You are on page 1of 22

Seorang ibu membawa anak lakilakinya yang berusia 6 tahun ke poliklinik dengan keluhan bengkak pada kedua kelopak

mata setelah bangun tidur.Menurut ibu tersebut anak lakilakinya mengeluh sakit saat menelan dan disertai demam 2 minggu yang lalu.

Apakah sebelumnya pasien mengalami infeksi tenggorokan atau infeksi kulit? Apakah urin pasien berwarna merah, gelap? Apakah urin pasien dalam sehari jumlahnya sedikit/oliguria? Apakah pasien mengalami edema? Apakah pasien mengalami gejala-gejala non spesifik, seperti lemas, lesu, anoreksia (pada 50% pasien), mual dan muntah (pada 15% pasien), pucat karena edema.

Keadaan umum TTV TB,BB Inspeksi terlihat adanya lesi pada kulit, kepucatan, edema Palpasi abdomen dengan perhatian yang tertuju pada ginjal, massa abdomen, otot abdomen, dan adanya asites

Darah Laju endap darah meninggi,kadar Hb akibat hipervolemia.Eritrosit (++),leukosit (+),silinder leukosit dan hialin.

Urin Pada pemeriksaan urin didapatkan jumlah urin (-), berat jenis Hematuria makroskopis ditemukan pada 50% penderita.

Albumin,ureum dan kreatinin Albumin serum ditemukan sedikit Ureum dan kreatinin darah

Titer anti streptolisin Titer anti streptolisin umumnya ,kecuali kalau infeksi Streptococus yang mendahuluinya hanya mengenai kulit.

Uji fungsi ginjal

Glomerulonefritis akut post infeksi streptococcus suatu reaksi imunologik infeksi kuman streptococcus sering menyerang pada anak-anak Ditandai dengan hematuria, proteinuria, sedimen urin lain.

Nefritis IgA Periode laten antara infeksi dengan onset nefritis adalah 1-2 hari, atau ini mungkin berhubungan dengan infeksi saluran pernafasan atas.

Nefropati IgA dapat terjadi pada semua tingkat usia, walaupun jarang ditemukan pada usia < 10 tahun atau> 50 tahun.

Disuria dapat pula menyertai hematuria, sehingga mungkin terjadi pemikiran ke arah ISK.

MPGN (tipe I dan II) Merupakan penyakit kronik, tetapi pada awalnya dapat bermanifestasi sama seperti gambaran nefritis akut dengan hipokomplementemia.

MPGN secara histologis memiliki gambaran perubahan pada membran basal, proliferasi sel glomerular, dan infiltrasi leukosit. Etiologi dapat berasal dari penyakit lain ataupun idiopatik (primer).

MPGN primer dibagi menjadi tipe I dan II.Glomerulus besar dan memperlihatkan proliferasi sel mesangium serta sebukan leukosit.
Glomerulus tampak lobular, membran basal menebal, dan dinding kapiler glomerulus sering memperlihatkan gambaran kontur ganda atau tram track, terutama jelas pada pewarnaan perak atau periodic acid-Schiff (PAS) pemisahan membran basal akibat adanya tonjolan sel mesangium dan masuknya sel radang dalam gulungan kapiler perifer.

Lupus nefritis Gambaran yang mencolok adalah gross hematuria. Gejala klinis yang dapat ditemukan merupakan kombinasi manifestasi kelainan ginjalnya sendiri dan kelainan di luar ginjal seperti gangguan system Sistem Saraf Pusat, sistem hematologi dan persendian.

Beberapa predictor yang dihubungkan dengan perburukan fungsi ginjal pada saat pasien diketahui menderita NL antara lain ras kulit hitam, hematokrit 2.4 mg/dl, dan kadar C3 < 76 mg/dl.

Biasanya didahului oleh suatu penyakit infeksi pada saluran pernapasan bagian atas, misalnya pharyngitis atau tonsillitis. Hampir selalu streptokokus beta hemolitik golongan A, dan paling sering ialah tipe 12. Strain nefritogenik lain yang dapat ditemukan pula ialah tipe 4, 47, 1, 6, 25 dan Red Lake (49).

