You are on page 1of 12

+

Geomagnetic Methode

LAPORAN EKSKURSI GEOMAGNETIK


KELOMPOK 4

PENDAHULUAN

Bumi memiliki suatu medan magnet yang disebabkan oleh sumber yang berasal dari dalam inti bumi.Melalui pengukuran akan dapat diketahui bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik secara vertical ataupun secara horizontal.Metode geofisika pada umumnya dibagi menjadi 2 macam,yaitu metode pasif dan aktif. Metode magnetic merupakan metode pangolahan data potensial untuk memperoleh gambaran bawah permukaan bumi atau berdasarkan karakteristik magnetiknya. Metode ini didasarkan pada pengukuran intensitas medan magnet pada batuan yang timbull karena pengaruh dari medan magnet bumi saat batuan itu terbentuk.

+Kemampuan suatu batuan untuk dapat termagnetisasi


sangat dipengaruhi oleh oleh factor susceptibilitas batuan. Objek pengamatan dari metode ini adalah benda yang bersifat mangnetik, dapat berupa gejala struktur bawah tanah permukaan ataupun batuan tertentu. Metode ini dapat digunakan sebagai preliminary survey untuk menentukan bentuk geometri dari bentuk basement,intrusi dan patahan. Metode magnetic didasarkan pada pengukuran variasiintensitas medan magnetic di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanyavariasi distribusi benda termagnetisasi dibawah permukaan bumi (suseptibilitas).

Maksud dan Tujuan


Maksud dari eksursi kali ini adalah, agar praktikan mampu memahami konsep dasar metode geomagnetic, mampu menginterpretasikan hasil yang didapat serta menjelaskan proses pengolahan data secara umum, dapat mengetahui unsur-unsur penyusun struktur geologi yang berada di bawah permukaan daerah tersebut dan menentukan nilai anomaly daerah tersebut, mampu mengolah data looping dengan menggunakan software ( excel, magpick, surfer). Tujuan dari praktikum acara pengolahan data magnetic adalah : Memetakan persebaran kemagnetan berdasarkan nilai variasi harian dan anomali dengan menggunakan data looping.

+ GEOLOGI LOKAL
Lava bantal berbah terletak di Kali Opak sebelah barat Dusun Watuadeg, Sleman Yogyakarta, 15 menit dari Perumahan Blok O di timur Yogyakarta. Daerah Berbah termasuk ke dalam Formasi Semilir. Formasi ini berlokasi di G. Semilir, sebelah selatan Klaten. Litologi penyusunnya terdiri dari tuf, tuf lapili, lapili batuapung, breksi batuapung dan serpih. Komposisi tuf dan batuapung tersebut bervariasi dari andesit hingga dasit. Di bagian bawah satuan batuan ini, yaitu di K. Opak, Dusun Watuadeg, Desa Jogotirto, Kec. Berbah, Kab. Sleman, terdapat andesit basal sebagai aliran lava bantal (Bronto dan Hartono, 2001). Penyebaran lateral Formasi Semilir ini memanjang dari ujung barat Pegunungan Selatan, yaitu di daerah Pleret-Imogiri, di sebelah barat G. Sudimoro, Piyungan-Prambanan, di bagian tengah pada G. Baturagung dan sekitarnya, hingga ujung timur pada tinggian G. Gajahmungkur, Wonogiri. Ketebalan formasi ini diperkirakan lebih dari 460 meter.

ini menjemari dengan Formasi Nglanggran dan Formasi Sambipitu, + Formasi namun tertindih secara tidak selaras oleh Formasi Oyo (Surono, dkk., 1992). Dengan melimpahnya tuf dan batuapung dalam volume yang sangat besar, maka secara vulkanologi Formasi Semilir ini dihasilkan oleh letusan gunungapi yang sangat besar dan merusak, biasanya berasosiasi dengan pembentukan kaldera letusan (Bronto dan hartono, 2001). Keberadaan lava bantal akibat dari pelelehan magma yang keluar dan langsung kontak dengan air. Proses pembekuan yang tiba-tiba akibat kontak langsung dengan masa air laut ini, menyebabkan bentukan mineralmineralnya tidak terpilah dengan baik, namun tubuh lavanya membentuk geometri mirip bantal sehingga disebut lava bantal (pillow lava). Proses terbentuknya lava bantal adalah saat mengalir dan mengalami pendinginan serentak oleh air laut, selanjutnya bagian kulitnya langsung membeku dan tertahan tekanan hidrostatis sehingga membentuk batuan beku membulat atau melonjong. Bentuknya bulat lonjong inilah yang disebut lava bantal dan pada umumnya berkomposisi basalt yang bersifat asam.karena perbedaan suhu yang amat tinggi, akibatmnya magma secara cepat membeku dan mineralnya tidak terbentuk secara baik. Batuan ini berumur Oligosen Formasi Semilir (36 30 juta tahun) dan menandai awal dari pegunungan api purba (monogenesis volcanisme) sebelum berkembang

