Professional Documents
Culture Documents
banyak dalam
di
pembuatan struktur atau rangka bangunan dalam profil, tulangan anyaman pada akhirpakai bentuk potongan disebut atau fibre, tulangan Dalam lebih logam secara di pakai penguat, bentuk sekrup, kawat, bantalan atau bahan luas juga akhir ini di juga dalam kawat yang "fibre" metal sebagai beton. skala yang kecil bentuk baja baja beton biasa, kawat, atau
lembaran (misalnya bentuk atap, atau lantai jembatan), atau juga bentuk dekorasi. Kelebihan suatu rubah pihak lebih logam baik mudah yang sebagai karena di ia bahan : / konstuksi memiliki di las. kuat Sifat panas adalah tarik lainnya tinggi memiliki tinggi, adalah dan besar oleh sifat dapat : dapat logam, di yang rubah di -
bentuknya,
sambung tinggi,
memiliki di
harga
sebagian
kelembapan
maupun
pengaruh
sekeliling dan terjadi perubahan bentuk bila terkena suhu/panas tinggi. Di tahan suhu lain. :logam besi besi : dalam pemakaian, atau gaya umumnya, (ferrous logam besi korosi, yang logam selain juga juga memiliki harus kuat tarik yang beban keadaan besar metal). (fe). tinggi, kejut, yang yaitu Logam :
bagi
elemen baja.
utamanya besi :
Misalnya
tuang,
tempa,
Logam
elemen
utamanya
A. PRODUKSI LOGAM
Secara umum menurut cara yang di lakukan pada waktu ini , ada 4 (empat) tahap pengerjaan untuk menghasilkan sebagian besar jenis logam yaitu : penggalian bijih logam
LOGAM
* penyiapan bijih,
untuk diambil logam dari bijih.
* Ektraksi atau
mengeluarkan / memisahkan logam dari bijih.
* Pemurnian dan
pengolahan logam. a. Pada penggalian bijih, umumnya ada dua cara yaitu: Penambangan terbuka dan Penambangan tertutup / penambangan di bawah permukaan tanah. b.Pada proses penyiapan bijih besi/logam, dihancurkan, bijih sebagian
menggunakan
mengandung karbonat.
senyawa
c. Pemisahan
dengan dengan
ekstraksi, melalui
proses kimia sehingga diperoleh logamnya. Proses ekstraksi ada 2 macam, yaitu :
1. Proses
Bijih dalam (blast
furnace) atau tungku gema meleleh, dilakukan pemisahan mendapatkan untuk logam sehingga kemudian
2. Proses
Elektrometalurgy. Bijih dipisahkan dengan logamnya cara
pemurnian dan pengolahan dilakukan oksidasi panas dengan dengan dalam cara proses tungku,
pencairan, destilasi (seng), elektrolisa (tembaga) atau dengan pengikat memakai bahan kimia
Proses Pembuatan Baja Baja merupakan paduan antara elemen dicapai sifat-sifat diinginkan. yang Yang besi lain dengan sehingga
dimaksud dengan paduan adalah padat antara yang besi larutan homogen dengan
dibentuk
besar ada 2 jenis baja, yaitu : Besi kasar yang kurang bersih dapat dikerjakan. Fosfor dapat dihilangkan, tapi bila ada hanya sebagian fosfor yang dalam prakteknya tidak menimbulkan gangguan. Menghasilkan produk tambahan berupa pupuk. Prosesnya lebih mudah dibandingkan dengan proses Bessemer.
Baja mengandung lebih banyak oksigen Besi yang hilang lebih banyak dibandingkan proses Bessemer ( 11 - 13 % ). Kerugian : Keuntungan : Baja dapat diolah dan dibentuk secara mekanis menjadi pelat, pipa, batangan, profil, dll.
a. Proses Bessemer:
Harus diambil dari besi kasar yang lebih murni, terutama yang tidak terlalu tinggi fosfornya. Baja yang dihasilkan mengandung Kadar fosfor rendah. Baja mengandung sedikit oksigen. Tidak ada proses tiupan tambahan.
b. Proses Thomas
mengandung terutama unsure karbon dan sedikit silicon, belerang Berdasarkan karbonnya, dan pospor. kandungan baja karbon
dibagi menjadi :
mempengaruhi
kekerasan dan keuletan baja. Semakin karbonnya, tarik dan tinggi maka kekerasan meningkat kadar kuat baja tetapi
semakin
keuletannya turun.
cenderung
Penggunaan baja di bidang teknik sipil pada umumnya berupa baja konstruksi
atau baja profil, baja tulangan untuk beton dengan kadar karbon 0,10% 0,50
baja/kawat pra tekan dengan kadar karbon s/d 0,90 %. Pada bidang teknik sipil sifat yang paling penting
b. Baj'a Paduan
Baja dikatakan di padu jika komposisi unsur-unsur
paduannya secara khusus , bukan baja karbon biasa yang terdiri dari unsure silisium dan mangan. Baja
untuk baja paduan , yaitu : Cr, Mn, Si, Ni, W, Mo, Ti, Al, Cu, Nb, Zr.