Penyebab lainnya : Bakteri : Leptospira, Mycoplasma Pneumoniae, Staphylococcus albus, Salmonella typhi Virus : hepatitis B, varicella, echovirus, parvovirus, influenza dll Parasit : malaria dan toksoplasma

Bakteri gram positif berbentuk bulat berpasangan, heterogen mengeluarkan dua hemolisin yaitu sterptolisin O dan streptolisin S.

Penyakit ini sering ditemukan pada anak berumur antara 3-7 tahun. Pria : wanita (2 :1). GNAPS dapat terjadi pada semua kelompok umur, namun tersering pada golongan umur 515 tahun, dan jarang terjadi pada bayi. Diduga ada faktor resiko yang berhubungan dengan umur dan jenis kelamin. Suku atau ras tidak berhubungan dengan prevelansi penyakit ini, tapi kemungkinan prevalensi meningkat pada orang yang sosial ekonominya rendah.

Terbentuknya kompleks antigen-antibodi yang melekat pada membrane basalis glomerulus. Proses auto-imun kuman Streptococcus yang nefritogen dalam tubuh menimbulkan badan autoimun. Streptococcus nefritogen dan membrane basalis glomerulus mempunyai komponen antigen yang sama sehingga dibentuk zat anti.

Hematuria makroskopis (tersering) Hipertensi (60-70%) Proteinuria Edema periorbital Sakit kepala, malaise Kenaikan suhu tidak seberapa Nausea, vomitus, anoreksia Peningkatan ureum dan kreatinin darah

Medika Mentosa: Pemberian penisilin pada fase akut Pemberian penisilin ini dianjurkan hanya untuk 10 hari Untuk anak < 12 tahun 25-50 mg/kgBB/hari, oral Pemberian penisilin dapat dikombinasi dengan amoksislin 50 mg/kg BB dibagi 3 dosis selama 10 hari. Jika alergi terhadap golongan penisilin eritromisin 30 mg/kg BB/hari dibagi 3 dosis.

Pengobatan terhadap hipertensi. Pada hipertensi dengan gejala serebral diberikan reserpin dan hidralazin. Bila anuria berlangsung lama (5-7 hari) maka ureum harus dikeluarkan dari dalam darah. Dapat dengan cara peritoneum dialisis Bila timbul gagal jantung, diberikan digitalis, sedativum dan oksigen

Non medika mentosa Istirahat mutlak 3 4 minggu. Makanan: - Rendah protein (1 g/kgbb/hari) dan rendah garam (1 g/hari). Makanan lunak diberikan pada penderita dengan suhu tinggi dan makanan biasa bila suhu telah normal kembali. - Bila ada anuria atau muntah, IVFD lar.glukosa 10%. - Bila ada komplikasi seperti gagal jantung, edema, hipertensi dan oliguria, maka jumlah cairan yang diberikan harus dibatasi.

Oliguria sampai anuria yang dapat berlangsung 2-3 hari.Terjadi sebagai akibat berkurangnya filtrasi glomerulus.
Ensefalopati hipertensi yang merupakan gejala serebrum karena hipertensi. Gangguan sirkulasi berupa dispnoe,ortopnoe,terdapat ronki basah,pembesaran jantung dan meningginya tekanan darah yang bukan saja disebabkan spasme pembuluh darah. Anemia yang timbul karena adanya hipervolemia disamping sintesis eritropoetik yang menurun.

Awal terapi antibiotik infeksi streptokokus (misalnya, dalam waktu 36 jam onset) dapat mencegah perkembangan PSGN.
Makanan harus memenuhi gizi seimbang Menjaga kebersihan lingkungan disekitar

BAIK. Penyembuhan sempurna terjadi pada lebih dari 95% anak-anak yang menderita glomerulonephritis akut post streptococcal. Diperkirakan 2% meninggal selama fase akut dari penyakit ini dan 2% menjadi glomerulonefritis kronis.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

You might also like