You are on page 1of 27

Kelompok 5 :

David Mario Simanjuntak

Diego Dennis Sinambela Gunawan Hutahaean Herbet Nainggolan

5103122009 5103122010 5103122015 5103122016

Pengertian dan Sejarah Tes


Dari bahasa Perancis kuno Testum = Piring untuk menyisihkan logam-logam mulia James Ms.Cattel (1890) Mental Tes and Measurement

Binet Simon (1904) Tes Binet-Simon

Yarkes (AS) Tes kelompok : Untuk menyeleksi calon militer Army Alpha dan Army Betha

Tes adalah Cara yang dapat digunakan atau prosedur yang dapat ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian yang dapat berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas sehingga dapat dihasilkan nilai yang dapat melambangkan prestasi.

2.1 Persyaratan Tes


Contoh I : Tes Kurang Baik, pertanyaannya disusun kurang cermat

Contoh II : Tes sudah Baik, pengarahan jelas namun pelaksanaan tidak baik

Jadi, persyaratan tes dapat dikatakan berdasarkan atas : Pertama : Mutu Tes Kedua : Administrasi/ Pelaksanaan Tes

2.2. Fungsi Tes


Pertanyaan apakah yang akan saya berikan? Jawaban apakah yang saya perlukan, dan jawaban manakah yang tidak saya perlukan? Berapa butir soal akan saya buat? Bagaimanakah bentuk kunci jawabannya?

Fungsi Tes Dapat ditinjau dari 3 hal : 1. Fungsi untuk kelas 2. Fungsi untuk bimbingan 3. Fungsi untuk administrasi

Selain fungsi-fungsi tes ini, hada hal yang harus diingat, antara lain :
Hubungan dengan pengguna Komprehensif
Fungsi yang berbeda akan menentukan bentuk/ isi tes

Kebulatan : dapat menggambarkan keadaan siswa secara keseluruhan Prinsipnya sama dengan komprehensip : mengetahui perkembangan anak

Kontinuitas

2.3. Ciri-ciri Tes yang Baik Sebuah tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukuran harus memenuhi syarat :
1. Validitas Validitas tidak sama dengan Valid 2. Reliabilitas Reliabilitas diambil dari kata reliability dalam Objektivitas 3. Objektivitas: diambil dai kata objektif yang artinya 4. Praktibilitas bahasa Inggris, berasal dari kata reliable yang artinya keadaan yang sebenarnya tanpa ada pengaruh luar atau 5. Ekonomis Praktikabilitas : tes yang praktis, mudah pengdapat dipercaya Ekonomis: pelaksanaan tes tidak memakan biaya yang pandangan pribadi administrasiannya Reliabilitas : ketetapan dalam tes mahal, tenaga dan waktu yang banyak

2.4. Penyusunan Tes


2.4.1. Langkah-langkah dalam Penyusunan Tes Urutan langkah yang dilakukan adalah : a. Menentukan tujuan mengadakan tes. b. Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan diteskan. c. Merumuskan tujuan intruksional khusus dari tiap bagian bahan. d. Menderetkan semua TIK (Tujuan Instruksional Khusus) dalam sebuah tabel persiapan yang memuat pula aspek tingkah laku terkandung dalam TIK itu. e. menyusun tabel spesifikasi yang memuat pokok materi, aspek berpikir yang diukur beserta pertimbangan antara kedua hal tersebut. f. Menuliskan Butir soal didasarkan atas TIK

