You are on page 1of 9

STATISTIK II

MATERI FAKULTAS/JURUSAN SEMESTER/TAHUN AKADEMIK MODUL/TATAP MUKA KE PENYUSUN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Diharapkan mahasiswa mampu: 1. Membedakan distribusi probabilitas diskrit dan kontinu 2. Mendefinisikan distribusi probabilitas Kontinu 3. Mampu melakukan perhitungan rata-rata hitung varian dan standar deviasi dari distribusi probabilitas kontinu :DISTRIBUSI PROBABILITAS KONTINU : FE / MANAJEMEN : GANJIL / 2004/2005 : 4 (KEEMPAT) : YANUAR,SE.,MM.

DAFTAR MATERI PEMBAHASAN Distribusi Probabilitas Kontinu a. Pengertian dan Karakteristik Distribusi Probabilitas Normal b. Distribusi Probabilitas Normal Standar c. Penerapan Distribusi Probabilitas Normal Standar d. Pendekatan Normal Terhadap Binomial

MODUL 4 / PERTEMUAN KEEMPAT DISTRIBUSI PROBABILITAS KONTINU


Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB YANUAR, SE. MM STATISTIK II

A. Pengertian dan Karakteristik Distribusi Probabilitas Normal Distribusi probabilitas normal sebagai distribusi variabel acak kontinu mempunyai nilai yang jumlahnya tidak terbatas dalam skala atau jarak tertentu.. Distribusi normal mempunyai nilai sepanjang interval, biasanya berupa bilangan pecahan dan datanya dihasilkan dari pengukuran. Distribusi probabilitas normal dan kurva normal sering disebut distribusi dan kurva Gauss. Distribusi ini merupakan salah satu yang paling penting dan banyak digunakan. Kurva normal dapat digambarkan sebagai berikut.
Kurva Normal berbentuk simetris dan masing-masing sisi identik

-~

= Md = Mo

+~

Kurva memanjang hingga - Beberapa karakteristik dari kurva normal adalah:

Kurva memanjang hingga +

1. Kurva berbentuk genta atau lonceng dan memiliki satu puncak yang terletak di tengah. Nilai rata-rata hitung () sama dengan median (Md) dan modus (Mo). Nilai = Md = Mo yang berada di tengah membelah kurva menjadi dua bagian, yaitu 50 % di bawah nilai = Md = Mo dan 50 % di atas nilai = Md = Mo. 2. Bila kurva dilipat menjadi dua bagian dengan nilai tengah rata-rata sebagai pusat lipatan, maka kurva akan menjadi dua bagian yang sama. 3. Kurva normal bersifat asimptotis, yaitu menurun kearah kiri (-~) dan ke arah kanan (+~) namun tidak pernah menyentuh nol, hanya mendekati nilai nol. 4. Modus pada sumbu mendatar membuat fungsi mencapai puncaknya atau maksimum pada X = 5. Luas daerah di bawah kurva normal tetapi di atas sumbu mendatar = 1, di sebelah kiri dan di sebelah kanan .
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB YANUAR, SE. MM STATISTIK II

Jenis-Jenis Distribusi Probabilitas Normal Distribusi probabilitas normal sangat dipengaruhi oleh nilai rata-rata hitung () dan standar deviasinya (). Makin besar nilai , kurva makin rendah dan makin kecil nilai kurva makin runcing. 1. Kurva normal dengan puncak tidak mendatar dan tidak meruncing disebut mesokurtik 2. Kurva dengan puncak yang mendatar disebut platikurtik 3. Kurva dengan puncak yang tinggi (runcing) disebut leptokurtik ketiga kurva mempunyai nilai yang sama namun nilai berbeda.

2,58 3,76 4,08

Leptokurtik

Mesokurtik

Platikurtik

B. Distribusi Probabilitas Normal Baku Ada beberapa jenis dari kurva normal, yaitu sebagai berikut. 1. Kurva normal dengan sama dan berbeda 2. Kurva normal dengan berbeda dan sama 3. Kurva normal dengan dan berbeda Apabila nilai dari dan X sedemikian banyak karena menempati sepanjang interval nilai, maka sangatlah tidak mungkin untuk menyediakan distribusi probabilitas secara lengkap sebagaimana distribusi probabilitas binomial dan Poisson. Namun demikian, permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku : distribusi probabilitas acak normal dengan nilai tengah 0 dan simpangan baku 1. Mengubah distribusi probabilitas normal umum menjadi distribusi normal baku dapat ditempuh dengan rumus: X Z=

Di mana:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB YANUAR, SE. MM STATISTIK II

Z : Skor Z atau nilai normal baku X : Nilai dari suatu pengamatan atau pengukuran

: Standar deviasi suatu distribusi : Nilai rata-rata hitung

Bila X berada di antara X = x1 dan X = x2, maka variabel acak Z akan berada di antara nilai

