicapai oleh anak-anak. 6) Baunya tidak mengganggu. D. Dampak/ Efek Air Limbah Menimbulkan gangguan lingkungan dan kesehatan menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit terutama kolera, typus abdominaks, disentri baciler, menjadi media berkembang biaknya mikroorganisme pathogen, menjadi tempat-tempat berkembang biaknya nyamuk atau tempat hidup larva nyamuk. Menurunkan kualitas badan air dan sebagainya. Sebagai contoh menurunkan kadar oksigen terlarut, air menjadi berbau dan rasa tidak enak menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap. Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah dan lingkungan hidup lainnya mengurangi produktifitas manusia karena orang bekerja dengan tidak nyaman dan lain-lain.

1. Air angkasa mengandung zat-zat yang ada di udara. 2. Sedikit mengandung mineral. Contoh, air hujan, air salju, air es, air hujan di gunung yang tidak ada air selain air hujan. 1. Dari segi bakteriologis lebih bersih dapat air sungai dan lain-lain. 2. Bahanya tergantung dari kandungan mineralnya. Contoh, kurang flour (karies gigi), Yodium (gondok), kalsium (gangguan tulang).

E. Pencemaran Limbah Padat Pencemaran lingkungan yang ditimbulkan limbah padat kemungkinan adalah timbulnya gas beracun, di antaranya asam sulfida, amoniak methan, CO2, CO. Limbah dari berbagai macam bentuk dan jenis bertumpuk pada satu tempat mengakibatkan terjadinya pembusukan dengan bantuan mikroorganisme. Adanya musim hujan dan kemarau ganti-berganti, proses pemecahan bahan organik oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob maupun anerob menimbulkan gas.

F. Penurunan Kualitas Udara Pengaruh terhadap kualitas udara akibat timbulnya gas hasil reaksi kimia dalam timbunan limbah. Gas seperti H2S, NH3, methane akan terkonsentrasi di udara dengan nilai tartentu. Dalam konsentrasi 50 ppm H2S membuat mabuk dan pusing. Konsentrasi H2S yang diizinkan 30 mg per meter kubik udara. Karbon monoksida (CO) berasal dari sisa pembakaran yang tidak sempurna. Nilai ambang batas CO 100 ppm =110 mg per meterkubik udara. Amoniak yang berupa gas pada suhu dan tekanan normal mempunyai nilai ambang batas 35 mg per meter kubik udara. Serat asbestos, hidrokarbon, fenol, natrium sulfida, oksida logam dari pembakaran, seng, oksida, SO2 yang berasal dari bahan padat merupakan racun bagi manusia. G. Penurunan Kualitas Air

Buangan jenis padat berupa lumpur, buburan dengan tidak disadari dibuang bersama air limbah. Demikian juga bentuk padatan lain yang tidak ekonomis dibuang langsung keperairan. Padatan tersebut dalam air dipecah dan berurai menjadi bahan pencemar lain seperti padatan larut, padatan mengendap dan zat organik lain. Kekeruhan air, warna dan rasa air berubah. Air menjadi beracun akibat limbah padat tersebut. H. Kerusakan Permukaan Tanah Timbunan sampah menghasilkan gas nitrogen, hidrogen,amoniak dan asam sulfida. Adanya zat merkuri, chrom dan arsen menimbulkan gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan,merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lain seperti oksida logam, baik yang terlarut maupun dalam areal permukaan tanah, menjadi racun.