a. Soal Ingatan : Pertanyaan ingatan biasanya dimulai dengan katab. Soal : pertanyaan pemahanmengidentifikasikan, lebih tinggi daripada kataPemahaman mendefenisikan, mendeskripsikan, pertanyaan ingatan. dan menyatakan mendaftar, menjodohkan, menyebutkan c. Soal Aplikasi : Soal yang mengukur kemampuan siswa dalam mengaplikasikan (menerapkan) pengetahuannya. Pertanyaan pemahaman biasa menggunakan kata-kata perbedaan, d. Soal Analisi : Soal yang menuntut kemampuan siswa untuk Pertanyaan ingatan biasa digunakan untuk mengukur penguasaan perbandingan, menggeneralisasikan, memberikan menganalisis atau menduga, menguraikan sesuatu persoalan untuk materi yang berupa fakta, istilah,defenisi, klasifikasi ataudiketahui kategori, Kata-kata yang digunakan dalam soal aplikasi, atau kemampuan yang contoh, menuliskan dan memperkirakan. bagian-bagiannya. urutan maupun kriteria. dituntut antara lain :yang mengubah, memdemonstrasikan, harus dengan kasus dengan yang dikarang sendiri oleh f.Soal Soal Evaluasi : Soal berhubungan menilai, mengambil e.analisis Soal Sintesis :dimulai kebalikan dari menghitung, analisis. Siswa diminta untuk menemukan, memodifikasi, menghubungkan, menunjukan dan guru, bukan mengambil uraian dari buku atau catatan. kesimpulan, membandingkan, mempertentangkan, mengkritik, mengadakan sintesis, yaitu menyimpulkan, mengkategorikan, menggunakan. mendeskripsikan,mengarang, membedakan, menerangkan, memutuskan, mengkombinasikan, membuat desain, menulis kembali, Kata-kata yang digunakan meliputi memerinci, menyusun diagram, menafsirkan. menyusun dan: menciptakan. membedakan, mengilustrasikan, menyimpulkan, memilih, memisahkan dan membagi.

2.4.2 Komponen-komponen Tes


Komponen itu adalah : a. Buku tes, lembaran atau buku yang memuat butir-butir soal yang harus dikerjakan siswa/I b. Lembar jawaban, lembaran yang disediakan oleh penilaian bagi tester untuk mengerjakan tes. c. Kunci jawaban, berisi jawaban yang dikehendaki. Bertujuan dalam mengkoreksi d. Pedoman penilaian, pedoman penilaian berisi keterangan perincian tentang skor atau angka yang diberikan kepada siswa bagi soal-soal tertentu yang dikerjakan.

2.5. Bentuk-bentuk Tes a. Tes Subjektif umumnya berbentuk Esai (uraian), tes bentuk esai aalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian katakata. Esai menuntut siswa untukdapat mengingat-ingat dan mengenal kembali, dan terutama harus mempunyai daya kreativitas yang tinggi.

Beberapa petunjuk penyusunan dari tes subjektif yang berupa esai tes ini adalah :
Hendaknya soal-soal tes dapat meliputi ide-ide pokok dari bahan yang diteskan, dan kalau mungkin disusun soaal yang sifatnya komprehensif. Hendaknya soal tidak mengambil kalimat-kalimat yang disalin langsung dari buku atau catatan. Pada waktu menyusun, soal-soal itu sudah dilengkapi dengan kunci Hendaknya diusahakan agar pertanyaan bervariasi antara Jelaskan, jawaban serta pedoman penilaiannya. Mengapa, Bagaimana, Sebarapa jauh, agar dapat diketahui lebih Hendaknya rumusan soal dibuat sedemikian rupa sehingga mudah jauh penguasaan siswa terhadap bahan. dipahami. Hendaknya ditegaskan model jawaban yang dikehendaki oleh penyusun tes. Untuk ini pertanyaan tidak boleh terlalu umum, tetapi spesifik.

b. Tes Objektif Macam-macam Tes Objektif : a. Tes benar-salah (true-false) Soal-soalnya berupa pernyataanpernyataan (statment). Statment tersebut ada yang benar dan ada yang salah. Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masing-masing pernyataan itu dengan melingkari huruf B jika pernyataan itu benar menurut pendapatnya dan melingkari huruf S bila pernyataan salah.

Petunjuk penyusunan :

Tulislah huruf B S pada permulaan masing-masing item dengan maksud untuk mempermudah mengerjakan dan menilai (scoring). Usahakan agar jumlah butir soal yang harus dijawab B sama dengan butir soal yang harus dijawab S. Dalam hal ini hendaknya pola jawaban tidak bersifat teratur misalnya : B S B S B S atau SS BB SS BB SS. Hindari item yang masih bisa diperdebatkan Hindari pertanyaan-peertanyaan yang persis dengan buku Hindarilah kata-kata yang menunjukan kecenderungan memberi saran seperti yang dikehendaki oleh item yang bersangkutan, misalnya : semua, tidak selalu, tidak pernah, dan sebagainya.

