You are on page 1of 11

Tugas Metodologi Penelitian Anggota kelompok : 1. Johan Nur W 2. Cyntia Nilasari 3.

Ika Novianita

1. a. Pengertian Penelitian Penelitian merupakan suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku. Menurut Parsons, penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan. Menurut Dewey, penelitian adalah transformasi yang terkendalikan atau terarah dari situasi yang dikenal dalam kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan hubungannya seperti mengubah unsur dari situasi orisinal menjadi suatu keseluruhan yang bersatu padu. Dari beberapa tanggapan tentang penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah suatu penyelidikan yang terorganisasi. b. Ciri-ciri Penelitian - Penelitian harus berkisar di sekeliling masalah yang ingin dipecahkan - Penelitian sedikit-dikitnya harus mengandung unsur orisinalitas - Penelitian harus didasarkan pada pandangan ingin tahu - Penelitian harus didasarkan pada asumsi bahwa suatu fenomena mempunyai hukum dan pengaturan (order) - Penelitian berkehendak untuk menemukan generalisasi atau dalil - Penelitian merupakan studi tentang sebab-akibat - Penelitian harus menggunakan pengukuran yang akurat - Penelitian harus menggunakan teknik yang secara sadar diketahui 2. a. Tujuan Penelitian Penelitian bertujuan untuk mengubah kesimpulan-kesimpulan yang telah diterima, ataupun mengubah dalil-dalil dengan adanya aplikasi baru dari dalil-dalil tesebut. b. Yang berkepentingan melakukan penelitian adalah individu, komunitas, serta organisasi

3. a. Alasan penelitian dilakukan Penelitian dilakukan untuk menyelidiki keadaan dari, alas an untuk, dan konsekuensi terhadap suatu set keadaan khusus. Keadaan tersebut bisa saja dikontrol melalui percobaan (eksperimen) ataupun berdasarkan obsevasi tanpa control. b. Penelitian penting dilakukan Penelitian memegang peranan penting dalam memberikan fondasi terhadap tidak serta keputusan dalam segala aspek pembangunan. Tanpa penelitian sangat sullit, bahkan tidak mungkin sama sekali untuk memperoleh data yang terpercaya yang dapat digunakan dalam perencanaan pembangunan, jika penelitian tidak pernah diadakan, serta kenyataan-kenyataan tidak pernah diuji lebih dahulu melalui penelitian. 4. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian: a. Identifikasi dan pemilihaan masalah penelitian b. Pemilihan kerangka konsepsual untuk masalah penelitian serta hubunganhubungan dengan penelitian sebelumnya c. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan, luas jangkau (scope), dan hipotesis yang diuji d. Membangun penyelidikan atau percobaan e. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variable-variabel f. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan g. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data h. Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data i. Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistic untuk mengadakan generalisasi serta inferensi statistic j. Pelaporan hasil penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi serta interpretasi data, generalisasi, kekurangan-kekurangan dalam penemuan, serta menganjurkan beberapa saran dan kerja penelitian yang akan dating 5. Masalah penelitian yang layak untuk di teliti Dalam melakukan sebuah penelitian langkah awal yang harus di lakukan adalah memilih topik dan masalah penelitian. Untuk mengidentifikasi suatu topik masalah yang cocok adalah salah satu bagian yang paling sulit dari penelitian. Sehingga untuk memilih sebuah masalah penelitian yang layak untuk di deliti, seorang peneliti haruslah berpikiran sebagai berikut : Masalah yang diteliti harus sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

Peneliti harus memiliki minat di dalamnya Masalah penelitian yang dipilih tidak harus dipilih karena paksaan dari orang lain.

6. Ciri-ciri masalah penelitian yang dapat di golongkan sebagai masalah yang baik Ciri-ciri masalah penelitian dapat di golongkan dalam masalah yang baik bila: Masalah yang diteliti menarik untuk peneliti, pembimbing/supervisornya dan terlebih lagi masalah yang di pilih harus menarik bagi komunitas scientis dan masarakat. Masalah yang diteliti haruslah sesuatu yang penting dan sesuai dengan situasi yang ada di lapangan. Selain dari pemilihan masalah yang diteliti , seorang peneliti perlu pembimbing yang tepat. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga penelitian berada di jalur yang tepat. Hal lain yang penting adalah bahwa sebelum memulai penelitian terhadap suatu masalah, perkirakan kasaran biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Terahkir peneliti harus memastikan bahwa bahan serta fasilitas yang di perlukan untuk penelitiannya tersedia di tempat peneliti. 7. Rumusan masalah penelitian Setelah mengidentifikasi masalah, hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah merumuskan masalah tersebut dengan baik. Untuk iti seorang peneliti dapat melakukan hal berikut : Merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan atau sejenisnya. Menentukan permasalahan secara detail dan dalam istilah yang tepat. Catat asumsi-asumsi yang telah dibuat Hindari pernyataan-pernyataan yang ambigu dari masalah penelitian. Menguji kelayakan solusi yang dibuat.

