You are on page 1of 40

http://dear.

to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari

Penyusun :
Syaikh Husain bin Audah al-Awaisyah
Syaikh Muhammad bin Musa Alu Nashr
Syaikh Salim bin Ied al-Hilaaly
Syaikh Ali bin Hasan al-Halaby al-Atsary
Syaikh Masyhur bin Hasan Alu Salman

Diperiksa dan Disepakati oleh :


Sejumlah Ulama dan Penuntut Ilmu

Dialihbahasakan oleh :
Abu Salma bin Burhan al-Atsary

Dikoreksi oleh :
Ust. Abu ‘Athiyyah, Lc., M.Ag.

-1 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari

1st Publication : 1428, Shofar 29/ 2007, Maret 19


2nd Publication : 1428, Sya’ban 26/2007, September 8
‫ﳎﻤﻞ ﻣﺴﺎﺋﻞ ﺍﻹﳝﺎﻥ ﺍﻟﻌﻠﻤﻴﺔ ﻣﻦ ﺃﺻﻮﻝ ﻋﻘﻴﺪﺓ ﺍﻟﺴﻠﻔﻴﺔ‬
Ringkasan Pokok-Pokok Aqidah Salafiyah Tentang Keimanan
Oleh : Masyaikh Markaz Imam al-Albani
Penerbit : Divisi Pengajaran Manhaj dan Riset Ilmiah, Markaz Albani
Amman, Yodania
© Copyright bagi ummat Islam.
Silakan menyebarkan risalah ini dalam bentuk apa saja selama
menyebutkan sumber, tidak merubah content dan makna serta tidak untuk
tujuan komersial.
Artikel ini didownload dari Markaz Download Abu Salma
(http://dear.to/abusalma]

-2 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari

-3 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari

KATA PENGANTAR

Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang
Berikut ini adalah Risalah Mujmal Masa’il al-’Iman
al-’Ilmiyyah fi ’Ushulil Aqidah as-Salafiyyah yang
kami terjemahkan menjadi ”Ringkasan Pokok-
Pokok Aqidah Salafiyyah tentang Keimanan” yang
disusun oleh 5 masyaikh dari Markaz Imam Al-
Albani, Amman – Yordania. Risalah ini telah kami
terjemahkan sebenarnya pada tahun 2004, lalu
kami publikasikan via blog kami pada tahun 2007.
Dan yang ada di hadapan anda ini adalah versi 2
dari Risalah ”Ringkasan Pokok-Pokok Aqidah
Salafiyyah tentang Keimanan”. Di dalam versi 2 ini,
kami menambahkan scan gambar dari kitab asli
agar lebih dapat membuahkan faidah dan manfaat.
Semoga apa yang kami lakukan ini dapat
bermanfaat, terutama bagi kami sendiri dan bagi
kaum muslimin seluruhnya.

Malang, 26 Sya’ban 1428


Penterjemah

-4 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari

PENDAHULUAN

Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang
Segala Puji hanyalah milik Allah pemelihara
semesta alam, Sholawat serta Salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada utusan termulia,
keluarga beliau dan para sahabat seluruhnya.
Berikut ini adalah risalah yang ringkas,
ilmiah dan cakupannya luas, yang menghimpun
pokok-pokok Aqidah tentang perkara keimanan dan
yang berkaitan dengannya, dimana banyak sekali
perbincangan dan perdebatan di dalamnya, yang
mana hal ini terkadang menyebabkan munculnya
sikap saling menfitnah, menghujat, mencela dan
menghancurkan...
Kami selaku penuntut ilmu, memandang
perlu menulis pokok-pokok ilmiah yang sederhana
berkaitan dengan perkara ini, menurut kaidah
Ahlus Sunnah wal Jama'ah dan menurut pokok
manhaj Salaf Ahlu Hadits dan Ahlu Atsar, dengan
keinginan yang kuat untuk mempersatukan
kalimat, sebagai maslahat terhadap jama'ah, dalam
rangka menerangkan al-Haq dan menjelaskan
kebenaran, sebagai petunjuk bagi pencari
kebenaran dan menumpas para pendusta.
Kami telah menyodorkan risalah ini untuk

