You are on page 1of 16

1.

PENGENALAN

Tulisan ilmiah adalah karya ilmiah yang berisi ringkasan atau pengenalan dari sesuatu perkara tertentu dalam kuliah ataupun ringkasan dari sesuatu ceramah yang diberikan oleh pensyarah kepada mahasiswanya. Ada pelbagai definisi tentang tulisan ilmiah seperti dalam buku yang ditulis oleh Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi disebutkan bahawa tulisan ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematik berdasarkan pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawapan secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.1 Menurut Brotowidjoyo pula, tulisan ilmiah ialah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.2 Penulisan ilmiah merujuk penulisan yang berlandaskan metodologi keilmuan atau metodologi saintifik. Metodologi saintifik ialah pendekatan mengungkapkan fakta dan bukti bagi menyokong kebenaran melalui beberapa langkah seperti perumusan masalah, pembentukan hipotesis, deduksi hipotesis dan pengujian kebenaran. Bahasa penulisan ilmiah, biasanya memilih kata, istilah, ungkapan dan ayat yang maknanya bersifat denotasi, iaitu tepat dan jelas supaya tidak disalahertikan dengan makna-makna lain. Dengan demikian karangan ilmiah harus bersifat objektif, jujur dan tepat. Menurut Hery Firman, tulisan ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasikan atau dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang teliti yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah pasukan dengan memenuhi kaedah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan diterima oleh masyarakat keilmuan.3 Pelbagai pengertian tulisan ilmiah di atas dapat disimpulkan, bahawa yang dimaksudkan dengan tulisan ilmiah dalam sesuatu karya ini adalah, suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematik, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah. Tulisan ilmiah juga merupakan suatu tulisan yang di dalamnya membahas suatu masalah. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan, ujikaji labolatorium ataupun kajian pustaka. Maka dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah, yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logik dan empiris. Tulisan ilmiah harus ditulis secara jujur dan teliti berdasarkan kebenaran. Kebenaran dalam tulisan ilmiah adalah kebenaran yang objektif-positif, sesuai dengan data dan fakta di lapangan, dan bukan kebenaran yang normatif berdasarkan hal semacam ini, jelas bahawa sebuah tulisan yang disebut sebagai tulisan ilmiah harus memiliki persyaratan-persyaratan khusus.

2.0

JENIS TULISAN ILMIAH

Pada prinsipnya semua tulisan ilmiah adalah hasil dari sesuatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang membezakannya hanyalah dari segi susunan, tujuan serta panjang pendeknya karya tulisan ilmiah tersebut. Secara garis besar, tulisan ilmiah diklasifikasikan menjadi dua, iaitu tulisan ilmiah pendidikan dan tulisan ilmiah penelitian. Tulisan ilmiah pendidikan digunakan untuk
11 Totok Djuroto dan Bambang Supriyadi, Menulis Artikel dan Karya Ilmiah (Bandung: Rosda Karya, 2005), hlm.15. 22 E.Zaenal Arifin, Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah ( Jakarta : PT.Grasindo 2006),hlm 1-2. 33 Hery Firman, Karya Ilmiah, blog Hery Firman, diakses tanggal 3 Maret 2008.

memperkenalkan pelajaran serta sebagai persyaratan mencapai sesuatu gelaran dalam pendidikan. Tulisan ilmiah pendidikan terdiri daripada: a) Paper (Kertas Kerja) Paper atau lebih populur dengan sebutan kertas kerja, adalah tulisan ilmiah berisi ringkasan atau resume dari sesuatu kuliah tertentu atau ringkasan dari sesuatu ceramah yang diberikan oleh pensyarah kepada mahasiswanya. Tujuan pembuatan kertas kerja ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari sesuatu kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh pensyarah. Penulisan kertas kerja ini agak diperdalam dengan beberapa bab antara lain, Bab I Pendahuluan , Bab II Pemaparan Data, Bab III Pembahasan atau Analisis dan Bab IV Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

b) Pra Skripsi Pra Skripsi adalah karya tulisan ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan mendapatkan gelaran sarjana muda. Format tulisannya terdiri dari Bab I Pendahuluan (latar belakang pemikiran, permasalahan, tujuan penelitian atau manfaat penelitian dan metode penelitian). Bab II gambaran umum (menceritakan keadaan di lokasi penelitian yang dikaitkan dengan permasalahan penelitian), Bab III deskripsi data (memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian), Bab IV analisis (pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian) dan Bab V penutup ( kesimpulan penelitian dan saran ).

c) Skripsi Skripsi adalah karya tulisan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta empiris-objektif baik berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan) mahupun penelitian tidak langsung. Skripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelaran sarjana S1. Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikut alur pemikiran ilmiah iaitu logik dan emperis.

d) Tesis Tesis adalah suatu tulisan ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi, tesis merupakan syarat untuk mendapatkan gelaran master.4 Penulisan tesis bertujuan mensintesiskan ilmu yang diperoleh dan diperluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari kuliah master. Khazanah ini berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut.

