You are on page 1of 27

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

JARINGAN SELULER
Dosen Pengampu : Dr. tech.Ahmad Ashari,M.Kom













Disusun Oleh :
Vittalis Ayu (336520)





FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM S2-ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013


A. Cell Splitting
Ketika jumlah pelanggan meningkat dan mencapai jumlah maksimum yang
dapat dilayani sel, maka sel-sel harus dibelah menjadi sel-sel yang lebih kecil
dan masing-masing mempunyai jumlah kanal yang sama serta dapat melayani
jumlah pelanggan yang sama seperti sel asalnya. Dengan proses pembelahan sel,
jumlah pelanggan potensial dapat ditingkatkan tanpa kebutuhan tambahan bandwidth.

Gambar. Pemecahan sel berdasarkan kepadatan area

Pembelahan sel bisa dilakukan dengan cara melakukan sektorisasi pada p
usat sel, atau dengan membelah pusat grup sel menjadi sel-sel yang lebih
kecil.


B. Frequency reuse
Frequency Reuse adalah penggunaan ulang sebuah frekuensi pada suatu sel, dimana
frekuensi tersebut sebelumnya sudah digunakan pada satu atau beberapa sel lainnya.
Jarak antara 2 sel yang menggunakan frekuensi yang sama ini harus diatur sedemikain
rupa sehingga tidak akan mengakibatkan interferensi. Latar belakang penerapan
frequency reuse ini adalah karena adanya keterbatasan resource frekuensi yang dapat
digunakan, sedangkan kebutuhan akan ketersedian coverage area yang lebih luas terus
meningkat. Maka agar coverage area baru dapat diwujudkan, dibuatlah sel-sel baru
dengan menggunakan frekuensi yang sudah pernah digunakan sebelumnya oleh sel
lain. Dalam penggunaan kembali kanal frekuensi diusahakan agar daya pemancar
masing-masing BS tidak terlalu besar, hal ini untuk menghindari adanya
interferensi akibat pemakaian kanal yang sama Interferensi Co-Channel). Jarak
minimum frequensi reuse yang diperbolehkan, ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu
jumlah sel yang melakukan frequency reuse, bentuk geografi suatu wilayah, tinggi
antena dan besarnya daya pemancar masing-masing base station. Gambar di bawah ini
menunjukan pemetaan geographis penggunaan freukensi pada beberapa sel, dimana
digunakan mekanisme frequency reuse.



C. Fading
Fading merupakan gejala yang dirasakan oleh penerima akibat adanya
fluktuasi level daya sinyal yang diterima oleh receiver. Dilihat dari penyebab, fading
ini dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu :
1. Multipath, terjadi karena terdapat objek antara pengirim dan penerima
sehingga gelombang yang sampai ke penerima berasal dari beberapa lintasan
(multipath).
Akibat adanya fenomena ini menyebabkan efek :
Fading, yaitu fluktuasi sinyal di penerima
Delay Spread, yaitu distribuai time delay dari masing-masing path yang
dapat menyebabkan ISI (Inter Symbol Interference).

Analisa efek fading akibat multipath (Fast fading) ini dapat didekati dengan
beberapa distribusi level, antara lain :
Rician, jika sinyal yang dominan sampai ke penerima adalah sinyal yang
bersifat Line Of Sight (direct path).
Rayleigh, jika sinyal yang dominan sampai ke penerima adalah sinyal
yang bersifat tidak langsung (indirect path).

2. Shadowing, terjadi karena adanya efek terhalangnya sinyal sampai ke
penerima akibat oleh gedung bertingkat, tembok, dll. Fluktuasi sinyal akibat
shadowing ini adalah bersifat lambat (Slow Fading). Pandekatan yang dapat
dilakukan untuk menganalisis efek shadowing ini adalah dengan
menggunakan distribusi log normal.

D. Sistem Akses Jamak
Sistem akses jamak digunakan dalam rangka tiap user dapat mengakses suatu
kanal atau medium secara bersama-sama. Contohnya pada teknologi mobile cellular,
dimana suatu sel mempunyai lebar bandwidth tertentu harus melayani beberapa user
secara simultan.
Tujuan utama dari pengunaan teknik akses jamak ini adalah untuk
meningkatkan effisiensi pemakaian kanal (utilitas kanal). Beberapa sifat dari teknik
akses jamak ini antara lain :
Jumlah kanal yang terbatas, misalnya : alokasi bandwidth tertentu, kabel
telepon yang terbatas, dll.
Kanal harus digunakan bergantian, dimana maksimum jumlah user yang
dilayani sesuai dengan jumlah kanal yang tersedia.
Ketika suatu kanal yang digunakan sudah selesai maka kanal tersebut dapat
diduduki oleh user lainnya.
Dapat kemungkinan terjadinya blocking jika suatu saat kanal sudah penuh dan
masih terdapat user yang ingin mengakses.

