You are on page 1of 10

Anatomi Penelitan Kuantitatif dan Kualitatif

Posted by aliwear 1 September 2011 Penelitian secara garis besar dibedakan menjadi dua macam penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif Penelitian Kuantitatif Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah (scientific inquiry) yang didasari oleh filsafat positivisme logikal (logical positivism) yang beroperasi dengan aturan aturan yang ketat mengenai logika, kebenaran, hukum-hukum, dan prediksi (Watson dalam Danim, 2002). Fokus penelitian kuantitatif diidentifikasikan sebagai proses kerja yang berlangsung secara ringkas, terbatas dan memilah-milah permasalahan menjadi bagain yang dapat diukur atau dinyatakan dalam angka-angka. Penelitian ini dilaksanakan untuk menjelaskan, menguji hubungan antarvariabel, menentukan kausalitas dari variabel, menguji teori dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif (meramalkan suatu gejala). Penelitian kauntitatif menggunakan instrumen (alat pengumpul data) yang menghasilkan data numerikal (angka). Analisa data dilakukan menggunakan teknik ststistik untuk mereduksi dan mengelompokkan data, menentukan hubungan, serta mengidentifikasi perbedaan antar kelompok data. Kontrol instrumen dan analisis statistik digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan penelitian secara akurat. Dengan demikian kesimpulan hasil uji hipotesis yang diperoleh melalui penelitian kuantitatif dapat dibelakukan secara umum. Penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa formula statistik yang digunakan. Pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka. Beberapa situasi yang menunjukkan penelitian kuantitatif dipilih :

Masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas yang ditunjukkan dengan data, baik hasil pengamatan sendiri maupun pencermatan dokumen Mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.penelitian ini cocok untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi tidak mendalam Mengetahui sejauh mana pengaruh perlakuan (treatment) terhadap subjek tertentu. Cocok untuk kepentingan metode eksperimen. Menguji hipotesis penelitian yang dapat berbentuk dugaan mengenai hubungan antarvariabel (hipotesis asosiatif) atau pun perbedaan antarvariabel kelompok (hipotesis komparatif) Mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur. Menguji terhadap adanya suatu keraguan tentang kebenaran pengeetahuan, teori dan produk atau kegiatan tertentu.

Prosedur Penelitian Kuantitatif

Langkah penelitian kuantitatif adalah operasionalisasi metode ilmiah dengan memerhatikan unsur-unsur keilmuan dengan kegiatan sebagai berikut :

Penelitian dimulai dengan sebuah permasalahan : sebuah penyataan yang terjawab dipikiran peneliti Penelitian melihat tujuan dalam suatu pernyataan permasalahan Penelitian membagi permaslahan menjadi sub-sub permasalahan yang lebih dapat dikelola. Setiap sub permasalahan mencari petunjuk melalui pernyataan penelitian yang spesifik atau hipotesis yang sesuai Penelitian menunjukkan solusi sementara terhadap permasalahan penelitian melalui hipoteisis yang sesuai. Hipoteisis tersebut mengarahkan peneliti dalam mengumpulkan data Peneliti mencari data diarahkan oleh hipotesis dan dibimbing oleh permasalahan. Data dikumpulkan dan diorganisasikan Penelitian menginterpretasikan arti data yang emngarah pada pengatasan permasalahan, yaitu memberi konfirmasi atau menolak hipoteisis dan atas memberi jawaban terhadap permasalahan yang memulai peneltian itu

Pada langkah ketiga dan keempat penelitan menahan sementara hipotesis atau pernyataan samapi semua data terkumpul dan diinterpretasikan. Setelah itu hipotesis di dukung atau di tolak : pernyataan secara memadai terjawab atau tidak. Penelitian Kualitatif Dasar penelitian kualitatif adalah konstruksivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interkatif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh individu setiap waktu (Sukmadinata, 2005). Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang orang melalui interkasinya dengan situasi sosial mereka (Danim, 2002). Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yan gbersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian panelitian kualitatif ialah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek ilmiah di mana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005). Pendekatan kuantitatif bukan pada angka-angka yang diperoleh melalui pengukuran empiris, namun konsepkonsep yang terdapat di dalamnya. Suatu peristiwa empiris dapat menghasilkan suatu konsep . konsep-konsep yang timbul dari data empiris dicari hubungannya untuk membentuk teori. Penelitian kualitatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1. Menggunakan lingkungan alamian sebagai sumber data Pada kondisi ini peneliti memahami dan mempelajari situasi yang dilakukan pada waktu interaksi berlangsung ditempat kejadian dan hasil yang diperoleh disusun saat itu pula dengan objek yan gdiamati tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku berngsung.