-5 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
diperiksa oleh sejumlah ulama, para penuntut ilmu
dan para du'at terbaik di seluruh dunia, dengan
mengharapkan kritikan-kritikan dan masukan-
masukan yang membangun. Merekapun sudi
membaca dan mengoreksinya, dengan Fadhilah
(Karunia) dan Taufiq Allah, kami memetik manfaat
dari pengarahan mereka. Diantara mereka tersebut
adalah :
- Fadhilatus Syaikh Sa'ad al-Hushain
- Fadhilatul Ustadz Prof. DR. Syaikh Rabi' bin
Hadi al-Madkholy
- Fadhilatus Syaikh Ali bin Hamd al-Khasyaan
- Fadhilatus Syaikh DR. Husain Alu Syaikh
- Fadhilatus Syaikh Ahmad bin Yahya an-Najmy
- Fadhilatus Syaikh DR. Muhammad al-Maghrawy
- Fadhilatus Syaikh DR. Wasiyullah Abbas
- Fadhilatus Syaikh Muhammad bin Umar Bazmul
- Fadhilatus Syaikh DR. Khalid al-Anbary
- Fadhilatus Syaikh Usamah bin Abdul Lathif al-
Qushy
- Fadhilatus Syaikh Abul Hasan al-Ma'riby
- Fadhilatus Syaikh Muhammad bin Hadi al-
Madkholy
- Fadhilatus Syaikh 'Abdus Salam bin Barjas Alu
Abdil Karim (Rahimahullahu, Pent.)
- Fadhilatus Syaikh Husain 'Asyasy
- Fadhilatus Syaikh Mahmud 'Athiyyah
Semoga Allah mereka semua membalas dengan
kebaikan.
Karena itu pula, kami juga memutuskan
untuk menyodorkan risalah ini kepada Samahatus

-6 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah Alu Syaikh -
Nafa'allahu bihi-, beliau adalah seorang Mufti
Umum, Ketua Lembaga Ulama Besar (Hai`ah Kibaril
Ulama') dan Komite Tetap Bidang Fatwa (Lajnah
Da`imah lil Iftaa') serta Ketua Umum Bidang
Penelitian Ilmiah dan Fatwa (Idarah al-Buhuts al-
Ilmiyyah wal Ifta').
Risalah ini telah dikirim via surat pos resmi
melalui perantara Fadhilatus Syaikh Sa'ad al-
Hushain -Hafidhahullahu-, beliau adalah seorang
Penasehat Agama Arab Saudi di Yordania. Kami
telah menunggu hingga hampir 2 bulan dengan
harapan beliau membalas surat yang kami
kirimkan...
Saat kunjungan terakhir al-Akh Ali bin
Hasan bin Abdil Hamid al-Halaby al-Atsary ke
negeri haramain, beliau sempat bertemu dengan
Samahatus Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah Alu
Syaikh -nafa'allahu bihi- dan menanyakan kembali
tentang kitab (risalah yang telah kami kirim), dan
beliau memberitahukan bahwa beliau belum
menerimanya.
Maka, oleh karena itulah, kami berkewajiban
menyebarkan risalah yang sederhana ini, untuk
menerangkan kepada mereka baik yang jauh
maupun dekat, bahwa kami berada di atas Aqidah
Sunniyah Shahihah dan Manhaj Salafi yang Sharih
(terang) semenjak kurang lebih 3 dekade ini, yang
kami pelajari dari para masyaikh yang mulia dan
tercinta, Abu Abdurrahman Muhammad Nashirudin
al-Albany -rahimahullahu-, Abu Abdillah Abdul Aziz

-7 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
bin Baz -rahimahullahu-, dan Abu Abdillah
Muhammad bin Sholih al-'Utsaimin -hafidhahullahu
wa 'aafahullahu- (rahimahullahu, pent.)
Syarh (Penjelasan) dari perkara-perkara yang
kami sebutkan ini secara terperinci beserta
menyebutkan dalil-dalilnya dan mengkaitkannya
dengan ucapan para Imam Salafus Shalih,
memerlukan pemaparan dan penjelasan, namun
bukan tempatnya di sini sekarang, semoga akan
dapat dilakukan di masa mendatang. Kami
memohon kepada Allah untuk menerima amal kami
yang sedikit ini. Wallahu waliyyut taufiq.



-8 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari

LAMPIRAN

Surat kepada Samahatus Syaikh


Abdul Aziz Alu Syaikh

‫ﺍﳊﻤﺪ ﷲ ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﷲ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﻣﻦ ﺳﺎﺭ‬
:‫ﻳﻦ؛ ﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ‬‫ﺠﻪ ﺇﱃ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺪ‬ ‫ﻋﻠﻰ‬
Segala puji hanya milik Allah, Shalawat serta
Salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
Rasulullah, keluarganya, sahabat-sahabatnya dan
siapa saja yang mencintainya.
Kepada Samahatu al-Allamah al-Jalil asy-
Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah Alu Syaikh -
nafa'allahu bihi-
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Amma Ba'du : Sesungguhnya kami
mengirimkan kepada yang mulia -ayyadakumullahu
(Semoga Allah memperkokoh Anda)- risalah yang
sederhana ini, berisi perkara keimanan yang
mengandung kaidah-kaidah Aqidah Salafus Shalih
yang terang dan jelas, dengan keinginan kuat
untuk senantiasa memegang kebenaran dan
termasuk ahli kebenaran. Sembari mengharapkan
petunjuk dari pendapat dan faidah dari Anda serta
menunggu kritikan dan pengarahan Anda.
Kami memohon kepada Allah Ta'ala taufiq,