Sistem akses jamak yang utama dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
Pembagian kanal berdasarkan frekuensi : Frequency Division Multiple Access
Pembagian kanal berdasarkan waktu : Time Division Multiple Access
Pembagian kanal berdasarkan kode : Code Division Multiple Access



Secara umum jika ketiga teknik akses tersebut dibandingkan maka dapat kita lihat
modelnya pada gambar berikut :

Gambar 4.1 Perbandingan antar Sistem Akses Jamak
Masing-masing teknik akses jamak tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Frequency Division Multiple Access (FDMA)
Pada teknik akses jamak ini kanal dibedakan atas pembagian frekuensi,
sehingga tiap user mengakses medium fisik (udara atau kabel) dengan frekuensi
yang berbeda-beda. Agar masing-masing user tidak saling menginterferensi
akibat ketidaklinieran filter atau harmonisa yang timbul, maka biasanya
diperlukan guardband antar kanal frekuensi yang berdekatan, seperti yang terlihat
pada gambar berikut ini :

Gambar 4.2. Teknik FDMA
Kelebihan dari teknik akses ini adalah :
o Sifatnya sederhana, tiap user menggunakan kanal secara independen terhadap
satu sama lain, sehingga tidak memerlukan pewaktuan dalam pendudukannya.
o Bandwidthnya relatif sempit, sehingga sifat fading terhadap masing-masing
kanalnya adalah flat.


Kekurangan dari teknik akses ini adalah :
o Pemborosan frekuensi, karena semakin banyak user yang ingin diakses
secara bersama-sama, maka dibutuhkan bandwidth yang semakin lebar.
o Bandwidth yang sempit membuat aplikasi yang dapat digunakan sangat
terbatas dan tidak bisa mengaplikasikan kecepatan rate variable.
o Kapasitas rendah
o Kemungkinan derau intermodulasi antar carrier, sehingga diperlukan filter
yang sangat bagus untuk menghindarai terjadinya interferensi antar kanal
yang berdekatan.

Standard RAN yang menggunakan teknologi ini antara lain adalah :
a. AMPS (Advanced Mobile Phone Services)
b. TACS (Total Access Communication System)
c. NMT (Nordic Mobile Telepon)

2. Time Division Multiple Access (TDMA)
Pada teknik akses jamak ini kanal dibedakan atas pembagian waktu atau
time slot, sehingga tiap user mengakses medium fisik (udara atau kabel) dengan
time slot yang berbeda-beda. User akan menggunakan kanal pada time slot
tertentu dan mengirimkan informasi secara burst pada seluruh bandwidth yang
ada pada time slot tersebut. Untuk mencegah terjadinya tabrakan data antara user
yang time slotnya berdekatan akibat perbedaan jarak user dengan base station
maka diperlukan guardtime, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini

Gambar 4.4 Teknik TDMA
Kelebihan dari teknik akses ini adalah :
o Interferensi antar kanal tidak terjadi, sehingga dapat memaksimalkan daya
pancar.
o Dengan sistem modulasi orde yang lebih tinggi (misal 8 PSK, 16 PSK,
dll) dapat meningkatkan kapasitas sistem.
o Dapat menggunakan rate yang variable, sehingga aplikasi yang dapat
dilayani semakin beragam
o Bandwidthnya reletif lebih lebar dibandingkan AMPS

Kekurangan dari teknik akses ini adalah :
o Diperlukan pewaktuan sistem yang sangat ketat
o Karena diperlukan informasi tambahan mengenai identitas pengirim maka
terdapat informasi tambahan yang harus dikirimkan, sehingga
overheadnya cukup besar.

Standard RAN yang menggunakan teknologi ini antara lain adalah :
- GSM (Global System for Mobile Communication)
- DAMPS (Digital Advanced Mobile Phone Services)
- PDC (Personal Digital Communication)

3. Code Division Multiple Access (CDMA)
Pada teknik akses jamak ini kanal dibedakan atas pembagian code,
sehingga tiap user mengakses medium fisik (udara atau kabel) dengan code yang
berbeda-beda dan saling orthogonal. Penggunaan kode tersebut menyebabkan rate
transmisi dari informasi yang dikirimkan menjadi naik beberapa kali dari rate
informasinya itu sendiri, yang disebut dengan Gain Processing. Masing-masing
code bersifat seperti noise (pseudorandom noise) dan saling orthogonal satu
dengan yang lainnya, sehingga ketika dicapur dengan informasi sinyal yang
ditransmisikan mempunyai level yang sama dengan noise latar seperti terlihat
pada gambar 2.1. User akan menggunakan kode tertentu dan mengirimkan
informasi secara burst pada seluruh bandwidth yang ada.

Gambar 4.5 Teknik CDMA
Kelebihan dari teknik akses ini adalah :
o Bandwidth yang dikirimkan cukup lebar sehingga cocok untuk informasi
yang yang banyak.
o Anti jamming
o Kapasitas ditentukan oleh seberapa banyak code yang dapat dibangkitkan
dan bersifat orthogonal satu sama lainnya.

Kekurangan dari teknik akses ini adalah :
o Pemborosan bandwitdh
o Untuk aplikasi Wideband maka sinyal yang ditrasnsmisikan dapat terkena
frequency selective fading.
o Timbul effek near-far, sehingga diperlukan skema power control untuk
menjaga level interferensi yang berpengaruh pada kapasitas sistem.

