Professional Documents
Culture Documents
ZAMAN MAGIC SAKIT DISEBABKAN OLEH ROH JAHAT ZAMAN EMPIRIC PENGOBATAN DILAKUKAN BERDASARKAN PENGALAMAN BASIC MEDICAL SCIENCE PENGOBATAN DILAKUKAN PADA PENYAKITNYA SAJA TANPA MELIHAT PASIEN. CLINICAL SCIENCE PENGOBATAN PADA INDIVIDUAL SAJA DAN DILAKUKAN SECARA ILMIAH PUBLIC HEALTH SCIENCE PENGOBATAN SELAIN INDIVIDU JUGA PENYEBAB PENYAKIT DIOBATI.
AESCULAPIUS HIGEIA. MENANGANI MASALAH KESEHATAN SETELAH TERJADINYA PENYAKIT. MENANGANI MASALAH KESEHATAN SEBELUM TERJADINYA PENYAKIT
AESCULAPIUS :
HIGEIA :
CURATIVE HEALTH CARE TOKOH AESCULAPIUS TENAGA DOKTER, DOKTER GIGI, PSIKIATER SASARAN INDIVIDUAL HUBUNGAN CENDERUNG JAUH KONTAK HANYA SEKALI ATAU BEBERAPA KALI MASALAH PERSONAL ( PRIBADI ) PENDEKATAN REAKTIF : BILA ADA PSN. BARU DIOBATI
PREVENTIVE HEALTH CARE HIGEIA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT MASYARAKAT KEMITRAAN TERUS MENERUS MASYARAKAT PROAKTIF : MENCARI MASALAH, IDENTIFIKASI, TINDAKAN. MELIHAT MASY. SBG. MAKHLUK UTUH MENANGANI PASIEN SECARA DAN PENDEKATANNYA SECARA PARTIAL (MELIHAT BGN. MANA YG. HOLISTIK . SAKIT)
PERIODE SEBELUM ILMU PENGETAHUAN : BABYLONIA, MESIR, YUNANI & ROMA TELAH MENCATAT BAHWA MANUSIA TELAH BERUPAYA MENANGGULANGI KES. MASYARAKAT DENGAN MEMBUAT PERATURAN TERTULIS. TELAH DIBANGUN TEMPAT PEMBUANGAN KOTORAN MANUSIA ( LATRIN ) MEMBUAT SUMUR UNTUK AIR MINUM MENCATAT PEMBANGUNAN RUMAH MELAPORKAN HEWAN PELIHARAAN.
DENGAN ADANYA WABAH KHOLERA YANG MENYEBAR DARI ASIA KE AFRIKA. DAN INDIA SEJAK ABAD 7 TELAH MENJADI PUSAT ENDEMI KHOLERA. LEPRA JUGA TELAH MENYEBAR DARI MESIR KE ASIA DAN EROPA MELALUI PARA EMIGRAN. ABAD KE 14 MULAI TERJADI WABAH PES DI CHINA & INDIA. PADA TAHUN 1340 TERCATAT 13.000.000 ORANG MENINGGAL DUNIA. DI INDIA, MESIR DAN GAZA DILAPORKAN SETIAP HARI ORANG MENINGGAL 13.000 KARENA PES. MENURUT CATATAN SELURUH DUNIA ORANG YANG MENINGGAL KARENA PES SEBANYAK 60.000.000 JIWA DAN WAKTU ITU DISEBUT : THE BLACK DEATH
PERIODE ILMU PENGETAHUAN Abad ke 18 akhir dan awal abad 19 : Louis Pasteur menemukan vaccin untuk penyakit cacar Joseph Lister menemukan asam karbol untuk sterilisasi ruang operasi William Marton menemukan ether untuk anasthesi. Tahun 1832 pakar sosial dari Inggris Chadwich melaporkan hasil penelitiannya tentang kondisi masyarakat dimana sanitasi yang jelek, sumur berdekatan dengan air limbah, makanan yang dijual di pasar dirubung lalat dan kecoa, sebagian bsr masyarakat bekerja 14 jam sehari dengan gaji dibawah standar, shg masyarakat tidak dapat membeli makanan yang bergizi mengakibatkan penyakit kholera merajalela. Penelitian ini dilengkapi dengan analisis data yang baik. Berdasarkan hal ini maka parlemen Inggris mengeluarkan undang undang untuk menangani masalah kesehatan penduduk.
Tahun 1893 John Hopkins mempelopori pendirian universitas. Tahun 1908 sekolah kedokteran mulai menyebar ke Eropa, Canada. Tahun 1798 Baltimore membentuk Depkes. Tahun 1813 South Carolina membentuk Depkes. Tahun 1818 Philadelphia membentuk Depkes. Tahun 1855 pemerintah Amerika telah membentuk Departemen Kesehatan. Tahun 1872 diadakan pertemuan ahli kesehatan masyarakat di New York yang menghasilkan American Public Health
Tahun 1807 Daendels telah melakukan pelatihan dukun bayi yang berguna untuk menurunkan AKI dan AKB. Hal ini tidak berlangsung lama sehingga pada tahun 1930 baru diadakan lagi pelatihan dukun bayi. Sedangkan setelah kemerdekaan tahun1952 baru benar benar diadakan pelatihan dukun bayi secara cermat. Tahun 1927 kolera masuk ke Indonesia. Tahun 1937 wabah kolera eltor terjadi di Indonesia. Tahun 1948 cacar masuk ke Indonesia melalui Singapura dan berkembang disini. Berawal dari sinilah pemerintah Belanda membentuk upaya kesehatan masyarakat.
