You are on page 1of 5

Jurnal Destilasi

DESTILASI ABSTRACT
Distillation is a way that is often used in chemistry, especially in the purification. By distillation, we can know how to separated a liquid form mixture mixed with a pollutable dissolve subtance or mixed with other liquids which have boiling points. Purpose of distillation practice is to separate a mixture so we can know how to do a distillation process and to separate the liquid from the mixture or to separate a solution with another solution. Principle of distillation practice is based on vapor pressure from the top of the liquid at equilibrium ( evaporation rate = condensation rate ), is unique and rise when the temperature rise.

PENDAHULUAN Latar Belakang Destilasi merupakan suatu cara yang sering digunakan dalam ilmu kimia, khususnya dalam pemurnian. Dengan melakukan destilasi, kita dapat mengetahui cara memisahkan suatu campuran dalam bentuk cairan yang tercampur dengan suatu zat terlarut yang mengkotorinya atau tercampur dengan cairan lain yang memiliki titik didih. Destilasi adalah suatu proses pemurnian untuk senyawa cair, yaitu suatu proses yang didahului dengan penguapan senyawa cair dengan memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk yang akan ditampung dalam wadah yang terpisah untuk mendapatkan destilat. Proses yang terjadi pada saat destilasi adalah perubahan fasa cair menjadi gas dengan pendidihan, kemudian mengembun tetapi destilasi bukan merupakan urutan dua proses penguapan atau kondensasi. Tekanan uap merupakan suatu sifat-sifat dari zat cair yang tergantung pada suhu dan selalu bertambah dengan kenaikkan suhu. Destilasi dilakukan untuk memisahkan larutan berdasarkan titik didih. Tujuan Percobaan

Tujuan dari praktikum destilasi adalah untuk memisahkan suatu campuran sehingga dapat mengetahui bagaimana cara melakukan proses destilasi, dan agar dapat memisahkan zat cair dari campurannya ataupun untuk memisahkan suatu larutan dari larutan lain. Prinsip Percobaan Prinsip dari praktikum destilasi adalah berdasarkan tekanan uap dari atas cairan pada kesetimbangan (kecepatan penguapan = kecepatan pengembunan), bersifat khas dan naik dengan kenaikan suhu. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Destilasi Destilasi adalah suatu proses pemurnian untuk senyawa cair, yaitu suatu proses yang didahului dengan penguapan senyawa cair dengan memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk yang akan ditampung dalam wadah yang terpisah untuk mendapatkan destilat. (Purba, 1995, hal 36) Proses yang terjadi pada saat destilasi adalah perubahan fasa cair menjadi gas dengan pendidihan, kemudian mengembun tetapi destilasi bukan merupakan urutan dua proses penguapan atau kondensasi. Tekanan uap

Jurnal Destilasi

merupakan suatu sifat-sifat dari zat cair yang tergantung pada suhu dan selalu bertambah dengan kenaikkan suhu. Destilasi dilakukan untuk memisahkan larutan berdasarkan titik didih. Dasar pemisahan pada destilasi adalah perbedaan titik didih cairan pada tekanan tertentu. Pemisahan dengan destilasi melibatkan penguapan differensial dari suatu campuran cairan diikuti dengan penampungan material yang menguap dengan cara pendinginan dan pengembunan. Beberapa teknik destilasi lebih cocok untuk pekerjaanpekerjaan preparatif di laboraturium dan industri. Sebagai contoh adalah pemurnian alkohol, pemisahan minyak bumi menjadi fraksi-fraksinya, pembuatan minyak atsiri dan sebagainya. (Brady, 1999, hal 100) Suhu dimana cairan mendidih dinamakan titik didih. Jadi titik didih adalah temperatur dimana tekanan uap sama de3ngan tekanan atmosfer. (Brady, 1999, hal 540) Pemisahan dengan destilasi berbeda dengan pemisahan dengan cara penguapan. Pada pemisahan dengan cara destilasi semua komponen yang terdapat di dalam campuran bersifat mudah menguap (volatil). Tingkat penguapan (volatilitas) masing-masing komponen berbeda-beda pada suhu yang sama. Hal ini akan berakibat bahwa pada suhu tertentu uap yang dihasilkan dari suatu campuran cairan akan selalu mengandung lebih banyak komponen yang lebih volatil. Sifat yang demikian ini akan terjadi sebaliknya, yakni pada suhu tertentu fase cairan akan lebih banyak mengandung komponen yang kurang volatil. Jadi cairan yang setimbang dengan uapnya pada suhu tertentu memiliki komposisi yang berbeda. (Anonim, ...) Macam-Macam Destilasi