44 Sulaiman Masri (2005). Kaedah Penyelidikan Dan Panduan Penulisan (Esei, Proposal, Tesis). Kuala Lumpur: Utusan Publishing & Distributors Sdn.Bhd.

e) Disertasi Disertasi adalah suatu karya tulisan ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta dengan analisis terperinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada suatu institute. disertasi berisi tentang hasil penemuanpenemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari disertasi tersebut, penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis disertasi berhak menyandang gelar Doktor.

Tulisan ilmiah penelitian pula terdiri daripada: a) Makalah seminar yang terdiri daripada dua, iaitu: 1. Naskah Seminar Naskah Seminar adalah tulisan ilmiah yang dibarisi uraian dari topik yang membahas sesuatu permasalahan yang akan disampaikan dalam forum seminar. Naskah ini biasanya berdasarkan hasil penelitian pemikiran murni dari penulisan dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang dijadikan topik atau dibicarakan dalam seminar. 2. Naskah Bersambung Naskah Bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri tulisan ilmiah, biasa disebut karya tulisan ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai judul atau tajuk dengan pokok bahasan (topik) yang sama, hanya penyajiannya sahaja yang dilakukan secara bersambung, atau biasa juga pada saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeza. b) Laporan hasil penelitian Laporan adalah bahagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisannya dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini biasa dikelompokkan sebagai karya tulisan ilmiah kerana berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun masih dalam tahap awal. c) Jurnal penelitian Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri karya ilmiah yang terdiri dari asal penelitian dan resensi buku. Penelitian jurnal ini harus teratur ( continue) dan mendapatkan nombor dari perpustakaan nasional berupa ISSN (international standard serial number). 2.1 Ciri-ciri Khusus Penulisan Ilmiah

Terdapat beberapa ciri khusus dalm penulisan ilmiah yang perlu diberi perhatian: 1. 2. 3. Catatan Pustaka Catatan Kaki dan Catatan Kaki Singkat Petikan Langsung dan Tak Langsung 3

4. 2.1.1

Bibliografi / Rujukan / Daftar Pustaka Catatan Pustaka

Dalam penulisan ilmiah, sumber maklumat yang digunakan atau dirujuk perlulah dinyatakan. Catatan tentang sumber maklumat seperti buku, majalah, jurnal atau surat khabar disebut catatan pustaka. Teknik catatatn pustaka yang lazimnya digunakan adalah seperti berikut: Jika nama pengarang dimasukkan bersama teks, karangan yang diisi di dalamnya tahun penerbitan dan muka surat dan perlu ditempatkan selepas nama pengarang tersebut. Tanda titik bertindih (:), dimasukkan di antara angka tahun terbitan dengan angka muka surat. Contoh: Menurut Mohd. Nor Daud (1997 : 63), ayat yang berkesan ialah satu bentuk ayat yang disokong oleh kepelbagaian dalam struktur ayat. atau Hassan Ahmad (2000), juga sependapat dengan.... atau Mengikut pandangan Saville Troike (1986 : 52-63), peristiwa komunikasi.... Jika dalam teks nama pengarang tidak disebut, catatan nama pengarang, tahun penerbitan dan muka surat dimasukkan di dalam kurungan dan diletakkan di hujung teks sebelum noktah. Tanda koma (,) diletakkan di antara nama pengarang dengan tahun terbit. Contoh: Secara amnya peribahasa ialah percakapan atau ujaran yang mengandungi kebijaksanaan fikiran dan pemerhatian yang tersusun dalam bentuk yang ringkas, indah, sedap didengar dan benar pada perasaan dan fikiran. (Keris Mas, 1988 : 136)

2.1.2

Catatan Kaki

Catatan kaki ialah catatan-catatan kecil yang berfungsi memberikan keterangan tambahan terhadap teks yang ditulis. Catatan kaki ditempatkan pada bahagian bawah halaman dan dipisahkan daripada teks dengan garis panjang. Penomboran yang berurutan diberikan kepada setiap catatan kaki. Contoh: .....kajian etimologi1 tidak dapat dipisahkan daripada kajian linguistik... ________________________________________________ 1. Etimologi ialah kajian tentang kata serta perubahan bentuk dan makna.