Tahun 1851 di Jakarta didirikan sekolah dokter oleh dr. Bosch & dr. Bleeker yang dikenal dengan nama STOVIA. ( School Tot Oplelding Van Indiche Arsten ) sekolah dokter untuk kaum pribumi. Tahun 1927 STOVIA berubah menjadi sekolah kedokteran dan tahun 1947 menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tahun 1913 didirikan sekolah dokter kedua di Surabaya bernama NIAS (Nederland Indische Arsten School) Tahun 1888 berdiri Pusat Laboratorium Kedokteran di Bandung, yg kemudian pada tahun 1938 Pusat Laboratorium ini berubah menjadi Lembaga Eykman Tahun 1922 pes masuk ke Indonesia dan tahun 1933, 1934 dan 1935 terjadi epidemi di beberapa tempat. Tahun 1935 mulai diadakan pemberantasan pes dengan menyemprotkan DDT thd rumah penduduk dan vaksinasi masal. 1925 Hydrich melakukan pengamatan bahwa sanitasi lingkungan yang jelek yang menyebabkan
Tahun 1951diperkenalkan Konsep Bandung oleh Dr. Y. Leimena dan dr. Patah yang kemudian dikenal dengan Patah Leimena disini mulai diperkenalkan bahwa dalam yankes aspek kuratif dan preventif tdk dpt dipisahkan. Tahun 1956 dr. Y. Sulianti mendirikan proyek Bekasi sebagai proyek percontohan pengembangan kesmas pedesaan di Indonesia dan sbg pusat pelatihan tenaga kesehatan. Untuk melancarkan konsep pelayanan kesehatan masyarakat diterapkan di 8 desa di Indonesia al : Inderapura (Sumut), Lampung, Bojong Loa (Jawa Barat) Sleman (Jawa Tengah), Godean (Yogyakarta), Mojosari (Jawa Timur), Kesiman (Bali), Barabai (Kalsel) Ke 8 percontohan ini merupakan cikal bakal puskesmas sekarang.
Bulan November 1967 dibahas konsep Puskesmas yang dibawakan oleh dr. Achmad Dipodilogo, yang mengacu ke konsep Bandung dan Proyek Bekasi. Kesimpulan dari pertemuan ini adalah puskesmas dibagi menjadi : Type A, type B, type C. Dengan 13 kegiatan pokok yaitu : Kesehatan Ibu dan anak Keluarga Berencana Gizi Kesehatan Lingkungan Pencegahan penyakit menular Penyuluhan kesehatan masyarakat Pengobatan Perawatan kesehatan masyarakat Usaha kesehatan gigi Usaha kesehatan sekolah Usaha kesehatan jiwa Laboratorium Pencatatan dan pelaporan
Tahun 1969 disepakati sistem puskesmas hanya 2 saja yaitu : Type A : puskesmas dikelola oleh dokter Type B : puskesmas dikelola oleh paramedis.
Tahun 1979 tidak ada perbedaan puskesmas karena dengan bertambahnya tenaga medis puskesmas hanya dikelola oleh dokter dan yang membedakannya stratifikasi yaitu :
Strata satu : prestasi sangat baik Strata dua : prestasi standar Strata tiga : prestasi dibawah standar.
Tahun 1984 tanggung jawab puskesmas ditingkatkan lagi dengan adanya POSYANDU yang mencakup : Kesehatan ibu dan anak Keluarga berencana Gizi Penanggulangan penyakit diare Imunisasi Puskesmas mempunyai tanggung jawab dalam pembinaan & pengembangan posyandu di wilayah kerjanya masing masing
Kesehatan masyarakat adalah : Upaya upaya untuk mengatasi masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. Kesehatan masyarakat adalah : Aplikasi dan kegiatan terpadu antara sanitasi dan pengobatan dalam mencegah penyakit yang melanda penduduk atau masyarakat. Kesehatan masyarakat adalah : Aplikasi keterpaduan antara ilmu kedokteran, sanitasi, dan ilmu sosial dalam mencegah penyakit yang terjadi di masyarakat. Kesehatan masyarakat adalah : Ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha usaha pengorganisasian masyarakat. (Winslow 1920)
Usaha tersebut meliputi : Perbaikan sanitasi lingkungan Pemberantasan penyakit menular Pendidikan untuk kebersihan perorangan Pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya. Dari batasan tsb. maka disimpulkan kesmas : Kombinasi antara teori (ilmu) dan praktek (seni) yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Ilmu biologi, kedokteran, kimia, Fisika lingkungan, Sosiologi, Antropologi, Psikologi, Ilmu pendidikan. Secara garis besar ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat adalah : Epidemiologi Biostatistik / statistik kesehatan Kesehatan lingkungan Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku Administrasi kesehatan masyarakat Gizi masyarakat Kesehatan kerja
Upaya kesehatan masyarakat : Pemberantasan penyakit, baik menular atau tidak. Perbaikan sanitasi lingkungan Perbaikan lingkungan pemukiman Pemberantasan vektor Pendidikan kesehatan masyarakat (penyuluhan) Pelayanan kesehatan ibu dan anak Pembinaan gizi masyarakat Pengawasan sanitasi tempat tempat umum. Pengawasan obat dan minuman Pembinaan peran serta masyarakat.