1. Destilasi biasa Cara ini digunakan untuk memisahkan dua macam zat atau lebih yang mempunyai perbedaan titik didih cukup besar. Proses destilasi biasa yaitu didahului dengan penguapan senyawa cair dengan memanaskan dan mengembunkan uap yang terbentuk. Dasar dari destilasi ini adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat cair tersebut titik didihnya terendah akan menguap terlebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan menguap. (Penulis, 2010, hal 25) 2. Destilasi uap Destilasi uap merupakan suatu cara untuk memisahkan dan memurnikan senyawa organik yang tidak larut dalam air. Keuntungan cara destilasi ini adalah bahwa campuran dapat terdestilasi dibawah titik didih zat organik tersebut, dan bahkan dibawah titik didih air. (Penulis, 2010, hal 26) Untuk dapat memurnikan senyawa zat cair yang titik didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum titik didihnya tercapai senyawa tersebut sudah mengurai, teroksidasi ataupun mengalami reaksi perubahan, maka senyawa zat cair tersebut dapat dimurnikan dengan jalan destilasi. Destilasi uap berguna untuk memisahkan zat (tak larut dalam air) yang mempunyai tekanan uap relatif rendah (5-10 mg Hg) pada sekitar 1000C. Zat dengan tekanan uap sangat rendah tidak dapat didestilasi uap. Jadi, dengan cara ini dapat dilakukan pemurnian beberapa zat yang mempunyai titik didih tinggi. (Puraba,1995, hal 26) Uap yang dibuat pada generator uap dialirkan kedalam wadah berisi zat/ materi yang mengembun melalui kondensor. Destilasi yang merupakan campuran air dan zat organik tak larut kemudian dipisahkan dengan corong pisah.

Jurnal Destilasi

Cara destilasi uap dapat digunakan untuk memisahkan; a. Senyawa yang tidak mudah menguap atau senyawa yang tidak dikehendaki. b. Campuran berair yang mengandung garam-garam anorganik terlarut. c. Senyawa yang secara tidak langsung menguap dalam uap air, misalnnya: orto nitrofenol dan para nitrofenol. d. Hasil samping tertentu yang teruapkan oleh pengaruh uap air. (Anonim, )
3. Destilasi Vakum Destilasi ini untuk cairan yang terurai dekat titik didihnya, sehingga untuk memisahkan dari komponennya tidak dapat dilakukan dengan destilasi biasa. Dalam destilasi vakum, destilasi tidak dilakukan pada tekanan barometer biasa, sehingga cairan tersebut dapat mendidih jauh dibawah titik didih selanjutnya proses pemisahannya seperti biasa. (Penulis, 2010, hal 27) 4. Destilasi Terfraksi Destilasi bertingkat/fraksinasi sederhana adalah proses pemindahan destilasi ke dalam bagian-bagian dengan titik didih makin lama makin tinggi . Proses berulang ini untuk destilasi ulang dan terjadi pada kolom fraksionasi. Kolom fraksionasi terdiri atas beberapa plat yang lebih tinggi dan lebih banyak mengandung cairan yang lebih volatil, sedangkan cairan yang kurang volatil lebih banyak dalam kondesat. Untuk memisahkan dua jenis cairan yang samasama mudah menguap atau sulit dimurnikan hingga mencapai tingkat kemurnian tinggi dilakukan destilasi bertingkat. (Achmad, 1996, hal 28). Sebenarnya, dalam praktek, kolom tutup gelembung yang digunakan pada proses destilasi fraksi ini kurang efektif untuk pekerjaan di laboratorium.

