You are on page 1of 60

FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN (DIGESTIVE SYSTEM)

Dr. Razi S., MS

Pada sistem pencernaan ini selain proses pencernaan dan proses penyerapan, ada berbagai mekanisme lain yang berperan untuk melunakkan makanan, mendorongnya sepanjang saluran cerna, mencampurnya dengan empedu dari hati dan dengan enzim-enzim pencernaan sisa /ampas makanan harus dibuang defekasi Sistem gastrointestinal merupakan jalan masuknya makanan, vitamin, mineral dan cairan ke dalam tubuh Bahan makanan diuraikan menjadi unit-unit yang dapat diserap, menembus mukosa kemudian masuk ke pembuluh limfe dan pembuluh darah

PERISTALSIS
Jawaban refleks karena teregangnya dinding saluran cerna oleh isi lumen Timbul kontraksi sirkularis di belakang rangsang dan relaksasi didepannya Bergerak dalam arah oral ke kaudal mendorong isi lumen dengan kecepatan 2 25 cm/detik Dapat meningkat atau menurun oleh persarafan ekstrinsik, tetapi kejadiannya tidak tergantung persarafan ekstrinsik

Bila ada regangan lokal maka terjadi pelepasan serotonin merangsang pleksus mienterikus, sehingga timbul 2 keadaaan yang bersamaan : - neuron kolinergik yang berjalan retrograd mengaktifkan neuron yang melepaskan zat P dan asetilkolin terjadi kontraksi otot polos - neuron kolinergik yang berjalan antegrad mengaktifkan neuron yang melepaskan NO, VIP dan ATP terjadi relaksasi otot polos

Kecuali di esofagus dan bagian proksimal lambung, otot polos gastrointestinal mempunyai irama potensial membran yang spontan antara - 65 mV dan - 45 mV disebut Irama Listrik Dasar = Basic Electrical Rhythm (=BER), yang dicetuskan oleh sel interstisial Cajal (Sel Pacu Mesenkim Stelata) BER jarang menimbulkan kontraksi tetapi dapat meningkatkan tegangan otot BER berperan dalam mengkoordinasi peristalsis dan aktivitas lainnya Setelah vagotomi dan transeksi dinding lambung peristalsis dinding lambung menjadi tidak teratur

Persarafan Gastrointestinal
Intrinsik sistem saraf enterik a) Pleksus mienterikus (= Pleksus Auerbach) mempersarafi lapisan otot polos longitudinal dan sirkularis b) Pleksus submukosa (= Pleksus Meissner) mempersarafi epitel kelenjar, sel endokrin intestinal dan pembuluh darah submukosa neurotransmiter saraf intrinsik : asetil kolin, norepinefrin, serotonin, GABA, ATP, NO, CO, berbagai peptida dan polipeptida

Ekstrinsik sistem saraf otonom a) parasimpatis : - kolinergik - meningkatkan kegiatan otot polos usus - melalui eferen vagal dan eferen sakral - berakhir di pleksus mienterikus dan submukosa b) simpatis : - menurunkan kegiatan otot polos usus sehingga sfingter berkontraksi - serat postganglion banyak berakhir pada neuron postganglion kolinergik norepinefrin menghambat sekresi asetilkolin dengan cara menggiatkan reseptor presinaptik alfa2 - ada yang berakhir langsung pada sel otot polos - mempersarafi pembuluh darah vasokonstriksi (juga ada persarafan intrinsik dengan VIP dan NO sebagai transmiter)

Mulut dan Esofagus


Mastikasi = Pengunyahan - memecahkan partikel makanan besar dan mencampur makanan dengan sekret kelenjar saliva merupakan aksi pembasahan dan homogenisasi - jumlah optimal 20-25 kali, tergantung jenis makanan

