Professional Documents
Culture Documents
Tujuan:
Mahasiswa mendeskripsikan kinerja pemasaran internasional dalam konteks Indonesia
Referensi:
Keegan, Warren J. Manajemen Pemasaran Global (Jilid 1). Jakarta: Indeks Keegan, Warren J, Manajemen Pemasaran Global (Jilid 2). Jakarta: Indeks Simamora, Henry. Ekonomi Intenasional. Jakarta: Erlangga (S) Buku dan Artikel Lain berkaitan Manajemen Pemasaran Internasional
Pokok Bahasan
1. Pandangan Pemasaran Internasional 2. Perkembangan Ekonomi 3. Aspek Sosial & Budaya 4. Aspek Politik & Hukum 5. SIM & Riset Pemasaran 6. Segmentasi dan Pemosisian 7. Strategi Perluasan Pasar 8. Penetapan Harga 9. Distribusi 10. Komunikasi 11. Gerakan Anti Globalisasi
Pemasaran: Serangkaian kegiatan yang melibatkan seluruh strategi bauran pemasaran untuk meningkatkan nilai barang/jasa yang pada akhirnya memberi kepuasan para stake holder (pelanggan, pegawai, pemilik modal)
Nilai Penting
Bauran Pemasaran: 1. Product (barang) 2. Price (harga) 3. Promotion (promosi) 4. Place (distribusi) 5. Probe (riset) Prinsip Pemasaran: 1. Nilai Pelanggan & Persamaan Nilai 2. Keunggulan Kompetitif & Diferensiasi 3. Fokus
Pemasaran Global:
Serangkaian kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan yang menekankan pada: 1. Efisiensi biaya dan upaya yang menembus batas negara dan regional 2. Kesempatan mentransfer produk, merek, dan ide lain yang melampaui negara 3. Memenuhi kebutuhan pelanggan global 4. Mengembangkan koordinasi antara infrastruktur pemasaran nasional menjadi infrastruktur pemasaran global
Lingkungan Ekonomi
Perubahan Ekonomi Dunia: 1. Perpindahan modal yang menjadi penggerak ekonomi dunia bukan lagi perdagangan 2. Produksi tidak lagi mengandalkan tenaga kerja 3. Negara semakin kehilangan peran menguasai ekonomi 4. Berakhirnya perang dingin
Sistem Ekonomi
Suatu cara yang dilakukan sekelompok orang (negara) untuk mengatasi beberapa persoalan:
1. Barang apa yang dihasilkan 2. Bagaimana cara menghasilkan barang itu 3. Untuk siapa barang tersebut dihasilkan atau bagaimana barang tersebut didistribusikan kepada masyarakat
Kapitalisme
Asumsi Dasar :liberalisme, individualisme, rasionalisme atau intelektualisme, materialisme dan humanisme Ciri-ciri: a. Penjaminan atas hak milik perorangan b. Mementingkan diri sendiri (self interest) c. Pemberian kebebasan penuh d. Persaingan bebas (free competition) e. Harga sebagai penentu (price system) f. Peran negara minimal
Keuntungan: Mendorong inovasi ekonomi dan teknologi Kerugian: 1. Pihak yang tidak memiliki posisi tawar (modal) yang sama dengan pihak lain secara struktural tidak akan dapat bekerja dalam pasar 2. Kepentingan publik akan terabaikan karena dianggap tidak menguntungkan secara ekonomi
Sosialisme
Ideologi Kolektifisme dan Organisme Ciri-ciri: 1. Negara sangat berkuasa dalam pemilikan bersama (kolektifitas) semua faktor produksi 2. Produksi dilakukan sesuai dengan kebutuhan 3. Perencanaan ekonomi dilakukan oleh negara 4. Negara Penentu Harga
Kebaikan: Kelompok marjinal yang tidak memiliki faktor produksi terlindungi Keburukan: - Menghambat ekspresi dan motivasi berusaha - Sentralistik tidak menjamin produksi dan distribusi barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Welfare State
Ideologi: Demokrasi ekonomi dengan menghapuskan kemiskinan struktural Tindakan Negara: 1. Pengeluaran pemerintah untuk operasional negara 2. Penarikan pajak progresif 3. Subsidi
Ekonomi Kerakyatan
Ideologi : Demokrasi Ekonomi, Keadilan Sosial Tindakan Negara: 1. Mendorong partisipasi ekonomi oleh rakyat bukan melalui kepemilikan modal tapi partisipasi kerja 2. Mengembangkan Koperasi sebagai Badan Usaha
ASEAN
Singapura, 28 January 1992: Kesepakatan untuk Meningkatkan Kerjasama Ekonomi ASEAN (Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina) berdasarkan pada GATT & peningkatan pertumbuhan ekonomi untuk stabilitas dan kesejahteraan ekonomi 1. Penetapan AFTA (2000-2003) 2. Kerjasama Industri, Mineral & Energi 3. Kerjasama Keuangan dan Perbankan 4. Kerjasama pangan, pertanian dan kehutanan 5. Kerjasama transportasi dan komunikasi
ASEAN
Desember 1998: Hanoi Plan of Action (HPA) Kesepakatan untuk ASEAN Vision 2002 1. ASEAN Free Trade Area (AFTA) and ASEAN Investment Area (AI) 2. AFTA: 6 anggota ASEAN setuju menurunkan tarif 0-5% pada tahun 2000 3. Investasi:keringanan pajak, kepemilikan penuh di luar negeri, bebas cukai, akses pasar domestik, sewa tanah sampai 30 tahun, 4. ASEAN Industrial Cooperation Scheme.