-9 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
kelurusan, huda dan petunjuk bagi kami dan Anda.
Semoga Shawalat senantiasa tercurahkan
kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan seluruh
sahabatnya.
Penulis :
Husain bin Audah al-Awaisyah
Muhammad bin Musa Alu Nashr
Salim bin Ied al-Hilaly
Ali bin Hasan al-Halaby al-Atsary
Masyhur bin Hasan Alu Salman.
28 Jumadil Ula 1421 H.



-10 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari

-11 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari

-12 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari

PERKARA-
PERKARA-PERKARA KEIMANAN YANG
GLOBAL DARI POKOK-
POKOK-POKOK AQIDAH
SALAFIYYAH

Keimanan
Kekufuran
Sholat
Berhukum dengan hukum Allah
Wala' (Loyalitas) dan Baro' (Berlepas Diri)
Murji'ah
Khowarij
Jihad fi Sabilillah



-13 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari

Pasal 1
Keimanan

1. Iman adalah keyakinan dalam hati, ucapan


dengan lisan dan perbuatan dengan anggota
tubuh
2. Amal perbuatan dengan segala macamnya,
baik amalan hati maupun amalan anggota
tubuh termasuk hakikat keimanan. Kami
tidak mengeluarkan perbuatan, baik besar
maupun kecil, dari yang namanya
keimanan.
3. Bukanlah termasuk ucapan Ahlus Sunnah
yang menyatakan bahwa Iman adalah
pembenaran hati saja, atau pembenaran
dengan ucapan lisan saja, tanpa perbuatan
anggota badan. Barangsiapa yang berkata
demikian maka ia telah sesat! Dan inilah dia
madzhabnya Murji'ah yang buruk!!!
4. Iman itu bercabang-cabang dan bertingkat-
tingkat. Diantaranya jika ditinggalkan dapat
menjadikan kafir, ada pula yang
menyebabkannya berdosa, baik dosa besar
maupun kecil, dan ada pula yang jika
ditinggalkan akan kehilangan ganjaran dan
pahala yang berlipat.

-14 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
5. Iman itu akan bertambah dengan ketaatan
hingga dapat mencapai kesempurnaannya
dan akan berkurang dengan kemaksiatan
hingga bisa hilang sama sekali, tak tersisa
sedikitpun.
6. Yang benar dalam perkara iman dan amal
perbuatan serta hubungannya dengan
lainnya, ditinjau dari sisi ketetapannya,
berkurang maupun bertambahnya,
keberadaan maupun ketiadaannya,
tercakup dalam ucapan Syaikhul Islam -
rahimahullahu- yang menyatakan, "Pokok
keimanan itu di dalam hati, dan Iman itu
adalah ucapan hati dan amalannya yang
ditetapkan dengan pembenaran, kecintaan
dan ketundukan. Keimanan yang
bersemayam di dalam hati harus
menampakkan konsekuensi dan
kebutuhannya terhadap anggota tubuh.
Jika tidak melaksanakan konsekuensi dan
kebutuhannya, menunjukkan ketiadaan
atau kelemahan iman. Oleh karena itu,
amalan lahir merupakan konsekuensi dan
kebutuhan iman yang menunjukkan
pembenaran terhadap apa yang ada di
dalam hati, sebagai dalil (petunjuk) dan
syahid (saksi) atasnya. Amalan lahir juga
merupakan cabang dari kumpulan
keimanan yang mutlak serta merupakan

-15 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
bagian darinya. Akan tetapi yang
bersemayam di dalam hatilah yang
merupakan pokok dari amal perbuatan
anggota tubuh."
Kami mengatakan : Ketiadaan iman yang
mutlak, yaitu kesempurnaan iman, tidaklah
mengharuskan penafian kemutlakan iman,
yaitu pokok keimanan. Sebagaimana telah
ditetapkan oleh Syaikhul Islam dalam
beberapa tempat (dari karangan-karangan
beliau, pent.).
7. Perbuatan anggota tubuh, selain sholat -
yang insya Allah akan datang perinciannya
nanti- bisa jadi termasuk kesempurnaan
iman yang wajib dan bisa jadi mustahab,
menurut kadarnya, sebagaimana yang telah
dijelaskan oleh Syaikhul Islam. Maka
wajibnya (amalan lahir) adalah wajib dan
mustahabnya adalah mustahab.
8. Adapun istilah Syarth Kamal al-Iman (syarat
kesempurnaan iman) yang sering
diperbincangkan dewasa ini, adalah istilah
muhdats (baru) yang tidak berasal dari al-
Qur'an dan as-Sunnah, tidak pula dari
ucapan Salafus Shalih dari tiga kurun
pertama yang terbaik.
Oleh karena itu, sesungguhnya penggunaan
istilah ini sesuai dengan keterangan