2. Memiliki sifat deskriptif analitis Data yang diperoleh dari hasil pengamatan, wawancara, dokumentasi, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti dilokasi penelitian, tidak dtuangkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan,mmebandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak ditransformasikan dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi yang akan diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. Pemaparan data pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa (why) dan bagaimana (how) suatu fenomena terjadi, oleh karenanya peneliti dituntut pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang ditelitinyasehingga memberikan justifikasi mengenai konsep dan makna yang terkandung di dalam data. 3. Tekanan penelitian kualitatif Penekanan penelitian ini pada proses bukan pada hasil. Data dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pernyataan apa (what) , mengapa (why) dan bagaimana (how) untuk mengungkap suatu proses bukan hasil suatu kegiatan. Konteksnya mengapa dilakukan dan bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses mengenai fenomena tidak dapat dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja, melainkan menuntut gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interkasi yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan dapat dari mana proses itu berlangsung. Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses yang terkontrol tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Peneliti tidak perlu mentrasformasi data menjadi angka untuk menghindari hilangnya informasi yang diperoleh. Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya untuk membuat prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau hasil penelitian tersebut. 4. Bersifat induktif Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris, dimana peneliti terjun kelapangan mempelajari suatu proses atau penemuan yang terjadi secara alami, mencatat, menganalisis, menafsisrkan, dan melaporkan serta menarik kesimpulankesimpulan dari proses tersebut. kesimpulan atau generalisasi lebih luas tidak dilakukan dengan asumsi proses yang sama dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks leingkungan yang lain baik waktu maupun tempatnya. Temuan dari penelitian kualitatif dalam bentuk konsep, prinsip, hukum, teori dibangun, dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang telah ada dengan proses induktif (data yang terpisah namun saling berkaitan). Maknanya menemukan konsep berdasarkan fakta lapangan. 5. Mengutamakan makna Makna yang diungkap berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa, maksudnya peneliti mencari informasi dari berbagai sumber yang berada dalam satu konteks permasalahan yang diteliti lalu membandingkannya sehingga diperoleh ketepatan informasi dari partisipan. Dengan demikian jelas bahwa penelitian kualitatif tidak dimulai dari teori yang dipersiapkan sebelumnya, tetapi dimulai dari lapangan berdasarkan lingkungan alami. Data dan informasi

lapangan ditarik maknanya dan konsepnya melalui peran deskriptif analitis, tanpa harus menggunakan angka karena penelitian kualitatif mengutamakan proses terjadinya suatu peristiwa dalam situasi yang alami. Generalisasi tidak perlu dilakukan sebab deskripsi dan interpretasi terjadi dalam konteks dan situasi tertentu dengan realitas yang kompleks dan selalu berubahubah yang menuntut peneliti membutuhkan waktu lama di lapangan. Berikut beberapa situasi yang menunjukkan penelitian kualitatif dipilih :

Masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin masih suram sekali, maka dengan pendekatan penelitian kualitatif, peneliti akan masuk pada situasi, melakukan eksplorasi, sehingga masalah ditemukan secara jelas. Ingin memahami makna di balik data yang tampak yang dapat dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi dan juga pencermatan dokumen. Ingin memahami interaksi sosial, dimana interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diuraikan jika peneliti melakukan penelitian kualitatif dengan cara berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut. Dengan demikian dapat ditemukan pola hubungan yang jelas sehingga dapat ditemukan hipotesis yang berupa hubungan antargejala. Bila hipotesis terbukti maka akan menjadi tesis atau menjadi teori. Ingin memastikan kebenaran data, dimana melalui penelitian kualitatif data yang diperoleh diuji kredibilitasnya dan penelitian itu berakhir setelah data itu jenuh sehingga kepastian data diperoleh. Ingin meneliti tentang sejarah atau perkembangan sejarah atau perkembangan kehidupan seseorang atau kelompok