Z1 =

X1

Z2 =

X2

Karena semua nilai x1 dan x2 mempunyai nilai padanan Z1 dan Z2, maka luas daerah yang mengambarkan nilai probabilitas di bawah kurva X antara X1 dan X2 sama dengan luas daerah di bawah kurva Z antara Z = Z1 dan Z = Z2. Dengan demikian nilai X dan Z dapat dinyatakan sebagai berikut: P (X1 < X < X2 ) = ( Z1 < Z < Z2 ) Untuk melihat luas di bawah kurva normal, dapat dilihat pada tabel (daftar) luas di bawah kurva normal yang ada pada lampiran buku-buku statistik. Misalnya mencari luas di bawah kurva normal dari nilai Z = 1,16 diperoleh angka 0,3770 Z
0,0 0,1 0,2 0,3 ..... 1,1 ..... 1,5 ..... 3,9

0
0000 0398 0793 1179

1
0040

2
0080

3
0120

4
0160

5
0199

6
0239 0636 1026 1406 ..... 3770 4406

7
0279

8
0319

9
0359

4342 5000 5000 5000

Beberapa contoh penggunaan daftar normal baku 1. Antara nilai Z = 0 dan nilai Z = 2,15 Gunakan daftar. Di bawah z pada kolom kiri cari 2,1 dan di atas sekali angka 5. Dari 2,1 maju ke kanan dan dari 5 menurun. Didapat 4842. Luas daerah yang dicari, lihat daerah yang diarsir = 0,4842 2. Antara nilai Z = 0 dan = - 1,86 0 nilai Z 2,15

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

YANUAR, SE. MM STATISTIK II

Karena z bertanda negatif, maka pada grafiknya diletakkan di sebelah kiri 0. Untuk daftar digunakan z = 1,86. Di bawah z kolom kiri didapatkan 1,8 dan di atas angka 6. Dari 1,8 ke kanan dan dari 6 ke bawah, didapat 4686. Luas daerah = daerah yang diarsir = 0,4686
- 1,86 0

3. Antara nilai Z = - 1,50 dan nilai Z = 1,82 Dari grafik terlihat bahwa kita perlu mencari 2 kali lalu dijumlahkan. Mengikuti cara (1) untuk z = 1,82 dan cara (2) untuk z = - 1,50 masing-masing didapat 0,4656 dan 0,4332. Luas daerah = daerah yang diarsir = 0,4332 + 0,4656 = 0,8988
- 1,50 0 1,82

4. Antara nilai Z = 1,40 dan nilai Z = 2,65 Yang dicari adalah luas dari z = 0 sampai z = 2,65 dikurangi luas dari z = 0 sampai z = 1,40. Dengan cara seperti di atas, masingmasing didapat 0,4960 dan 0,4192 Luas yang dicari = 0,4960 0,4192 =
0

1,40 2,65

0,0768

5. Antara nilai Z = 1,96 ke kiri Luasnya sama dengan dari z = 0 ke kiri (=0,5) ditambah luas dari z = 0 sampai ke z = 1,96. Untuk z = 1,96 diperoleh 0,4750. Luas daerah = 0,5 + 0,4750 = 0,9750

1,96

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

YANUAR, SE. MM STATISTIK II

6. Dari z = 1,96 ke kanan Dari grafik no. 5 dapat dilihat bahwa yang dicari merupakan daerah yang tidak diarsir. Ini sama dengan luas dari z = 0 ke kanan (=0,5) dikurangi luas dari z = 0 sampai z = 1,96 yang besarnya 0,4750. Luas = 0,5 0,4750 = 0,0250

7. Untuk mencari harga z bila luasnya diketahui, dilakukan langkah sebaliknya. Misalnya , jika luas = 0,4931, maka dalam badan daftar dicari 4931 lalu menuju ke pinggir sampai pada kolom z, didapat 2,4 dan menuju ke atas sampai batas z didapat angka 6. Harga z = 2,46

Contoh Sebanyak 20 perusahaan termasuk dalam harga saham pilihan pada bulan Maret 2003. harganya berkisar antara Rp. 160 870 per lembar. Berapa probabilitas harga saham antara 500 sampai 600 per lembar jika diketahui nilai rata-rata hitung = 490 dan standar deviasi = 144. Penyelesaian: = 490 Z1 = = 144 X1= 500 Z2 = X2 = 600

X1

500 490 Z1 = 144 = 0,07

X2

Z2 =

600 490 144 = 0,76

Yang dicari adalah luas dari z = 0 sampai z = 0,76 dikurangi luas dari z = 0 sampai z = 0,07. Dari daftar diperoleh masing-masing 0,0279 dan 0,2764 Luas yang dicari = 0,2784 0,0279 = 0,2505
0,76 00,07