Saliva - ada 3 pasang kelenjar saliva : * parotis encer, 20% dari total saliva * submandibularis (submaksilaris) agak kental, 70% dari total saliva * sublingualis kental, 5% dari total saliva - disekresi sekitar 1500 mL/hari, dengan pH 7,0-8,0, mengandung lipase lingual dan alfa amilase, juga mengandung musin (suatu glikoprotein) - defisiensi saliva xerostomia - Fungsi saliva : * memudahkan penelanan * mempertahankan mulut tetap lembab * pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang indera pengecap * membantu proses bicara dengan memudahkan gerakan bibir dan lidah * mempertahankan mulut dan gigi tetap bersih

- aldosteron meningkatkan konsentrasi K+ dan menurunkan konsentrasi Na+ saliva - sekresi saliva meningkat pada : * rangsangan parasimpatis disertai vasodilatasi pada kelenjar karena pelepasan VIP dihambat oleh atropin dan penghambat kolinergik * makanan dalam mulut refleks sekresi saliva * penglihatan, bau makanan, pikiran tentang makanan pengeluaran saliva

Menelan (deglutition)
Suatu respons refleks Diawali gerakan volunter mengumpulkan isi mulut di lidah dan mendorongnya ke kebelakang menuju farings mencetuskan serangkaian gelombang kontraksi involunter pada otot-otot farings yang mendorong makanan ke dalam esofagus Aferen : - N.Trigeminus, N. Glosofaringeus, N.Vagus Integrasi : - Nukleus traktus solitarius - Nukleus ambigus Eferen : - N.Trigeminus, N.Fasialis, N.Hipoglosus ke otot-otot faring dan lidah Inhibisi pernafasan dan penutupan glotis merupakan bagian dari respons refleks ini Menelan sulit bila mulut terbuka Segmen di batas farings-esofagus melemas secara refleks waktu menelan

Sfingter Esofagus Bawah (Lower Esophageal Sphincter = LES)


Secara tonik aktif, waktu menelan melemas Aktivitas tonik LES antara waktu makan mencegah refluks isi lambung ke esofagus Terdiri dari 3 komponen : * Otot polos esofagus sfingter intrinsik * Serat bagian krural diafragma dan otot rangka sfingter ekstrinsik * Serat oblik dinding lambung Pelepasan asetilkolin N.Vagus menyebabkan sfingter intrinsik kontraksi, sedang bila ada pelepasan NO dan VIP relaksasi Kontraksi sfingter ekstrinsik dipengaruhi N.Frenikus, diselaraskan dengan pernafasan dan otot dada serta otot abdomen Gastrin dosis besar menyebabkan tonus LES meningkat, bila dosis kecil tak terjadi

Gangguan motorik esofagus


AKALASIA - suatu keadaan terkumpulnya banyak makanan dalam esofagus sehingga esofagus menjadi sangat melebar - pleksus mientrikus esofagus tidak ada, juga ada gangguan pelepasan NO dan VIP tonus istirahat LES meningkat dan relaksasi sfingter tak sempurna sewaktu menelan - pengobatan : * dilatasi pneumatik sfingter * miotomi otot esofagus * penghambatan pelepasan asetilkolin * penyuntikan toksin botulinum INKOMPETENSI LES - didapatkan refluks isi lambung gastro-esophageal reflux disease - ada kelemahan pada sfingter intrinsik atau ekstrinsik atau keduanya

Aerofagia dan gas usus


Udara tertelan waktu makan-minum aerofagia Udara yang tertelan : - sebagian keluar kembali sendawa = ructus - sebagian diserap - sebagian besar menuju kolon Di kolon : - oksigen diserap - ditambah dengan : hidrogen, hidrogen sulfida, karbon dioksida, metana (dibentuk oleh bakteri kolon dari karbohidrat dan zat lain) - dikeluarkan sebagai flatus (kentut) baunya sebagian besar disebabkan oleh sulfida Gas dalam saluran cerna dapat menyebabkan : - mules - borborigmi (suara keroncongan) - rasa tak enak diabdomen

