Professional Documents
Culture Documents
Vienna
9 Desember 1987
Sapta Kesuma
email: langitdanbumi85@yahoo.com
2
(Fatir: 19)
(At-Tahrim: 6)
3
Isi Buku
Pendahuluan 5
Terserah Kepadamu 42
Bunga Mawar 47
Penutup 82
4
Untuk Vienna
5
Pendahuluan
Aku katakan kepadamu wahai pembacaku,
pendahuluan ini sangat berbeda dengan
pendahuluan yang ada dimuka bumi ini.
Pendahuluan ini dapat berbicara. Pendahuluan ini
dapat memberikan sebuah informasi yang sangat
berguna. Pendahuluan ini juga dapat
mengucapkan selamat ulang tahun kepada
siapapun. Namun karena baru sekali ini aku
mampu berbicara, aku akan berbicara kepadamu
“Vienna”. Tetapi sayang, kau tidak dapat
berbicara kepadaku. Seandainya pun bisa, aku
tidak akan dapat mendengarkanmu.
Vienna
9
9 Desember 1987
Nyiiit…nyeeat…nyeottt…
Terserah Kepadamu
Hei hasan. Terserah, apa kau mau pergi atau mau
pulang kembali bersahabat denganku. Aku
menjadi heran mengapa kau jadi sok pahlawan
begini. Kau ingin memesankan kepadaku untuk
menemukan Vienna dan dapat mencintainya.
Tahukah engkau bahwa cinta itu tidak dapat
dipaksakan. Aku akan memberikan konsep cinta
kepadamu.
Bunga Mawar
Aku termasuk orang yang menyenangi bunga-
bunga. Aku telah lama mempelajari seluk beluk
setiap kuntum. Bunga tulip, mawar, Alaska, daun
pinus, daun cemara, kembang sepatu, dan masih
banyak lagi lainnya. Namun tetap saja yang
memiliki rahasia yang dalam hanyalah bunga
mawar. Atau dalam bahasa inggrisnya dikenal
dengan nama rose. Flower of rose. Bunga mawar
sendiri memiliki empat warna yang sering
dijumpai. Merah, putih, pink, dan kuning. Engkau
mungkin belum pernah mencium wangi bunga
mawar saat mereka mulai mekar. Wanginya tidak
akan pernah sama dengan bunga yang lain.
Bahkan parfum-parfum alkohol yang dibuat
orang-orang frank sekalipun tidak akan sanggup
menyamainya. Inilah anugrah Allah yang
diberikan kepada bunga-bunga mawar yang ada
dihadapanku setiap hari.
"ombak"
"toloong"
"toloong"
"toloong"
"toloong"
"tolong"
"tol..."
"upgh..."
"pluulululuup"
Penutup
Kini giliran aku yang berbicara. Mungkin penulis
memilih giliran yang terakhir padaku karena
sebagai pelengkap kesederhanaan buku ini. Ah,
apapun itu, aku
…………………
…………………
82
Amin
Wassalam
86
Yakin Usaha
Sampai
87