You are on page 1of 23

OMSK TIPE BAHAYA DENGAN MASTOIDITIS KRONIK DAN ABSES CEREBRI SUSP.

MENINGOENSEFALITIS
Oleh: M. Arif Zainuddin Noor Fatimah Irmayanti I1A004049 I1A007027

Pembimbing: Dr. Rusina Hayati Sp. THT KL

Otitis media ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga bagian tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid terjadinya otitis media yaitu 25% pada anakanak

Otitis media supuratif kronis (OMSK)


infeksi kronis pada telinga tengah dengan perforasi membran tympani dan sekret keluar dari telinga terus menerus atau hilang timbul,. sekret dapat encer atau kental, bening atau berupa nanah.

LAPORAN KASUS
Identitas Pasien

Nama Pasien Umur Jenis Kelamin Suku Pendidikan Pekerjaan Alamat MRS

: : : : : : : :

an. Takating 13 tahun Laki-laki dayak SMP Pelajar Desa ibenau Hilir . kalteng 13 desember 2012

ANAMNESIS
Keluhan utama Telinga sakit Riwayat Penyakit Sekarang Kurang lebih satu minggu sebelum pasien masuk rumah sakit pasien mengeluhkan sakit pada telinga dan terus betambah sakit. Telinga yang di rasa sakit oleh pasien sebelah kiri. Sakit terjadi perlahan-lahan hingga memberat. Pasien menyangkal pernah terjadi trauma. Pasien juga mengeluhkan keluar cairan dari telinga kiri. Cairan berwarna kuning kental. 1 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluhkan pendengaran berkurang pada telinga sebelah kiri. Penurunan mendengar dirasa pasien perlahan-lahan hingga memberat. Pasien pernah mendapat penyakit yang serupa tapi menurut pasien sudah sembuh. Pada pasien tidak ada keluhan batuk pilek, vertigo, dan gatal. Hidung dan tenggorokan tidak ada keluhan.

Status Lokalis Telinga Bagian Telinga Aurikula Bentuk Tragus Pain Mastoid Pain Hematom Massa Fistel Retroaurikuler Abses retroaurikuler Normal Dextra Normal + + Sinistra

Meatus Akustikus Ext. Edema Hiperemi Serumen Sekret Furunkel Jaringan granulasi Membran Timpani Perforasi Conus of light Hiperemi Retraksi

+ + -

+ + (subtotal) --

A.Tes Garputala

Pemeriksaaan Rinne Webber Schwabach

Dextra (+) Lateralisasi ke kiri Memendek

Sinistra (-) Lateralisasi ke kiri Memanjang

Darah rutin (13 Desember 2012):


Leukosit meningkat (13.200/ul) N {4.000-10.500 (/ul)} Lain-lain dalam batas normal.

Kesimpulan: Leukositosis

Darah lengkap (19 Desember 2012):


Leukosit meningkat (13.700/ul) N {4.00010.500/ul} Trombosit meningkat (451.000/ul) N {150.000450.000/ul}

Kesimpulan: Leukositosis, dan Trombositosis

Foto Roentgen thorax (13 Desember 2012)

Kesan : Normal.

CT scan kepala Head (15 Desember 2012)

Kesimpulan:
Abses serebral dan meningitis kiri ec mastoiditis kronik kiri (dengan cholesterol granuloma)

DIAGNOSIS OMSK tipe bahaya (s) + mastoiditis kronik + abses serebri + susp. Meningoensefalitis PLANNING IVFD RL 20 tpm Inj. Ceftriaxone 2x1 Inj. Antrain 3x1 Tarivid tetes telinga 3x1

H1 perawatan (13 desember 2012) :

Perawatan H2 (14 desember 2012) :

Tgl 15 desember 2012 rawat bersama neurologi di ruang saraf (H1):

Keluhan : nyeri kepala (+), keluar cairan dari Keluhan : masih sama, demam(+)
telinga kiri (<), nyeri telinga (+) pendengaran (<) Tanda vital : makan/minum (+/+) TD = 100/70 mmHg

Keluhan : nyeri kepala (<), keluar cairan


dari telinga kiri (<), nyeri telinga (+) pendengaran (<) makan/minum (+/+) demam (<)

N = 80 x/menit RR = 24 x/menit T = 39,0 oC Status lokalis : kaku kuduk (+) otore (<)

Tanda vital : dalam batas normal. Status lokalis : kaku kuduk (+) otore (+). Diagnosis : OMA perforasi total Terapi : IVFD RL 20 tpm

Tanda vital :

TD = 100/70 mmHg

N = 80 x/menit

Diagnosis : OMSK tipe bahaya (s) + susp RR = 24 x/menit meningoensefalitis T = 37,8 oC