Prosedur Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif didesain secara longgar, tidak ketat, sehingga dalam pelaksanaan penelitian berpeluang mengalami perubahan dari apa yang direncanakan, dimana hal terjadi jika perencanaannya tidak sesuai dengan apa yang dijumpai dilapangan. Umumnya dalam penelitian kualitatif terdapat tujuh langkah yang terbagi dalam tiga tahap sebagai berikut :

Tahap pertama

Deskripsi dan Orientasi Pada tahap ini dideskripsikan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan, dimana peneliti baru mendata sepintas tentang informasi yang diperolehnya. Dalam tahap ini dilakukan langkah pertama yaitu mengidentifikasi masalah dengan mengungkapkan semua permasalahan yang terkait dengan bidang yang akan ditelitinya melalui pertayaan yang muncul dan tergambar subtansi masalah dari sebuah fenomena dari proses berpikir dan upaya menemukan kebenaran yang ada.

Tahap kedua

Reduksi Pada tahap ini peneliti mereduksi segala informasi yang diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu. Dalam tahap ini dilakukan langkah kedua yaitu pembatasan masalah yang dalam penelitian kualitatif sering disebut fokus penelitian dimana sejumlah masalah yang diidentifikasi, dikaji, dan dipertimbangkan apakah perlu direduksi atau tidak, dengan pertimbangan antara lain atas dasar keluasn lingkup kajian, jika kajian terlalu luas memingkinkan adanya hambatan dan tantangan yang lebih banyak, sebaliknya jika kajian terlalu spesifik memerlukan kemampuan khusus untuk dapat melakukan kajian secara mendalam. Oleh karena itu pembatasan masalah merupakan langkah penting dalam menentukan kegiatan penelitian walaupun tidak bersifat kaku atau ketat. Langkah ketiga yaitu penetapan fokus penelitian yang artinya menetapkan kriteria data dalam penelitian dengan demikian peneliti telah membatasi bidang kajian yang berarti pula membatasi bidang temuan. Data yang dikumpulkan hanyalah data yang relevan dengan dengan fokus penelitian melalui proses reduksi. Dalam penelitian kualitatif dapat terjadi penetapan fokus penelitian baru dilakukan dan dipastikan pada saat peneliti berada dilapangan, hal itu dapat terjadi bila fokus masalah yan gdirumuskan secara baik, namun setelah dilapangan tidak mungkin dilakukan penelitan sehingga diubah, diganti, disempurnakan atau dialihkan, dengan demikian peneliti memiliki peluang untuk menyempurnakan, mengubah, atau menambah fokus penelitian.

Tahap ketiga

Seleksi Tahap ini peneltiti menguraikan fokus penelitian yang telah ditetapkan menjadi terinci yang kemudian dilakukan analisis secara mendalam tentang fokus masalah dimana hasilnya merupakan tema yang dikonstruksi berdasarkan data yang diperoleh menjadi suatu pengetahuan, hipotesis bahkan teori baru. Dalam tahap ini dilakukan beberapa langkah diantaranya : langkah keempat yaitu pengumpulan data dimana pada tahap ini perlu dipenuhi antara lain rancangan atau skenario penelitian, memilih dan menetapkan setting (latar) penelitian, menetapkan sumber data, menetapkan strategi dan teknik pengumpulan data, serta menyiapkan sarana dan prasarana penelitian. Langkah kelima yaitu pengolahan dan pemaknaan data yang dilakukan setelah data terkumpul yang dilakukan secara kontinu dan berulang sampai data jenuh (tidak diperoleh lagi informasi baru). Analisis data kualitatif yan gmeliputi pengolahan dan pemaknaan data dimulai sejak peneliti memasuki lapangan hingga akan berkembang, berubah dan bergeser sesuai perkembangan dan perubahan data yang ditemukan dilapangan. Langkah keenam yaitu pemunculan teori, yang perlu diperhatikan teori dalam penelitian kualitatif berbeda dengan teori dalam penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kaulitatif teori tidak dimanfaatkan untuk membangun kerangka berpikir dalam menyusun hipotesis, karena penelitian kualitatif bekerja secara induktif dalam rangka menemukan hipotesis. Teori dalam penelitian kualitatif berfungsi sebagai laat dan berfungsi sebagai tujuan, dan sebagai alat dimaksudkan bahwa dengan teori yang ada peneliti dapat melengkapi dan menyediakan keterangan terhadap fenomena yang ditemui. Dengan demikian teori sebagai tujuan mengandung makna bahwa temuan penelitian dapat dijadikan suatu teori baru. Langkah ketujuh yaitu pelaporan hasil penelitian yang merupakan bentuk pertanggungjawaban peneliti setelah melakukan kegiatan pengumpulan data dinyatakan selesai yang secara tertulis memiliki keguanaan :