2.1.3

Catatan Kaki Singkat

Catatan kaki singkat merupakan satu lagi kaedah menunjukkan sumber rujukan selain kaedah catatan pustaka. ibid. (singkatan daripada ibidum, ertinya sama dengan yang di atas). Digunakan untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang telah disenaraikan di atasnya. op.cit (singkatan daripada opere citati, ertinya dalam buku / karya yang telah dipetik), digunakan untuk catatan kaki daripada sumber yang telah dinyatakan, tetapi telah disisip catatan kaki lain daripada sumber lain. loc.cit (singkatan daripada loco citati, ertinya tmpat yang telah dipetik) seperti op.cit, tetapi dipetik daripada perenggan yang lain. Perhatikan contoh catatan kaki singkat yang menunjukkan sumber rujukan dan ditempatkan pada bahagian bawah halaman serta dipisahkan daripadaa teks degan garisan panjang seperti yang berikut: 1. 2. John Dewey, 1974. How We Think. Chicago. Henry Regnery Company. hal : 75 Shaykh Hakim Moinuddin Chisti, 1985. The Book of Sufi Healing. New York. Inner Traditions International Ltd. hal : 25 3. Ibid, hal. 45 4. John Dewey, op.cit., hal 89. 5. John Dwey, loc.cit. Penggunaan catatan untuk menunjukkan sumber rujukan mestilah selaras dalam keseluruhan penulisan. Jika kaedah catatan pustaka yang dipilih, maka keseluruhan penulisan haruslah menggunakan kaedah ini. Sebaliknya jika kaedah catatan kaki singkat digunakan, maka keseluruhan penulisan mestilah mengekalkan penggunaan kaedah ini dengan konsisten. 2.2 Petikan Tak Langsung

Petikan tak langsung merupakan pengungkapan kembali pendapat, gagasan pokok, ringkasan atau kesimpulan daripada sebuah tulisan dengan gaya penulis sendiri. Teknik menyatakan sumber informasi dalam petikan tak langsung adalah sama seperti teknik catatan pustaka. 2.3 Petikan Langsung

Petikan langsung pula ditulis dalam susunan ayat asalnya tanpa sebarang perubahan dan diberi tempat tersendiri, terpisah daripada teks. Petikan langsung kadang-kadang diperlukan untuk mempertahankan keaslian penyataan yang dipetik, menunjangi hujah atau memberi maklumat tambahan.

Petikan langsung diberi tanda petik ( ) padanya dan diikuti oleh catatan pustaka. Biasanya petikan langsung ditulis rapat (satu spasi) ataupun dikecilkan saiz hurufnya seperti contoh yang berikut: segala sesuatu cakap yang pendek yang melekat di mulut orang ramai semenjak beberapa lama oleh sebab sedap dan bijak perkataannya, luas dan besar tujuannya dipakainya sebagai sebutan-esbutan orang sebagai bandingan teladan dan pengajaran. (Zaba, 1965 : 165) Sementara Clifford dan Swettenham menyatakan hasil pemerhatian mereka iaitu: .......peribahasa merupakan bahasa diplomatik, amat sesuai untuk mengelakkan diri daripada terlalu berterus-terang. (Brown, 1951 : X) 2.4 Bibliografi

Menulis bibliografi atau daftar pustaka bermaksud menyenaraikan semua sumber rujukan dan bacaan sama ada yang telah diterbitkan seperti buku, jurnal dan majalah ataupun yang belum terbit seperti kertas kerja, tesis dan disertasi. Bibliografi dapat membantu pembaca mengetahui sumber-sumber yang digunakan dalam sesuatu kerja ilmiah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bibliografi: a) b) c) d) e) Bibliografi tidak diberi nombor Urutan nama penulis mengikut urutan huruf Gelaran penulis tidak dimasukkan Bibliografi diletakkan pada bahagian terakhir tulisan Nama pengarang Melayu, Cina dan India ditulis penuh dalam susunan asal tetapi pengarang Barat, hanya nama keluarga sahaja yang ditulis.

Urutan unsur-unsur yang ditulis dalam bibliografi ialah: a) b) c) d) e) Nama penulis Tahun penerbitan Judul digaris atau dicetak miring Tempat penerbitan Nama penerbit

Perhatikan contoh-contoh bibliografi di bawah ini. Bibliografi Campbell. W.G., 1976. Form And Style In Thesis Writing. Boston. Houghton Mifflis Company. Nik Safiah karim, et. All. 1993. Tatabahasa Dewan, jilid 1 dan 2. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa 6

dan Pustaka. http://www.dbp.gov.my/ http://ww.utusan.com.my/majalah/massa Kamus Kamus Dewan, 1999. Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur.