1. Pabean: ASEAN menerapkan WTO Valuation Agreement 2000 & penerapan nomenclature tarif 8-digit Harmonized System pada 2002. 2. Kerjasama Keuangan: kerjasama makro ekonomi dan reformasi keuangan 3. Mutual Recognition Arrangements: standarisasi produk terutama peralatan telekomunikasi, produk farmasi dan kosmetik 4. Fasilitas Perdagangan Barang: minimum pemeriksaan pabean, spesifikasi kendaraan dan peraturan untuk sopir.
1. Kerjasama pengembangan industri kecil dan menengah: ASEAN Investment Fund. 2. Mengurangi hambatan sektor jasa penerbangan, jasa bisnis, konstruksi, keungan, maritim, komunikasi, pariwisata \ 3. Transportasi Terpadu: ASEAN Power Grid 4. Jaringan Telekomunikasi 5. Intensifikasi kerjasama dengan kelompok regional lain: East Asia-Latin America Forum (EALAF), Asia-Europe Meeting (ASEM), and Asia Pacific Economic Cooperation (APEC).
APEC
Dibentuk 1989 di Canbera - Australia Pendiri:Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Indonesia, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Amerika Serikat. Tujuan: meningkatkan keterbukaan dan praktek kerjasama ekonomi : 2010/2020 (liberalisasi, fasilitasi perdagangan, kerjasama ekonomi dan teknik
APEC
Kesepakatan Awalan: 1. Bogor Goals 2. Osaka Actions Agenda (OAA)
Kesepakatan Implementasi: 1. Manila Action Plans for APEC (MAPA) 2. Rencana Aksi Kolektif (RAK/CAPs) 3. Rencana Aksi Individu (RAI/IAPs)
Prinsip APEC
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menyeluruh Konsisten WTO Kesebandingan Tidak memihak Transparan Tidak meningkatkan proteksi Simultaneous start, Continuous Process & Differentiated Timetable 8. Fleksibel 9. Kerjasama
Kesepakatan OAA
1. Tarif : penurunan tarif secara progresif dan menjaga transparasi sistem tarif ekonomi APEC. 2. Kebijaksanaan non-tarif : mengurangi hambatan kebijaksanaan non-tarif secara progresif dengan menjaga transparasi sistem non-tarif. 3. Perdagangan jasa : yaitu melakukan pengurangan atas pembatasan akes pasar bagi perdaganan jasa secara progresif. 4. Investasi : yaitu mencapai penanaman modal bebas dan terbuka dengan cara liberalisasi regim penanaman modal dan kemudahan berinvestasi dengan bantuan dan kerjasama tekhnik.
