You are on page 1of 4

KELOMPOK V 1. ANASTASYA PRISCILLA 2. CORNELIUS YOURI ALEXANDER 3. HERU ARDIANSYAH 4. LATANSA FAJRIATI 5. SEPTIANI GRACIA FABYOLA 6.

WIDI DEA LESTARI

1.

Tokoh yang terlibat dalam cerita a. Tokoh utama : Piko Piko manganjurkan orang-orang sedusun untuk bergotong royong Ada lima orang yang mengikuti Piko Akhirnya orang orang mengikuti Piko Di Jakarta, Saudara dan Bapakku sekalian Kata Piko Sambuta atau reaksi atas pidato Piko Tak ada yang menyangkal ucapan Piko Syukur Piko mau menegur mereka Meski ucapan Piko sangat pedas bagi mereka Piko serentak bangkit berkata buat sekarang tak perlu uang Piko dan kelima kawan menjalin kerangka di rotan b. Tokoh Pendukung : Orang orang Orang orang bergotong royong memperbaiki bendar Karena ketekunan itu orang orang perlahan lahan meyandari kelalaianya Torkis Habis pidato itu Torkis tampil Di antaranya ada terdapat Torkis Torkis berdiri di sebelahnya Anggota jemaah Anggota jemaah memberi sambutan Semua anggota jemaah menyatakan setuju Ja Sangkutan Ja Sangkutan mengerjakan sawah Piko

2.

Karakter dalam cerita 1. Piko Tabah : Dengan tabah ia meneruskan pekerjaan Sabar : Karna ketekunan itu orang orang menyadari kelalaiannya 2. Torkis Rajin, baik hati: Torkis, Ja Sangkutan ( yang mengerjakan sawah Piko )

Pendiam : diam diam ia mengusapi peluh dengan kain basah 3. Orang oarang Tekun dalam bekerja : bekerja bergotong royong memperbaiki bandar Latar a Latar waktu : Siang hari : Lima kali sehari hari setiap sembayang jumat Sore hari : Waktu asar

3.

Latar suasana Menyedihkan : dengan tabah iya meneruskan pekerjaan itu Gembira : akhirnya air melimpah limpah Latar tempat Jalan kereta api : sejengkal di tepi rel jalan kereta api Sawah : tidak cukup mengairi sawah sawah itu Gunung : mereka mengikuti ke gunung

4. 5.

Tema : Piko Peduli Lingkugan Alur cerita : Maju Waktu asar mereka pulang . Besoknya mereka membenamkan kerangka itu di depan bendungan lama Pada hari ketiga Piko membalak ketika melihat ada lima orang lagi bekerja Seminggu kemudian segalanya pun beres air melimpah limpah Alur cerita : campuran Tapi mereka hanya merenam selama dua hari

6.

Perkenalan : Piko menganjurkan orang orang sedusun untuk bekerja gotong royong memperbaiki bandar Perumitan : Sudah lama air bendar tidak mengeluarkan air untuk mengairi sawah dan keperluan lain

7.

8.

Puncak masalah : Hutan di gunduli, cadangan air di musim hujan tak ada lagi dan air melimpah ruah ke hilir melanda segalanya. Timbul banjir mnghanyutkan harta bnda kita, jalan raya, jembatan runtuh . Jalan raya runtuh mobil tak datang lagi kekampung kita , harga barang jadi mahal. Anak anak jadi gelisah tinggal di kampung. Merekapun berduyung duyung merantau! Di rantau mereka tidak mendapat mata pencaharian sebagaimana diharapkan.

9.

Peleraian Piko dan penduduk setempat bekerja keras mengisi kerangkapun dapat dipercepat, agar setelah 5 hari bek bndar sudah bndar sudah bekerja air bendar sudah 3 kali tinggi sebelumnya. 1 minggu kemudian segalanya beres air berlimpah

10.

Fakta Piko dan orang orang sedusunnya untuk bekerja gotong royong memperbaiki bandar yang sudah lama tidak cukup mengairi sawah sawah di desa opini Di desa, tanah berlimpah air pun berlimpah dan menymbur nyembur tapi tidak kita manfaatkan, sehingga sistem irigasi rusak tidak terawata

11.

You might also like