You are on page 1of 24

FAKULTAS KEDOKTERAN SUMATERA UTARA

CLOSE

Pemanfaatan Potensi Alam Indonesia: Momordica charantia Sebagai Alternatif Penatalaksanaan DM Tipe 2

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peningkatan prevalensi DM, khususnya tipe 2, di Indonesia. Potensi tanaman obat Indonesia yang luar biasa Kandungan zat dalam Paria (Momordica charantia) yang potensial sebagai penatalaksanaan DM tipe 2

Rumusan Masalah

Bagaimana potensi pemanfaatan charantin, peptide MC6, dan oleanolic acid yang terkandung dalam paria (Momordica charantia) sebagai agen antidiabetik dalam penatalaksanaan penyakit DM tipe 2?

Tujuan Penulisan

Mengetahui potensi pemanfaatan charantin, peptide MC6, dan oleanolic acid yang terkandung dalam paria (Momordica charantia) sebagai agen antidiabetik dalam penatalaksanaan penyakit DM tipe 2.

Manfaat Penulisan

Memberikan informasi tentang pemanfaatan charantin, peptide MC6, dan oleanolic acid Memberikan gagasan dan bahan pertimbangan bagi peneliti tentang alternatif DM tipe 2 Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan memperkokoh landasan teoritis ilmu kedokteran, khususnya dalam penyakit DM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Definisi DM: Penyakit metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia yang merupakan hasil dari gangguan pada sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Definisi DM Tipe 2: Gangguan yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang tinggi dalam konteks resistensi insulin dan defisiensi insulin relatif.

Prevalensi DM di Indonesia

Hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan, penyandang DM di tanah air mencapai 10 juta orang dan bahwa secara nasional, prevalensi DM berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan gejala adalah 1,1%. DM tipe 2 yang meliputi 90% dari populasi DM di Indonesia Pada tahun 2007, merupakan penyebab kematian ke-6 di Indonesia

Ranking 2000 India Cina AS

Orang (juta) 31,7 20,8 17,7

Rangking 2030 India Cina AS

Orang DM (juta) 79,4 42,3 30,3

Negara tahun dengan

DM Negara tahun dengan

INDONESIA
Jepang Pakistan Brasil Italia Banglades

8,4
6,8 5,2 4,6 4,3 3,2

INDONESIA
Pakistan Brasil Banglades Jepang Filipina Mesir

21,3
13,9 11,3 11,1 8,9 7,8 6,7

Federasi Rusia 4,6

Potensi Alam Indonesia


Indonesia Kekayaan

adalah negara megabiodiversity alam tumbuhan di Indonesia

meliputi 30.000 jenis tumbuhan dari total 40.000 jenis tumbuhan di dunia, 940 jenis diantaranya

merupakan tumbuhan berkhasiat obat


Baru

20-22% yang dibudidayakan

Tanaman PARIA (Momordica charantia L.)


Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta Super Divisi: Spermatophyta Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Sub Kelas: Dilleniidae Ordo: Violales Famili: Cucurbitacea Genus: Momordica Spesies: Momordica charantia L.

PARIA (Momordica charantia L.)


Kandungan Senyawa Kimia Daun dan Batang
Unsur Pokok pada Daun Charantin Protein Unsur Persentase (%) 9,65 7,50 Pokok pada Buah Charantin Protein Persentase (%) 3,21 15,60

Fat
Gula Serat Palmatin Kalsium Sulfur Selulosa

6,50
2,10 13,50 0,32 1,80 2,70 40,25

Fat
Gula Serat Palmatin Kalsium Sulfur Selulosa

14,50
27,50 6,50 0,80 0,90 0,80 20,20

Berberin
Vitamin C

5,60
1,20

Berberin
Vitamin C

2,50
14,58

BAB III

METODE PENULISAN
Karya tulis ilmiah ini bersifat kajian pustaka yang menjelaskan mekanisme kerja Charantin, Peptide MC6, dan Oleanolic acid yang terkandung dalam buah paria sebagai alternatif antidiabetik dalam penatalaksanaan penyakit DM tipe 2. Perumusan masalah ditentukan berdasarkan patogenesis DM dan gangguan kerja hormon insulin. Adapun ruang lingkup permasalahan terletak pada peranan Charantin, Peptide MC6, dan Oleanolic acid terhadap pencegahan dan penatalaksanaan DM tipe 2.

Sifat Penulisan

Metode Perumusan Masalah

Metode Pengumpulan Data

Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode studi pustaka. Data-data tersebut dikaji dan dipilih berdasarkan teknik critical apraissal yakni validitas, hasil, dan relevansinya dengan kajian tulisan yang akan dibahas.