Jadi probabilitas harga saham pada kisaran 500 600 adalah 0,2505 atau 25,05 %

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

YANUAR, SE. MM STATISTIK II

Luas Di Bawah Kurva Normal

68,27 % 95,45 % 99,73 %


-3 -2 -1 0 1 2 3

- 3

- 2

z=0

+ 1

+ 2

+ 3

1. Kira-kira 68,27 % ada dalam daerah satu simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara + dan - 2. Ada 95,45 % kasus terletak dalam daerah dua simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara + 2 dan - 2 3. Hampir 99,73 % dari kasus ada dalam daerah tiga simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara + 3 dan - 3

Contoh Soal
1. PT gunung Sari mengklaim bahwa rata-rata berat buah mangga mutu B adalah 350 gram dengan standar deviasi 50 gram. Bila berat mangga mengikuti distribusi normal, berapa probabilitas bahwa berat buah mangga mencapai kurang dari 250 gram, sehingga akan diprotes oleh konsumen?

Penyelesaian:
= 350 Z= = 50 X = 250 250 350 = - 2,00 50

Dari daftar diperoleh 0,4772 Luas = 0,5 0,4772 = 0,0228 Jadi probabilitas di bawah 250 gram
-2 0

adalah 0,0228 atau 2,28 %. Dengan kata lain, probabilitas akan di protes karena berat kurang dari 250 gram = 2,28 %

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

YANUAR, SE. MM STATISTIK II

2. PT Mercubuana mempunyai karyawan 200 orang dengan umur rata-rata 35 tahun dan standar deviasi 5 tahun. Direksi memutuskan untuk memberikan pelatihan kepemimpinan pada karyawan dengan umur 40 45 tahun untuk manejer level menengah. Berapa banyak karyawan yang harus mengikuti pelatihan?

Penyelesaian:
= 35 = 5 X1 = 40 Z1 = 40 35 5 Z2 = X2 = 45 45 35 5

= 1,00 Dari daftar diperoleh = 0,3413


-2 0

= 2,00 = 0,4772

1,00

2,00

Luas = 0,4772 0,3413 = 0,1359

Jadi jumlah karyawan yang harus ditraining adalah = 0,1359 x 200 = 27 orang Untul distribusi binomial yang cukup besar dan n(1 p) > 5, maka dapat digunakan distribusi normal denga = np dan standar deviasi = npq

Z=

X np npq

Untuk mengubah pendekatan dari binomial ke normal diperlukan faktor koreksi yang besarnya 0,5.selain syarat binomial terpenuhi, yaitu (a) hanya terdapat dua peristiwa, (b) peristiwa bersifat independen, (c) besarnya probabilitas sukses dan gagal sama setiap percobaan, dan (d) data merupakan hasil perhitungan. Faktor koreksi ini diperlukan untuk mentransformasikan dari binomial menuju normal yang merupakan variabel acak kontinu

Faktor Koreksi Kontinuitas : Nilai koreksi kontinuitas sebesar 0,5 yang dikurangkan dan ditambahkan pada data yang diamati Contoh
Seorang pedagang buah setiap hari membeli 300 kg buah di Pasar Induk Kramat Jati. Probabilitas buah tersebut laku dijual adalah 80 % dan 20 % kemungkinan tidak laku dan busuk. Berapa probabilitas buah sebanyak 250 kg laku dijual dan tidak busuk?

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

YANUAR, SE. MM STATISTIK II

Penyelesaian:
n = 300, probabilitas laku, p = 0,8 = np = 300 x 0,8 = 240 = npq = 300 x 0,8 x 0,2 = 6,93 X = 250 kg dan dikurangi faktor koreksi 0,5 sehingga X = 249,5 Z = q = 0,2

249,5 240 = 1,37 6,93

dari daftar diperoleh 0,4147 Jadi probabilitas sama dengan luas kurva = 0,5 + 0,4147 = 0,9147 Jadi harapan buah laku 250 kg adalah 91,47 %.

1,37

Soal
Berikut adalah pendapatan per kapita rata-rata penduduk Indonesia tahun 1996 sampai 2002

Tahun 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 Rata-rata Standar deviasi

Pendapatan perkapita rata-rata (ribuan) 2.751 3.181 4.955 5.915 6.228 7.161 8.140 5.476 1.986

a. Hitunglah probabilitas pendapatan di bawah 3.000 b. Hitunglah probabilitas pendapatan antara 4.000 6.000 c. Hitunglah pendapatan terendah dari 10% penduduk yang berpendapatan tertinggi d. Apabila pemerintah akan membantu 15% penduduk yang berpendapatan terendah, berapa batas maksimalnya?

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

YANUAR, SE. MM STATISTIK II

You might also like