Lambung (gaster)
Mukosa mengandung banyak kelenjar dalam Pada pilorus dan kardia sekresi mukus Pada korpus dan fundus ada : - sel parietal (oksintik) mensekresi HCl dan faktor intrinsik - Chief cell (sel zimogen, sel peptik) mensekresi pepsinogen Sekresi lambung : - liur lambung sekitar 2500 mL/hari - mengandung : HCl, mukus, pepsin, lipase, faktor intrinsik, kation (Na, K, Mg), anion (HPO42- , SO4 2-)

Pengosongan lambung - makanan masuk lambung ada relaksasi reseptif fundus dan korpus melemas - peristaltik akan mendorong makanan ke pilorus - kontraksi antrum diikuti oleh kontraksi berurutan daerah pilorus dan duodenum - kontraksi segmen pilorus lebih lama dari kontraksi duodenum sehingga mencegah regurgitasi oleh rangsangan CCK dan sekretin Pengaturan sekresi lambung - pengaruh sefalik diinduksi aktivitas SSP melalui N.Vagus adanya makanan dalam mulut respons emosi - pengaruh lambung respons lokal dan respons terhadap gastrin - pengaruh usus efek umpan balik hormonal dan refleks pada sekresi lambung yang dicetuskan dari mukosa usus halus refleks enterogastrik

HCl lambung Fungsi : - membunuh bakteri - membantu pencernaan protein - membuat pH optimal untuk pepsin - merangsang aliran empedu dan liur pankreas Sawar mukosa melindungi epitel lambung dari kerusakan karena adanya musin, bikarbonat dan peptida trefoil Yang merusak sawar mukosa : etanol, cuka, garam empedu, aspirin, NSAID. Prostaglandin merangsang sekresi mukus

Sekresi HCl lambung

Sekresi HCl lambung

USUS HALUS
Terdiri dari : duodenum, jejunum dan ileum, berakhir di katup ileosekum Panjang sekitar 285 cm Mukosa mengandung : nodulus limfatik soliter dan nodulus limfatik agregat (bercak Peyer) Didapatkan kelenjar usus tubular sederhana (kriptus Lieberkuhn) dan di duodenum ada kelenjar Brunner Disepanjang usus halus ada tonjolan berbentuk jari yang panjangnya 0,5-1 cm yang disebut vilus. Pada vilus ujung bebasnya ada mikrovili. Mikrovili dan glikokaliks brush border. Adanya hal tersebut menyebabkan permukaan absorbtif usus bertambah 600 X Sepanjang usus halus disekresi musin mengalami hidrasi dan membentuk gel mukus

Motilitas usus - ada 3 jenis : * peristalsis * kontraksi segmentasi kimus maju mundur * kontraksi tonik relatif lebih lama, mengisolasi satu segmen usus dengan segmen lain - Bila ada obstruksi terjadi peristaltic rush

Kolon
Lapisan otot eksternalnya berkumpul menjadi 3 pita longitudinal taenia koli lebih pendek dari bagian lain sehingga dinding kolon membentuk kantong-kantong yang menonjol keluar diantara taenia dinamakan haustra Tidak dijumpai vili Motilitas dan sekresi - bila makanan meninggalkan lambung, maka sekum akan melemas, sehingga terjadi peningkatan peningkatan pemindahan kimus melalui katup ileosekum dinamakan refleks gastroileum - jenis kontraksi : * peristaltik * kontraksi segmentasi * kontraksi kerja massa mendorong isi kolon dari satu bagian ke bagian lain sampai ke rektum

Penyerapan Na+ secara aktif diangkut keluar air mengikuti gradien osmotik ada sekresi K+ dan HCO3 ke dalam kolon Bakteri usus : - di kolon dalam jumlah besar - antara lain Escherichia Coli, Enterobacter aerogenes, Bacteriodes fragilis - sebagian mensintesa : Vit K, B kompleks asam folat , pigmen (dari pigmen empedu, yang menyebabkan tinja berwarna coklat)