Kesepakatan OAA
1. Standard dan kesesuaian 2. Prosedur kepabeanan : yaitu melakukan penyederhanaan dan hormonisasi prosedur kepabeanan. 3. Melindungi secara efektif HKI melalui perundangundangan, pengadministrasian dan pelaksanaan. 4. Kebijaksanaan Persaingan 5. Deregulasi perdaganan dan investasi Ketentuan Asal Barang 6. Mediasi Perselisihan 7. Mobilitas Pelaku Bisnis : 8. Pelaksanaan Putaran Uruguay : 9. Pengumpulan dan Analisis Informasi
WTO
Putaran Urugay : GATT WTO: Liberalisasi Perdagangan Internasional melalui penurunan tarif dan penghapusan hambatan perdagangan lain WTO: membuat laporan ekonomi dunia, mediasi antar negara
Pendapatan Negara
#1 Luxembourg:$79,851.00 per capita 2005 ... #2 Norway:$63,918.15 per capita 2005 ... #3 Iceland:$53,290.28 per capita 2005 ... #4 Qatar:$52,239.72 per capita 2005 ... #5 Switzerland:$49,351.14 per capita 2005 ... #138 Korea, North:$1,328.21 per capita 2003 ... #139 Indonesia:$1,301.07 per capita 2005 ... #140 Bhutan:$1,299.80 per capita 2005 ...
-kNeraca Pembayaran
Catatan semua transaksi ekonomi antara penduduk dari 2 negara
Jenis: 1. Transaksi berjalan:catatan perdagangan barang dan jasa, hibah swasta dan bantuan pemerintah antar negara 2. Transaksi modal: catatan investasi langsung jangka panjang dan arus modal jangka panjang dan jangka pendek
Pola Perdagangan
Perdagangan Barang Perdagangan Jasa
Tugas Bonus
Buatlah makalah dengan tema Dampak Krisis Keuangan Global Terhadap Ekspor Indonesia Maksimal 5 halaman. 1,5 spasi, huruf: tnr 12 3 makalah terbaik bebas Ujian Mid: Nilai A Deskripsikan:
- penyebab krisis keuangan global - bagaimana krisis tersebut mempengaruhi pasar saham indonesia dan nilai tukar rupiah - bagaimana krisis keuangan menganggu ekspor indonesia
Lingkungan Budaya
Definisi Kebudayaan:
1. Suatu proses umum perkembangan intelektual, spritual dan estetik 2. Pandangan hidup masyarakat/kelompok dalam suatu periode tertentu 3. Karya dan praktik intelektual, terutama aktivitas artistik
Lingkungan Sosial
1. Demokrasi 2. Gerakan Anti Rasialis 3. Gerakan Perempuan (Kesetaraan Gender) 4. Hak Asasi Manusia 5. Ekologi (Global Warming) 6. Kesadaran Konsumen
Lingkungan Hukum
Hukum:
Aturan yang dilaksanakan dalam rangka mengatur tingkah laku individu dalam suatu masyarakat, hubungan diantara mereka dan hubungan dengan masyarakat secara keseluruhan.
Hukum Internasional
Peraturan dan prinsip yang dipandang mengikat oleh berbagai bangsa dan negara Kategori: 1. Hukum Publik 2. Hukum Perdagangan Hukum Perdagangan: 1. Hukum Adat 2. Hukum Perdata
Hukum Penghambat
Tarif Anti Dumping Lisensi ekspor/impor Regulasi investasi asing:
1. pengambilan keputusan investasi asing
2. regulasi kepemilikan, pengendalian manajemen, ketenagakerjaan 3. perpajakan dan regulasi transaksi finansial
Kerugian: - Citra buruk - Ketidakadilan pengadilan negara - Kekhawatiran terbukanya rahasia perusahaan
Lingkungan Politik
Sebab Perubahan Politik: 1. Perubahan kebijakan rezim baru 2. Pemerintah membuat kebijakan berdasarkan pendapat kaum nasional dan self-interest group 3. Perubahan komitmen dagang oleh pemerintah karena perubahan ekonomi 4. Persepsi buruk terhadap investasi asing
Resiko Politik
1. Ketidakstabilan umum 2. Ekspropriasi:
- Ekspropriasi
- Nasionalisasi
- Konfiksasi - Domestikasi
3. Resiko Operasional
- pembatasan impor
- pengendalian pajak - pengendalian pasar - pembatasan tenaga kerja - aturan kandungan lokal - persyaratan ekspor - pengendalian harga
Ekspor
a. Ekspor tidak langsung : melibatkan agen ekspor b. Ekspor bersama : melibatkan perusahaan lain yang memproduksi produk komplementer c. Ekspor langsung : perusahaan memiliki perwakilan di luar negeri