Standard RAN yang menggunakan teknologi ini antara lain adalah :
a. IS-95 (Interim Standard 95) atau cdmaOne
IS-95 merupakan sistem standard dari Amerika yang menggunakan dua
band frekuensi, masing-masing 50 MHz, dimana dibedakan atas :
- Komunikasi dari Base Station ke Mobile/Fixed Station
(downlink/forward link): 824 849 MHz dan 1850 1910 MHz
- Komunikasi dari Mobile/Fixed Station ke Base Station
(uplink/reverse link): 869 894 MHz dan 1930 1980 MHz

b. IS-2000 (Interim Standard 2000)
c. WCDMA (Wideband CDMA)



E. Duplexing
Pada komunikasi wireless jika dilihat dari arah komunikasinya (forward dan reverse
link), maka pada teknik aksesnya dapat dibedakan menjadi FDD dan TDD
FDD (Frequency Division Duplex)
Komunikasi arah kirim dan arah terima menggunakan frekuensi carrier yang
berbeda, seperti yang terlihat pada gambar berikut




Gambar Sistem Duplex FDD
- TDD (Time Division Dupleks)
Komunikasi arah kirim dan arah terima menggunakan frekuensi carrier yang
sama tetapi menggunakan time slot yang berbeda artinya pengaksessannya secara
bergantian, seperti yang terlihat pada gambar berikut





Gambar Sistem Duplex TDD

F. Kanal Forward dan Reverse pada IS-95 (CDMA-one )
Arti kanal pada CDMA adalah carrier dengan lebar pita spektral tersebar,
tempat suara dan data ditransmisikan dari pengirim ke penerima. Kanal pada IS-95
dibedakan atas kanal logik yang ada pada hubungan forward (dari RBS ke MS) dan
reverse (dari MS ke RBS).
1. Kanal Forward
Kanal forward CDMA terdiri dari Kanal Pilot, Kanal Sinkronisasi, Kanal
Paging dan Kanal Trafik. Contoh struktur kanal forward ditunjukkan pada
gambar berikut :

Comm. Tower Comm. Tower
User
User
T1 T2
F
(sama)
Comm. Tower Comm. Tower
User
User
F1 F2
T
(sama)
Kanal Forward
CDMA
Kanal
Sync
Kanal
Trafik 1
Kanal
Paging 1
Kanal
Pilot
Kanal
Paging 7
Kanal
Trafik 55
W0 W32 W1 W7 W8 W63
Data
dan/atau
Kontrol
Sub kanal
Kontrol
daya

Gambar 3.16. Contoh struktur Kanal Forward

Pada gambar di atas ditunjukkan jumlah maksimum kanal paging
adalah 7 buah. Pada kasus lain, dapat saja mengganti semua kanal
sinkronisaksi dan kanal paging menjadi kanal trafik. Sehingga didapatkan 63
buah kanal trafik.
Pada komunikasi forward, sinyal dari sel atau sektor yang berbeda
dipisahkan dengan pembedaan time offset (offset waktu) dari suatu kode PN
dasar yang disebut kode PN sinyal pilot, yaitu kode PN pendek yang
dimodulasi dengan kode Walsh-0. Walsh-0 digunakan untuk membedakan
kanal pilot dengan kanal yang lain. Sinyal pilot ditransmisikan oleh tiap RBS
secara kontinyu. Pada pendeteksian sinyal pilot, sinyal yang paling kuat adalah
offset waktu kode PN RBS yang terdekat. Setelah sinkronisasi, sinyal pilot
digunakan sebagai referensi pembawa untuk demodulasi koheren sinyal-sinyal
lain dari RBS tersebut.
Kode PN pendek menggunakan register geser linear yang
menghasilkan deretan kode yang berlaju 1,2288 MHz , periode 32768 chip
(26,666 ms) sehingga mempunyai durasi chip (T
c
) sama dengan 813,802 ns.
Seluruh sinyal yang ditransmisikan oleh satu RBS menggunakan kode
PN yang sama. Sinyal dari masing-masing kanal dibedakan oleh penerima
unit mobil dengan menggunakan kode biner ortogonal menurut fungsi Walsh.
Fungsi Walsh adalah kode-kode biner ortogonal yang memiliki perioda 64
chip dan berjumlah 64 macam kode yang berbeda secara ortogonal. Sifat
ortogonal ini memungkinkan pemisahan sinyal-sinyal yang ditransmisikan
oleh RBS untuk unit mobil yang berbeda.
Untuk kanal forward terdapat kanal pilot, kanal sinkronisasi, kanal
paging dan kanal trafik forward. Sedangkan pada kanal reverse terdapat kanal
akses dan kanal trafik reverse.


2. Kanal Reverse
Komunikasi reverse mengacu pada transmisi dari unit mobil ke RBS.
Kanal reverse pada CDMA / IS-95 terdiri dari sejumlah n kanal akses dan 64 -
n kanal trafik.
Jumlah kanal trafik reverse adalah sama dengan jumlah kanal trafik
forward. Pada contoh di atas jumlah kanal trafik forward adalah 55, sehingga
jumalah kanal trafik reverse juga diambil 55. Seluruh kanal ini menggunakan
frekuensi pembawa yang sama.

Kanal Reverse
CDMA
Kanal
Trafik 1
Kanal
Akses-n
Kanal
Akses-1
Kanal
Trafik 55
Dialamatkan oleh
Long Code
Data user
dan/atau
Kontrol
Gambar 3.17. Contoh struktur Kanal reverse IS-95

Pada komunikasi reverse tidak digunakan sinyal pilot seperti pada
komunikasi forward karena pertimbangan efisiensi daya pada handset.
Kanal-kanal pada komunikasi reverse dialamatkan oleh suatu kode
panjang (long code) yang unik untuk setiap pelanggan. Dengan kode panjang,
tiap pelanggan dapat dibedakan. Kode panjang tersebut dihasilkan oleh suatu
generator PN dengan masukan 42 bit. Laju chip kode PN adalah 1,2288 Mcps,
sehingga durasi chip adalah 813,802 ns.

