Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Pemeriksaan
Radiologi untuk deteksi kelainan di bidang neurologi : - Foto polos kepala/ Schedel - CT scan - MRI - USG - Angiografi - Myelografi
kepala berat atau kronik Vertigo Gangguan penglihatan Gangguan ingatan Kelumpuhan Kejang
AP dan Lateral. Aspek yang di nilai : bentuk dan besar tulang kepala, kalsifikasi, destruksi, bentuk sella tursica, sutura dan vaskularisasi. Tidak semua kelainan intracranial dapat terdeteksi.
bentuk dan ukuran kepala Pelebaran sutura Erosi dorsum sella Hiperostosis Impresio digitatum meningkat Kalsifikasi abnormal Perubahan Vascularisasi
2. CT scan kepala
Densitas
lesi di bagi : Hiperdens, isodens dan hipodens. Kelainan yg dapat di temukan : Tumor otak, CVD, Anomali, Infeksi, Atrofi.
a. Tumor
Adanya
effect massa ( penekanan, pergeseran dan obstruksi ). Edema perifokal edema. Kalsifikasi.
Klasifikasi tumor :
Tumor
b. CVD
Infark
c. Anomali
Hidrocephalus
d. Infeksi
Encephalitis
Abses
cerebri
e. Atrofi cerebri
Congential Akibat Senilis
infeksi
3. MRI
Pemeriksaan Radiologi tanpa sinar x tetapi menggunakan medan magnet. Potongan 3 dimensi Aman bagi wanita hamil Kerugiannnya : biaya mahal, orang pasca pemesangan alat metal di tubuhnya tidak dapat di periksa MRI. Kelainan yang dapat terdeteksi seperti pada CT scan, jauh lebih unggul untuk pemeriksaan Spine/ MS.
4. Mielografi
Pemeriksaan
dengan menyuntikkan kontras ke canalis spinalis. Sudah banyak di tinggalkan semenjak ada MRI. Kelainan yang dapat di temukan : HNP, Tumor medula spinalis, infeksi MS.
5. USG
Pemeriksaan
dengan menggunakan gelombang suara. Dipakai terutama untuk bayi Saat ini untuk mendeteksi adanya kelainan vascular yang menuju ke otak.