+ Lava bantal terbentuk akibat dari lava hasil erupsi lelehan yang
langsung kontak dengan fluida (masa air, bisa di laut atau danau). Pembekuan yang cepat karena kontak dengan masa air menyebabkan mineral-mineralnya tidak terbentuk dengan baik, dan membentuk geometri mirip bantal sehingga disebut lava bantal atau pillow lava.

Lava Bantal yang terbentuk dari lava bersuhu tinggi hasil erupsi yang langsung kontak dengan zat cair (air) dan karena adanya pertemuan dengan temperatur yang sangat dingin mengakibatkan proses pembekuan dari lava cair menjadi batuan berlangsung sangat cepat sehingga mineral-mineral pembentuk batuan tidak terbentuk dengan baik sehingga membentuk struktur batuan yang menyerupai bantal menandai awal dari pegunungan api purba (monogenesis volcanisme) sebelum berkembang menjadi strato volcano composite.

Stratigrafi Pegunungan Selatan Penamaan satuan litostratigrafi Pegunungan Selatan telah banyak dikemukakan oleh beberapa peneliti yang membedakan stratigrafi wilayah bagian barat (Parangtritis Wonosari) dan wilayah bagian timur (Wonosari Pacitan). Urutan stratigrafi Pegunungan Selatan bagian barat telah diteliti antara lain oleh Bothe (1929), van Bemmelen (1949), Sumarso dan Ismoyowati (1975), Sartono (1964), Nahrowi, dkk (1978) dan Suyoto (1992) serta Wartono dan Surono dengan perubahan (1994) (Tabel 3.1).

+ Secara

stratigrafi, urutan satuan batuan dari tua ke muda menurut penamaan litostratifrafi menurut Wartono dan Surono dengan perubahan (1994) adalah : Formasi Wungkal-Gamping Lokasi tipe formasi ini terletak di G. Wungkal dan G. Gamping, keduanya di Perbukitan Jiwo. Formasi Kebo-Butak Lokasi tipe formasi ini terletak di G. Kebo dan G. Butak yang terletak di lereng dan kaki utara gawir Baturagung. Formasi Semilir Formasi ini berlokasi tipe di G. Semilir, sebelah selatan Klaten. Litologi penyusunnya terdiri dari tuf, tuf lapili, lapili batuapung, breksi batuapung dan serpih Formasi Nglanggran Lokasi tipe formasi ini adalah di Desa Nglanggran di sebelah selatan Desa Semilir. Batuan penyusunnya terdiri dari breksi gunungapi, aglomerat, tuf dan aliran lava andesit-basal dan lava andesit.

+ Formasi

Sambipitu Lokasi tipe formasi ini terletak di Desa Sambipitu pada jalan raya Yogyakarta-Patuk-Wonosari kilometer 27,8. Ketebalan Formasi Sambipitu ini mencapai 230 meter. Oyo Lokasi tipe formasi ini berada di K. Oyo. Batuan penyusunnya pada bagian bawah terdiri dari tuf dan napal tufan. Sedangkan ke atas secara berangsur dikuasai oleh batugamping berlapis dengan sisipan batulempung karbonatan.

Formasi

Formasi

Wonosari Formasi ini oleh Surono dkk., (1992) dijadikan satu dengan Formasi Punung yang terletak di Pegunungan Selatan bagian timur karena di lapangan keduanya sulit untuk dipisahkan, sehingga namanya Formasi Wonosari-Punung.

+
Formasi

Kepek Lokasi tipe dari formasi ini terletak di Desa Kepek, sekitar 11 kilometer di sebelah barat Wonosari. Formasi Kepek tersebar di hulu K. Rambatan sebelah barat Wonosari yang membentuk sinklin. Permukaan Endapan permukaan ini sebagai hasil dari rombakan batuan yang lebih tua yang terbentuk pada Kala Plistosen hingga masa kini. Terdiri dari bahan lepas sampai padu lemah, berbutir lempung hingga kerakal.

Endapan

You might also like