You are on page 1of 14

INTERFACE

Interface diperlukan agar terminal/komputer dapat bekerja


dengan perlatan lain seperti modem, printer, VDU, dsb. yang
sangat beragam dan dari pabrik pembuat yang beragam pula.
Agar peralatan-peralatan yang beragam terebut dapat bekerja
satu dengan yang lain, interface harus mempunyai standar-
standar tertentu agar kompatibilitas dapat diperoleh.

Interface antara terminal dan modem harus mampu untuk :


a. mengirim data pada kedua arah
b. mengendalikan aliran data
c. melewatkan sinyal kontrol
d. melakukan pemilihan transmission rate yang sesuai

Interface standar dapat menentukan parameter-parameter :


a. ukuran fisik sambungan, jumlah dan tata letak pin-pinnya
b. sinyal listrik pada setiap pin dan kegunaannya
c. penjelasan fungsional dari interface

Spesifikasi untuk standarisasi interface serial antara terminal


dan modem yang digunakan saat ini dikembangkan oleh ITU-T dan
EIA (Electronic Industries Association).
Interface seri ITU-T didefinisikan oleh rekomendasi V24, yang
secara fungsional ekivalen dengan standar EIA232. Kedua standar
ini mendefinisikan persambungan yang memungkinkan terminal
dan modem untuk berkomunikasi, baik secara sinkron atau
asinkron.
V24 mendefinisikan sebanyak 55 fungsi saluran dan biasanya
hanya digunakan untuk interface terminal-modem, sedang EIA232
hanya mendefinisikan 22 fungsi dan juga digunakan untuk
menghubungkan periferal ke terminal dan untuk menghubungkan
peralatan data di sebuah gedung jika digunakan line driver dan
line receiver sebagai pengganti modem. Setiap saluran
mempunyai fungsi khusus dan akan aktif jika logic “0” diberikan
kepadanya melalui terminal atau modem. Secara garis besar V24
dan EIA232 saling kompatibel.
Karakteristik elektris interface seperti impedansi dan level sinyal
didefinisikan oleh V28, yang merupakan bagian tak terpisah dari
V24 maupun EIA232.
Rekomendasi ITU-T dan EIA menganggap bahwa sistem berisi
sambungan seperti gambar berikut :
Interface Saluran komunikasi
Terminal Modem Modem Interface Terminal

Terminal bisa berupa komputer, dan dalam fungsi tersebut


disebut DTE (Data Terminal Equipment), dan modemnya disebut
DCE (Data Communication Equipment). Sering juga sebuah
terminal atau komputer dihubungkan dengan terminal lain, atau
dengan peralatan data lain (VDU, printer, dsb.) dalam sebuah
gedung, sehingga tidak jelas mana yang dianggap sebagai
terminal dan mana yang modem. Persambungan yang demikian
disebut Null Modem.

Ada dua cara dasar untuk melakukan pengiriman data melewati


interface serial :
a. menggunakan penghantar tak seimbang

TXD RXD
Ter- Mo-
minal RXD TXD dem
sinyal ground

Hanya sebuah penghantar yang digunakan untuk


mengirimkan data. Sinyal digital dikirim dari terminal ke
modem akan mengatur penghantar pengiriman data pada
nilai tinggi atau rendah tergantung pada level logika sinyal,
dan pada modem sinyal ini akan diukur secara relatif
terhadap penghantar common signal earth return.

b. menggunakan penghantar seimbang

TXD RXD

Ter- RXD TXD Mo-


minal dem

Juga dikenal dengan operasi diferensial, menggunakan dua


penghantar untuk masing-masing arah pengiriman.
Tegangan positif diberikan oleh terminal ke satu penghantar
untuk menunjukkan “0”, sedangkan tegangan negatif untuk
menunjukkan penerima atau seimbang “1”. Modem akan
mengukur perbedaan antara dua penghantar penerima
untuk menentukan sinyal yang diterima. Dengan cara ini
gangguan sinyal noise pada penghantar dapat diminimisasi
pengaruhnya.
Operasi semacam ini digunakan untuk transmission rate
tinggi dan/atau jarak yang lebih jauh (dibandingkan dengan
operasi tak seimbang).