3. Kanal Logik pada IS-95

Beberapa kanal logik pada IS-95 adalah :
a. Kanal trafik
Kanal trafik adalah kanal informasi data dan suara antara RBS ke unit
mobil atau sebaliknya, bersama-sama dengan signalling-nya.
Terdapat empat macam kemungkinan laju transmisi yang bisa dilakukan
(terkontrol oleh vocoder variabel), yaitu : 9600, 4800, 2400, dan 1200
bps (Rate Set I) dan 14400, 7200, 3600, dan 1800 bps (Rate Set II).

b. Kanal pilot (forward)
Kanal Pilot ditransmisikan setiap saat secara kontinyu oleh
RBS pada Kanal Forward yang aktif, digunakan untuk melakukan
akses pelanggan ke sistem.
Setiap sel memiliki sinyal pembawa untuk sinyal pilot, yang
digunakan untuk sinkronisasi awal, dengan cara pendeteksian waktu
dan fasa sinyal tersebut dari unit mobil. Setiap pilot menggunakan
kode yang sama (Walsh-0), tetapi dengan offset (pergeseran) fasa
berbeda-beda yang digunakan untuk membedakan sinyal pilot dari sel
tertentu.
Sinyal pilot juga digunakan sebagai referensi pembawa
(frekuensi dan fasa) untuk demodulasi sinyal oleh seluruh penerima di
unit mobil. Sinyal pilot ditransmisikan dengan level daya relatif besar
dari sinyal kanal yang lain untuk menjamin deteksi fasa yang akurat
dan referensi sinyal pembawa.
Dengan sinyal pilot, nilai rata-rata perbandingan level sinyal
diantara sel dapat diukur, dimana hal ini diperlukan unit mobil untuk
menentukan saat terjadinya handoff. Daerah cakupan sel dapat
dikontrol dengan memvariasikan level daya sinyal pilot.

c. Kanal sinkronisasi
Kanal Sinkronisasi adalah kanal pada hubungan forward yang
digunakan selama tahap pengaksesan sistem oleh unit mobil. Kanal
sinkronisasi mengandung informasi parameter-parameter sistem
mengenai identitas (ID) sel, level daya sinyal pilot, waktu sinkronisasi
sistem, dan laju data Kanal Paging.

d. Kanal paging
Setelah berhasil melakukan sinkronisasi, unit mobil kemudian
menentukan dan mulai memonitor Kanal paging.
Kanal paging berisi 4 informasi utama :
- Parameter sistem : berisi parameter registrasi dan detail Kanal
pilot
- Parameter akses : berisi informasi pada Kanal akses
- Neighbour List : berisi informasi offset (pergeseran) fasa dari
kanal bersebelahan
- CDMA channel list : berisi frekuensi-frekuensi yang disediakan
oleh sistem CDMA

Fungsi utama kanal paging adalah untuk memanggil unit mobil saat
terjadi panggilan. Sinyal paging juga memberitahu unit mobil tentang
informasi registrasi untuk mengunci Kanal trafik terhadap unit mobil
lain yang tidak berkepentingan. Untuk menghemat baterai, Kanal
paging menggunakan mode time slot, dimana unit mobil diberitahu
pada time slot tertentu.

e. Kanal akses
Kanal akses menyediakan komunikasi dari unit mobil ke RBS pada saat
unit mobil tidak sedang memakai Kanal trafik. Fungsi utama Kanal
akses adalah untuk pengalamatan panggilan, respon terhadap paging.
Satu atau lebih kanal akses akan selalu berpasangan dengan kanal
paging. Tiap kanal akses dibedakan berdasar kode PN-nya. RBS akan
memberi respon terhadap kanal akses dengan memberi pada kanal
paging, demikian sebaliknya unit mobil memberi respon terhasdap
kanal paging dari RBS melalui kanal akses.

G. Multipath propagation
Ada beberapa mekanisme dasar yang terjadi pada propagasi sinyal dalam sistem
komunikasi bergerak :

Difraksi, jika antara antena Base Station dengan antena Mobile Station
terhalang oleh suatu obstacles (Gedung, bukit, dll), maka MS masih dapat
menerima sinyal dimana penurunan sinyalnya terhadap hubungan LOS
dinyatakan dengan paramater difraksi v. Penambahan Loss yang terjadi akibat
adanya difraksi merupakan fungsi dari parameter difraksi v


|
|
.
|

\
|
+ =
2 1
1 1 2
R R
H v










Refleksi, Terjadi jika sudut kedatangan sinyal langsung dan sinyal pantul kecil,
dimana koefisien refleksi =1 dan refleksi menyebabkan phase gelombang
berubah 180
0
.