Cara mengolah skor : Rumusan untuk mencari skor akhir bentuk benarsalah ada 2 macam, yaitu : a. Dengan denda S=RW
dengan pengertian : S = skor yang diperoleh R = right (jawaban yang benar) W = wrong (jawaban yang salah) b. Tanpa denda S=R dengan artian : yang dihitung hanya yang betul saja (untuk soal yang tidak dikerjakan dinilai 0 )

b. Tes pilihan ganda(multiple choice test), tes yang menggunakan pengertian/ pernyataan yang belum lengkap dan untuk melengkapinya maka kita harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban benar yang telah disediakan. Pilihan ganda biasa (melengkapi pilihan) Bentuk ini merupakan suatu kalimat pernyataan yang belum lengkap dan diikuti empat atau lima kemungkinan jawaban yang tepat dan melengkapi pernyataan tersebut. Hubungan antar hal (Sebab akibat) Bentuk tes ini terdiri dari dua kalimat : satu kalimat pernyataan dan satu kalimat alasan. Ditanyakan apakah pernyataan memiliki hubungan sebab akibat atau tidak dengan alasan. Analisa Kasus Bentuk tes analisa kasus ini menghadapkan peserta pada satu masalah. Membaca Diagram, atau table Bentuk soal ini mirip dengan bentuk pilihan ganda biasa, hanya saja disertai dengan tabel.

Asosiasi pilihan ganda

Bentuk soal ini sama dengan bentuk soal melengkapi pilihan, yakni suatu pernyataan yang tidak lengkap yang diikuti dengan beberapa kemungkinan, hanya perbedaan pada bentuk asosiasi pilihan ganda kemungkinan jawaban bisa lebih dari satu, sedangkan melengkapi pilihan hanya satu yang paling tepat. Petunjuk : Pilih A jika (1), (2) dan (3) benar Pilih B jika (1) dan (3) benar Pilih C jika (2) dan (4) benar Pilih D jika hanya (4) yang benar Pilih E jika semuanya benar

Petunjuk Pembuatan Soal Pilihan Ganda a) Pernyataan dan pilihan merupakan suatu rangkaian kalimat b) Hindari pilihan yang tidak ada kaitannya satu sama lain c) Buat pilihan yang mirip dengan jawaban kunci d) Letak kunci jawaban sebaiknya tidak selalu berada pada tempat (poin) yang sama e) Hindari kaitan antara satu soal dengan soal lainnya Cara mengolah skor : a. Dengan denda Dimana :

S = skor yang diperoleh (Raw Score) R = jawaban yang betul W = jawaban yang salah O = banyaknya option 1 = bilangan tetap b. Tanpa denda S=R

c. Menjodohkan (matching test) Matching test dapat kita ganti dengan istilah mempertandingkan, mencocokan, memasangkan, atau menjodohkan. Matching test terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan mempunyai jawaban yang tercantum dalam seri jawaban. Tugas murid ialah mencari dan menetapkan jawaban-jawaban, sehingga sesuai atau cocok dengan pertanyaannya.

Petunjuk penyusunan :

Jumlah jawaban yang harus dipilih, harus lebih banyak daripada jumlah soalnya Lebihnya jawaban hendaknya menunjukkan jawaban yang salah Materinya setiap sisi baiknya mengenai satu pokok bahasan saja Pisahkan menjadi dua kolom, kolom pertama memuat jawaban, nomor soal dan pertanyaan. Sedangkan kolom kedua memuat kode dan pilihan jawaban. Seri pertanyaan dalam matching test hendaknya tidak lebih dari sepuluh soal (item)

d. Tes Isian (completion test) Completion test biasa disebut dengan istilah tes isian, tes menyempurnakan, atau tes melengkapi. Completion test terdiri atas kalimat-kalimat yang ada bagian-bagiannya yang dihilangkan. Bagian yang dihilangkan pengertian yang kita minta dari murid. Petunjuk penyusunan soal : Saran-saran dalam penyusunan tes bentuk isian ini adalah sebagai berikut : Perlu selalu diingat bahwa kita tidak dapat merencanakan lebih dari satu jawaban yang kelihatan logis. Jangan mengutip kalimat/ pernyataan yang tertera pada buku/ catatan. Diusahakan semua tempat kosong hendaknya sama panjang. Diusahakan hendaknya setiap pernyataan jangan mempunyai lebih dari satu tempat kosong. Jangan mulai dengan tempat kosong.