3.0

KOMPONEN DALAM PENULISAN ILMIAH

Bahasa yang digunakan adalah untuk menyampaikan segala idea, pengetahuan, pengalaman dan dapatan kajian. Gaya bahasa mesti formal dan elakkan bahasa berikut; a) Perkataan tidak baku: Samada / Sama ada, tak ada / tidak ada dll b) Perkataan Slanga c) Perkataan tidak sopan: kencing/ buang air kecil, pelajar bodoh/ pelajar lemah d) Perkataan usang/kuno : arakian, hatta, syahdan e) Perkataan puitis: usia yang senja f) Perkataan daerah Pengkajian dan penulis harus bertanggungjawab atas segala kenyataan, perenggan, ayat atau perkataan yang ditulisnya iaitu sebagai bukti. Sumber perlu dinyatakan dengan jelas pada setiap dakwaan. Grafik diperlukan dalam penulisan ilmiah untuk menyampaikan maklumat atau data yang diperolehi atau sebagai bukti terhadap kenyataan penulis seperti jadual, gambarajah, graf, carta, pelan dan iklan. Tajuk perlu ditulis di bawah setiap grafik. Penulisan ilmiah banyak bergantung kepada aktiviti penyelidikan seperti tesis, disertasi dan kertas kerja dan memerlukan persoalan atau masalah tertentu untuk diselesaikan. Konsep digunakan untuk menghuraikan idea dan pembaca mudah memahami segala idea yang ingin disampaikan dan sebagai garis panduan memahami kajian. Segala perkara yang disampaikan dan dibincangkan perlukan pembuktian secara sistematik. Lazimnya menggunakan kaedah induktif dan deduktif. Kaedah induktif digunakan untuk membuat hipotesis atau rumusan cerapan yang telah dilakukan manakala pembuktian melalui kaedah deduktif iaitu pengumpulan data dan maklumat untuk menentukan sama ada hipotesis yang dibina itu benar atau sebaliknya. Pernyataan masalah perlu dinyatakan kerana tanpa memahami masalah kajian, penulis sukar untuk menghasilkan tulisan llmiah yang baik. Penulisan ilmiah bertujuan untuk menjawab semua masalah yang mendasari penulisan dan ketidakjelasan masalah menyebabkan penulis dalam kebingungan. Masalah diperolehi dari sumber pengalaman, hubungan manusia, alam dan tuhan dan hasil pembacaan. Faktor internal (penyelidik) dan faktor eksternal (penyokong) perlu dipertimbangkan untuk mengenalpasti masalah. (minat penulis dan data mencukupi). 7

Sesuatu aktiviti tanpa objektif menjadikan pelaksanaannya tidak sempurna dan berfungsi sebagai panduan untuk menghasilkan penulisan. Objektif dibina berdasarkan masalah kajian. Hipotesis pula merupakan pendapat yang belum sempurna dan bersifat sementara yang perlu diuji kebenarannya melalui penyelidikan yang akan dijalankan. Hipotesis boleh bersifat negatif (Hipotesis Null) dan hipotesis bersifat positif (hipotesis Alternatif). Tinjauan literature dilakukan untuk mendapatkan maklumat dan fakta yang berkaitan dengan masalah yang ingin ditulis. Lazimnya setelah mengenalpasti masalah, penulis memerlukan maklumat dan fakta yang berkaitan dengan masalah dalam konteks yang betul. Fungsi tinjauan literature dijadikan asas untuk menentukan masalah kajian, mendapatkan idea yang jelas tentang masalah yang ingin ditulis, mengetahui dan membezakan masalah penulis dulu dan masalah ingin ditulis dan penulis dapat memfokuskan masalah kajian. Proses aktiviti tinjauan literature; seperti nota kaki, ditulis di bahagian bawah halaman teks, pernomboran perlu mengikut urutan dan bermula dengan nombor baru pada setiap bab. Kesimpulan pula perlu dilakukan rumusan bagi setiap bab sebagai mengenalpasti idea utamanya. 3.1 Pemerengganan Pemerengganan adalah penulisan suatu proses yang saling berhubungan antara satu bahagian dengan bahagian yang lain. Perenggan, ayat atau perkataan berperanan dalam menentukan gaya dan mempunyai peranan tertentu. Perenggan memainkan peranan utama dalam pembentukan keseluruhan penulisan. Setiap perenggan mempunyai hubungan antara satu sama lain. Perenggan terbahagi kepada 2 iaitu Paragraph Unity dan Paragraph function. Paragraph Unity (Perenggan yang padu): a) Kepaduan perenggan perlu jelas dan dapat diikuti oleh pembaca. b) Kepaduan dalam perenggan menggambarkan kepaduan dalam pemikiran c) Kepaduan - kesamaan (homogeneity) dan ikatan (cohesiveness) d) Setiap perenggan mesti mempunyai ayat topik (topic sentence) e) Ayat topik merupakan pengembangan dari tesis penulisan. Bagaimana perenggan berfungsi (Paragraph Function): a) menyelesaikan masalah penulisan / memulakan penulisan dan menyudahkannya b) Percontohan (examples) c) Sebab dan akibat (cause and effect) d) Pendefinisian e) Contrast and comparison (perbezaan dan perbandingan) f) perenggan permulaan g) perenggan Penutup 8

3.2

Fungsi Perenggan

Fungsi perenggan adalah memberi kerehatan kepada pembaca setelah mengalami satu pemikiran dari bacaan tersebut dan menjelaskan tentang fakta yang ada dalam perenggan tersebut. Fungsi lain adalah memfokus satu idea dalam satu perenggan sekumpulan unit idea dan disusun mengikut jalinan idea tersebut. Struktur dalam perenggan mesti ada ayat topik, Isi/ hujahan dan kesimpulan 3.3 Perenggan Pengenalan

