You are on page 1of 13

TUGAS ASKEP JIWA

ANOREKSIA NERVOSA NAMA: ASEP AMRIANTO KELAS : IIB NIM : 2011044 POLTEKKES PROVINSI BENGKULU

Definisi Anoreksia nervosa adalah sindrom klinis dimana seseorang mengalami rasa takut yang tidak wajar terhadap kegemukan. DSM-IIIR mencantumkan kreteria berikut yang harus ada untuk memastikan diagnosis dari anoreksia nervosa : Penolakan untuk mempertahankan berat badan pada berat normal minimal berdasarkan umur dan tinggi. Rasa takut yang hebat terhadap penambahan berat badan atau menjadi gemuk,meskipun berat badannya kurang. Kelainan dimana berat badan , ukuran, atau bentuk tubuhyang dialami seseorang. Pada perempuan, tidak adanya paling sedikit 3 siklus menstruasi secara berturut-turut jika sebaliknya diharapkan terjadi. Perilaku menyimpang tersebut lebih banyak terjadi pada perempuan diantara umur 12 dan 18 tahun. Tanpa adanya tindakan, dapat terjadi kematian kerena kelaparan.

Berbagai faktor psikologi berhubungan dengan perkembangan perilaku yang khas dari Anoreksia Nervosa. Rasa harga diri yang rendah sering berperan penting dalam munculnya penyakit ini. Penurunan berat badan dipandang sebagai suatu pencapaian dan harga diri bergantung pada ukuran dan berat badannya. Ada pula hubungan antara gangguan makan dengan gangguan alam perasaan. Dinamika keluarga juga dapat berperan dalam perkembangan gejala anoreksia nervosa. Orangtua mungkin terlalu memegang kendali dan terlalu melindungi anak. Faktor lain yang juga berperan dalam munculnya gangguan ini adalah kelangsingan idealik masyarakat yang berusaha disamai atau bahkan dilampau oleh para remaja. Individu yang terkena gangguan ini mempunyai citra tubuh yang menyimpang menganggap dirinya obesitas atau terobsesi tentang ukuran dan bentuk bagian tubuh tertent

Rentang respon pengaturan makan

Respon adaptif

respons maladaptif

Pola makan seimbang Asupan kalorit tepat Berat badan sehat

kadang-kadang makan berlebihan/tidakmakan

makan berlebihan dan berpuasa melakukan diet ketat

anoreksia bulimia makan berlebihan

Prilaku anoreksia
Muntah atau menyalahgunaan laksatif/diuretik Penurunan berat badan berlebihan Sedikit lebih muda Lebih introver Menyangkal rasa lapar Prilaku makan mungkin dianggap normal dan sumber harga diri Tidak aktif secara seksual Di penuhi gambaran obsesional dan perfeksion Kematian karna kelaparan (atau bunuh diri pada pasien penyakit kronik) Amenore Prognosis lebih baik Lebih sedikit perilaku abnormal (meningkat sesuai keparahan)

Bullimia nervosa

Muntah/ penyalahgunaan laksatif/diuretik sering terjadi. Sedikit lebih tua Lebih ekstrover Mengalami rasa lapar Perilakumakan dianggap aneh dan sumber distres Lebih aktif secara seksual Gambaran menghindar, dependen, atau ambang dan gambaran obsesional Kematian karena hipokalemia atau bunuh diri Menstruasi tidak teratur atau terhenti Prognosis lebih buruk Mencuri, penyalahgunaan obat dan alkohol, perilaku mencederai diri, dan masalah perilaku lain.

Faktor predisposisi anoreksia

Biologis Lingkungan Psikologis Sosiokultural Stresorpencetus Penilaian stresor

Mekanisme koping
Pasien anoreksia paling sering menggunakan mekanisme pertahanan penyangkalan dengan cara yang sangat meladaftif dan mereka biasanya tidak berupaya sendiri untuk meminta bantuan.mekanisme pertahan yang digunakan oleh pasien bulimia adalah menghindar menyangkal, isolasi afek, dan intelektualisasi.

Simptomatologi Rasa takut yang tidak wajar terhadap kegemukan. Penolakan untuk makan. Memikirkan secara berlebihan tentang makanan. Perkembangan psikoseksual yang tertunda. Perilaku kompulsif,seperti mencuci tangan yang berlebihan,dapat terjadi. Latihan yang berat adalah umum. Perasaan yang depresi dan ansietas sering kali menyertai perilaku yang menyimpang. Pasien yang terikat dengan perilaku-perilaku minum-minuman keras dan pencucian perut dari waktu ke waktu.

Manifestasi Klinis 1. Penurunan berat badan mendadak, tanpa penyebab yang jelas. 2. Tampilan kurus kering, hilangnya lemak subcutan 3. Perubahan kebiasaan makan, waktu makan yang tidak lazim 4. Latihan dan aktivitas fisik yang berlebihan 5. Amenorea 6. Kulit kering bersisik 7. Lanugo pada ekstremitas, punggung dan wajah 8. Kulit berubah kekuningan 9. Gangguan tidur 10. Konstipasi 11. Erosi eosopagus 12. Alam perasaan depresi 13. Fokus yang berlebihan pada pencapaian hasil yang tinggi 14. Perhatian berlebihan terhadap makanan dan penampilan tubuh 15. Erosi email dan dentin tinggi

Pohon Masalah Resti perubahan pertumbuhan dan perkembangan

Perubahan Nutrisi; Kurang dari Kebutuhan (masalah utama) Koping individu tak efektif Gangguan konsep diri: Citra tubuh Resti kekurangan volume cairan Aktivitas & latihan fisik berlebihan

Diagnose dan intervensi keperawatan umum. Perubahan nutrisi:kurang dari kebutuhan tubuh Tujuan : Pasien memperlihatkan tidak adanya tanda-tanda dan gejala-gejala malnutrisi saat pulang. Intervensi: Jika pasien tidak mampu atau enggan untuk mempertahankan masukan oral yang cukup, dokter dapat meminta cairan diet untuk diberikan melalui pipa nasogastrik. Pasien harus diamati selama paling sedikit 1 jam menurut waktu makan. Dokumentasikan secara seksama dari makanan yang masuk dan keluar. Kreteria hasil : Pasien telah mencapai dan mempertahankan paling sedikit 85% dari berat badan yang diharapkan. Tanda-tanda vital, tekanan darah, dan pemeriksaan serum dari laboratorium berada dalam batas-batas normal. Pasien mengungkapkan pentingnya nutrisi yang cukup.

Ansietas (sedang-berat) Tujuan :pasien mampu mendemonstrasikan penggunaan dari teknik relaksasi untuk mempertahankan ansietas pada tingkat yang dapat dikendalikan. Intervensi: Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang mempercepat awitan gejala ansietas. Berikan lingkungan yang tenang. Tinjau kembali metode-metode koping pasien dengan situasi yang mirip pada masa lampau. Berikan obat ansietas sesuai dengan resep dokter. Kreteria hasil: pasien mampu mengungkapkan peristiwaperistiwa yang mempercepat ansietas dan mendemostrasikan teknik-teknik untuk menurunkannya

You might also like