Defekasi
Peregangan rektum oleh feses menyebabkan terjadinya kontraksi refleks otot rektum sfingter melemas Ada 2 macam sfingter ani : - sfingter ani internus : * bersifat involunter * simpatis bersifat eksitasi, parasimpatis bersifat inhibisi - sfingter ani eksternus : * suatu otot rangka * dipersarafi oleh N.Pudendus * Dipertahankan dalam keadaan kontraksi tonik Defekasi normal : 1 3 kali sehari bila susah defekasi konstipasi bila > 3 X sehari diare

Fungsi hati
Pembentukan dan sekresi empedu Metabolisme nutrien dan vitamin Inaktivasi beberapa zat seperti : toksin, steroid, hormon lain Sintesis protein plasma seperti : protein pengikat, albumin, faktor pembekuan Imunitas oleh sel Kupffer

Sirkulasi splanchnic
Darah dari usus, pankreas, limpa vena porta hati vena hepatika vena cava inferior Visera dan hati menerima sekitar 30% darah dari curah jantung

karbohidrat

lipid

protein

Mulut: pencernaan mekanik & cairan ludah (enzim saliva)

poli/oligo/disakarida polipeptida

lipid

prot &

Lambung: enzim pepsin & lipase; asam lambung (HCl)

poli/oligo/disakarida

lipid/trigliserida prot & polipeptida

Usus halus: cairan pankreas (tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase, amilase, lipase, ribonuklease, deoksiribonuklease, kolesterol esterase); cairan empedu/hati; enzim kelenjar usus (aminopeptidase, dipeptidase, sukrase, mltase, laktase, fosfatase, glukosidase); bakteri usus halus

monosakarida (gluk,frukt,galaktosa)

gliserol,as.lemak as.fosfat

asam amino

Pencernaan karbohidrat
Dicerna oleh alfa-amilase saliva dan pankreas (alfa-dekstrin, maltosa dan maltriosa) Oligosakaridase terdapat di membran mikrovili usus halus - alfa-dekstrinase = isomaltase - maltase yang merubah maltosa menjadi glukosa dan glukosa - sukrase yang merubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa - laktase yang merubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa - trihalase yang merubah trehalosa menjadi glukosa dan glukosa

Defisiensi oligosakaridase diare,kembung, flatulens Laktase tinggi waktu lahir dan menurun pada anak-anak dan dewasa Penyerapan : - diserap melalui dinding usus halus, semuanya diserap sebelum mencapai ujung ileum dari sel mukosa kapiler vena porta - Glukosa dan Na+ menggunakan kotransporter yang sama (=simport) yaitu Sodium Dependent Glucose Transporter (SGLT = Kotransporter Glukosa-Na+) - Konsentrasi Na+ tinggi di lumen usus halus mempermudah influks glukosa ke dalam sel epitel, bila rendah akan menghambat influks tersebut

- Glukosa dan Na+ bergerak bersama di dalam sel glukosa di lepas, Na+ masuk ke ruang interseluler, glukosa diangkut oleh Glut2 ke interstisium lalu masuk ke kapiler. - Mekanisme transport galaktosa seperti mekanisme transport glukosa. - Fruktosa diserap dengan difusi fasilitasi dari lumen usus ke enterosit melalui Glut5 dan ke interstisium melalui Glut2 sebagian fruktosa diubah menjadi glukosa di dalam sel mukosa - Pentosa diserap dengan difusi sederhana - Insulin sedikit berpengaruh pada transport glukosa - Bila kotransporter glukosa-Na+ cacat sejak lahir terjadi malabsorpsi glukosa/galaktosa diare hebat yang sering menyebabkan kematian