Perenggan pengenalan adalah untuk menarik, menyampaikan latar belakang maklumat dengan tepat dengan ringkas dan mengemukakan tesis penulisan. Ciri-ciri perenggan pengenalan adalah ringkas dan padat, sederhana, pendek dan guna perkataan beraksi. Jenis perenggan pengenalan pengenalan ringkasan, deskriptif, ucapan langsung, penceritaan dan pernyataan memeranjatkan 3.4 Perenggan Penutup

Perenggan penutup merupakan kesimpulan untuk penulisan dalam bentuk pernyataan semula atau penegasan semula idea utama atau harapan penulis yang mengandungi penyimpulan, pengukuhan tema-mesej, penjelasan pengertian dan kepuasan penulis/ pembaca. Perenggan isi adalah perenggan yang mengisi tubuh penulisan dan mengemukakan idea topik dan perkembangan idea utama. Kebiasaannya mengandungi lima perenggan isi sekurang-kurangnya. 3.5 Penutup

Perenggan transisi merupakan kesinambungan antara satu perenggan dengan perenggan yang lain- memberitahu pembaca tentang idea baru, meletakkan isi dalam perspektif sebenar dan menyatukan bahagian idea dan hujahan. Perenggan dialog/ kutipan ditulis dalam petikan langsung dengan perenggan khas. Contoh; Siddiq Fadzil menjelaskan, Generasi baru merupakan barisan ansaru d-dawah, mujahid dawah yang dapat ditampilkan sebagai qudwah- ikutan dan model teladan- dalam penghayatan segala cabang ajaran Islam dan hukum-hukumnya. 3.6 Ciri-Ciri Perenggan

Kejelasan adalah memberi makna penulisan idea yang terang, nyata dan mudah difahami yang dihasilkan melalui ayat yang tepat dan tidak meleret-leret. Kesatuan merupakan pemusatan keseluruhan idea terfokus kepada tajuk. Kepautan pula adalah ayat-ayat yang dibina bergerak lancar atau idea tertinggal. Kerapian membuatkan pembaca mudah mengikuti aliran pemikiran dan idea penulis.

4.0

KEPENTINGAN TULISAN ILMIAH

Kepentingan menulis penulisan ilmiah adalah untuk mendalami penguasaan pelbagai bidang ilmu. Ahli profesional sekarang ini ialah manusia yang menceburi dalam kepelbagaian bidang ilmu dan profesion. Mereka ialah ahli korporat, sains dan teknologi, perubatan dan kejuruteraan, kehakiman dan undang-undang, tenaga dan petroleum, angkasawan dan ilmu cakerawala, dan bidang-bidang yang lain, dan dalam bidang yang besar pula, mereka berpecah kepada berbagaibagai bidang yang lebih khusus. Ahli perubatan umpamanya mengkhusus di dalam bidang yang tertentu mengikut penyakit yang dihidapi manusia, dan mengenai berbagai-bagai organ yang ada di dalam tubuh manusia, malah terlibat juga di dalam penggunaan dan penganalisisan mesinmesin perubatan yang berbagai-bagai, seperti x-ray, ultra sound, CT scan, MRI dan lain-lain. Teknologi baru sering menuntut mereka mengikuti perkembangan terbaru untuk mengenali dan merawat penyakit yang lama dan baru di dalam dunia ini dan mempelajari kaedah merawatnya yang melibatkan ilmu baru dan kepakaran baru. Semuanya ini memerlukan masa dan tenaga yang banyak, usaha dan kerja yang tidak putus-putus sekiranya seorang ahli perubatan itu ingin menjadi seorang pakar yang cekap dan mahir. Hal yang sama dapat dibicarakan tentang ahli professional yang lain, iaitu yang memerlukan mereka menumpukan sepenuh masa kepada memperbaharui ilmu dan kemahiran mereka mengikut perkembangan penyelidikan dan penemuan yang baru dalam ilmu pengetahuan manusia pada masa kini. Keseluruhan bidang umum dan khusus ini memerlukan masa pembelajaran dan kajian serta amalan yang amat berat dan lama. Perhatian mereka bukan hanya untuk mempelajari apa yang ada di dalam buku, malah dalam hal ini pun mereka akan terpaksa memerah otak dengan amat perit sekali, tetapi di samping itu mereka perlu menjalankan kajian dan penyelidikan, mencari penemuan-penemuan yang baru, bertukar-tukar kepakaran dan ilmu, berbincang dan melakukan berbagai-bagai eksperimen yang berat dan memakan masa dan tenaga yang banyak. Atas dasar inilah kita melihat bahawa ilmu itu sentiasa berkembang dan membangun. Ahli-ahli profesional Barat sering mengemukakan penemuan-penemuan dan rekaan-rekaan baru di dalam berbagai-bagai bidang ilmu ciptaan mereka sekarang ini. Maka ahli profesional kita juga perlu mempelajarinya dan menggunakannya di dalam masyarakat kita sendiri sekiranya kita benarbenar mahu melahirkan ahli profesional kita yang bertaraf dunia dan terkini. Memperlancarkan peningkatan karier akademik atau jabatan merupakan salah satu kepentingan penulisan ilmiah. Kejayaan seseorang pelajar sama ada di dunia dan di akhirat berkait rapat dengan proses pengajaran dan pembelajaran yang berkesan manakala proses pengajaran dan pembelajaran yang berkesan amat berkait rapat dengan pengajaran yang disampaikan oleh guru semasa di dalam bilik darjah. Oleh sebab itu guru sememangnya memikul tanggungjawab yang sangat berat untuk mendidik dan memastikan pelajar supaya berjaya dan cemerlang di sudut akademik dan sahsiah selari dengan hasrat dan matlamat Falsafah Pendidikan Negara yang telah digubal sedemikian rupa. Pelajar yang akan dilahirkan juga diharap akan mempunyai jati diri yang kental, padu serta kalis kepada perubahan negatif semasa bagi memungkinkan mereka mampu untuk mendepani cabaran hidup yang penuh dengan mehnah dan tribulasi serta dapat memenuhi kehendak pasaran semasa dunia globalisasi masa kini terpengaruh dengan anasir-anasir tidak sihat yang tumbuh meliar ibarat cendawan selepas hujan. Pelajar yang bakal dilahirkan nanti juga diharapkan mempunyai kompetensi dan motivasi diri yang akan menjadi pemangkin kepada mereka untuk memaju dan memakmurkan negara berlandaskan syariat yang telah ditetapkan oleh Allah s.w.t. Pelbagai cara yang guru boleh laksanakan untuk mencapai tujuan tersebut antaranya dengan menghadiri seminar, kursus, bengkel pengajaran berkesan yang dianjurkan oleh pihak kerajaan atau swasta. Guru juga boleh melaksanakan kajian 10