Interface Paralel Centronics


Interface paralel digunakan untuk menghubungkan komputer ke
peripheral seperti printer, atau plotter, belum ada standarnya.
Handshaking selalu diperlukan karena kecepatan maksimum
dimana printer menerima data dan mencetaknya selalu lebih
rendah dibanding kecepatan pengiriman data oleh komputer.
Interface paralel yang paling sering digunakan adalah Centronics,
yang menggunakan data-bus 8-bit ditambah sejumlah saluran
handshaking dan kontrol printer. Persambungannya menggunakan
36-pin sbb. :
pin 2 s/d 9 : pin sinyal data D0 s/d D7
pin 1, 10 dan 11 : digunakan untuk sinyal handshaking
pin 13 s/d 17 : digunakan untuk sinyal kontrol printer
pin 19, 20 & 32 : grounding
pin-pin lainnya : sering tidak digunakan

Jika komputer mempunyai data untuk dikirimkan ke printer :


 Pertama kali komputer akan mencek jalur sibuk/tidak (pin
10), jika rendah berarti printer bisa menerima data.
 Komputer akan menempatkan karakter pertama pada delapan
pin data dan menset strobe line (pin 1) rendah. Data akan
disalurkan ke buffer printer sebagai tempat penyimpanan
sementara sebelum dicetak.
 Printer akan menset jalur acknowledge (pin 11) rendah untuk
memberitahu komputer bahwa data telah diterima dan
komputer dapat menempatkan karakter berikutnya pada pin-
pin data.

 Data akan disalurkan karakter per karakter ke dalam buffer


printer dengan kecepatan yang lebih tinggi dibanding
kecepatan printer dalam mencetak karakter-karakter terebut.
Sehingga pada saat buffer penuh dan tidak bisa menerima data
lagi, sinyal jalur sibuk akan bernilai tinggi untuk memberitahu
komputer agar menghentikan pengiriman data.
 Jika printer siap menerima data lagi setelah buffer kosong
kembali, jalur acknowledge dan jalur sibuk diset menjadi
rendah lagi, sehingga komputer bisa mulai mengirimkan data
lagi.
Sinyal-sinyal lain yang sering digunakan pada interface Centronics
adalah kertas habis (pin 12), autofeed (pin 14), int (pin 31) yang
digunakan untuk mereset printer dan mengosongkan buffer, dan
error (pin 15).

Interface V24
Rekomendasi V24 dari ITU-T menspesifikasikan 55 sambungan
untuk komunikasi data biner serial, tetapi prakteknya tidak ada
interface yang menggunakan semuanya. Kebanyakan yang
digunakan hanya memanfaatkan sebagian kecil saja (biasanya 15
buah) darinya.
Tabel dibawah menjelaskan fungsi masing2 saluran pada V24,
dimana digunakan dua penomoran saluran, yaitu satu kelompok
bernomor 100 – 199 berurusan dengan saluran kontrol, data dan
timing, kelompok lainnya bernomor 200 – 299 berurusan dengan
dengan saluran pemutaran otomatis (automatic dialing).
Saluran2 yang tidak ditulis yaitu 3-variasi dari 102 dan 12-saluran
pemutaran otomatis.
Dari tabel tersebut saluran2 banyak digunakan adalah 101, 102,
103, 104, 105, 106, 107, 108/1 atau 108/2, 109 dan 125.
Indikator pemanggilan (calling indicator) digunakan oleh modem
untuk penjawaban otomatis yang menunjukkan bahwa panggilan
yang masuk telah diterima. Saluran 106 (RFS/Ready-For-Sending)
ekivalen dengan CTS (Clear-To-Send) pada EIA232.