1. Sumber dan Macam Bahan Pencemar Air Pencemaran air terjadi apabila dalam air terdapat berbagai macam zat atau kondisi (misal Panas) yang dapat menurunkan standar kualitas air yang telah ditentukan, sehingga tidak dapat digunakan untuk kebutuhan tertentu. Suatu sumber air dikatakan tercemar tidak hanya karena tercampur dengan bahan pencemar, akan tetapi apabila air tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan tertentu, Sebagai contoh suatu sumber air yang mengandung logam berat atau mengandung bakteri penyakit masih dapat digunakan untuk kebutuhan industri atau sebagai pembangkit tenaga listrik, akan tetapi tidak dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga (keperluan air minum, memasak, mandi dan mencuci). a. Sumber penyebab terjadinya Pencemaran Air. Ada beberapa penyebab terjadinya pencemaran air antara lain apabila air terkontaminasi dengan bahan pencemar air seperti sampah rumah tangga, sampah lembah industri, sisa-sisa pupuk atau pestisida dari daerah pertanian, limbah rumah sakit, limbah kotoran ternak, partikulat-partikulat padat hasil kebakaran hutan dan gunung berapi yang meletus atau endapan hasil erosi tempattempat yang dilaluinya. b. Bahan Pencemar air. Pada dasarnya Bahan Pencemar Air dapat dikelompokkan menjadi: 1) Sampah yang dalam proses penguraiannya memerlukan oksigen yaitu sampah yang mengandung senyawa organik, misalnya sampah industri makanan, sampah industri gula tebu, sampah rumah tangga (sisa-sisa makanan), kotoran manusia dan kotoran hewan, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati. Untuk proses penguraian sampah-sampah tersebut memerlukan banyak oksigen, sehingga apabila sampah-sampah tersbut terdapat dalam air, maka perairan (sumber air) tersebut akan kekurangan oksigen, ikan-ikan dan organisme dalam air akan mati kekurangan oksigen. Selain itu proses penguraian sampah yang mengandung protein (hewani/nabati) akan menghasilkan gas H2S yang berbau busuk, sehingga air tidak layak untuk diminum atau untuk mandi. C, H, S, N, + O2 CO2 + H2O + H2S + NO + NO2 Senyawa organik. 2) Bahan pencemar penyebab terjadinya penyakit, yaitu bahan pencemar yang mengandung virus dan bakteri misal bakteri coli yang dapat menyebabkan penyakit saluran pencernaan (disentri,

3)

4)

5)

6)

7)

1) 2) 3) 4) 5)

kolera, diare, types) atau penyakit kulit. Bahan pencemar ini berasal dari limbah rumah tangga, limbah rumah sakit atau dari kotoran hewan/manusia. Bahan pencemar senyawa anorganik/mineral misalnya logam-logam berat seperti merkuri (Hg), kadmium (Cd), Timah hitam (pb), tembaga (Cu), garam-garam anorganik. Bahan pencemar berupa logam-logam berat yang masuk ke dalam tubuh biasanya melalui makanan dan dapat tertimbun dalam organ-organ tubuh seperti ginjal, hati, limpa saluran pencernaan lainnya sehingga mengganggu fungsi organ tubuh tersebut. Bahan pencemar organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yaitu senyawa organic berasal dari pestisida, herbisida, polimer seperti plastik, deterjen, serat sintetis, limbah industri dan limbah minyak. Bahan pencemar ini tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme, sehingga akan menggunung dimana-mana dan dapat mengganggu kehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup. Bahan pencemar berupa makanan tumbuh-tumbuhan seperti senyawa nitrat, senyawa fosfat dapat menyebabkan tumbuhnya alga (ganggang) dengan pesat sehingga menutupi permukaan air. Selain itu akan mengganggu ekosistem air, mematikan ikan dan organisme dalam air, karena kadar oksigen dan sinar matahari berkurang. Hal ini disebabkan oksigen dan sinar matahari yang diperlukan organism dalam air (kehidupan akuatik) terhalangi dan tidak dapat masuk ke dalam air. Bahan pencemar berupa zat radioaktif, dapat menyebabkan penyakit kanker, merusak sel dan jaringan tubuh lainnya. Bahan pencemar ini berasal dari limbah PLTN dan dari percobaanpercobaan nuklir lainnya. Bahan pencemar berupa endapan/sedimen seperti tanah dan lumpur akibat erosi pada tepi sungai atau partikulat-partikulat padat/lahar yang disemburkan oleh gunung berapi yang meletus, menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari berkurang, dan air kurang mampu mengasimilasi sampah. Bahan pencemar berupa kondisi (misalnya panas), berasal dari limbah pembangkit tenaga listrik atau limbah industri yang menggunakan air sebagai pendingin. Bahan pencemar panas ini menyebabkan suhu air meningkat tidak sesuai untuk kehidupan akuatik (organisme, ikan dan tanaman dalam air). Tanaman, ikan dan organisme yang mati ini akan terurai menjadi senyawasenyawa organik. Untuk proses penguraian senyawa organik ini memerlukan oksigen, sehingga terjadi penurunan kadar oksigen dalam air. Secara garis besar bahan pencemar air tersebut di atas dapat dikelompokkan menjadi: Bahan pencemar organik, baik yang dapat mengalami penguraian oleh mikroorganisme maupun yang tidak dapat mengalami penguraian. Bahan pencemar anorganik, dapat berupa logam-logam berat, mineral (garam-garam anorganik seperti sulfat, fosfat, halogenida, nitrat). Bahan pencemar berupa sedimen/endapan tanah atau lumpur. Bahan pencemar berupa zat radioaktif. Bahan pencemar berupa panas. Parameter dan standar kualitas aiTelah Anda ketahui bahwa sumber air dikatakan tercemar apabila mengandung bahan pencemar yang dapat mengganggu kesejahteraan makhluk hidup (hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan) dan lingkungan. Akan tetapi air yang mengandung bahan pencemar tertentu dikatakan tercemar untuk keperluan tertentu, misalnya untuk keperluan rumah tangga belum tentu dapat dikatakan tercemar untuk keperluan lain. Dengan demikian standar kualitas air untuk setiap keperluan akan berbeda, bergantung pada penggunaan air tersebut, untuk keperluan rumah tangga berbeda dengan standar kualitas air