Pencernaan protein
Di lambung protein dipecah oleh pepsin menjadi polipeptida Prekursor inaktif (proenzim) pepsin dinamakan pepsinogen dan diaktifkan oleh asam lambung (HCl lambung). Ada 2 kelompok pepsinogen : - pepsinogen I didaerah yang mensekresi asam - pepsinogen II di daerah pilorus Pada lambung juga didapatkan gelatinase yang mencairkan gelatin.Pada hewan muda didapatkan kimosin (=rennin) yang berfungsi sama, tetapi tidak didapatkan pada manusia pH optimum pepsin 1,6 3,2 kerja berhenti di duodenum dan jejunum bila bercampur getah pankreas yang alkali

Di usus halus protein dicerna oleh - endopeptidase : tripsin, kimotripsin dan elastase - eksopeptidase : karboksipeptidase pankreas Tripsinogen diubah menjadi tripsin oleh enteropeptidase (enterokinase ) yang terdapat di brush-border. Kimotripsinogen diubah menjadi kimotripsin oleh tripsin Proelastase diubah menjadi elastase oleh tripsin Prokarboksipeptidase diubah menjadi karboksipeptidase oleh tripsin

Pencernaan akhir terhadap asam amino ada di 3 tempat : - lumen usus halus - brush border - sitoplasma sel mukosa Penyerapan : - Paling sedikit ada 7 sistem transport yang berbeda yang mengangkut asam amino ke dalam enterosit 5 memerlukan Na+ (seperti pada glukosa) 2 memerlukan Cl- (tak perlu Na+) - Keluar enterosit melalui paling sedikit 5 sistem transport (2 bergantung Na+ , 3 lainnya tidak memerlukan Na+) kemudian masuk ke pembuluh darah

- Penyerapan di duodenum dan jejunum cepat, di ileum lambat - Protein yang dicerna : 50 % dari makanan 25 % dari getah pencernaan 25 % dari deskuamasi sel-sel mukosa - 2 5 % protein tak diserap usus halus masuk ke kolon dan dicerna oleh kuman - Protein di feses bukan berasal dari makanan tetapi dari kuman dan debris seluler

Pencernaan asam nukleat


Di dalam usus halus diurai menjadi nukleotida oleh nuklease pankreas Oleh enzim permukaan lumen sel mukosa, nukleotida diurai menjadi nukleosida dan asam fosfor, kemudian menjadi unsur gula dan basa pirimidin dan purin Penyerapan dengan transport aktif

Lipase lingual disekresi oleh kelenjar Ebner pada permukaan dorsal lidah mencerna sekitar 30 % trigliserida makanan Lipase lambung kurang berperan, lipase lingual aktif di lambung Di duodenum, lipase pankreas mencerna lemak menjadi asam lemak bebas dan monogliserida (pada lemak yang telah diemulsi) Prokolipase (dalam getah pankreas) dalam lumen usus oleh tripsin diaktifkan menjadi kolipase yang memudahkan terbukanya bagian aktif lipase pankreas Lipase pankreas lain adalah lipase yang diaktifkan garam empedu yang mengkatalisis hidrolisa ester kolesterol, ester vitamin yang larut dalam lemak, fosfolipid dan trigliserida

Pencernaan lipid

Di usus halus lemak diemulsifikasi oleh garam empedu, lesitin dan monogliserida membentuk misel Pada hewan pankreatektomi dan penderita kerusakan bagian eksokrin pankreas terjadi steatorea : feses berlemak, bergumpal,berwarna seperti tanah liat ada defisiensi lipase Penyerapan : - Dulu dikira lipid masuk ke enterosit dengan proses difusi pasif sekarang ditemukan bukti adanya peran karier (pembawa)