Sebagai kelengkapan proses penelitian yang harus dipenuhi oleh pera peneliti dalam setiap kegiatan penelitian Sebagai hasil nyata peneliti dalam merealisasi kajian ilmiah Sebagai dokumen autentik suatu kegiatan ilmiah yang dapat dikomunikasikan kepada masyarakat ataupun sesama peneliti Sebagai hasil karya nyata yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan bergantung pada kepentingan sendiri (Sukardi, 2003)

Perbedan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Pertama : Berdasarkan proses dan pemaknaannya Pendekatan Kualitatif

Menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari Lebih mementingkan proses dibandingkan hasil, oleh karena itu urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis

Pendekatan Kuantitatif

Mementingkan adanya variabel-variabel sebagai subjek penelitian Memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya yang akan menentukan tahapan berikutnyaseperti teknik analisis dan teknik statistik yang digunakan Pendekatan kuantitatif lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran statistik

Kedua : Berdasarkan pada pijakan teori Pendekatan Kualitatif

Dasar teori sebagai pijakan ialah adanya interaksi dari suatu gejala dengan gejala lain yang ditafsirkan beradasarkan sudut pandang yang bersangkutan dengan cara mencari makna dari gejala yang diteliti

Pendekatan Kuantitatif

Berpijak pada hal-hal yang bersifat konkret, uji empiris, dan fakta-fakta yang nyata atau terukur

Ketiga : Berdasarkan tujuannya

Pendekatan Kualitatif

Bertujuan mengembangkan pengertian, konsep-konsep ayng akhirnya menjadi teori, tahap ini dikenal sebagai grounded theory research.

Pendekatan Kuantitatif

Bertujuan untuk menguji teori, mengungkap fakta, menunjukkan hubungan antarvariabel, memberikan deskripsi statistik, serta menaksir dan meramalkan hasilnya

Keempat : Berdasarkan sifatnya Pendekatan Kualitatif


Desainnya bersifat umum, dan berubah-ubah/berkembang sesuai dengan situasi lapangan Desaian hanya digunakan sebagai asumsi dalam melakukan penelitian Desain bersifat fleksibel dan terbuka

Pendekatan Kuantitatif

Desainnya terstruktur, baku, formal dan dirancang sematang mungkin Bersifat spesifik dan detail karena merupakan suatu rancangan yang akan dilaksanakan sebenarnya Jika desainnya salah, maka hasilnya akan menyesatkan

Kelima : Berdasarkan datanya Pendekatan Kualitatif

Data bersifat deskriptif yaitu data dapat berupa gejala-gejala yang dikategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, dan catatan-catatan lapangan saat penelitian dilakukan.