tindakan bagi mengenal pasti kekuatan kelemahan diri atau paling kurang guru hendaklah mempraktikkan amalan refleksi terhadap proses pengajaran dan pembelajaran mereka bagi membantu mempertingkatkan mutu proses pengajaran dan pembelajaran dan secara tidak langsung usaha yang mulia ini akan dapat memartabat dan mempertingkatkan lagi profesion keguruan di mata masyarakat. Pelaksanan pemikiran dan amalan refleksi dalam proses pengajaran dan pembelajaran ini secara formal terhasil daripada cetusan idea yang dikemukakan oleh John Dewey (1993). 5.0 PANDUAN MENULIS PENULISAN ILMIAH

Terdapat pelbagai macam format penulisan, namun perbezaan di antara format-format yang ada usah terlalu dipermasalahkan. Hal yang perlu diperhatikan adalah: a) Pembaca dapat memahami dengan jelas bahawa penelitian telah dilakukan tujuan dan hasilnya. b) Langkah langkah medannya jelas, supaya pembaca dapat mengulang kembali tujuan penulisan ditulis. Pada dasarnya ada dua bentuk sistematika penulisan ilmiah iaitu penulisan proposal penelitian dan laporan hasil penelitian.5 Pada umumnya sistematika penulisan proposal penelitian dan penulisan laporan penelitian sebagai berikut : Bahagian Awal 1. Halaman judul 2. Halaman persetujuan dan pengesahan (pada laporan penelitian, sebelum halaman kata pengantar dicantumkan intisari /abstrak) 3. Halaman kata pengantar atau prakata 4. Daftar isi 5. Daftar tabel (jika ada) 6. Daftar gambar (jika ada) 7. Daftar lampiran (jika ada) Bahagian Utama BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah 2. Rumusan masalah
55 Cara Penulisan Laporan Ilmiah. [On-line] Diperoleh pada Ogos 24, 2010 dari World Wide Web :
http://ilmucerdas.wordpress.com/profil/cara-penulisan-laporan-ilmiah/

11

3. Tujuan penelitian 4. Ruang lingkup 5. Manfaat penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Landasan teori/ tinjauan teoretis 2. Kerangka teori 3. Kerangka konsep 4. Hipotesis atau pertanyaan penelitian (jika ada hipotesis) BAB III METODE PENELITIAN ATAU CARA PENELITIAN

Jenis penelitian Populasi sample (untuk penelitian disertai unit penelitian ) Variabel penelitian (untuk penelitian laboratorium / eksperimental, sebelum variabel penelitian dicantumkan bahan dan alat) Definisi operasioanal variabel atau istilah istilah lain yang digunakan untuk memberi batasan operasional agar jelas yang dimaksud dalam penelitian itu. Desain / rancangan penelitian ( tidak harus, kecuali pada penelitian eksperimental) Lokasi dan waktu penelitian Teknik pengumpulan data. Instrumen penelitian yang digunakan Pengolahan dan Analisis data