1) 2) 3) 4) 5) 2.

1) 2)

3) 4)

5)

untuk keperluan lain seperti untuk keperluan pertanian, irigasi, pembangkit tenaga listrik dan keperluan industri. Dengan demikian tentunya parameter yang digunakan pun akan berbeda pula. Sesuai dengan bahan pencemar yang terdapat dalam sumber air, maka parameter yang biasa digunakan untuk mengetahui standar kualitas air pun berdasarkan pada bahan pencemar yang mungkin ada, antara lain dapat dilihat dari: warna, bau, dan/ atau rasa dari air. Sifat-sifat senyawa anorganik (pH, daya hantar spesifik, daya larut oksigen, daya larut garamgaram dan adanya logam-logam berat). Adanya senyawa-senyawa organik yang terdapat dalam sumber air (misal CHC13, fenol, pestisida, hidrokarbon). Keradioaktifan misal sinar . Sifat bakteriologi (misal bakteri coli, kolera, disentri, typhus dan masih banyak lagi). Pengaruh Pencemaran Air terhadap Kehidupan Akuatik, Hewan dan Tumbuh-tumbuhan Darat dan Tubuh Manusia. a. Pengaruh pencemaran air terhadap kehidupan akuatik. Banyak macam makhluk yang hidup dalam air antara lain bermacam-macam ikan, buaya, penyu, katak, mikroorganisme, ganggang, tanaman air dan lumut. Kesemuanya termasuk dalam kehidupan akuatik. Apabila sumber air tempat kehidupan akuatik tercemar, maka siklus makanan dalam air terganggu dan ekosistem air/kehidupan akuatik akan terganggu pula. Misal organisme yang kecil/lemah seperti plankton banyak yang mati karena banyak keracunan bahan tercemar, ikanikan kecil pemakan plankton banyak yang mati karena kekurangan makanan, demikian pula ikan-ikan yang lebih besar pemakan ikan-ikan kecil bila kekurangan makanan akan mati. Kehidupan akuatik dapat pula terganggu karena: Perairan kekurangan kadar oksigen atau sinar matahari yang disebabkan air menjadi keruh oleh pencemaran tanah/ lumpur. Permukaan perairan tertutup oleh lapisan bahan pencemar minyak atau busa deterjen, sehingga sinar matahari dan oksigen yang diperlukan untuk kehidupan akuatik tidak dapat menembus permukaan air masuk ke dalam air. Berkurang/ habisnya kadar oksigen dalam proses pengairan bahan pencemar senyawa organik. Permukaan air tertutup oleh tanaman air seperti enceng gondo sebagai bahan pencemar yang tumbuh subur oleh adanya bahan pencemar berupa makanan penyubur tanaman seperti senyawasenyawa fosfat, nitrat. Peningkatan suhu air karena adanya bahan pencemar panas dari industri-industri yang menggunakan air sebagai pendingin, atau sebagai air bangunan dari pembangkit tenaga listrik. b. Pengaruh pencemaran air terhadap hewan, tumbuh-tumbuhan dan tubuh manusia. Diantara sekian banyak bahan pencemar air ada yang beracun dan berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Telah anda pelajari bahwa bahan pencemar air antara lain ada yang berupa logam-logam berat seperti arsen (As), kadmium (Cd), berilium (Be), Boron (B), tembaga (Cu), fluor (F), timbal (Pb), air raksa (Hg), selenium (Se), seng (Zn). Ada juga yang berupa oksida-oksida karbon (CO dan CO2), oksidaoksida nitrogen (NO dan NO2), oksida-oksida belerang (SO2 dan SOS), H2S, asam sianida (HCN), senyawa/ion klorida, partikulat padat seperti asbes, tanah/lumpur, senyawa hidrokarbon seperti metana, dan heksana. Bahan-bahan pencemar ini terdapat dalam air, ada yang berupa larutan ada pula yang berupa partikulat-partikulat, yang masuk melalui bahan makanan yang terbawa ke dalam pencernaan atau melalui kulit.

