You are on page 1of 3

LAPORAN KASUS

ANESTESI SPINAL PADA PASIEN HISTEREKTOMI

ABSTRAK Anestesi regional dapat dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Blok sentral (blok neuroaxial), yaitu meliputi blok spinal, epidural, dan kaudal. 2. Blok perifer (blok saraf), misalnya blok pleksus brakialis, aksiler, analgesia regional intravena, dan lain-lainnya. Analgesia spinal (intatekal, intradural, subdural, subaraknoid) ialah pemberian obat anestetik lokal kedalam ruang subaraknoid. Anestesia spinal diperoleh dengan cara menyuntikkan anestetik lokal ke dalam ruang subaraknoid. Indikasi analgesia spinal : bedah ekstremitas bawah, bedah panggul, tindakan sekitar rektum-perineum, bedah obstetri dan ginekologi, bedah urologi, bedah abdomen bawah, pada bedah abdomen atas dan bedah pediatri biasanya dikombinasi dengan anestesia umum ringan.

KASUS Seorang perempuan, 42 tahun, datang dengan keluhan nyeri perut sebelah kanan seperti ditusuk-tusuk yang dirasakan sejak 3 bulan yang lalu, demam (-), mual (-), muntah (-), pusing (-). Riwayat pengobatan (+) ke dokter umum tetapi tidak ada perbaikan dan membawa hasil USG yaitu terdapat mioma uteri dan cystoma ovarii. Riwayat Penyakit Dahulu: pasien tidak memiliki riwayat sakit hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, asma, alergi terhadap obat-obatan. Vital sign: TD: 120/80 mmHg, N: 80 x/mnt, RR: 20 x/mnt, S: 36,30C. Pemeriksaan fisik: pasien tampak baik, konjungtiva anemis +/+, nyeri tekan (+) di kuadran kanan bawah.

Pemeriksaan laboratorium: Hb: 9 g/dl (), AL

: 17,7 x 103/uL (), LED 1 jam: 119 mm

(), LED 2 jam: 127 mm (),kreatinin: 0,96 mg/dl ().

DISKUSI Pada pasien ini dimasukkan ke dalam ASA II (pasien dengan kelainan sistemik ringan sedang yang tidak berhubungan dengan pembedahan, dan pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari) karena pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb turun dan angka leukosit meningkat. Teknik anestesi spinal dengan posisi duduk atau posisi tidur lateral dekubitus. dengan tempat tusukan L3-4 atau L4-5. Obat yang digunakan untuk induksi pada analgesia spinal pasien ini adalah Bucain Spinal 15 mg dan maintenance O2. Lama kerja anestetik lokal tergantung pada jenis anestesia lokal, besarnya dosis, ada tidaknya vasokonstriktor, dan besarnya penyebaran anestesi lokal. Pramedikasi yang diberikan adalah ondansetron 4 mg dan antrain 1 gr. Ondansetron ialah suatu antagonis 5-HT3 yang sangat selektif yang dapat menekan mual dan muntah paska operasi agar tidak terjadi aspirasi dan rasa tidak nyaman, serta antrain sebagai analgetik digunakan dengan tujuan untuk mengurangi rasa nyeri. Monitoring perioperasi untuk membantu ahli anestesi mendapatkan informasi fungsi organ vital selama perioperasi, supaya dapat bekerja dengan aman. Monitoring secara elektronik membantu ahli anestesi mengadakan observasi pasien lebih efisien secara terus menerus. Komplikasi tindakan pada analgesia spinal berupa hipotensi berat akibat blok simpatis sehingga terjadi venous pooling, bradikardia, hipoventilasi akibat paralisis saraf frenikus atau hipoperfusi pusat kendali napas, trauma pembuluh darah.

KESIMPULAN Seorang perempuan, 42 tahun dengan mioma uteri dan cystoma ovarii

direncanakan operasi histerektomi dengan teknik anestesi spinal dan pemeriksaan status operatif pasien ASA II. Anestesi menggunakan premedikasi antiemetik (Ondancetron HCL i.v) dan analgetik (Antrain i.v) serta induksi dengan Bucain Spinal.

DAFTAR PUSTAKA 1. Latief, SA., Suryadi, KA., Dachlan, R. 2002. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Edisi Kedua. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif. Jakarta : FKUI. 2. Pramono, Ardi, Sp.An, dr. 2008. Study Guide Anestesiologi dan Reanimasi. Yogyakarta : FK UMY. 3. Boulton, T.B dan Blogg, C.E. 1994. Anestesiologi. Edisi 10. Jakarta: EGC.

PENULIS Anindita Setyoningrum (20040310155). Program Profesi Pendidikan Dokter. Bagian Anestesi dan Reanimasi. RSUD Temanggung.

You might also like