Khusus laporan penelitian dilanjutkan dengan bab IV -VI berikut ini : BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI RINGKASAN Bahagian Akhir 1. Daftar pustaka 2. Lampiran lampiran; 12

a) b) c) d)

Instrumen penelitian Pelbagai data sekunder yang diperlukan Anggaran penelitian Jadual penelitian

6.0

PERBINCANGAN

Panduan menulis penulisan ilmiah mempunyai falsafah penulisan ilmiah yang tersendiri berdasarkan:
a) KeEsaan Allah

Allah adalah punca ilmu dan perkara yang diketahui manusia amat terbatas. Penulis perlu akur, ilmu yang diterima dan diperolehi akan dipertanggungjawabkan. Autoriti ilmu adalah milik Allah dan penulis terikat dengan etika penulisan yang berhemah dan dibenarkan Islam.
b) Alam sejagat

Alam sejagat adalah medan atau bahan fokus penulis. Penulis meneroka segala ilmu dalam alam sejagat menerusi kajian dan pemerhatian. Ilmu disaring dan dirakam dalam bentuk penulisan ilmiah. Penulis perlu mematuhi hukum dan fitrah alam- memilih metod yang sesuai. c) Penulis dan teks ilmiah Penulis bertanggungjawab merangka, menyusun dan menyiapkan teks ilmiahnya. Penulis perlu memiliki kekuatan ilmu, ikhlas, jujur, tabah, kritis, peka, kreatif, pencinta bahasa, realis, objektif dan pragmatik. d) Pembaca Pembaca ialah orang yang kritis dan analitis terhadap teks yang dibaca, membaca, memahami dan mengguna semula fakta dan data. Pembaca dicerna sebagai ilmu dan hikmah untuk pembangunan insaniah.
e) Kajian Ilmiah

Penulisan ilmiah boleh dihasilkan dengan atau tanpa kajian ilmiah. Esei ilmiah adalah tugasan untuk pelajar IPT. Esei ilmiah perlukan fakta dan maklumat menerusi sumber sekunder seperti buku, jurnal, akhbar, prosiding dan majalah. Tesis, disertasi, kertas projek - hasil kajian ilmiah yang dilaporkan secara kemas dan sistematik. Tesis, disertasi dan kertas projek memerlukan data primer untuk mengukuhkan fakta dan hasil kajian, manakala maklumat sekunder diselitkan.

6.1

Ciri-ciri Penulisan Ilmiah 13

Maklumat mestilah benar, sahih seperti fakta, data, carta, rajah dan lain-lain. Sumber maklumat sahih dari sumber sekunder dan primer. Format standard dari segi kandungan teks, kutipan, rujukan (bibliografi) dan elemen-elemen mekanisme penulisan berformat. Gaya yang formal adalah untuk meneroka dan menggali isu. 6.2 Tujuan Penulisan Ilmiah

Pembelajaran adalah mengikut bidang tertentu bagi memahami subjek yang dipelajari dalam kelas. Penyelidikan pula mengikut bidang tertentu untuk membuat penemuan-penemuan baru dan membuktikan kemantapan ilmu dan teori bagi memantapkan kepakaran seseorang. Penaakulan adalah berdasarkan pengertian yang jelas, pertimbangan yang teliti, pemikiran yang logik yang memerlukan hujahan yang mantap - wacana ilmiah. 6.3 Jenis Penulisan Ilmiah

Esei Ilmiah adalah panjang antara 4-20 halaman bergantung kepada instruktor yang diterbitkan dalam jurnal, buletin, kertas persidangan dan lain-lain bukan kertas penyelidikan formal walaupun ada kajian ringkas diperlukan untuk mengukuhkan topik. Elemen merupakan pernyataan tesis, pembuktian dan contoh dan bersifat objektif atau bukan pandangan peribadi. Tesis/ Disertasi/Kertas projek pula adalah kajian yang mendalam melibatkan hipotesis bagi membuktikan kebenaran berdasarkan metodologi saintifik dan analisis terperinci. Buku Ilmiah berdasarkan piawai ilmiah yang standard berdasarkan prosedur penerbitan penerbit tertentu. 6.4 Etika Penulisan Ilmiah

Prinsip moral dalam penulisan termaktub dalam Akta Percetakan, Akta Keselamatan Dalam Negeri (1960), Akta Menghasut (1948) Akta Pindaan Perlembagaan (1971), dan Akta Hak Cipta (1987). 6.5 Kecelaruan dalam Penulisan Ilmiah

Penggunaan MLA atau APA dalam penulisan bibliografi - petikan bibliografi yang amat sedikit (hanya 5 sumber sahaja). Terlalu banyak rujukan sekunder dari majalah dan akhbar kesilapan bahasa - ejaan dan istilah kesalahan teknikal - tanda baca dan taip. Penggunaan kata kekunci untuk mengakses maklumat on-line. Plagiarisme dalam penulisan ilmiah akan menyebabkan integriti ilmu akan dipertikaikan dan menyebabkan kesyumulan ilmu tercabar. 6.6 Cara hindari plagiarism

Cara menghindari plagiat adalah dengan memetik perkataan, frasa atau ayat iaitu dengan mencatat sumber rujukan kemudian berikan pandangan tentang kutipan itu. Rumus atau ringkaskan petikan dari mana-mana sumber rujukan dan catatkan sumbernya.