C. KLASIFIKASI BAJA Baja paduan dapat di klasifikasikan sesuai dengan : Komposisi Struktur Penggunaan
* Baja tiga
komponen : terdiri satu unsure pemandu dalam penambahan Fe dan C.
* Baja empat
komponen : terdiri dari dua unsure pemandu dst. Struktur Baja di klasifikasikan berdasarkan : Baja pearlit Baja martensit Baja austensit Baja ferrit Baja karbit / ledeburit Baja pearlit (sorbit dan trostit), di dapat jika unsurunsur paduan relative kecil maximum 5 %, baja ini mampu di mesin, sifat mekaniknya meningkat oleh heat treatmen (hardening &tempering) Baja martensit, unsure
pemandunya lebih dari 5 % sangat keras dan sukar di mesin. Baja autensit, terdiri
dari 10 - 30 % unsure pemadu tertentu (Mi, Mn, atau Co) misalnya : baja tahan karat (stainlees steel), non magnetic dan baja
tahan panas (heat resistant steel). Baja ferrit, terdiri dari sejumlah besar unsure
keraskan.
Baja karbit (ledeburit), terdiri sejumlah karbon dan unsureunsur pembentuk karbit (Cr, W, Mn, Ti, Zr) Penggunaan Berdasarkan penggunaan dan sifat-sifatnya, baja paduan diklasifikasikan : Baja konstruksi (structural steel) Baja perkakas (tool steel) Baja dengan sifat fisik khusus Baja konstruksi, di bedakan lagi menjadi yiga golongan tergantung persentase unsure pemadunya, yaitu :
Baja paduan tinggi ( lebih dari 5 %) Setelah di heat treatmen baja jenis ini sifat sifat
tergantung bahan dan tebal benda yang di potong / di sayat potong, pada suhu kecepatan kerja. Baja
pada suhu 250 c. Baja paduan tinggi, berubah kekerasannya hingga tidak pada
suhu 600 c. Baja dengan sifat - sifat fisik khusus, dapat di bedakan berikut : sebagai
D. SIFAT-SIFAT FISIK DAN MEKANIS BAJA Sifat baja pada umumnya terdiri dari sifat fisik dan sifat mekanis. Sifat
fisik meliputi : berat, berat jenis, daya hantar panas listrik. dan Baja
konduktivitas
sifat mekanis adalah kekuatan bahan didalam memikul beban yang berasal dari
luar. Sifat mekanis pada baja meliputi : a. Kekuatan. Sifat penting pada baja adalah kuat tarik. Pada saat beban, baja maka baja diberi akan
cenderung
mengalami
deformasi/perubahan bentuk. Perubahan bentuk ini akan menimbulkan regangan/strain, yaitu sebesar terjadinya deformasi tiap satuan panjangnya ( = ). Akibat regangan L
p tersebut, didalam baja terjadi tegangan/stress sebesar, cr = , dimana P = A beban yang membebani baja, A = luas penampang baja. Pada waktu baja diberi beban, maka terjadi
regangan. Pada waktu terjadi regangan dimana berubah beban menyababkan regangan baja belum awal, sampai dan bila yang tadi
bentuknya
semula. Regangan ini disebut dengan regangan elastis karena sifat masih elastis. bahan Perbandingan
antara tegangan dengan regangan dalam keadaan elastis disebut dengan "Modulus Elastisitas/Modulus Young' ( E ) . Ada 3 jenis tegangan yang terjadi pada baja, yaitu :
* * *
baja mulai rusak/leleh tegangan plastis, tegangan maksimum baja, dimana baja mencapai kekuatan maksimum.
15
b. Keuletan
Kemampuan
berdeformasi sebelum baja putus. Keuletan dengan regangan/strain permanen sebelum baja putus. Keuletan ini juga berhubungan dengan sifat dapat ini berhubungan besarnya yang
menembus permukaan baja. Cara ujinya dengan kekerasan Brinell, ultrasonic, dll Rockwell,
d. Ketangguhan
adalah
(toughness), antara
hubungan
jumlah energi yang dapat diserap oleh baja sampai baja tersebut putus. Semakin kecil energi yang
diserap oleh baja, maka baja tersebut makin rapuh dan makin kecil
(impact/pukul takik).
16