-16 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
sebelumnya yang terperinci, merupakan
suatu hal yang tidak dapat diperdebatkan
lagi, beserta peringatan bahwa penyebutan
kata syarat di dalamnya, menurut definisi
bahasa bermakna tingkatan kewajiban
tertinggi, bukan menurut definisi istilah
yang berkonsekuensi keluar dari hakikat
sebenarnya.
Adapun pemahaman istilah ini dengan
pengertian 'kesempurnaan mustahab' atau
'mengeluarkan amalan dari yang namanya
keimanan' atau 'orang yang bermaksiat
memiliki keimanan yang sempurna'
sebagaimana pemahaman murji'ah atau
orang-orang yang terpengaruh dengannya,
maka semua pengertian ini adalah sesat dan
bathil.



-17 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari

Pasal 2
Kekufuran

1. Takfir (Pengkafiran) adalah hukum syar'i


yang harus dikembalikan kepada Allah
Ta'ala dan Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa
Sallam.
2. Barangsiapa yang keislamannya telah tetap
dengan pasti, maka keislamannya takkan
hilang darinya melainkan dengan kepastian
pula.
3. Tidak setiap ucapan maupun perbuatan
yang disifatkan oleh nash sebagai
kekufuran serta merta menunjukkan
kekufuran besar yang mengeluarkan dari
agama, karena kekufuran itu ada dua, yaitu
kufur kecil dan kufur besar. Maka, hukum
terhadap ucapan dan perbuatan (yang
disifatkan sebagai kekafiran ini)
sesungguhnya hanyalah menurut koridor
metode para ulama Ahlus Sunnah dan
keputusan mereka.
4. Tidak boleh menjatuhkan hukum kafir
terhadap setiap muslim kecuali yang
kekufurannya ditunjukkan oleh al-Qur'an
dan as-Sunnah dengan dalil yang terang,
nyata dan jelas. Tidak cukup hanya dengan

-18 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
kesamaran (syubuhat) dan dugaan semata.
5. Terkadang terdapat di dalam al-Qur'an dan
as-Sunnah tentang ucapan, perbuatan atau
keyakinan yang difahami sebagai
kekufuran, namun tidak boleh seseorang
dikafirkan secara spesifik (mu'ayan) kecuali
jika telah ditegakkan hujjah atasnya dengan
memenuhi syarat-syarat : ilmu, maksud
dan pilihan, serta menghilangkan
penghalang-penghalangnya, yaitu lawan
dan kebalikan dari hal ini.
6. Kekufuran itu bermacam-macam : ada
kufur juhud (pengingkaran), takdzib
(pendustaan), iba' (penolakan), syak
(keraguan), nifaq (kemunafikan), i'radh
(berpaling), istihzaa' (penghinaan) dan
istihlal (penghalalan), sebagaimana
disebutkan oleh para Imam Ahli Ilmu,
Syaikhul Islam dan muridnya Ibnul Qoyyim
al-Jauziyah dan selainnya dari para Imam
Sunnah -rahimahumullahu-
7. Termasuk kufur amalan dan ucapan yang
mengeluarkan dari agama secara dzatnya,
yang tidak disyaratkan di dalamnya
penghalalan hati, adalah perkara-perkara
yang menunjukkan lawan dari keimanan
ditinjau dari segala sisi, seperti mencela
Allah Ta'ala, menghina Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Sallam, sujud kepada

