You are on page 1of 1

Komunikasi Dokter - Pasien

Syarat pokok pelayanan kedokteran menyeluruh ialah hubungan yg baik antara dokter dan pasien (doctors patient relationship). Dahulu dokter hanya dituntut untuk menjadi dokter di puskesmas saja sedangkan sekarang dokter harus diberikan pendidikan dengan pendekatan dokter keluarga (family doctor) sehingga dokter tidak hanya mampu berkomunikasi dengan pasien tapi dokter juga mampu memanfaatkan keluarga pasien agar membantu proses kesembuhan pasiennya. Dokter dituntut untuk: Punya kemampuan berbicara yg jelas dan lugas Memiliki keinginan dan kemampuan untuk mendengarkan Memahami latar belakang,pandangan pasien tentang diri dan masalahnya Empati (menempatkan diri)

Pendekatan dapat dilakukan dengan: 1. Membangun kepercayaan Dokter harus dapat meyakinkan pada pasien bahwa dia adalah orang yg tepat untuk dipercaya. Salah satu cara mudah untuk membangun kepercayaan pasien adalah dengan menggunakan busana yang sopan serta rapi atau menggunakan jas dokter ketika sedang berhadapan dengan pasien sehingga timbul kesan tersendiri bagi pasien. 2. Empati Betul-betul menempatkan diri dalam diri lawan bicaranya, baik secara pikiran/kognitif, perasaan/afektif dan tindakan/konatif. Dokter harus menunjukkan seolaholah bisa merasakan dan dan memahami apa yg dirasakan pasien, perlu didukung bahasa non verbal. Dapat dibantu dg pertanyaan, apakah hal yang membuat perasaannya sedih?. 3. Berikan kesempatan Berikan kesempatan untuk berbicara, bertanya atau mengungkapkan perasaan mereka. 4. Setara Komunikasi yg dilakukan adalah setara, bukan antara raja dengan hamba, tetapi antar individu yg sederajat

You might also like