Professional Documents
Culture Documents
Perkembangan dan Sebab Akibat Kejahatan); b. The Procedure and Major Problems in the Administration of Justice (Prosedur dan Permasalahan Pokok dalam Peradilan); c. The Methods of Correctional Treatment (Metode-Metode dalam Perlakuan terhadap Narapidana). - Menurut Herman Manheim, dalam bukunya Comparative Criminology (1965), Kriminologi dalam pengertian sempit adalah kajian tentang kejahatan. dalam pengertian luas juga termasuk di dalamnya adalah penologi, kajian tentang penghukuman dan metode-metode serupa dalam menanggulangi kejahatan, dan masalah pencegahan kejahatan dengan cara-cara nonpenghukuman. untuk sementara, dapat saja kita mendefinisikan kejahatan dalam pengertian hukum yaitu tingkah laku yang dapat dihukum menurut hukum pidana. Kriminologi dalam Arti Sempit : Mempelajari Kejahatan dalam arti Yuridis. Kriminologi dalam Arti Luas : Mempelajari Kejahatan dan
Penologi/Penghukuman.
mengandung variabilitas dan dinamik serta bertalian dengan perbuatan atau tingkah laku (baik aktif maupun pasif), yang dinilai oleh sebagian mayoritas atau minoritas masyarakat sebagai suatu perbuatan anti sosial, suatu perkosaan terhadap skala nilai sosial dan atau perasaan hukum yang hidup dalam masyarakat sesuai dengan ruang dan waktu.
- W.A. Bonger, Kriminologi adalah Ilmu Pengetahuan yang bertujuan mempelajari kejahatan dalam arti seluas-luasnya. Dalam arti luas : Mempelajari Kejahatan dan Pathologi Sosial.
Dalam arti sempit : mempelajari Kejahatan menurut batasan UndangUndang. Bonger membagi Kriminologi menjadi 6 (enam) Cabang, yakni; 1. Criminal Antropology; 2. Criminal Sociology; 3. Criminal Psychology;
4. Psikopatologi dan Neuropatologi Kriminal; 5. Penologi; 6. Kriminologi Terapan, yang bentuknya terbagi 3 (tiga), yaitu; a. Higiene Kriminil; b. Politik Kriminal; c. Kriminalistik.
Analisis : Berdasarkan Definisi dan Ruang Lingkup mengenai Kriminologi yang telah disebutkan oleh para ahli diatas, menurut hemat saya Definisi yang dikemukakan oleh W.A Bonger adalah yang lingkupnya paling luas karena Bonger menjelaskan bahwa lingkup dari Kriminologi secara spesifik hingga terbagi menjadi 6 bagian termasuk Kriminologi terapan. Sementara menurut saya definisi yang dikemukakan oleh Herman Manheim adalah Definisi yang lingkupnya paling sempit karena menurut Manheim Kriminologi adalah ilmu yang mempelajari Kejahatan dalam arti yuridis atau dengan kata lain hanya kejahatan yang diatur dalam Undang-undang saja, sedangkan tindakan lain yang patut diduga sebaga suatu kejahatan akan tetapi Undang-Undang tidak mengaturnya maka hal tersebut tidak termasuk kajian dari Kriminologi. Lebih lanjut Definisi yang dikemukakan oleh Sutherland tentang Kriminologi sebagai Kumpulan Pengetahuan yang membahas Kejahatan sebagai suatu gejala sosial menurut saya adalah Definisi yang luas karena Sutherland menambahkan bahwa lingkup dari Kriminologi itu sendiri merupakan hubungan erat antara 3 (tiga) hal yaitu Process of Making Law, Process of Breaking Law, dan Reacting Toward The Breaking Law.