Pendekatan Kuantitatif

Data bersifat kuantitatif / angka-angka

Keenam : Berdasarkan jenis sampel Pendekatan Kualitatif


Penekanan pemilihan sampel didasarkan pada kualitasnya bukan jumlah, oleh karena itu umumnya penelitian kualitatif memiliki sampel kecil Keberhasilan penelitian didasarkan pada ketepatan dalam memilih sampel

Sampel dipandang sebagai sampel teoritis dan tidak representatif

Pendekatan Kuantitatif

Jumlah sampel besar karenaaturan statistik mengatakan bahwa semakin besar sampel akan merepresentasikan kondisi riil Memerlukan stratifikasi sampel karena membutuhkan sampel yang besar

Ketujuh : Berdasarkan teknik pengumpulan data Pendekatan Kualitatif

Teknik yang digunakan adalah observasi dimana peneliti terlibat langsung dengan yang diteliti

Pendekatan Kuantitatif

Teknik yang digunakan observasi terstruktur, survei menggunakan kuesioner dan eksperimen Dalam wawancara diberlakukan interview terstruktur untuk mendapatkan data yang dibutuhkan Teknik mengacu pada tujuan penelitian dan jenis data yang diperlukan untuk menguji hipotesis

Kedelapan : Berdasarkan objek penelitian Pendekatan Kualitatif


Peneliti tidak mengambil jarak dengan yang diteliti Hubungan yang dibangun antara peneliti dan sumber data didasarkan pada saling kepercayaan Jika sampel manusia maka responden diperlakukan sebagai partner bukan objek penelitian

Pendekatan Kuantitatif

Peneliti mengambil jarak dengan yang diteliti Hubungan yang dibangun seperti hubungan antara subjek dan objek Untuk mendapatkan tingkat objektifitas yang tinggi umumnya penelitian berjangka waktu pendek

Kesembilan : Berdasarkan analisis data Pendekatan Kualitatif

Analisis data bersifat induktif dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan pengertian-pengertian, konsep-konsep untuk membangun teori baru

Pendekatan Kuantitatif

Analisis data penelitian kuantitatif bersifat deduktif, uji empiris terhadap teori yang dipakai dan dilakukan setelah selesai pengumpulan data secara tuntas dengan menggunakan sarana statistik

Keunggulan dan Kelemahan


Banyak memakan waktu Reliabilitasnya dipertanyakan Prosedurnya tidak baku Desainnya tidak terstruktur dan tidak dapat dipakai untuk penelitian berskala besar dan akhirnya hasil penelitian terkontaminasi oleh subjektivitas peneliti Memunculkan kesulitan dalam mengontrol variabel yang berpengaruh terhadap prose penelitian baik langsung atau tidak langsung Untuk menciptakan validitas yang tinggi diperlukan kecermatan dalam proses penentuan sampel, pengambilan data, dan juga penentuan alat analisisnya

Perpaduan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dalam Penelitian Strauss dan Corbin (1990) menyatakan bahwa suatu penelitian dapat saja memakai metodologi yang menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Salah satu jenis penelitian yang memerlukan penggabungan pendekatan kualitatif dan kuantitatif adalah penelitian-penelitian kebijakan, dengan tiga acuan pokok dalam memadukan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (Brannen, 1997) sebagai berikut :

Penelitian Kuantitatif sebagai Fasilitator Penelitian Kualitatif


Penelitian kuantitatif memberikan data latar belakang yang terukur untuk mengaitkannya dengan studi-studi skala kecil, sering kali diambil dari data-data statistik atau sensus Survei kuantitatif dapat memberikan landasan bagi data kasus dari kelompok-kelompok tertentu yang akan melandasi studi intensif dalam penelitian kualitatif

Penelitian Kualitatif sebagai Fasilitator Penelitian Kuantitatif

Penelitian kualitatif berperan sebagai penunjang. Penelitian kualitatif mempunyai fungsi tertentu yaitu : sebagai sumber hipotesis yang akan diuji secara kuantitatif; sebagai pengembang dan pemandu instrumen-instrumen penelitian kuantitatif seperti kuesioner, skala dan indeks pengukuran; serta sebagai pembanding temuan-temuan kuantitatif. Penelitian yang menggunakan pendekatan dengan bobot sama Kedua pendekatan dilakukan untuk saling mengisi kesenjangan yang muncul pada saat survei lapangan, analisis, atau pelaporan. Gabungan diantara keduanya dapat berakhir dengan pemisahan penelitian kualitatif dan kuantitatif tetapi tetap berhubungan.

You might also like