Hasilnya relatif terlalu sedikit bila dibandingkan dengan besar bahan yang terkandung di dalam kolom. Dengan kata lain kolom tutup gelembung memiliki keluaran yang kecil dengan sejumlah besar bahan yang masih tertahan atau tertinggal di dalam kolom. Perbaikan terhadap hal ini dapat dilakukan dengan cara memasang perintang, misalnya padatan berpori yang tidak disusun terlalu padat. Uap akan lebih mudah didinginkan atau diuapkan kembali selama perjalannya di dalam kolom. Keefektifan kolom ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti cara pengaturan materi di dalam kolom, pengaturan temperatur, panjang kolom dan kecepatan penghilangan hasil destilasi. Satuan dasar efisiensi adalah tinggi setara dengan sebuah lempeng teoritis (HETP atau H). besarnya H sama dengan panjang kolom dibagi dengan jumlah plat teoritis. Banyaknya plat teoritis H bergantung pada sifat campuran yang dipisahkan. Pembicaraan mengenai konsep plat teoritis akan berlanjut pada pembicaraan ekstraksi dan kromatografi . (Anonim, ) Proses ini berdasarkan atas Hukum Roult yang mengatakan bahwa tekanan uap dari sebuah komponen tertentu sebanding dengan tekanan uap murni dikalikan dengan mol fraksinya dalam larutan tersebut. Hukum yang Berkaitan dengan Destilasi Hubungan keseimbangan di dalam destilasi diatur oleh tekanan uap yang relatif komponen campuran. Antara kedua aliran tempat komponen tersebar adalah bahan cair dan uap yang dihasilkan dari bahan cair tersebut yang merupakan hukum Henry. Secara kuantitatif, pengaruh tekanan pada larutan gas dinyatakan oleh hukum Henry yang berbunyi kelarutan gas dalam zat cair berbanding lurus dengan

Jurnal Destilasi

tekanan gas diatas larutan tersebut (Brady, 1999, hal 604). Beberapa larutan memperlihatkan penyimpangan yang sangat besar dari keadaan ideal, akibatnya larutan tersebut tidak dapat dipisahkan secara menyeluruh kedalam komponenkomponennya, walaupun dengan cara destilasi, seperti terdapat dalam campuran etanol dan air yang mempunyai deviasi positif yang besar sekali dari hukum Roult (Brady, 1999, hal 614). Destilasi terfraksi berdasarkan hukum Roult. Dikatakan dalam hukum Roult bahwa tekanan uap suatu komponen yang menguap dalam larutan sama dengan tekanan uap komponen murni dikalikan dengan fraksi mol komponen yang menguap dalam larutan pada suhu yang sama. (Achmad, 1996, hal 31) Hukum Dalton berbunyi : jika dua atau lebih gas atau uap yang tidak bereaksi atau satu sama lain dicampur pada suhu tetap, setiap gas itu menghasilkan tekanan yang sama seperti jika gas itu berdiri sendiri, dan jumlah tekanan itu sama dengan jumlah tekanan sistem.

Refluks rasio (RC) adalah perbandingan antara jumlah uap yang kembali sebagai cairan yang telah direfluks melalui kolom bertingkat dengan jumlah hasil akhir (destilat) persatuan waktu. Harga refluks rasio bervariasi dari nol hingga tak terhingga. Untuk tujuan industri dengan skala besar, diiinginkan suatu harga R rendah (seringkali lebih kecil dari satu) agar terjadi kenaikan produk dari destilat. Sedangkan untuk keperluan analisis diperlukan harga R besar (biasanya 1050) agar kondisi kesetimbangan dalam kolom tetap terjaga sehingga didapatkan pemisahan yang lebih baik. Sebagai dasar acuan, harga R kira-kira sama dengan jumlah di dalam kolom. (Anonim, ). ALAT, BAHAN DAN METODE PERCOBAAN Alat yang digunakan Alat yang digunakan dalam percobaan destilasi adalah labu destilasi, condenser liebig, thermometer, adafter, penampung, slang air, pembakar bunsen, kaki tiga, statif, dan klem Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan dalam percobaan destilasi adalah larutan kecap. Metode Percobaan Pasang set alat destilasi seperti dalam gambar di bawah ini. Destilasilah larutan yang telah ditentukan asisten hingga volume detilasi 5 ml.

Destilasi sebagai Penentuan Titik Didih


Titik didih biasanya merupakan batasan suhu pendidihan yang diamati pada destilasi terhadap suatu zat. Pada proses ini, penyimpangan dari hasil sebenarnya dapat terjadi karena adanya pemanasan yang berlebihan dan kesalahan dalam meletakkan alat. Sumber kesalahan yang lain adalah bila koreksi termometer tidak diperhatikan atau tekanan tidak diukur dengan teliti (Achmad, 1996, hal 99). Refluks Rasio

Jurnal Destilasi

Gambar 1. set alat destilasi

DAFTAR PUSTAKA Achmad, Hiskia, (1996), Kimia Larutan, PT. Citra aditya Bakti, Bandung. J.E. Brady, (1999), Kimia Universitas Asas dan Struktur, Edisi Kelima, Binarupa Aksara.,Jakarta Penulis, Tim, (2010), Penuntun Praktikum Kimia Dasar , UNPAS, Bandung Purba, Michael, (1995), Ilmu Kimia untuk kelas 1 SMU, Erlangga, Jakarta

You might also like