-19 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
berhala, meletakkan mushaf di tempat-
tempat najis, dan amalan-amalan yang
serupa.
Menjatuhkan hukum kafir ini kepada
perseorangan secara spesifik adalah
sebagaimana (menjatuhkan hukum kafir)
pada amalan kafir lainnya, yaitu tidaklah
serta merta dikafirkan kecuali syarat-
syaratnya dipenuhi.
8. Kami berpendapat sebagaimana
pendapatnya Ahlus Sunnah, bahwa amalan
kufur itu mengkafirkan pelakunya
dikarenakan keadaannya yang
menunjukkan kekufuran bathinnya.
Kami tidak berpendapat sebagaimana ahlul
bid'ah yang mengatakan bahwa amal kufur
itu tidak mengkafirkan, melainkan sebagai
petunjuk kekafiran. Perbedaan keduanya
cukup jelas.
9. Sebagaimana ketaatan merupakan cabang
keimanan, maka sesungguhnya
kemaksiatan itu merupakan cabang
kekufuran. Semuanya menurut
tingkatannya.
10. Ahlus Sunnah tidaklah mengkafirkan
seorangpun dari ahli kiblat dikarenakan
dosa besarnya, namun mereka
mengkhawatirkan akan terealisasinya ayat-

-20 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
ayat ancaman bagi mereka (pelaku dosa
besar) tanpa beranggapan mereka kekal di
dalam neraka.
Bahkan Ahlus Sunnah berpendapat mereka
akan keluar dengan syafaat para pemberi
syafaat dan dengan Rahmat Allah Rabb
semesta alam, selama mereka masih
bertauhid. Pengkafiran terhadap para
pelaku dosa besar adalah madzhabnya
khowarij yang buruk.



-21 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari

Pasal 3
Sholat

1. Sholat merupakan Rukun Islam berupa


amalan yang paling penting dan besar.
Bahkan sholat merupakan pilarnya dan
simbol keimanan serta perilaku badan/fisik
yang paling agung.
2. Meninggalkan sholat karena juhud
(mengingkari kewajibannya) adalah kafir
mengeluarkan dari agama. Kami tidak
mengetahui adanya perselisihan tentang hal
ini di kalangan ulama Ahlus Sunnah.
Dan yang serupa dengan perkara ini -yaitu
murtad dan kafir- adalah orang yang
hendak dipenggal kepalanya dengan pedang
(dieksekusi), ia lebih memilih mati
ketimbang sholat.
3. Perselisihan yang terjadi di tengah Ahli
Sunnah -pengikut manhaj salaf- berkenaan
tentanng orang yang meninggalkan sholat
karena malas tanpa penyangkalan dan
pengingkaran (kewajibannya). Sebagaimana
dinukil lebih dari seorang ulama semacam
Imam Malik, Imam Syafi'i dan menurut
riwayat yang masyhur dari Imam Ahmad.

-22 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
4. Barang siapa yang mengkafirkan orang yang
meninggalkan sholat secara mutlak, tidak
boleh baginya menuduh orang yang berbeda
dengannya sebagai murji'ah.
Dan barang siapa yang tidak mengkafirkan
orang yang meninggalkan sholat karena
malas, tidak sepatutnya melempar tuduhan
kepada orang yang berbeda dengannya
sebagai khowarij.
5. Meninggalkan sholat -bagi fihak yang
mengkafirkannya di dunia- termasuk kufur
besar yang menyeret pelakunya sebagai
kafir pula di akhirat.
Adapun pengkafiran orang yang
meninggalkan sholat sebagai kufur akbar di
dunia setelah memenuhi syarat-syaratnya
dan menghilangkan penghalang kekafiran,
dan menjadikan orang yang meninggalkan
sholat pada waktu yang bersamaan 'di
bawah kekuasaan Allah di akhirat', jika
orang yang meninggalkan sholat itu ikhlas
dengan ucapannya 'Laa ilaaha illallah' di
dunia, maka pendapat ini adalah pendapat
yang mengada-ada (bid'ah), tidaklah
termasuk dari pendapatnya Ahlus Sunnah
sedikitpun.
Karena para ulama yang merajihkan
(menguatkan) pengkafiran bagi orang yang

-23 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
meninggalkan sholat, mereka meyakini
bahwa orang yang meninggalkan sholat di
akhirat nanti kekal di dalam neraka
jahannam. Mereka berargumentasi bahwa
'orang yang tidak sholat tidak memiliki iman
sedikitpun di dalam hatinya' dan
argumentasi 'seandainya dia jujur dengan
ucapan laa ilaaha illallah dan ikhlas,
niscaya ia takkan meninggalkan sholat'.
6. Oleh karena itu, perselisihan tentang
menghukumi orang yang meninggalkan
sholat menurut sisi kebenarannya adalah
perselisihan yang mu'tabar (dikenal) di
tengah-tengah Ahlus Sunnah yang tidak
merusak ukhuwah imaniyah.
Sebagaimana hal ini terjadi di zaman salaf
yang pertama dari para imam yang ummat
bersepakat menerima mereka dan
mempersaksikan keutamaan mereka, seperti
Imam Malik, Imam Syafi'i dan selainnya.
Perselisihan Ilmiyah Sunniyah ini terus
berlangsung hingga saat ini, sebagaiman
terjadi pada dua Imam yang mulia, yaitu
Imam Albany dan Imam Ibnu Baz -
rahimahumallahu- dan selain mereka.
7. Tidak ada halangan syar'i untuk tarjih
Ilmiah (meneliti yang lebih kuat) dan
penelitian Fiqhiyyah, untuk mendukung dan
menyokong salah satu dari pendapat ini

-24 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
tanpa mendukung pendapat lainnya, dalam
lingkaran Ahlus Sunnah walau dengan
perbedaan tarjih dan hakikat ucapan yang
beragam, dengan tetap memelihara manhaj
dalam meneliti dan etika dalam berselisih.



