You are on page 1of 6

Integral Tertentu dan Penerapannya Dalam Fisika

Integral adalah kebalikan dari proses diferensiasi. Integral ditemukan menyusul


ditemukannya masalah dalam diferensiasi dimana matematikawan harus berpikir
bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi.
Integral terbagi dua yaitu integral tak tentu dan integral tertentu. Bedanya adalah
integral tertentu memiliki batas atas dan batas bawah. Integral tertentu biasanya dipakai
untuk mencari volume benda putar dan luas.
Partisi P pada interval [a,b] adalah suatu subset
} {
n
x x x x P ,....., , ,
2 1 0

dari
[a,b] dengan
} { b x x x x a
n
< < < < .....
2 1 0
jika
} {
n
x x x x P ,....., , ,
2 1 0

partisi pada
[a,b] maka Norm pada P ditulis ||P||, didefisikan sebagai
} ,...., 3 , 2 , 1 1 | max{ || ||
1
n x x P
i i


Misalkan, diberikan suatu fungsi bervariabel
real x dan interval antara [a,b] pada garis real, integral tertentu:

b
a
dx x f ) (
secara informal didefinisikan sebagai luas wilayah pada bidang xy yang dibatasi oleh
kurva grafik , sumbu-x, dan garis vertikal x = a dan x = b. Pada notasi integral di atas:
a adalah batas bawah dan b adalah batas atas yang menentukan domain pengintegralan,
adalah integran yang akan dievaluasi terhadap x pada interval [a,b], dan dx adalah
variabel pengintegralan.
Terdapat berbagai jenis pendefinisian formal integral tertentu, namun yang
paling umumnya digunakan adalah definisi integral Riemann. Integral Rieman
didefinisikan sebagai limit dari penjumlahan Riemann . Misalkanlah kita hendak mencari
luas daerah yang dibatasi oleh fungsi pada interval tertutup [a,b]. Dalam mencari luas
daerah tersebut, interval [a,b] dapat kita bagi menjadi banyak subinterval yang lebarnya
tidak perlu sama, dan kita memilih sejumlah n-1 titik {x
1
, x
2
, x
3
,, x
n 1
} antara a
dengan b sehingga memenuhi hubungan:
} { b x x x x a
n
< < < < .....
2 1 0
Himpunan
} {
n
x x x x P ,....., , ,
2 1 0

tersebut kita sebut sebagai partisi [a,b],


yang membagi [a,b] menjadi sejumlah n subinterval
]. , [ ],..., , [ ], , [
1 2 1 1 0 n n
x x x x x x


Lebar subinterval pertama [x
0
,x
1
] kita nyatakan sebagai x
1
, demikian pula lebar
subinterval ke-i kita nyatakan sebagai x
i
= x
i
x
i 1
. Pada tiap-tiap subinterval inilah
kita pilih suatu titik sembarang Riemann ini akan semakin mendekati nilai luas daerah
yang kita inginkan. Apabila kita mengambil limit dari norma dan pada subinterval ke-i
tersebut kita memilih titik sembarang t
i
. Maka pada tiap-tiap subinterval akan terdapat
batangan persegi panjang yang lebarnya sebesar x dan tingginya berawal dari sumbu x
sampai menyentuh titik (t
i
, (t
i
)) pada kurva. Apabila kita menghitung luas tiap-tiap
batangan tersebut dengan mengalikan (t
i
)x
i
dan menjumlahkan keseluruhan luas
daerah batangan tersebut, kita akan dapatkan:


n
i
i i p
x t f S
1
) (
Penjumlahan S
p
disebut sebagai penjumlahan Riemann untuk f pada interval
[a,b]. Perhatikan bahwa semakin kecil sub-interval partisi yang kita ambil, hasil
penjumlahan partisi mendekati nol, maka kita akan mendapatkan luas daerah tersebut.
Secara matematis dapat kita tuliskan:
Apabila tiap-tiap partisi mempunyai sejumlah n sub-interval yang sama, maka lebar x
= (b-a)/n, sehingga persamaan di atas dapat pula kita tulis sebagai:
Limit ini selalu diambil ketika norma partisi mendekati nol dan jumlah sub-interval
yang ada mendekati tak terhingga banyaknya. Sebagai contohnya, apabila kita hendak
menghitung integral tertentu , yakni mencari luas daerah A dibawah kurva y=xb, b>0,
maka perhitungan integral tertentu sebagai limit dari penjumlahan Riemannnya adalah
pada interval [0,b],
Pemilihan partisi ataupun titik t
i
secara sembarang akan menghasilkan nilai yang
sama sepanjang norma partisi tersebut mendekati nol. Apabila kita memilih partisi P
membagi-bagi interval [0,b] menjadi n sub-interval yang berlebar sama x = (b 0)/n =
b/n dan titik t
i
yang dipilih adalah titik akhir kiri setiap subinterval, partisi yang kita
dapatkan adalah:
dan , sehingga:
Seiring dengan n mendekati tak terhingga dan norma partisi ||P|| mendekati 0, maka
didapatkan:


b
b
A dx x f
0
2
2
) (
Dalam prakteknya, penerapan definisi integral tertentu dalam mencari nilai integral
tertentu tersebut jarang sekali digunakan karena tidak praktis.
Aplikasi integral tertentu pada bidang fisika antara lain untuk perhitungan usaha
atau kerja, pegas, dan pemompaan air.
1. Aplikasi pada usaha atau kerja
Dalam fisika kita tahu bahwa apabila ada gaya F yang konstan menggerakkan
suatu benda sehingga bergerak sejauh d sepanjang suatu garis dengan arah gaya dan
gerakan benda sama, maka kerja W yang dilakukan oleh gaya tersebut adalah
W = F . d
Apabila satuan untuk F adalah pond an satuan jarak adalah kaki maka satuan kerja
adalah kaki pond. Apabila gaya diukur dengan satuan dyne dan jarak dengan satuan
sentimeter maka satuan kerja adalah dyne cm atau erg. Apabila gaya diukur dengan
satuan Newton dan jarak dengan satuan meter maka satuan kerja adalah Newton meter
atau joule.
Pada kenyataannya biasanya gaya itu tidak konstan. Misalkan sebuah benda
digerakkan sepanjang sumbu X dari titik x = a ke titik x = b. Misalkan gaya yang
menggerakkan benda tersebut pada jarak x adalah F(x) dengan F suatu fungsi
kontinu. Untuk menentukan kerja yang dilakukan gaya tersebut dapat dicari sebagai
berikut.
Interval [a,b] dibagi dengan menggunakan partisi P = {x0, x1, x2, , xn}.
Pada setiap interval bagian [x
i-1
, x
i
] gaya F dapat dihampiri oleh gaya konstan F(w
i
),
dengan w
i
[x
i-1
, x
i
] untuk setiap i = 1, 2, , n. Jika x
i
= x
i
x
i-1
, maka kerja yang
dilakuka gaya F pada interval bagian [x
i-1
, x
i
] adalah
W
i
= F(w
i
) x
i
.
Jika dijumlahkan kemudian dicari limitnya untuk 0P maka diperoleh kerja yang
dilakukan gaya F pada interval [a, b], yaitu

b
a
n
i
i i
P
dx x F x w F W ) ( ) ( lim
1
0 || ||
Jadi

b
a
dx x F W ) (
2. Aplikasi pada Pegas
Dengan menggunakan hokum Hooke yang berlaku dalam fisika, gaya F(x)
yang diperlukan untuk menarik (atau menekan) pegas sejauh x satuan dari keadaan
alami adalah
F(x) = k.x
Di sini, k adalah konstanta dan disebut konstanta pegas yang nilainya positif dan
tergantung pada sifat fisis pegas. Semakin keras pegas, maka semakin besar nilai k.
Apabila panjang alami sebuah pegas adalah 10 inci. Untuk menarik dan menahan
pegas sejauh 2 inci diperlukan gaya 3 pon. Tentukan kerja yang dilakukan gaya
untuk menarik pegas itu sehingga panjang pegas 15 inci.
Penyelesaian:
Menurut hokum Hooke gaya F(x) yang diperlukan untuk menarik pegas sejauh x
inci adalah F(x) = k.x. Dari sini dapat dicari nilai konstanta k. Diketahui bahwa
F(2) = 3, sehingga 3=k.2 atau
3
2
k
. Oleh karena itu
x x F
2
3
) (
.
Apabila pegas dalam keadaan alami sepanjang 10 inci menyatakan x = 0, maka
pegas dengan panjang 15 inci menyatakan bahwa x = 5, sehingga
75 , 18
4
75
2
3
5
0

xdx W
Jadi, kerja untuk menarik pegas itu adalah 18,75 inci pond.
3. Aplikasi pada Pemompaan Air
Dengan menggunakan prinsip-prinsip yang sama dapat dihitung kerja yang
dilakukan pada pemompaan caira, sebagai contoh berikut:
Sebuah tangki berbentuk kerucut lingkaran tegak penuh dengan air. Apabila tinggi
tangki 10 kaki dan jari-jari lingkaran atasnya 4 kaki,
a. tentukan kerja untuk memompa air sehingga sampai tepi tangki,
b. tentukan kerja untuk memompa air sehingga mencapai 10 kaki di atas tepi
tangki.
Penyelesaian:
a. Letakkan tangki dalam system koordinat seperti tampak dlam gambar. Buatlah
sketsa yang berdimensi tiga dan juga sketsa penampang dimensi dua. Misalkan
air dimasukkan ke dalam kerucut-kerucut terpancung (horizontal),
Air ini harus diangkat sehingga mencapai tepi tangki. Perhatikan sebuah kerucut
terpancung ke i dengan tinggi
y
yang berjarak y dari puncak kerucut (puncak
kerucut berada di bawah), memiliki jari-jari
10
4
y, maka ia mempunyai volume
hampiran y V
,
_


2
10
4
dan beratnya (gaya berat) y F
,
_

2
10
4
, dengan
= 62,4 adalah kepadatan air dalam satuan pon/kaki kubik. Gaya yang
diperlukan untuk mengangkat air tersebut adalah sama dengan beratnya dan
harus diangkat sejauh 10 y. Jadi kerja W adalah
) 10 (
10
4
2
y y W
,
_


Karenanya, apabila dijumlahkan kemudian dicari limitnya sehingga diperoleh
138 , 26
3
10
25
4
) 10 (
25
4
10
0
4 3
10
0
3 2

1
]
1

y y dy y y W
Jadi kerja untuk memompa air sehingga sampai ke tepi tangki 26,138 kaki pond.
b. Seperti dalam a, sekarang air dalam kerucut terpancung harus diangkat 20 y,
sehingga
69 , 130
4
1
3
20
25
4
) 20 (
25
4
) 20 (
10
4
10
0
4 3
10
0
3 2
10
0
2

1
]
1


,
_



y y dy y y dy y y W

Jadi kerja untuk memompa air sehingga sampai ke tepi tangki 130,69 kaki pond

You might also like