Gambar 9.5 Refleksi

H. Handover
1. Definisi
Handover adalah proses pengalihan kanal traffic secara otomatis pada MS
yang sedang digunakan untuk berkomunikasi tanpa terjadinya pemutusan
hubungan. Hal ini menjelaskan bahwa handover pada dasarnya adalah sebuah
call koneksi yang bergerak dari satu sel ke sel lainnya. Proses ini
memerlukan alat pendeteksi untuk mengubah status dedicated node (persiapan
handover) dan alat untuk menswitch komunikasi yang sedang berlangsung dari
suatu kanal pada sel tertentu ke kanal yang lain pada sel yang lain.Keputusan
untuk sebuah handover dibuat oleh BSC, yaitu dengan mengevaluasi secara
permanent pengukuran yang diambil oleh BTS dan MS. Pengukuran rata-rata
oleh BSC dibandingkan dengan nilai-nilai ambang batas (treshold); jika Px
melebihi nilai treshold maka dimulai proses handover dengan mencari sebuah
sel target yang cocok.
h
BS

d
h
MS

Handover terjadi karena kualitas atau daya ratio turun di bawah nilai yang
dispesifikasikan dalam BSC. Penurunan level sinyal ini dideteksi dari
pengukuran yang dilakukan MS maupun BTS. Konsekuensinya handover
ditujukan ke sel dengan sinyal lebih besar. Selain itu, handover dapat terjadi
apabila traffic dari sel yang dituju sudah penuh. Saat MS melewati sel,
dialihkan ke neighbouring cell dengan beban traffic yang lebih kecil.
Handover bisa juga terjadi karena propagasi radio, distribusi trafik, aktivitas
GSM, kegagalan peralatan.

2. Tujuan dari Handover:
- As imperceptible to user as possible. Sedapat mungkin tidak
dirasakan oleh pemakai dengan cara meminimisasi waktu handoff
dengan menggunakan teknik interpolasi suara
- As successfully as possible. Dengan meminimisasi error pada saat
estimasi kebutuhan handoff
- As infrequently as possible. MSC melakukan assign (sharing) pada
kanal yang sama pada cell tetangga dan meminjam kanal lain dari cell
tetangga pada cell sebelumnya (MSC assigns same channel in the
second cell and rents another channel from the second to the first
cell)
3. Proses Handoff
Proses handoff dimulai ketika mobile MS mendeteksi sinyal pilot yang
secara signifikan lebih kuat dibandingkan kanal trafik forward lainnya yang
ditujukan kepadanya. MS tersebut akan mengirimkan pesan pilot measurement
ke base station kandidat dengan sinyal terkuat tadi sekaligus menginstruksikan
untuk memulai proses handoff. Cell site tersebut akan mengirimkan pesan
handoff direction ke MS, mengarahkannya untuk melakukan handoff. Setelah
mengeksekusi pesan handoff direction tersebut, MS akan mengirim pesan
handoff completion pada kanal trafik reverse yang baru.

4. Permasalahan pada Handoff
Pada saat mobile station ( MS ) bergerak dari satu cell ke cell lainnya ,
traffik pada cell sebelumnya harus diubah ke kanal dengan traffik dan kanal
kontrol cell yang baru.
Apabila terjadi kegagalan handover akan berakibat dropcall yaitu
terputusnya hubungan saat percakapan sedang berlangsung. Faktor-faktor
penyebab gagalnya handover antara lain :
o Interferensi yang tinggi
o Setting parameter yang tidak baik
o Kerusakan Hardware
o Area cakupan radio jelek
o Neighbouring cell relation yang tidak perlu
o Masalah antenna receiver atau hardware BTS
5. Tipe handover berdasarkan cakupan handover :

a. Intra cell handover, pemindahan informasi yang dikirim dari satu kanal
ke kanal yang lain pada sel yang sama. Dilakukan karena terjadi
gangguan interferensi atau operasi pemeliharaan.
b. Intra-BSC handover, yaitu handover yang dikontrol oleh BSC .BTS
yang lama dan baru sama-sama dibawah kendali sebuah BSC
.Handover ditangani seluruhnya oleh BSC. MSC menerima informasi
lokasi sel baru yang digunakan MS dari BSC.
c. Intra-MSC Handover (handover yang terjadi dalam sebuah MSC) BTS
lama yang baru berada dibawah sebuah MSC tapi dikendalikan oleh
BSC yang berbeda.
d. Inter-MSC handover (handover antar dua MSC). BTS lama dan yang
baru berada pada MSC area yang beda.

6. Tipe handover berdasarkan proses pembuatan dan pemutusan koneksi
a. Soft handoff melibatkan inter-cell handoff dan termasuk tipe make
before-break connection. Koneksi antara MS dan cell site
dilakukan oleh beberapa cell site selama proses handoff. Soft
handoff hanya terjadi jika sel asal dan sel tujuan beroperasi pada
kanal frekuensi yang sama.
b. Softer handoff adalah intracell-handoff yang terjadi antar sector
dalam suatu cell site, dan termasuk tipe koneksi make-before-
break. Pengalihan layanan dari satu sektor ke sektor lain dalam satu
cell. Arah down-link sama dengan soft handoff sedang arah up-link
proses seleksi terjadi di BTS

c. Hard handoff memungkinkan MS untuk berpindah dari CDMA ke
system lainnya, dan termasuk tipe koneksi break-before-make.
Hard handoff juga bisa terjadi untuk 2 sel CDMA yang beroperasi
pada frekuensi yang berbeda.
.