-25 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari

Pasal 4
Berhukum dengan hukum Allah

1. Berhukum dengan hukum Allah adalah


wajib 'ain bagi setiap muslim, baik secara
individu maupun masyarakat, sebagai
pemimpin maupun rakyat, tiap-tiap mereka
adalah pemimpin dan tiap-tiap mereka
bertanggung jawab terhadap yang
dipimpinnya.
2. Berhukum dengan hukum Allah adalah
sempurna, komprehensif dan lengkap.
Dimana hukum Allah mencakup seluruh
urusan ummat baik aqidah, dakwah,
pendidikan, moralitas, ekonomi, politik,
sosial, budaya dan lain-lain.
3. Meninggalkan berhukum dengan hukum
Allah termasuk sebab-sebab bencana,
perpecahan, kehinaan dan kemunduran
yang saat ini tengah menyelimuti ummat
Islam baik secara kemasyarakatan Individu.
4. Hukum itu ada tiga macam, yaitu :
- Hukum Munazzal (yang diturunkan),
yaitu syariat Allah di dalam kitab-Nya
dan sunnah nabi-Nya. Semuanya adalah
kebenaran yang pasti.

-26 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
- Hukum Mu'awwal (yang ditakwil), yaitu
ijtihad para Imam Mujtahid yang bisa
benar dan salah. Akan mendapatkan
satu ganjaran (jika salah) dan dua
ganjaran (jika benar).
- Hukum Mubaddal (yang diganti), yaitu
hukum dengan selain hukum Allah,
dimana pelakunya bisa jadi kafir, dhalim
atau fasiq. Sebagaimana dinyatakan oleh
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan
muridnya Imam Ibnul Qoyim al-Jauziyah.
5. Orang yang berhukum dengan selain
hukum Allah dilihat keadaannya:
Jika ia meninggalkan hukum Allah dengan
meyakini kehalalannya atau meng-
anggapnya pilihan (yang boleh diterima
boleh tidak, pent.) atau beranggapan hukum
Allah tidak relevan untuk mengatur urusan
manusia atau berpendapat hukum selain
hukum Allah lebih layak untuk manusia,
maka dia telah kafir keluar dari agama,
setelah terpenuhinya syarat dan hilangnya
penghalang, menurut fatwa para ulama
yang mendalam pemahaman agamanya.
Jika ia meninggalkan berhukum dengan
hukum Allah karena mengikuti hawa nafsu
atau demi kepentingan (duniawinya), atau
karena takut atau takwil, dengan tetap

-27 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
berikrar dan meyakini kesalahan dan
penyelewengannya, maka ia jatuh ke dalam
kufur kecil yang dosanya jauh lebih besar
dari minum khamr. Akan tetapi,
kekufurannya tidak sampai meng-
kafirkannya (kufrun duna kufrin)
sebagaimana telah ditetapkan oleh para
Imam dan Ulama salaf.
6. Berusaha untuk menegakkan syariat Allah
di negeri yang tidak berhukum dengan
hukum Allah, beramal untuk
melanggengkan kehidupan Islam di atas
manhaj kenabian yang akan menghimpun
kaum muslimin dan mempersatukan
kalimat mereka, adalah kewajiban syar'i
yang terkandung di dalam manhaj Robbani
dalam mengadakan perubahan.
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah
keadaan suatu kaum hingga kaum itu sendiri
yang mengubah keadaan mereka.", tanpa
berpartai-partai (tahazub) dan fanatisme
yang jelek, dengan tetap berpegang pada
Kitabullah dan Sunnah Rasulullah
berdasarkan pemahaman Salaful Ummah
dari generasi Sahabat dan Tabi'in, dengan
saling tolong menolong dalam kebajikan dan
ketakwaan, saling menasehati dalam
kebenaran dan kesabaran, dan memurnikan
(tashfiyah) segala kerusakan yang menimpa

-28 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
aqidah kaum muslimin serta mendidik
(tarbiyah) mereka di atas manhaj yang benar
dan terang.