14

7.0

PENUTUP

Sebagai kesimpulannya panduan menulis tulisan ilmiah adalah sangat penting bagi menghasilkan penulisan ilmiah yang berkesan dan teratur. Terdapat pelbagai teknik yang boleh digunakan didalam menulis tulisan ilmiah antaranya ialah Paper, Pra Skripsi, Skripsi, Tesis dan juga Disertasi. Kebiasaanya teknik yang biasa digunakan ialah melalui tesis. Walau bagaimanapun ia banyak bergantung kepada tujuan utama kita untuk menulis tulisan ilmiah tersebut. Dengan menulis tulisan ilmiah yang betul ia akan dapat dijadikan panduan pada mereka yang akan datang untuk membuat penulisan ilmiah yang lain. Panduan penulisan ilmiah ini amat berguna kepada banyak bidang antaranya ialah ahli korporat, ahli sains dan ahli teknologi, bidang kejuruteraan, undang-undang dan juga dalam usahawan. Oleh itu, dengan adanya panduan berkenaan penulisan ilmiah, ia secara tidak lansung dapat memudah dan juga dapat memajukan lagi sesuatu bidang dengan menggunakan penulisan ilmiah dengan cara yang betul. Panduan penulisan ilmiah ini berusaha bagi membantu di dalam menuliskan dan mempresentasikan karya ilmiah. Semoga dengan panduan penyelidikan ilmiah ini, ia akan dapat memberi manfaat bagi memperkembangkan lagi pengetahuan. Karya ilmiah harus mengandungi kebenaran ilmiah, iaitu kebenaran yang tidak hanya didasarkan atas rasional, tetapi juga dapat dibuktikan secara empiris. Proses berfikir ilmiah terdiri atas pengajuan masalah, perumusan hipotesis dan verifikasi data. Sedangkan hasilnya (hasil berfikir ilmiah) disajikan dan ditulis secara sistematis menurut aturan metode ilmiah. Karya ilmiah biasanya ditampilkan dalam bentuk makalah ilmiah, skripsi, tesis, disertasi dan hasil penelitian. Penelitian ilmiah lebih ditujukan untuk pengembangan ilmu dan menguji kebenaran ilmu. Sedangkan makalah ilmiah dapat juga dibuat para mahasiswa di perguruan tinggi dalam rangka penyelesaian studinya. Proses berfikir ilmiah dapat dilakukan melalui pola berfikir deduktif dan berfikir induktif.

15

REFERENSI E.Zaenal Arifin, Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah ( Jakarta : PT.Grasindo 2006),hlm 1-2. Sulaiman Masri (2005). Kaedah Penyelidikan Dan Panduan Penulisan (Esei, Proposal, Tesis). Kuala Lumpur: Utusan Publishing & Distributors Sdn.Bhd. Totok Djuroto dan Bambang Supriyadi, Menulis Artikel dan Karya Ilmiah (Bandung: Rosda Karya, 2005), hlm.15. Buku Panduan Penulisan KTI. [On-line] Diperoleh pada Ogos 24, 2010 dari World Wide Web: http://www.docstoc.com/docs/37841955/BUKU-PANDUAN-PENULISAN-KTIdoc Cara Penulisan Laporan Ilmiah. [On-line] Diperoleh pada Ogos 24, 2010 dari World Wide Web : http://ilmucerdas.wordpress.com/profil/cara-penulisan-laporan-ilmiah/ Hery Firman, Karya Ilmiah, blog Hery Firman, diakses tanggal 3 Maret 2008. Menulis Buku Ilmiah. [On-line] Diperoleh pada Ogos 24, 2010 dari World Wide Web: http://menulisbukuilmiah.blogspot.com/feeds/posts/default?orderby=updated Penulisan Ilmiah. [On-line] Diperoleh pada Ogos 24, 2010 dari World Wide Web: http://masharef.blogspot.com/ Petunjuk Penulisan Ilmiah. [On-line] Diperoleh pada Ogos 24, 2010 dari World Wide Web: library.gunadarma.ac.id/modules/guideline/pi_fsb.doc Teknik Penulisan Ilmiah. [On-line] Diperoleh pada Ogos 24, 2010 dari World Wide Web: http://www.tutor.com.my/tutor/pix/2001/0709/DuniaPnddikan/Kertas_Kerja/kk_01.PDF

16

You might also like