- Di enterosit : asam lemak yang atom karbonnya kurang dari 10-12 langsung masuk darah portal asam lemak yang atom karbonnya lebih dari 10-12 diesterifikasi kembali menjadi trigliserida, dan bersama ester kolesterol dan dilapisi protein, kolesterol dan fosfolipid membentuk kilomikron masuk peredaran limfatik - Asam lemak rantai pendek (SCFA=Short Chain Fatty Acid) dibentuk dan diserap di kolon selain sebagai sumber energi, juga ada pengaruh trofik terhadap sel epitel kolon dan anti peradangan. - 2-5 karbon asam lemak dibentuk oleh kegiatan bakteri kolon - Kolesterol diserap tergabung dalam kilomikron - Sterol tumbuhan kurang baik penyerapannya mengurangi penyerapan kolesterol melalui kompetisi untuk esterifikasi dengan asam lemak

Penyerapan Air dan Elektrolit


Setiap hari diserap sekitar 8800 mL air dari 2000 mL yang masuk dan 7000 mL sekresi mukosa air bergerak sebagai respons perbedaan osmotik (Na+) Cl- masuk enterosit dari cairan interstisial melalui kotransporter Na+-K+-2 Cl- di membran basolateral kemudian disekresi ke lumen usus halus melalui kanal yang diatur oleh berbagai kinase protein K+ di sekresi sedikit ke lumen usus, tetapi sebagian besar melalui difusi

Penyerapan Vitamin dan Mineral


Vitamin yang larut dalam air penyerapannya cepat Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K) tergantung penyerapan lemak Vitamin B12 diikat faktor intrinsik yang disekresi lambung, kemudian diserap di mukosa ileum ( yang lain kebanyakan di usus halus bagian atas) Vitamin B12 dan asam folat penyerapannya tidak tergantung Na+ vitamin larut air lainnya diserap oleh karier yang merupakan kotransporter Na+ 30-80% kalsium yang dimakan diserap melalui transport aktif dan difusi pasif di usus halus bagian atas transport aktif difasilitasi oleh 1,25 dihidroksikolekalsiferol (metabolit vitamin D yang dibentuk di ginjal, yang meningkat bila kadar kalsium plasma menurun) dan juga difasilitasi oleh protein dan dihambat oleh fosfat dan oksalat Penyerapan magnesium difasilitasi oleh protein

Penyerapan zat besi : - diserap 3-6 % dari jumlah yang dimakan - faktor dalam makanan yang mempengaruhi penyerapan : asam fitat dalam sereal, fosfat dan oksalat - lebih mudah diserap dalam bentuk ferro (Fe2+),tetapi dalam makanan kebanyakan dalam bentuk ferri (Fe3+) - di brush border ada Fe3+ reduktase mengubah ferri menjadi ferro - dalam sitoplasma enterosit Fe2+ dioksidasi menjadi Fe3+ dan berikatan dengan apoferitin menjadi feritin - penyerapan zat besi meningkat bila persediaan tubuh menurun atau eritropoiesis meningkat

- feritin merupakan bentuk utama cadangan besi dalam jaringan molekul feritin dapat berkumpul dalam deposit yang mengandung sampai 50 % besi dinamakan hemosiderin bila berlebihan dinamakan hemosiderosis - Bila banyak dan merusak jaringan dinamakan hemokromatosis, adalah sindrom yang ditandai dengan : * pigmentasi kulit * pankreas rusak disertai diabetes * sirosis hati * karsinoma hati * Atrofi gonad Besi dalam tubuh : 70% dalam hemoglobin, 3% dalam mioglobin dan 27% dalam feritin

HORMON GASTROINTESTINAL
Merupakan polipeptida biologik aktif yang disekresi oleh sel saraf dan kelenjar di mukosa Bekerja secara parakrin, tetapi juga memasuki sirkulasi Ada 2 kelompok : - Gastrin Gastrin dan Kolesistokinin - Sekretin Sekretin, GIP (Gastric Inhibitory Peptide), VIP (Vasoactive Intestinal Polypeptide), Motilin, Neurotensin, Zat P, GRP, Somatostatin, Glukagon, Guanilin. Sel enteroendokrin : - Telah diindikasi sekitar 15 jenis - Umumnya mensekresi satu hormon saja - Yang menghasilkan serotonin dinamakan sel enterokromafin - Yang menghasilkan senyawa amin dinamakan sel APUD (Amine Precursor Uptake and Decarboxylase) suatu sel neuroendokrin.