-29 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari

Pasal 5
Wala' (Loyalitas) dan Baro' (Berlepas Diri)

1. Kami memandang bahwa wala' di tengah-


tengah kaum muslimin -dan wala' terhadap
mereka- mengandung ketaatan kepada Allah
dan Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa Sallam
dan termasuk manhaj salaf yang dipercaya
serta jalannya para ulama Robbaniyun.
Kami juga memandang bahwa baro' dari
setiap orang yang menyelisihi syariat
berdasarkan tingkat penyelewengannya baik
besar maupun kecil, baik dalam masalah
aqidah mapun hukum, dan sunnah atau
bid'ah.
2. Tidak boleh khuruj/keluar dari ketaatan
(memberontak) dari penguasa kaum
muslimin, tidak boleh pula menentang dan
melakukan revolusi terhadap mereka,
kecuali hingga kita melihatnya melakukan
kekufuran yang nyata dan kita memiliki
bukti yang nyata dari Allah atas
kekufurannya.
Jika hal demikian benar-benar terjadi -yakni
penguasa melakukan kekufuran yang nyata-
maka sesungguhnya justifikasi dan
penentuannya dikembalikan kepada orang
-30 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
yang mendalam ilmunya dari para ulama
kita yang terpercaya kekokohan agamanya,
dimana mereka lebih bisa melihat tarjih
antara masalahat dan madharatnya, yang
akan menghilangkan kemunkaran tidak
malah menambahnya, tanpa dibakar
semangat yang menggelora.



-31 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari

Pasal 6
Murji'ah

1. Murji'ah ada kelompok yang sesat,


madzhabnya jelek dan bathil -tidak berada
di atas manhaj Sunnah dan Ahlus
Sunnah-. Akan tetapi kami tidak
mengeluarkan mereka dari agama
sebagaimana dinyatakan oleh Imam
Ahmad dan dinukil Syaikhul Islam dari
beliau sebagai ketetapan beliau di
sejumlah tempat.
2. Murji'ah ada tiga jenis :
a. Jahmiyah Murji'ah yang berpendapat
bahwa Iman sebatas pengetahuan
(ma'rifat) belaka. Sebagian Imam Salaf
mengkafirkan mereka.
b. Karramiyyah yang membatasi keimanan
hanya dengan ucapan lisan saja tanpa
perlu diyakini dalam hati.
c. Murji'ah Fuqoha' yang berpendapat
bahwa iman itu keyakinan dengan hati
dan ucapan dengan lisan, namun
mereka mengeluarkan amalan dari yang
namanya keimanan.

-32 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Mereka semua di atas kesesatan walaupun
tingkat kesesatannya berbeda-beda,
sebagaimana yang telah diperinci oleh
Syaikhul Islam -rahimahullahu-.
3. Termasuk pendapat jelek mereka yang
terbentuk dari sebelumnya dan dari
beragamnya kelompok-kelompok mereka,
bahwasanya iman itu tidak bertambah
tidak pula berkurang. Barang siapa yang
mengatakan 'sesungguhnya iman itu
bertambah dan berkurang, bertambah
dengan ketaatan dan berkurang dengan
kemaksiatan. Iman itu berupa ucapan,
amalan dan keyakinan', maka dia telah
berlepas diri dari pemikiran murji'ah
seluruhnya, dari awal sampai akhir,
sebagaimana ucapan Imam Ahmad bin
Hanbal; dan Imam Barbahari serta selain
mereka.
4. Pelaku kemaksiatan baik kecil maupun
besar masih termasuk ummat Islam (Ahlu
Millah), dan mereka berada di bawah
kehendak Allah hukuman dan siksanya,
sebagaimana firman Allah Ta'ala,
"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni
kesyirikan namun ia mengampuni selain
kesyirikan siapa saja yang dikehendaki-
Nya."