7. Handover berdasarkan bagian yang mengontrol handove
a. Eksternal handover
Eksternal handover dikontrol oleh MS asal (inter-BSS & inter-MSC
handover). Informasi pengukuran dilaporkan dari MS melalui kanal
radio khusus dan diterima oleh BSS. Setelah dilakukan diproses
pendahuluan hasilnya dikirim ke MSC.
b. Internal handover diinisiasi dan dilakukan dalam BSS tanpa referensi
ke MSC asal (controlling MSC). Disini MSC hanya diinformasikan
bahwa sebuah proses handover internal otomatis telah selesai
dilakukan. Internal handover hanya terjadi antar sel pada BSS yang
sama BSS dengan multi sel /multi BTS.




I. Cellular network evolution

Jaringan seluler telah mengalami perkembangan yang sangat pesat .Hingga 2013,
tercatat sudah ada 4 generasi perkembangan jaringan seluler yaitu :
1. Generasi pertama
- Sejarah AMPS
Telepon seluler generasi pertama disebut juga 1G. 1-G merupakan
telepon seluler pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari
Motorola Corp menemukan telepon seluler pertama dan diperkenalkan kepada
public pada 3 April 1973. Telepon seluler yang ditemukan oleh Cooper
memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang telah
merubah dunia selamanya. Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat
analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS dikembangkan oleh Bell
Labs , dan secara resmi diperkenalkan di Amerika pada tahun 1983
dan Australia pada tahun 1987 . Itu adalah sistem telepon analog utama
selular di Amerika Utara (dan lokal lainnya) melalui tahun 1980 dan masuk ke
tahun 2000-an. Pada 18 Februari 2008, operator di Amerika Serikat tidak lagi
diperlukan untuk mendukung AMPS dan perusahaan seperti AT & T dan
Verizon telah dihentikan layanan ini secara permanen. AMPS dihentikan di
Australia pada September 2000.

- Deskripsi AMPS
AMPS menggunakan frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan
dioperasikan pada Band 800 Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem yang
digunakan masih bersifat regional. Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah
karena ukurannya yang terlalu besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang
besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan performa baterai yang kurang
baik. Selain itu generasi 1-G masih memiliki masalah dengan mobilitas
pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada
jangkauan area telpon seluler.


AMPS merupakan sistem standard dari Amerika Utara yang menggunakan
dua band frekuensi, masing-masing 25 MHz, dimana dibedakan atas :
- Komunikasi dari Mobile/Fixed Station ke Base Station (uplink/reverse
link): 824 849 MHz
- Komunikasi dari Base Station ke Mobile/Fixed Station
(downlink/forward link): 869 894 MHz
- Setiap kanal mempunyai bandwidth sebesar 30 KHz. Alokasi frekuensi
untuk sistem AMPS ini dapat dilihat pada gambar





Gambar 4.3 Alokasi Frekuensi sistem AMPS
- Perkembangan AMPS
AMPS berkembang menjadi DAMPS (Digital AMPS) atau dikenal juga
dengan sebutan IS-45B, dimana kanal voice-nya sudah menggunakan
teknologi digital dengan menggunakan TDMA (Time Division Multiple
Access), tetapi kanal signaling-nya masih analog. Dengan TDMA, setiap kanal
dibagi-bagi dalam time slot time slot yang dapat digunakan secara bersama-
sama oleh semua user. Sehingga utilisasi dapat ditingkatkan dan capasitas juga
meningkat.
Selanjutnya, DAMPS atau IS-45B berkembang menjadi IS-136,
dengan menggunakan kanal voice dan kanal signaling yang sudah
diditalisasi. IS-136 dapat beroperasi pada frekwensi 800 MHZ dan 1900
MHz. Di Amerika Utara, IS-136 ini dikenal dengan sebutan PCS (Personal
Communication Service).

- Kekurangan AMPS :
Kapasitasnya masih terbatas, karena dalam system analog
penggunaan suatu kanal akan dedicated untuk suatu subscriber. Maka
pada saat subscriber itu tdk dalam keadaan berkomunikasi, kanal itu
tdak dapat digunakan oleh subscriber lain.
Feature yang ditawarkan masih terbatas pada suara.
Keamanan, dimana system analog sangat gampang untuk disadap
2. Generasi kedua (2G) - GSM
- Definisi
GSM (Global System for mobile communication) adalah suatu sistem
komunikasi seluler generasi kedua (2G) berbasis circuit switching yang
memberikan layanan suara dan data dengan kecepatan 9,6 Kbps .

GSM merupakan sistem standard dari Eropa yang menggunakan dua band
frekuensi, masing-masing 25 MHz, dimana dibedakan atas :
Komunikasi dari Mobile/Fixed Station ke Base Station
(uplink/reverse link): 890 915 MHz
Komunikasi dari Base Station ke Mobile/Fixed Station
(downlink/forward link): 935 960 MHz

Metoda akses pada GSM merupan kombinasi antara FDMA dan TDMA.
Band 25 MHz dibagi-bagi menjadi 124 frekuensi carrier dimana masing-
masing 200 KHz. Masing-masing frekuensi carrier dibagi lahgi menjadi 8
time slot. Alokasi frekuensi untuk sistem GSM ini dapat dilihat pada
gambar berikut ini.