8. Sumber-sumber referensi/literatur untuk penelitian Setelah mendefinisikan masalah, peneliti harus mencari sumber-sumber referensi yang mendukung penelitiannya. Untuk mencari sumber referensi, peneliti dapat mencarinya pada: Jurnal-jurnal yang mempublikasikan abstrak masalah yang di terbitkan di berbagai jurnal.

Review artikel yang terkait dengan topik yang dipilih. Buku tingkat lanjutan pada topik yang dipilih. Jurnal yang mempublikasikan artikel penelitian. Hasil konferensi, lokakarya, dll. Dari narasumber seperti pembimbing atau ahli yang bekerja pada topik yang dipilih. Internet.

9. Hipotesis Pengertian Berikut ini adalah beberapa pengertian hipotesis secara umum dan berdasarkan pendapat para ahli, yaitu: 1) Jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empiris 2) Pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adannya, pada saat fenomen dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi 3) Keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks 4) Trelease (1960): keterangan sementara dari suatu fakta yang dapat diamati 5) Good dan Scates (1954): sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati, dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah penelitian selanjutnya 6) Kerlinger (1973): pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara dua atau lebih variabel

Jenis-jenis hipotesis 1) Hipotesis tentang perbedaan vs hubungan Secara analitis menyatakan hubungan atau perbedaan satu sifat dengan sifat yang lain Hipotesis tentang hubungan adalah pernyataan rekaan yang menyatakan tentang saling berhubungan antara dua variabel atau lebih, yang mendasari teknik kolerasi maupun regresi

Hipotesis tentang perbedan adalah ketidaksamaan antar variabel tertentu disebabkan oleh adanya pengaruh variabel yang berbeda-beda 2) Hipotesis kerja vs hipotesis nul Hipotesis nul biasanya digunakan dalam penelitian eksperimental dan diuji dengan menggunakan statistika. Hipotesis kerja biasanya digunakan dalam penelitian noneksperimental. 3) Hipotesis common sense (akal sehat) dan ideal Hipotesis common sense menyatakan terkaan tentang dalil dan pemikiran bersahaja. Contohnya hipotesis tentang produksi dan status pemilikan tanah Hipotesis ideal menyatakan hubungan yang kompleks dengan tujuan untuk menguji adanya hubungan logis antara keseragaman-keseragaman pengalaman empiris.

10. Jenis-jenis penelitian dan ciri-cirinya Penelitian Dasar (Basic Research) Definisi Pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas Penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk keperluan tertentu Arah penelitian Diarahkan kemana saja, tanpa memikirkan ada tidaknya hubungan dengan kejadian-kejadian yang diperlukan masyarakat (tidak memikirkan kehendak sosial, ekonomi atau masyarakat) Diarahkan pada masalah yang ada hubungannya dengan keinginan masyarakat serta untuk memperbaiki praktik-praktik yang ada (dapat digunakan masyarakat, baik untuk keperluan ekonomi, politik maupun sosial) Tugas peneliti Mengerjakan penelitian tanpa memikirkan ujung praktis atau titik serapan Hasil Pengetahuan umum dan pengertianpengertian tentang alam serta hukum-hukumnya Memerinci penemuan penelitian dasar untuk keperluan praktis dalam bidangbidang tertentu Tidak perlu sebagai satu penemuan baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada Penelitian Terapan

Intensitas penelitian Contoh

Jarang dikerjakan

Banyak dikerjakan

Penelitian tentang gene, nucleus dan sebagainya

Penelitian tentang pengaruh traktorisasi terhadap penyerapan tenaga kerja, pengaruh pemupukan daun terhadap tanaman jagung, dan sebagainya