-33 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari

Pasal 7
Khowarij

1. Khowarij adalah kelompok yang sesat dan


madzhabnya jelek lagi bathil. Mereka keluar
dari manhaj Ahlus Sunnah wal Jama'ah
walaupun kami tidak beranggapan akan
kekafiran mereka. Telah diriwayatkan
sebagian ulama salaf bahwa ada yang
mengkafirkan mereka.
2. Mereka adalah kebalikan Murji'ah dari sisi
hukum. Namun keduanya berangkat dari
pokok kesesatan yang sama, yaitu bahwa
Iman seluruhnya tidak bercabang-cabang.
Dari pokok yang satu inilah mereka
menyimpang dan berpecah belah, oleh
karena itu :
Menurut khowarij, sesungguhnya
berkurangnya iman adalah kekufuran,
dimana kemaksiatan akan menghilangkan
dan membatalkan keimanan seluruhnya.
Lain halnya dengan murji'ah, yang
menjadikan keberadaan setiap maksiat
tidak mempengaruhi berkurangnya
keimanan, seperti setiap ketaatan tidak
mempengaruhi pertambahan iman. Dari
sinilah mereka mengatakan bahwa
-34 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
'kemaksiatan tidaklah membahayakan
keimanan'.
3. Perincian ilmiah tentang perkara 'berhukum
dengan hukum Allah' yang telah lewat
pembahasannya merupakan metodenya
para salaf yang benar dan jalannya Ahlus
Sunnah yang haq. Barangsiapa yang
menambah-nambahi darinya maka ia telah
berlaku ghuluw (ekstrim) dan ifrath
(berlebih-lebihan) yang selaras dengan
khowarij. Barangsiapa yang mengurangi
darinya maka ia berlaku taqshir
(mengurangi) dan tafrith (meremehkan) yang
selaras dengan murji'ah.



-35 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari

Pasal 8
Jihad fi Sabilillah

1. Jihad termasuk syiar Allah yang terpenting


dan puncak tertinggi.
2. Kedudukan jihad di dalam agama tetap
terpelihara dan dikenal kedudukan dan
posisinya, yang tidak didahulukan dari
perkara-perkara yang lebih penting darinya
dan tidak diakhirkan dari perkara-perkara
yang lebih rendah darinya. Jihad akan
senantiasa berlangsung hingga hari kiamat.
3. Jihad terbagi menjadi 2 macam :
Pertama : Jihad Fath wa Tholab (ekspansi
dan ofensif), yang harus memenuhi
persyaratan syar'i sebagai berikut :
1. Imam
2. Negara (daulah)
3. Bendera (royah)
Kedua, Jihad Daf'u (defensif), hukumnya
wajib 'ain bagi seluruh penghuni negeri yang
diserang oleh musuh. Jika mereka tidak
sanggup, maka penduduk di wilayah
sekitarnya dari ahli tsughur (penjaga
perbatasan) harus menolong mereka,

-36 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
demikian seterusnya.
4. Jihad syar'i memiliki persiapan ('idad) syar'i
yang harus dipenuhi. Ada dua macam
persiapan, yaitu :
Pertama : Persiapan dengan pembinaan
keimanan ummat, dengan cara menegakkan
hakikat peribadatan hanya kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala semata, membina jiwa
mereka dengan kitabullah, mensucikan
mereka dengan sunnah nabinya dan
menolong agama Allah dan syariat-syariat-
Nya. 'Allah benar-benar akan menolong
hamba-Nya yang menolong agama-Nya.'
Kedua : Persiapan fisik, yaitu
mempersiapkan sejumlah perlengkapan dan
alat-alat perang untuk melawan dan
memerangi musuh-musuh Allah. 'Dan
persiapkanlah bagi mereka apa-apa yang
kamu sanggupi, dari kekuatan dan kuda
yang ditambat yang akan menggentarkan
musuh Allah dan musuh-musuh kalian.'



-37 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari

Penutup

-Semoga Allah menganugerahkan kebaikan dan


tambahannya-
Inilah penutup dari apa yang telah Allah
Jalla wa 'Ala tetapkan pada kami dalam
penulisan perkara aqidah ini, yang
mengkaitkan dan menyelaraskannya dengan
timbangan manhaj salaf dan metode Ahlus
Sunnah dengan format yang ringkas dan
sederhana.
Sembari memohon kepada Allah
Tabaroka wa Ta'ala Taufiq-Nya kepada kami
dan kepada seluruh saudara-saudara kami,
dengan mengharap agar Ia tetap mengatur
urusan kami supaya tetap lurus, agar Ia
memperkuat penolong-penolong agama-Nya
dan menghinakan musuh-musuh-Nya, agar Ia
menumpas ahlu ahwa' dan bi'dah, agar
meluruskan dari apa-apa yang telah kami tulis,
dan agar supaya Ia menganugerahkan
keikhlasan dalam beramal dan berucap.
"Sesungguhnya aku hanya menghendaki
perbaikan semampu aku bisa, dan tidak ada
taufiq melainkan dari Allah, kepada-Nya aku
bertawakal dan kepadanya aku kembali."

-38 of 40-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Semoga Sholawat, Salam dan Barokah
senantiasa tercurahkan kepada nabi kita
Muhammad, terhadap keluarga beliau dan
seluruh sahabat-sahabat beliau.
Penutup do'a kami adalah, Segala puji
hanyalah milik Allah Rabb semesta alam.



-39 of 40-

You might also like