Bahan pencemar unsur-unsur di atas terdapat dalam air di alam ataupun dalam air limbah. Walaupun unsur-unsur diatas dalam jumlah kecil esensial/diperlukan dalam makanan hewan maupun tumbuh-tumbuhan, akan tetapi apabila jumlahnya banyak akan bersifat racun, contoh tembaga (Cu), seng (Zn) dan selenium (Se) dan molibdium esensial untuk tanaman tetapi bersifat racun untuk hewan. Air merupakan kebutuhan primer bagi kehidupan di muka bumi terutama bagi manusia. Oleh karena itu apabila air yang akan digunakan mengandung bahan pencemar akan mengganggu kesehatan manusia, menyebabkan keracunan bahkan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian apabila bahan pencemar itu tersebut menumpuk dalam jaringan tubuh manusia. Bahan pencemar yang menumpuk dalam jaringan organ tubuh dapat meracuni organ tubuh tersebut, sehingga organ tubuh tidak dapat berfungsi lagi dan dapat menyebabkan kesehatan terganggu bahkan dapat sampai meninggal. Selain bahan pencemar air seperti tersebut di atas ada juga bahan pencemar berupa bibit penyakit (bakteri/virus) misalnya bakteri coli, disentri, kolera, typhus, para typhus, lever, diare dan bermacarn-macam penyakit kulit. Bahan pencemar ini terbawa air permukaan seperti air sungai dari buangan air rumah tangga, air buangan rumah sakit, yang membawa kotoran manusia atau kotoran hewan. 3. Penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran air dan pengolahan limbah a. Penanggulangan terjadinya pencemaran air Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air. Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan. Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi. b. Pengolahan limbah Limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan terjadinya pencemaran air. Bahkan kalau dapat setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi untuk keperluan industri sendiri. Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan lain yang berguna, misalnya dapat diolah menjadi keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.

I. Cara pengolahan air limbah secara sederhana: Pengolahan air limbah untuk melindungi lingkungan hidup dari pencemaran. Secara ilmiah sebenarnya lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar terhadap gangguan yang timbul karena pencemaran air limbah tersebut. Namun demikian, alam tersebut mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya sehingga air limbah perlu diolah sebelum dibuang. Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain: 1. Pengenceran (Dilution) Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi dengan makin bertambahnya penduduk, yang berarti makin meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak dan diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula maka cara ini tidak dapat dipertahankan lagi. Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya bahaya kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya. Selanjutnya dapat menimbulkan banjir. 2. Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds) Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan ke dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman dan di daerah yang terbuka sehingga memungkinkan sirkulasi angin dengan baik. 3. Irigasi Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali dan air akan merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut. Dalam keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air limbah dari rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan lain-lainnya di mana kandungan zat-zat organik dan protein cukup tinggi yang diperlukan oleh tanam-tanaman.