Perbandingan Ekspor
Aspek Ekspor tdk langsung
-Resiko minimal -Fleksibilitas
Ekspor langsung
-Kontak lebih baik -Pengendalian lebih besar -Usaha penjualan lebih baik organisasi penjualan -Komitmen pada pasar luar negeri
Kontraktual
1. Kontrak Manufaktur : proses produksi dikerjakan oleh perusahaan produksi lokal 2. Lisensi : penjualan hak pemanfaatan teknologi, merek dagang dengan imbalan royalti 3. Waralaba : lisensi dalam industri jasa 4. Usaha Patungan : bermitra (produksi, pemasaran, keuangan) dengan perusahaan lokal
Keunggulan Kontraktual
1. Kontrak Manufaktur
Tidak perlu investasi Menghindari hambatan tarif Strategi masuk cepat Fleksibel Biaya manufaktur lebih rendah
2. Waralaba
Investasi finansial terbatas Memanfaatkan kemampuan manajerial lokal Motivasi manajerial lebih besar
Keunggulan Kontraktual
3. Lisensi Tidak perlu investasi Resiko minimal Mengeksploitasi pasar kecil Cara cepat masuk pasar
4. Usaha Patungan Mengurangi kebutuhan modal & sumber daya Diversifikasi resiko Akses keahlian dan kontak pasar lokal
Kerugian Kontraktual
1. Kontrak Manufaktur
Perlu pengendalian kualitas yang ketat Keterbatasan pasokan
2. Waralaba Kerapkali membutuhkan program pelatihan para manajer Perlu pengendalian finansial dan kualitas produk
Kerugian Kontraktual
3. Lisensi
Hasil terbatas Menciptakan pesaing potensial Membatasi pengembangan produk di masa depan Perlu pengendalian kualitas dan finansial
4. Usaha Patungan Potensi konflik antar mitra bisnis Masalah komunikasi dan manajemen Pengendalian parsial
2. Negara Tunggal & Banyak Negara - merujuk pada cakupan geografis aliansi 3. X & Y - X : pembagian aktivitas - Y : melakukan aktivitas yang sama untuk efisiensi
Investasi Lansung
1. Akuisisi : Mengambil alih perusahaan yang telah ada 2. Greenfield Plant : Membangun operasi sendiri dari awal.
Syarat: jika logistik produksi adalah faktor kunci Tidak ada perusahaan lokal yang memenuhi target akuisisi Target akuisisi yang ada terlalu mahal
2. Greenfield
- Memanfaatkan teknologi terbaru - Produksi terintegrasi - Efisiensi terintegrasi
2. Greenfield Masalah dengan - Biaya investasi integrasi operasi besar yang telah ada - Harus membangun Masalah bisnis komunikasi & - Adanya penundaan koordinasi waktu Masalah kesesuaian bisnis yang sudah ada
Strategi Pemasaran
1. Customer Lifetime Value (CLV) dan Costumer Equity (CE) - Blattberg & Deighton 2. Experiential Marketing Brand Equity 3. Blue Ocean Strategy 4. Servqual dan Service Profit Chain
CLV & CE
- untuk mengukur aspek dinamika kompetisi di pasar dengan memodelkan perpindahan pelanggan dari satu perusahaan ke perusahaan lain) dan daya jangka ke depan (memodelkan pola pembelian pelanggan di masa yang akan datang) - CLV :nilai profitabilitas (dalam satuan mata uang) dari setiap pelanggan yang dimiliki, dan yang akan dimiliki perusahaan, di masa kini dan masa datang. - Rata-rata CLV x total populasi dalam target market = CE (%)
CLV & CE
a.
b.
c.
3 Variabel pengukuran CLV = dimensi panjang = menunjukan frekuensi pelanggan melakukan transaksi dengan perusahaan dimensi lebar = menggambarkan frekuensi pelanggan melakukan pembelian silang dimensi tinggi = seberapa tinggi nilai pembelanjaan pelanggan tiap kali bertransaksi dengan perusahaan Asumsi Dasar CLV Pelanggan tidak akan pernah lepas hanya saja keumungkinan untuk kembali ke perusahaan semakin lama semakin kecil (mendekati 0) Jika pelanggan sudah tidak datang lagi selama beberapa periode berturut-turut maka pelanggan itu sudah dianggap hilang selamanya
a. b.
