Professional Documents
Culture Documents
Bismillaahi aktubu,
Sa’id bin Musayyib Rahimahullah berkata bahwa tidak akan pernah belajar,
manusia yang malu dan sombong dalam menuntut ‘ilmu (HR.Bukhari kitab
Al ‘Ilmu).
Mereka itu tidak menyadari bahwa Islam adalah Din yang setiap kaum
yang terbodoh sekalipun dapat mengerti terhadapnya, dan demikian juga
bahwa yang terpintar dari kaum manusia tsb tidak ditinggalkan.
Din yang bagi setiap kaum yang terlemah dapat mendapatkan apa yang
merupakan haq mereka dari Islam dan bagi kaum yang terkuat sekalipun
dapat memanfaatkan Barakah Allahu Jalla Jalaaluhu yang terdapat di Al
Qur’an.
Nah, dari kata yang ditebalkan itu, darimana kaum Ustadz yang memang
dianggap berkompetensi untuk mengemukakan dalil-dalil, namun
ternyata jarang sekali berbicara kecuali dengan Al Matsnatu
(pembicaraan dia sendiri).
Jadi cerita seseorang yang mengurus hajat hidup orang banyak semacam
Ustadz dan Ustadzah, yang terbukti Ruwaibidhah dan Ash Shaghir, maka
mereka itu tidak pantas disejajarkan dengan tokoh-tokoh Salafiyyah
semacam Imam Syafi’i dan Ahmad Rahimahullahu Ta’ala.
Inilah penghalang dari diterimanya amal Shalih ataupun Do’a. Ketika dia
memberikan sumbangan non materiil dan materiil untuk sesama manusia,
mereka tidaklah mendapatkannya kecuali dari mata pencaharian yang
Haraam.
Begitu pula ketika mereka melakukan Ritual, darimana mereka mendapatkan
nafkah untuk penegak tulang belakang mereka?. Ini tidak akan diterima oleh
Allahu Subhaanahu wa Ta’ala kecuali pasti terhenti di langit ke-1 sampai ke-
7.
Bahkan, kaum model begitu memang kaum yang cenderung lip servicenya
sempurna, akan tetapi mereka cenderung terlalu mencintai kekuasaan,
sampai akhirnya banyak membunuh, merusak persaudaraan dan
Silaturrahiim, takut kehilangan kekuasaannya dan mencintai orang Kafirun
serta dunia ini dengan berlebihan.