GASTRIN
Dibentuk oleh sel G di dinding lateral kelenjar pada bagian antrum mukosa lambung, juga oleh sel TG di lambung dan usus halus, dan pada janin ditemukan di pankreas Tumor penyekresi gastrin gastrinoma Menunjukkan adanya makroheterogenitas dan mikroheterogenitas bentuk berbeda untuk kegiatan yang berbeda Efek fisiologi : - Merangsang sekresi asam lambung dan pepsin - Merangsang pertumbuhan mukosa lambung, usus halus dan usus besar efek tropik - Merangsang gerakan lambung - Merangsang sekresi insulin bila setelah makan protein, tidak setelah makan karbohidrat

Sekresi meningkat pada : - adanya peptida dan asam amino di lumen lambung - peregangan lambung - peningkatan impuls vagus lewat GRP (Gastrin Releasing Polypeptide) tak dihambat atropin Sekresi dihambat pada : - adanya asam di antrum - pelepasan somatostatin - peningkatan sekresi sekretin, GIP, VIP, Glukagon, Kalsitonin merangsang sekresi asam gastrin menurun

KOLESISTOKININ - PANKREOZIMIN
CCK-PZ CCK Menunjukkan makroheterogenitas dan mikroheterogenitas Dihasilkan oleh : - Sel I di usus bagian atas - Saraf di ileum distal dan kolon - Neuron di otak berhubungan dengan pengaturan masukan makanan, kecemasan dan analgesia. Efek : - Menyebabkan kontraksi kandung empedu dan sekresi getah pankreas - Menguatkan kerja sekretin - Menghambat pengosongan lambung - Efek tropik pada pankreas - Meningkatkan sekresi enterokinase - Meningkatkan gerakan usus halus dan kolon - Menguatkan kontraksi sfingter pilorik mencegah refluks . Sekresi meningkat bila hasil pencernaan kontak dengan mukosa usus halus (khususnya peptida dan asam amino, juga asam lambung)

SEKRETIN
Disekresi oleh sel S yang ada di kelenjar mukosa bagian atas usus halus. Meningkatkan sekresi bikarbonat oleh sel-sel duktus pankreas dan saluran empedu sekresi liur pankreas cair dan alkalis Menguatkan kerja CCK Menurunkan/menghambat sekresi asam lambung dan gerakan lambung Menyebabkan kontraksi sfingter pilorus Sekresi meningkat oleh produk pencernaan protein dan oleh asam lambung yang membasahi mukosa usus halus bagian atas pengaturan umpan balik Merangsang sekresi insulin dinamakan Glucosedependent Insulinotropic Polypeptide.

VIP (Vasoactive Intestinal Polypeptide) Terdapat dalam saraf saluran cerna Efek : - Merangsang sekresi elektrolit dan air di usus - Relaksasi otot polos dan sfingter - Dilatasi pembuluh darah perifer - Inhibisi sekresi asam lambung - Memperkuat kerja asetilkolin di kelenjar saliva

MOTILIN
Disekresi oleh sel enterokromafin dan sel Mo di lambung, usus halus dan kolon Bekerja pada reseptor G-protein coupled neuron enterik di duodenum dan kolon menyebabkan kontraksi otot polos di lambung dan usus Mengatur motilitas gastrointestinal antara makan Eritromisin berikatan dengan reseptor motilin digunakan dalam pengobatan penderita dengan motilitas gastrointestinal yang menurun

NEUROTENSIN
Dihasilkan oleh neuron dan sel di mukosa ileum Pelepasan dirangsang oleh asam lemak Menghambat gerakan gastrointestinal dan meningkatkan aliran darah ileum

You might also like