Metode Analisis dan Pemecahan Masalah

Metode analisis data pustaka dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu: 1. Metode eksposisi, yaitu dengan memaparkan data dan fakta yang ada sehingga pada akhirnya dapat dicari korelasi antara data-data tersebut. 2. Metode analitik, yaitu melalui proses analisis data atau informasi dengan memberikan argumentasi melalui berpikir logis dan yang selanjutnya diambil suatu kesimpulan.

KERANGKA BERPIKIR
Kondisi metabolik & obesitas

Penurunan sensitivitas reseptor insulin

Hiperinsulinemia

Peptide MC6

Diabetes Mellitus Tipe 2 x Komplikasi kronis & akut

Charantin
Meningkatkan Peripheral Glucose Uptake&Insulin Secretion

Oleanolic acid
antidiabetik & regulasi profil lipid

Penurunan kualitas hidup & KEMATIAN

BAB IV ANALISIS dan SINTESIS

Patofisiologi DM Tipe 2
Insulin Resistance

Pancreas
Liver
Islet -Cell Degranulation; Reduced Insulin Content Increased Glucose Output Reduced Plasma Insulin

Increased Lipolysis

Elevated Plasma FFA

Muscle

Adipose Tissue

Hyperglycemia

Decreased Glucose Transport & Activity (expression) of GLUT4

Tiga Zat Berkhasiat dalam Paria (Momordica charantia L.

CHARANTIN
Senyawa ini merupakan campuran dari dua senyawa dengan perbandingan 1:1 antara sitostryl glucosida (C35H60O6) dan stigmasteryl glikosida (C35H58O6), keduanya merupakan saponin steroid

PEPTIDA MC6
MC6 merupakan fraksi larut dalam air yang diekstrak dari tanaman Momordica charantia atau paria

OLEANOLIC ACID
Oleanolic acid (3hydroxyolean-12-en28 oic acid) merupakan komponen triterpenoid pentasiklik yang tersebar secara luas dalam kingdom taksonomi tumbuhan

CHARANTIN
Peranan Charantin dalam Penatalaksanaan DM Tipe 2
Charantin merupakan ribosome-inactivating peptide yang dapat ditemukan pada biji Momordica charantia dengan berat molekul 9,7 kDa. Adapun charantin, salah satu komponen Momordica charantia, ternyata mampu memberi aktivitas hipoglikemik tanpa efek samping untuk penggunaan jangka panjang.

Mekanisme Kerja Charantin


GLUT2

Na+ Na+ K+

K+

KIR K+ K+

Charantin

Vm

Ca2+

Pancreatic cell
Ca2+ Insulin granules

Ca2+
Voltage-gated Ca2+ channel

PEPTIDA MC6

Peranan Peptida MC6 dalam Penatalaksanaan DM Tipe 2 Glucokinin yang dimiliki paria, selain polypeptide-kinsulin, adalah Peptide MC6. Peptide MC6 larut dalam air dan terdiri dari tiga komponen (MC6.1, MC6.2, MC6.3), beserta dengan analog dan mimetik komponen tersebut. Peptide MC6 sendiri bertindak sebagai insulin dan agen hipoglikemik oral

Insulin

Glucose

Insulin receptor

PPARg

RXR

Synthesis GLUT 4

mRNA

PPRE

transcription

promoter

Coding reg

Modified from Howard L. Foyt et al. Thiazolidinediones. Diabetes Mellitus: a Fundamental and Clinical Text, 2nd Ed.

OLEANOLIC ACID (OA)

Peranan Peptida MC6 dalam Penatalaksanaan DM Tipe 2


Oleanic acid yang terkandung dalam ekstrak paria ternyata mampu menginhibisi diferensiasi adipocyte primer manusia dengan mengurangi jumlah PPAR, SREBP dan ekspresi gen perilipin mRNA, serta dengan meningkatkan lipolisis. Berkurangnya penimbunan lemak ini, dapat mengurangi derajat obesitas dan resistensi insulin. Oleanolic acid ternyata juga memiliki efikasi poten dalam menstimulasi translokasi GLUT4 pada L6 myotubes dan 3T3L1 adipocyte, berbarengan dengan aktivasi AMPK pathway PENURUNAN INTOLERANSI GLUKOSA

Pengaruh OA Terhadap Glukosa Darah dan Intoleransi Insulin

Pengaruh OA Terhadap Sekresi Insulin dan Insulin Sel B Pankreas

BAB V

KESIMPULAN dan SARAN


Paria (Momordica charantia L.) memiliki potensi dan nilai jual untuk dikembangkan menjadi alternatif penatalaksanaan DM Tipe 2

Kesimpulan

Saran

Pemberdayaan Paria (Momordica charantia) lebih ditingkatkan lagi, terutama penelitianpenelitian resmi dengan sampel yang lebih besar dapat dilakukan untuk meneliti manfaat charantin, peptide MC6, dan oleanolic acid sebagai agen antidiabetik sehingga bukti-bukti menjadi semakin valid dan wawasan masyarakat dapat semakin terbuka

You might also like