Inj. Ceftriaxone 2x1


Inj. Antrain 3x1 Inj. Keterolak 2x1 Tarivid tetes telinga 3x1 Perawatan di ruang Seruni H2 (16 desember 2012) :

Terapi : melanjutkan terapi sebelumnya, inj. Status lokalis : kaku kuduk (+) otore (<) Keterolac 2x1, pparacetamol sirup 3x2sendok Diagnosis : OMSK tipe bahaya (s) makan kalu deman tidak turun inj. Xilla : della meningoensefalitis (1/2 :1/2) im bila suhu turun paracetamol teruskan co. Neurologi rencana masteodektomi darurat Perawatan di ruang Seruni H4 (18 desember 2012 ): Terapi : melanjutkan terapi sebelumnya Co. Bedah saraf + susp

Perawatan di ruang Seruni H3 (17 desember 2012) : Keluhan : masih sama + nyeri pada telinga kiri (+) Keluhan : masih sama

Keluhan : pusing (<) otalgia (<) otore (-)

Tanda vital :

TD = 100/70 mmHg

Tanda vital :

TD = 100/70 mmHg

Tanda vital :

TD = 120/80 mmHg

N = 80 x/menit RR = 24 x/menit T = 37,0


oC

N = 80 x/menit RR = 24 x/menit T = 39,0


oC

N = 82 x/menit RR = 20 x/menit T = 36,0 oC + susp Diagnosis : OMSK tipe bahaya (s) meningoensefalitis + abses serebri Terapi : melanjutkan terapi sebelumnya Planing: acc mastoidektomi radikal join dengan + susp

Status lokalis : otalgia (+) sinistra, otore (<) kaku kuduk (- Diagnosis : OMSK tipe bahaya (s) ) Diagnosis : OMSK tipe bahaya (s) + meningoensefalitis susp Terapi : melanjutkan terapi sebelumnya

meningoensefalitis
Terapi : melanjutkan terapi sebelumnya + metronidazol 3x1 flaz bedah saraf 1 tahap (tunggu jadwal )

Perawatan di ruang Seruni H6 (20 desember 2012):

Perawatan di ruang Seruni H7 ( 21 desember 2012 Perawatan di ruang Seruni H8 (22 desember

):
Keluhan : otore (-) pusing (-) Tanda vital : TD = 100/70 mmHg Keluhan : masih sama Tanda vital : TD = 110/70 mmHg

2012):

Keluhan : masih sama Tanda vital : TD = 100/70 mmHg

N = 80 x/menit RR = 24 x/menit T = 36,5


oC

N = 80 x/menit RR = 20 x/menit + susp T = 37,0


oC

N = 80 x/menit RR = 20 x/menit T = 37,1 oC

Diagnosis : OMSK tipe bahaya (s)

meningoensefalitis
Terapi : melanjutkan terapi sebelumnya Planing: mastoidektomi radikal join dengan bedah saraf (tunggu jadwal )

Diagnosis : OMSK tipe bahaya (s)


meningoensefalitis+ abses serebri Status lokalis : kaku kuduk (+) Terapi : melanjutkan terapi sebelumnya

+ susp Diagnosis : OMSK tipe bahaya (s)


meningoensefalitis+ abses serebri

+ susp

Terapi : melanjutkan terapi sebelumnya Planing: mastoidektomi radikal join dengan bedah saraf (tunggu jadwal )

Perawatan di ruang Seruni H9 ( 23 desember 2012):

Perawatan di ruang Seruni H10 (24 desember Perawatan di ruang Seruni H10 (25 desember 2012): 2012): Keluhan : masih sama Tanda vital : TD = 120/80 mmHg

Keluhan : masih sama Tanda vital : TD = 120/70 mmHg

Keluhan : masih sama Tanda vital : TD = 100/70 mmHg

N = 82 x/menit

N = 80 x/menit

N = 80 x/menit

RR = 20 x/menit
T = 37,0 oC Diagnosis : OMSK tipe bahaya (s) meningoensefalitis + abses serebri Terapi : melanjutkan terapi sebelumnya

RR = 24 x/menit
T = 36,5 oC + susp Diagnosis : OMSK tipe bahaya (s) meningoensefalitis + abses serebri Terapi : melanjutkan terapi sebelumnya

RR = 24 x/menit
T = 37,0 oC + susp Status lokalis : kaku kuduk (+) Diagnosis : OMSK tipe bahaya (s) + susp meningoensefalitis

Planing: mastoidektomi radikal join dengan bedah Planing: mastoidektomi radikal join dengan bedah Terapi : melanjutkan terapi sebelumnya saraf (tunggu jadwal ) saraf (tunggu jadwal )