11. Variabel penelitian dan pengukurannya Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Dalam membuat model matematik, variabel biasanya dinyatakan dalam huruf. Misalnya dalam huruf Y, X dan sebagainya. Berikut ini jenis-jenis variabel beserta cara pengukurannya, yaitu: Jenis variabel Kontinu Cara pengukuran Ditentukan nilainya dalam jarak jangkau tertentu dengan desimal yang tidak terbatas Descrete Tidak dinyatakan dalam bentuk pecahan atau desimal dibelakang koma (variabel kategori) Contoh Berat, tinggi, luas, pendapatan dan sebagainya. Misal penulisan berat badan 75,0 kg / 76,14 kg 1. Variabel dikhotom (2 kategori): jenis kelamin (L/P), status perkawinan (kawin/ tidak kawin) 2. Variabel Politom (>2 kategori): tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA/ PT, dsb.), jumlah anak (3, 4 atau 10) Dependen dan Bebas Digunakan bila terdapat hubungan antara 2 variabel. Jika variabel Y disebabkan variabel X, maka variabel X= variabel bebas dan variabel Y= variabel dependen Moderator dan Random 1. Variabel moderator Digunakan bila variabel bebas yang lain (X1, X2, X3, X4) mempengaruhi variabel dependen Peningkatan konsumsi (Y) yang diakibatkan naiknya pendapatan (X), yaitu dirumuskan sebagai berikut: X= F/ Y F= fungsi Variabel yang mempengaruhi demand terhadap ikan (Y) adalah harga ikan (X1), pendapatan (X2), harga daging (X3) dan umur (X4).

(Y), namun tidak mempunyai pengaruh utama. Y= f (X1, X2, X3, X4) 2. Variabel Random Digunakan untuk variabel yang mempengaruhi variabel dependen tetapi tidak dimasukkan persamaan diatas, namun pengaruhnya dapat dilihat berdasarkan eror yang timbul dalam mengadakan estimasi Aktif Dimanipulasikan peneliti

Bila umur berpengaruh namun bukan sebagai penyebab utama< maka umur sebagai variabel moderator

Memanipulasi metode mengajar dan cara menghukum mahasiswa

Atribut

Tidak dimanipulasi atau sukar dimanipulasikan

Karakteristik manusia (intelegensia, jenis kelamin, status sosial, pendidikan, sikap, dsb) dan objek inanimate ( populasi, rumah tangga, daerah geografis, dsb)

12. Sampel penelitian: jenis dan teknik sampling

Sampling design Squential Sampling Restricted random sample

Fixed Sampling Design Unsrestricted Random Sample

sampel yang ditarik secara bertingkat

cara pengamatansatu per satu dari anggota populasi

Simple Random

Sistematic Sampling Cluster Sampling startified Sampling Multiple Stage sampling

Stratified cluster Sampling

Teknik sampling dari jenis sampel, yaitu: 1. Sampel tetap (fixed sampling design): sampel dibentuk mengikuti aturan tertentu, aturan tidak berubah-ubah selama penarikan sampel berlaku 2. Sampel skuensial (bila aturan penarikan sampel tidak sesuai selama penarikan sampel berlangsung): sampel kecil ditarik secara random dan dianalisis, untuk menentukan apakah perlu ditarik sampel lain yang lebih besar. Sampling ini dilakukan dengan 2 cara, yaitu: a. Menarik sampel secara bertingkat b. Mengamati satu per satu anggota-anggota populasi 3. Unrestricted random sample: populasi dibagi-bagi lebih dahulu atas subsampel 4. restricted random sample: sampel ditarik secara langsung dari populasi 5. simple random (simpelrandom sederhana): unit popilasi diberi nomor, kemudian sampel yang diinginkan ditarik secara random dengan random numbers atau random biasa 6. Sampel sistematik (sistematic sample): unit populasi diberi sampel, kemudian dipilih 1 nomor (titik tolak menarik sampel) dan anggota sampel (no ke m dari titik tolak)