2.6. Macam-macam Tes


a. Menurut pelaksanaannya dalam praktek test terbagi atas:
Tes tulisan (written tes), yaitu test yang mengajukan butir-butir pertanyaan dengan mengharapkan jawaban tertulis. Biasanya test ini digunakan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik. Test lisan (oral test), yaitu tes yang mengajukan pertanyan-pertanyaan dengan menghendaki jawaban secara lisan. Test ini juga dilakukan untuk aspek kognitif peserta didik. Test perbuatan (performance test), yaitu tes yang mengajukan pertanyan-pertanyaan dengan menghendaki jawaban dalam bentuk perbuatan. Test ini digunakan untuk menilai aspek psikomotor/ keterampilan peserta didik.

b. Menurut fungsinya test terbagi atas :

Tes formatif (formative test), yaitu test yang dilaksanakan setelah selesainya satu pokok bahasan. Test ini berfungsi untuk menetukan tuntas tidaknya satu pokok bahasan. Tindak lanjut yang dapat dilakukan setelah diketahui hasil test formatif peserta didik adalah:

Jika materi yang ditestkan itu telah dikuasai, maka pembelajaran dilanjutkan dengan pokok bahasan yang baru. Jika ada bagian-bagian yang belum dikuasai oleh peserta didik, maka sebelum melanjutkan pokok bahasan yang baru, terlebih dahulu diulangi atau dijelaskan kembali bagian-bagian yang belum di kuasai. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki tingkat penguasaan peserta didik

Tes sumatif (summative test), yaitu test yang diberikan setelah sekumpulan satuan program pembelajaran selesai diberikan. Disekolah test ini dikenal sebagai ulangan umum. Test diagnostik (Diagnostic test), yaitu test yang dilakukan untuk menentukan secara tepat, jenis kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu.

Pra test (pre-test), yaitu test yang diberikan sebelum proses pembelajaran. Test ini bertujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik. Jenis-jenis pra test antara lain:
Test persyaratan (Test of entering behavior), yaitu tes yang dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan dasar yang menjadi syarat guna memasuki suatu kegiatan tertentu. Input test (test of input competence), yaitu test yang digunakan menentukan kegiatan belajar yang relevan, berhubungan dengan kemampuan dasar yang telah dimiliki oleh peserta didik.

c. Menurut waktu diberikannya test tergagi atas:

Test akhir (Post test), yaitu test yang diberikan setelah dilaksanakan proses pembelajaran. Tes tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat kemajuan intelektual (tingkat penguasaan materi) peserta didik. Biasanya test ini berisi pertanyaan yang sama dengan pra test.

d. Menurut kebutuhannya, macam test antara lain:

Psycho test, yaitu test tentang sifat-sifat atau kecenderungan atau hidup kejiwaan seseorang (peserta didik).

IQ test, yaitu test kecerdasan. Test ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecerdasan seseorang (peserta didik).
Test kemampuan (aptitude test), yaitu test bakat. Test ini bertujuan untuk mengungkap kemampuan atau bakat khusus yang dimiliki oleh seseorang.

e. Menurut jenisnya tes terbagi menjadi: Test standar, yaitu test yang sudah dibakukan setelah mengalami beberapa kali uji coba (try out) dan memenuhi syarat test yang baik.

Test buatan guru, yaitu test yang dibuat oleh guru.

f. Menurut jenis waktu yang disediakan test terdiri atas: Power test, yakni test dimana waktu yang disediakan untuk menyelesaikan test tidak dibatasi.

Speed test, yaitu test dimana waktu yang disediakan untuk menyelesaikan test dibatasi.

Kegiatan Selanjutnya : Diskusi dan Tanya Jawab. Kami Persilakan Perwakilan dari tiaptiap kelompok.

You might also like