Perawatan di ruang Seruni H11 (26 desember Perawatan di ruang Seruni H12 (27 desember Perawatan di ruang Seruni H13 (28 2012): Keluhan : masih sama Tanda vital : TD = 110/70 mmHg 2012): Keluhan : masih sama Tanda vital : TD = 120/80 mmHg desember 2012): Keluhan masih sama Tanda vital : TD = 100/70 mmHg

N = 82 x/menit RR = 20 x/menit T = 36,0 oC Diagnosis : OMSK tipe bahaya (s) meningoensefalitis Terapi : melanjutkan terapi sebelumnya

N = 80 x/menit RR = 24 x/menit T = 37,0 oC + susp Diagnosis : OMSK tipe bahaya (s) meningoensefalitis Terapi : melanjutkan terapi sebelumnya

N = 80 x/menit RR = 24 x/menit T = 37,0 oC + susp Diagnosis : OMSK tipe bahaya (s) + susp meningoensefalitis Terapi : melanjutkan terapi sebelumnya

Perawatan di ruang Seruni H14 (29 desember Perawatan di ruang Seruni H15 (30 desember Perawatan di ruang Seruni H16 (31 2012): Keluhan : masih sama Tanda vital : TD = 110/70 mmHg 2012): Keluhan : masih sama Tanda vital : TD = 120/80 mmHg desember 2012): Keluhan : masih sama Tanda vital : TD = 110/70 mmHg

N = 78 x/menit RR = 20 x/menit T = 36,1 oC

N = 82 x/menit RR = 20 x/menit T = 36,0 oC

N = 78 x/menit RR = 18 x/menit T = 36,5 oC +

Diagnosis : OMSK tipe bahaya (s) + mastoiditis Diagnosis : OMSK tipe bahaya (s) + mastoiditis Diagnosis : OMSK tipe bahaya (s) kronis+ abses serebri Terapi : melanjutkan terapi sebelumnya kronis+ abses serebri Terapi : melanjutkan terapi sebelumnya mastoiditis kronis+ abses serebri Terapi : melanjutkan terapi sebelumnya Planing: mastoidektomi radikal

join

dengan bedah saraf (tunggu jadwal )

GEJALA KLINIS

Sakit pada telinga kiri dan terus memberat. Cairan dari telinga kiri, cairan berwarna kuning kental. Penurunan mendengar Tuli konduksi.

Berdasarkan anamnesa, :

BERDASARKAN teori, Penurunan pendengaran pada pasien OMSK tergantung dari derajat kerusakan tulangtulang pendengaran yang terjadi. Biasanya dijumpai tuli konduktif, tuli persepsi bila telah terjadi invasi ke labirin, atau tuli campuran. Gangguan pendengaran mungkin ringan sekalipun proses patologi sangat hebat, karena daerah yang sakit ataupun kolesteatom, dapat menghambat bunyi sampai dengan efektif ke fenestra ovalis

PEMERIKSAAN FISIS

kaku kuduk (+)

TEORI

OMSK tipe bahaya ini bisa mengalami komplikasi ke intra cranial dikarenakan penjalaran infeksi akibat adanya destruksi tulang,

Lab

leukositosis

infeksi yang menyerang menyebabkan pertahanan dirinya meningkat dengan meningkatnya sel-sel leukosit.

Pemeriksaan Penunjang
Dari pemeriksaan penunjang CT-Scan didapatkan gambaran abses serebral dan meningitis kiri ec mastoiditis kronik kiri.
Berdasarkan Teori
* otitis media kronik dengan jaringan granulasi yang melibatkan mastoid, erosi tulang dan dapat menyebabkan komplikasi lain. * Mastoiditis kronik paling sering ditemukan di mastoid-mastoid sklerotik.

PENUTUP
Telah dilaporkan laporan kasus An.T. umur 13 tahun dengan keluhan nyeri di telinga sebelah kiri. Berdasarkan anamnesis,pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang didapatkan diagnosis OMSK tipebahaya (s) + mastoiditis kronik + Abses serebri. penatalaksanaan yang diberikan yaitu Inj.Ceftriaxon, inj. Ranitidin Metronidazol infus, Inj. keterolac dan cuci telinga dengan H2O2 3% 2kali sehari baru tetes telinga tarivit 2x1 tetes. Pasien datang dan dirawat di ruang Kemuning RSUD Ulin sejak tanggal 13 Desember 2012 danpindah ke ruang saraf serta dirawat bersama THT, saraf dan bedah saraf di rencanakan masteodektomi radikal dengan jion bedah saraf. Selama perawatan pasien menunjukkan keadaan yang semakin membaik.

TERIMA KASIH

You might also like