7. Restricted sample: ditarik sampel dari masing-masing populasi yang telah dikelompokkan 8. Multiple Stage Sample: sebagian subpopulasi (sampel) ditarik dari kelompok populasi. 9. Startified Sample : populasi dibagi dalam kelompok homogen/ dalam strata, kemudian ditarik sampel dari setiap strata (bila tidak semua strata ditarik , maka disebut Multiple Stage Sample) 10. Cluster Sampling: dipilih sampel dari populasi yang dibagi atas area/ cluster (pembagian tidak harus homogen) 11. Startified Cluster Sampling: sampel ditarik dengan teknik kombinasi antara starfified sampling dan cluster sampling. 13. Metode pengumpulan data dapat dibagi atas beberapa kelompok: a. Metode pengamatan langsung Adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standart lain untuk keperluan tersebut. b. Metode dengan menggunakan pertanyaan Adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelititan dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara) c. Metode khusus Metode khusus ini antara lain metode proyeksi dan metode sosiometri. Metode proyektif didasarkan pada sifat manusia yang diberikan Tuhan untuk memproyeksikan nilai-nilai, keinginan, kebutuhan ataupun sikapnya ke dalam prilaku, ataupn objek di luar manusia itu sendiri. Metode sosiometri merupakan metode dimana subjek dimintakan untuk memilih satu atau beberapa dari item yang telah ditentukan. 14. Referensi Bahan dari buku referensi yang digunakan adalah pada bagian yang penting dan yang diinginkan saja. Buku referensi pada perpustakaan dapat dibagi dua jenis yaitu: yang memberikan informasi langsung Jenis referensinya antara lain: kamus, ensiklopedia, direktori, almanac, kamus biografi, buku atlas, dan buku statistik. Dibawah ini merupakan beberapa contoh cara penulisan referensi:

Kamus: Kamus Inggris Indonesia, karangan John M. Echols dan Hassan Shadily, diterbitkan oleh PT Gramedia Jakarta Ensiklopedia Encyclopedia Brittanica, diterbitkan oleh Encyclopedia Brittanica Ltd., Chicago. Buku statistik: Statistical Yearbook of Indonesia, diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik, Jakarta. yang memberikan petunjuk pada sumber informasi Jenis referensinya antara lain: bibliografi, indeks, dan abstrak. Dibawah ini merupakan beberapa contoh cara penulisan referensi: Buku bibliografi: The Bibliography of Agriculture, diterbitkan tiap bulan oleh National Agriculture Library, USDA, Washington. Journal Indeks: Agriadex, International Information System For Agricultural Sciences and Technology, Diterbitkan tiap bulan oleh Aimondia, Roma.

Jenis bacaan yang dimasukkan dalam darftar rujukan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain: artikel dalam ensiklopedia, buku, buletin, katalog, monograf, circular, essei, film, filmstrip, artikel dalam majalah, artikel surat kabar, halaman dalam sebuah buku, pamphlet, laporan, thesis, skripsi, year book (buku tahunan). Teknik penulisan daftar rujukan antara lain: Untuk buku: Nama pengarang-tahun penerbitan terakhir-judul buku-edisi-nama kota penerbitan-nama penerbit-tahun penerbitan terakhir-halaman Untuk majalah ilmiah: Nama pengarang-nama artikel-nama jurnal, majalah ilmiah yang memuat artikel tersebut-volume majalah atau bulan majalah tersebut diterbitkan, tahun penerbitan, halaman yang dikutip atau halaman artikel tersebut 15. Menyusun laporan ilmiah (penelitian, artikel dan makalah) Penulisan laporan ilmiah merupakan penyampaian pengalaman dan hasil-hasil penelitian kepada masyarakat, karena hasil penelitian bukan diperuntukan bagi peneliti sendiri, melainkan sebagai alat komunikasi dengan orang lain. Oleh sebab itu bahasa dan istilah-istilah yang digunakan dapat dipahami pembaca. Selain itu

sistematika penulisan, cara penyampaian penemuan, alat-alat yang digunakan serta penafsiran yang diberikan harus dapat memenuhi sasaran. 16. Ringkasan percobaan dan diagram alir Dalam penulisan sebuah laporan ilmiah pembuatan ringkasan percobaan yang telah dilakukan sangatlah penting karena ringkasan berisi tentang poin-poin penting dari tiap tahapan percobaan. Penulisan ringkasan percobaan haruslah menggunakan bahasa yang lugas dan mudah di pahami oleh seorang ilmuan maupun masyarakat umum. Dalam membuat kesimpulan hal yang harus di perhatikan adalah: Hubungan antara hasil penelitian sekarang dan penelitian sebelumnya. Menjadi pedoman untuk identifikasi masalah di masa mendatang. Membuka pengetahuan dan dan pemahaman yang baru tentang suatu masalah. Membuat orang lain mengerti dan memahami penelitian yang dilakukan. Memberikan sugesti yang logis mengenai eksperimen yang dilakukan.

Dalam sebuah penulisan laporan ilmiah yang melibatkan suatu penelitian maka laporan yang dibuat haruslah ada diagram alirnya. Diagram alir yang di buat berisi tentang langkah kerja penelitian yang di lakukan secara singkat dan jels. Pembuatan diagram alir dimaksudkan untuk memudahkan para pembaca untuk memahami penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

You might also like