Experiential Marketing
1. Sense, feel, think, act dan relate 2. Langkah-langkah: a. mencari pengalaman yang dibutuhkan konsumen b. Experiential value promise c. Brand experience atau constumer interface
Blue Ocean
Bersaing dalam ruang pasar yang baru Membuat kompetisi jadi tidak relevan
Mengeksploitasi permintaan yang ada Memilih antara value dan cost Memilih Diferensiasi dan biaya rendah
Menciptakan dan menangkap permintaan baru Mendobrak pertukaran valuecost Memadukan diferensiasi dan biaya rendah
Brand Equity
Sikap Pelanggan 1. Mengganti merek karena harga 2. Tidak ada alasan mengganti harga 3. Merasa rugi jika berganti merek 4. Menggangap merek sebagai teman 5. Terikat pada merek Keuntungan Merek 1. Pertahanan harga 2. Kredibilitas tinggi, mudah melakukan perluasan merek 3. Menetapkan harga lebih tinggi 4. Posisi yang kuat di hadapan distributor & pengecer 5. Biaya pemasaran lebih kecil
CSR
Prinsip Dasar: 1. Fokus 2. Konsisten 3. Berhubungan dengan merek 4. Branding
Manfaat: akusisi konsumen, ceruk pasar baru, kenaikan penjualan, identitas merek
Co Branding (1 + 1 = 11)
Manfaat: 1. Keuntungan Finansial 2. Peningkatan atau transfer ekuitas merek dari patner Dimensi : Shared value & durasi Jenis s Joint Promotion s Joint Venture 1. Aliansi 2. Co Branding
IMC
Pemicu IMC: 1. Ekuitas Merek 2. Perkembangan teknologi 3. Globalisasi
Karakter IMC : 1. Mempengaruhi prilaku 2. Berawal dari (calon) pelanggan 3. Memanfaatkan seluruh bentuk dan media komunikasi 4. Menciptakan sinergi 5. Menjalin hubungan
CRM
Tingkatan CRM: 1. Finansial bond 2. Social bond 3. Business bond 4. Structural bond
ROI Marketing
Rumusan ROI
Formula Hasil Jml penjualan x rata-rata harga Vol Penjualan Vol penjualan x keuntungan
Total Keuntungan
ROI
Network Marketing
Prinsip Dasar: 1. Sistem 2. Produk 3. Manusia
Strategi Produk
Produk: Seperangkat atribut fisik, psikologis, servis dan simbolis yang secara kolektif menghasilkan kepuasan, atau manfaat, bagi pembeli dan pengguna yang memiliki Sifat: a. Tangible (berwujud:bahan, ukuran, berat, kinerja, desain, kemasan ) b. Intangible (tidak berwujud: citra, gaya, jaminan, layanan)
Jenis Produk
Berdasarkan pengguna:
1. Konsumen 2. Industri
Jenis Produk
a. Lokal Karakter bisnis lokal Pengalaman konsumen yang berbeda Kemahiran memproduksi tidak dapat dialihkan
Strategi Produk
Jenis Produk: b. Internasional Produk produksi perusahaan multinasional yang hanya ditawarkan di wilayah tertentu c. Global Prinsip strategi yang sama Nama sama, citra sama Pemosisian sama Bauran pemasaran (mungkin berbeda)
Pemosisian Produk
1. 2. 3. 4. 5. Atribut dan Manfaat Mutu/Harga Penggunaan/Pengguna Teknologi Canggih Sentuhan Teknologi Canggih
Alternatif Strategi
berbeda
Perluasan produk Adaptasi Komunikasi Adaptasi Ganda
Komunikasi
Perluasan Ganda
Sama
Sama
Produk
Berbeda
Produk Baru
Karakter Perusahaan yang Menghasilkan:
a. Perusahaan fokus pada satu atau beberapa bisnis b. Manajer senior aktif menentukan dan mengembangkan produk c. Kemauan dan kemampuan merekrut dan mempertahankan karyawan terbaik d. Kecepatan membawa produk baru memperkuat mutu produk
Menentukan Harga
Faktor Penentu Harga: 1. Biaya Produksi : HPP + laba 2. Harga Pesaing 3. Harga Optimum: fungsi dari permintaan dan penawaran produk yang ditentukan oleh keinginan dan kemampuan pelanggan untuk membeli
1. Harga berdasarkan produk domestik yang di internasionalisasi 2. Harga berdasarkan produk diimpor dari negara lain (perusahaan yang diberi lisensi) 3. Harga ditentukan oleh saluran distribusi
Harga Transfer
Penetapan harga barang dan jasa yang dibeli dan dijual oleh unit atau divisi operasi sebuah perusahaan Metode: 1. Berdasarkan biaya 2. Berdasarkan harga pasar 3. Kombinasi biaya dan harga pasar
Polisentris
Geosentris