- Layanan
Selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk SMS(Short
Message Service adalah layanan dua arah untuk mengirimpesan pendek
sebanyak 160 karakter).
Mendukung voice mail, call waiting.
Transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per
second). Kecepatan sebesar itu cukup untuk mengirim SMS,
download gambar, atau ringtoneMIDI.
- Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari
segikapasitas juga lebih besar. Suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih,
karenaberbasis digital, maka sebelum dikirim sinyal suara analog diubah
menjadi sinyaldigital. Perubahan ini memungkinkan dapat diperbaikinya
kerusakan sinyal suara akibat gangguan noise atau interferensi frekuensi
lain. Perbaikan dilakukan dipenerima, kemudian dikembalikan lagi dalam
bentuk sinyal analog, efisiensispektrum/ frekuensi yang menjadi meningkat,
serta kemampuan optimasi sistemyang ditunjukkan dengan kemampuan
kompresi dan coding data digital. Tenaga yang diperlukan untuk sinyal
Gambar 2.5 Alokasi Frekuensi untuk sistem GSM
sedikit sehingga dapat menghemat baterai ,sehingga handset dapat dipakai
lebih lama dan ukuran baterai bisa lebih kecil.
- Kelemahan teknologi 2G terletak pada kecepatan transfer data yang masih
rendah (kecepatan rendah - menengah). Tidak efisien untuk trafik
rendah.Selain itu, jangkauan jaringan juga masih terbatas sehingga, sangat
tergantung oleh adanya BTS (cell Tower). Contoh: GSM dan CDMA2000
1xRTT

- Arsitektur jaringan GSM


3. Generasi kedua (2,5 G) GPRS
- Definisi
Teknologi 2.5G merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama
dalamplatform dasar GSM telah mengalami penyempurnaan, khususnya
untuk aplikasidata. Untuk yang berbasis GSM teknologi 2.5G di
implementasikan dalam GPRS(General Packet Radio Services)
- Layanan
GPRS merupakan teknologi overlay yang disisipkan di atas jaringanGSM
untuk menangani komunikasi data pada jaringan. Kecepatan transfer data
GPRS dapat mencapai hingga 160 kbps. Teknologi GPRS memiliki 3 fitur
keunggulan, yaitu :
Always Online.
GPRS menghilangkan mekanisme dial kepada pengguna pada saat
ingin mengakses data, sehingga dikatakan GPRS selalu online karena
transfer data dikirim berupa paketdan tidak bergantung pada waktu
koneksi.
An Upgrade to existing networks (GSM dan TDMA).
Adopsisistem GPRS tidak perlu menghilangkan sistem lama
karenaGPRS dijalankan di atas infrastruktur yang telah ada.
An Integral part of EDGE and WCDMA.GPRS merupakan intidari
mekanisme pengiriman paket data untuk teknologi 3G selanjutnya.

- Arsitektur jaringan GPRS

MS Mobile Station
MS dapat dikatakan perangkat selular yang terhubung langsung dengan
jaringan GSM, yaitu SIM (Subscriber Identify Module) Card dan perangkat
keras seperti telepon selular, PDA, perangkat komputer yang terhubung
menggunakan jaringan GPRS. Untuk selanjutnya dalam tulisan ini yang
dimaksud dengan MS adalah lebih mengarah kepada komputer yang
terhubung ke jaringan GPRS dengan menggunakan GPRS Modem (telepon
selular).
BSS Base Station System
BSS terdiri dari BTS (Base Transceiver Station) dan BSC (Base Station
Controller). Di BSS sinyal radio dari BSS akan diterima oleh BTS dan
selanjutnya diteruskan ke BSC. BSC menangani sinyal yang dikirimkan oleh
beberapa BTS.
HLR Home Location Register
HLR adalah database yang menyimpan data pengguna jaringan GPRS.
Informasi yang disimpan dalam HLR misalnya APN (Access Point Name).
VLR Visitor Location Register
VLR adalah database yang berisi informasi semua MS yang sedang
terhubung dengan GPRS.
SGSN Serving GPRS Support Node
SGSN adalah komponen utama jaringan GPRS. SGSN akan meneruskan
paket data dari/ke MS.
GGSN Gateway GPRS Support
GGSN juga merupakan komponen utama jaringan GPRS. GGSN mengubah
paket data GSM dari SGSN menjadi paket TCP/IP. GGSN dan SGSN
digunakan sebagai penghitung pembayaran pemakaian internet.
EIR Equiptment Identity Register
EIR adalah database yang berisi data tentang perangkat bergerak. Dalam EIR
bisa berisi data-data IMEI dari telepon selular yang diperbolehkan/tidak
diperbolehkan memakai GPRS.
AuC Authentication Center
AuC adalah database yang berisi informasi pengguna yang diperbolehkan
memakai jaringan GPRS. AuC merupakan bagian dari HLR.