BAB III PEMBAHASAN JURNAL Jurnal Labuhanbatu Dot Com http://jurnal-labuhanbatu.com/?p=1967 Portal Berita Dari Kabupaten Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara Dan Labuhanbatu Selatan.

Headline News Kesejahteraan Sosial Kriminal Lingkungan Hidup Pemuda Pengumuman Politik

Limbah PT Cisadane Sawit Raya Cemari Pemukiman Warga April 28, 2011 Jurnal Labuhanbatu Dot Com

Peringkat. Labuhanbilik, Jurnal Labuhanbatu : Warga masyarakat yang bermukin sepanjang DAS (Daerah Aliran Sungai) Barumun, tepatnya di Dusun Sei Udang, Desa Sei Siarti, Kecamatan Panaitengah, Kabupaten Labuhanbatu, akhir-akhir ini diliputi perasaan resah. Keresahan warga tersebut terjadi, menyusul tercemarnya alur DAS (Daerah Aliran Sungai) Barumun tersebut, yang diduga berasal dari buangan limbah pabrik pengolahan minyak kelapa sawit, milik perusahaan perkebunan PT CSR (Cisadane Sawit Raya) ditempat itu.

Limbah PKS PT Cisadane Sawit Raya, yang menggenangi pemukiman warga di Dusun Sei Udang, Desa Sei Siarti, Kecamatan Panaitengah, Labuhanbatu. (Foto Jurnal Labuhanbatu / istimewa) Air buangan limbah pabnk pengolahan minyak kelapa sawit milik PT CSR tersebut, mengalir disepanjang parit yang berada di sekitar pemukiman warga. Mantan Kepala Dusun Sei Udang, Robinson Samosir, didampingi warga lainnya, bermarga Hutasoit, usai menggelar musyawarah wali murid di pelataran parkir Sekolah Dasar Swasta Perjuangan didaerah trsebut, Rabu siang (27/4), mengungkapkan hal ini kepada wartawan. Warga dusun ini jelas resah. Akibat buangan limbah PKS PT.Cisadane, tegas Robinson Samosir. Sebab lanjutnya, air limbah yang dibuang perusahaan raksasa itu, mengalir melewati

parit yang berdekatan dengan perumahan warga. Sehingga aroma tak sedap selalu muncul di hidung warga. Selain itu katanya, warga pun kini enggan mengkonsumsi air minum dari sumur. Karena khawatir air sumur tersebut, sudah bercampur dengan air limbah. Air sumur kini warnanya sudah berobah dari biasanya. Dan juga mengeluarkan bau tidak sedap. Bukan hanya itu, timpal Hutasoit, hasil tangkapan ikan nelayan pun sudah semakin berkurang. Ikan yang ada di sepanjang parit buangan limbah PT CSR itu, sering terlihat bermatian. Yang lebih parahnya lagi, selain lahan pemukiman warga yang terkena genangan buangan limbah. Lahan pertanian masyarakat pun sering terkena limbah. Kami berharap. Kiranya Bupati Labuhanbatu, dr H Tigor Panusunan Siregar bersama wakilnya Suhari Pane SIP, bisa memperhatikan ini. Serta menyahuti keluhan kami ini, ucap Robinson Samosir mengakhiri keterangannya.(LB.05) Posted in: pencemaran

Pembahasan: Banyak industri rumah tangga yang tidak mau ambil pusing mengenai pembuangan limbahnya. Kebanyakan dari mereka membuang limbahnya pada aliran-aliran sungai disekitar mereka, hal ini sangat merugikan baik untuk warga sekitar maupun lingkungan yang tercemar. Airnya banyak tercemar limbah hingga warga sekitar kesusahan mencari air bersih untuk kehidupan seperti kebutuhan minum, serta MCK. Populasi ikan yang hidup disungai kini mulai punah hingga warga bermata pencaharian sebagai penangkap ikan harus merasakan dampaknya, tangkapan ikannya menjadi berkurang akibatnya pendapatan merekapun berkurang. Limbah yang mencemaripun mengakibatkan bau tidak sedap.

You might also like