4. Generasi kedua (2,75 G) EDGE
- Definisi
EDGE atau Enhanced Data for Global Evolution adalah teknologi evolusi
dari GSM dan IS-136. Tujuan pengembangan teknologi baru ini adalah untuk
meningkatkan kecepatan transmisi data, efesiensi spektrum, dan
memungkinkannya penggunaan aplikasi-aplikasi baru serta meningkatkan
kapasitas. Pengaplikasian EDGE pada jaringan GSM fase 2+seperti GPRS
dan HSCSD dilakukan dengan penambahan lapisan fisik baru pada sisi RAN
(Radio Access Network). Jadi tidak ada berubahan di sisi jaringan inti seperti
MSC, SGSN, ataupun GGSN.
- Arsitektur EDGE
Sebuah jaringan GPRS dapat diupgrade menjadi sebuah jaringan dengan
sistem EDGE hanya dengan menambahkan sebuah EDGE TRU
(Transceivier Unit) pada sisi radio aksesnya.


5. Generasi ketiga (3G) ---UMTS/WCDMA
- Definisi
Teknologi telekomunikasi wireless generasi ketiga (3G) yaitu Universal
Mobile Telecommunication System (UMTS). Universal Mobile
Telecommunication System merupakan suatu evolusi dari GSM, dimana
interface radionya adalah WCDMA, mampu melayani transmisi data dengan
kecepatan yang lebih tinggi, kecepatan data yang berbeda untuk aplikasi-
aplikasi dengan QoS yang berbeda.
- Arsitektur jaringan UMTS

1. UE (User Equipment)
User Equipment merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk
dapat memperoleh layanan komunikasi bergerak. UE dilengkapi dengan smart
card yang dikenal dengan nama USIM (UMTS Subscriber Identity Module) yang
berisi nomor identitas pelanggan dan juga algoritma security untuk keamanan
seperti authentication algorithm dan algoritma enkripsi. Selain terdapat USIM,
UE juga dilengkapi dengan ME (Mobile Equipment) yang berfungsi sebagai
terminal radio yang digunakan untuk komunikasi lewat radio.


2. UTRAN (UMTS Terresterial Radio Access Network)
Di dalam UTRAN terdapat beberapa elemen jaringan yang baru dibandingkan
dengan teknologi 2G yang ada saat ini, di antaranya adalah node B dan RNC
(Radio Network Controller).
RNC (Radio Network Controller)
RNC bertanggung jawab mengontrol radio resources pada UTRAN yang
membawahi beberapa Node B, menghubungkan CN (Core Network)
dengan user, dan merupakan tempat berakhirnya protokol RRC (Radio
Resource Control) yang mendefinisikan pesan dan prosedur antara mobile
user dengan UTRAN.

Node B
Node B sama dengan Base Station di dalam jaringan GSM. Node B
merupakan perangkat pemancar dan penerima yang memberikan
pelayanan radio kepada UE. Fungsi utama node B adalah melakukan
proses pada layer 1 antara lain : channel coding, interleaving, spreading,
de-spreading, modulasi, demodulasi dan lain-lain. Node B juga melakukan
beberapa operasi RRM (Radio Resouce Management), seperti handover
dan power control

3. CN (Core Network)
Core Network berfungsi sebagai switching pada jaringan UMTS,
memanajeman jaringan serta sebagai interface antara jaringan UMTS dengan
jaringan yang lainnya. Komponen Core Network UMTS terdiri dari

MSC (Mobile Switching Center)
MSC didesain sebagai switching untuk layanan berbasis circuit switch seperti
video, video call.
VLR (Visitor Location Register)
VLR merupakan database yang berisi informasi sementara mengenai
pelanggan terutama mengenai lokasi dari pelanggan pada cakupan area
jaringan.

HLR (Home Location Register)
HLR merupakan database yang berisi data-data pelanggan yang tetap. Data-
data tersebut antara lain berisi layanan pelanggan, service tambahan serta
informasi mengenai lokasi pelanggan yang paling akhir (Update Location)

SGSN ( Serving GPRS Support Node)
SGSN merupakan gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS.
Fungsi SGSN adalah sebagai berikut :
Mengantarkan packet data ke MS
Update pelanggan ke HLR
Registrasi pelanggan baru

GGSN ( Gateway GPRS Support Node )
GGSN berfungsi sebagai gerbang penghubung dari jaringan GPRS ke
jaringan paket data standard (PDN). GGSN berfungsi dalammenyediakan
fasilitas internetworking dengan eksternal packet-switch network dan
dihubungkan dengan SGSN via Internet Protokol (IP). GGSN akan berperan
antarmuka logik bagi PDN, dimana GGSN akan memancarkan dan menerima
paket data dari SGSN atau PDN. Selain itu juga terdapat beberapa interface
baru, seperti : Uu, Iu, Iub, Iur. Antara UE dan UTRAN terdapat interface Uu.
Di dalamUTRAN terdapat interface Iub yang menghubungkan Node B dan
RNC, Interface Iur yang menghubungkan antar RNC, sedangkan UTRAN dan
CN dihubungkan oleh interface Iu. Protokol pada interface Uu dan Iu dibagi
menjadi dua sesuai fungsinya, yaitu bagian control plane dan user plane .
Bagian user plane merupakan protocol yang mengimplementasikan layanan
Radio Access Bearer (RAB), misalnya membawa data user melalui Access
Stratum (AS). Sedangkan control plane berfungsi mengontrol RAB dan
koneksi antara mobile user dengan jaringan dari aspek : jenis layanan yang
diminta, pengontrolan sumber daya transmisi , handover , mekanisme transfer
Non Access Stratum (NAS) seperti Mobility Management (MM), Connection
Management (CM), Session Management (SM) ,dan lain-lain.

You might also like