No. NAMA SALURAN ARAH SINYAL JENIS SINYAL


101 Earth - -
102 Signal return earth terminal > modem data
103 Transmitted data (TXD) terminal > modem data
104 Received data (RXD) modem > termina kontrol
105 Request to send (RTS) terminal > modem kontrol
106 Ready for sending (RFS) modem > terminal kontrol
107 Data set ready (DSR) modem > terminal kontrol
108/1 Connect data set to line terminal > modem kontrol
108/2 Data terminal ready (DTR) terminal > modem kontrol
109 Data channel detector (DCD) modem > terminal kontrol
110 Data signal quality detector modem > terminal kontrol
111 Data signal rate selector terminal > modem kontrol
112 Data signal rate selector modem > terminal kontrol
113 Transmitter signal element timing terminal > modem timing
114 Transmitter signal element timing modem > terminal timing
115 Receiver signal element timing modem > terminal timing
116 Select standby terminal > modem kontrol
117 Standby indicator modem > terminal kontrol
118 Transmitted 2nd channel data terminal > data data
119 Received 2nd channel data modem > terminal data
120 Transmit 2nd channel line data terminal > modem kontrol
121 2nd channel ready modem > terminal kontrol
122 2nd channel rcv. line signal detector modem > terminal kontrol
123 2nd signal quality detector modem > terminal kontrol
124 Select frequency group terminal > modem kontrol
125 Calling indicator modem > terminal kontrol
126 Select transmit frequency terminal > modem kontrol
127 Select receive frequency terminal > modem kontrol
128 Receiver signal element timing terminal > modem timing
129 Request to receive terminal > modem kontrol
130 Transmit backward tone terminal > modem kontrol
131 Receive character timing modem > terminal timing
132 Return to non-data mode modem > terminal kontrol
133 Ready for receiving terminal > modem kontrol
134 Received data present modem > terminal kontrol
136 New signal terminal > modem kontrol
140 Logbook test terminal > modem kontrol
141 Local logbook terminal > modem kontrol
142 Test indicator modem > terminal kontrol
191 Transmitted voice answer terminal > modem kontrol
192 Received voice answer modem > terminal kontrol

V24 tidak mendefinisikan karakteristik elektris maupun mekanis,


tetapi hal itu didefinisikan pada V28, yang menspesifikasikan
bahwa saluran-saluran tak seimbang digunakan dengan tegangan
positif antara 3 dan 25 V yang menyatakan keadaan ON untuk
saluran kontrol, dan “0” untuk saluran data. Tegangan –25 s/d –3
V menyatakan keadaan OFF dan “1”. Hal ini bisa dilihat pada
gambar berikut :
Tegangan (V)

+25
sinyal didaerah ini sebagai “0”
atau ON
+3
daerah
transisi
-3
sinyal didaerah ini sebagai “1”
atau OFF
-25
Semua nilai tegangan atas dasar referensi penghantar grounding.
Transmission rate maksimum yang diperbolehkan adalah 20 Kbps
untuk jarak 15 m.
Dua standar baru adalah EIA423 dan EIA422 telah diadopsi oleh
ITU-T sebagai rekomendasi V10 dan V11.

Interface EIA 232


EIA232 merupakan interface serial yang paling banyak digunakan,
yang merupakan kombinasi dari beberapa fungsi dari V24
ditambah spesifikasi elektrik V28, ditambah aspek lain untuk
implementasi pada transmission rate hingga 20 Kbps. EIA232
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1962 dan mengalami
perkembangan menjadi EIA232C pada tahun 1969, kemudian
digantikan oleh EIA232D pada tahun 1987, meskipun tipe C masih
sangat banyak digunakan.

Spesifikasi interface EIA232 :


Jenis operasi ujung tunggal
Jumlah driver & receiver per jalur 1
Transmission rate maksimum 10 Kbps
Kapasitansi jalur maksimum 2500 pF
Tegangan output driver ± 5V - ± 15V
Tahanan beban penggerak 3 KΩ - 7 KΩ
Sensitivitas ± 3V
Tahanan input receiver 3 KΩ - 7 KΩ

Tabel spesifikasi EIA232 :


No. Pin Label V24 Nama Arah Jenis
1 AA 101 Earth - -
2 BA 103 Transmitted Data (TXD) T>M data
3 BB 104 Received Data (RXD) M>T data
4 CA 105 Request To Send (RTS) T>M kontrol
5 CB 106 Ready For Sending (RFS) M>T kontrol
6 CC 107 Data Set Ready (DSR) M>T kontrol
7 AB 102 Signal return earth - -
8 CF 109 Received line signal detector M>T kontrol
(DCD)
12 SCF 122 Secondari received line signal M>T kontrol
detector
13 SCB 121 Secondary clear to send M>T kontrol
14 SBA 118 Secondary transmitted data T>M data
15 DB 114 Transmitter signal timing M>T timing
16 SSB 119 Secondary received data M>T data
17 DD 115 Received signal timing M>T timing
18 LL - Local Loopback - kontrol
19 SCA 120 Secondary request to send T>M kontrol
20 CD 108/2 Data Terminal Ready (DTR)T > M kontrol
21 RL 110 Signal quality detector M>T kontrol
22 CE 125 Ring Indicator M>T kontrol
23 CH 111 Data signal rate detector T>M kontrol
24 DA 113 Transmitter signal timing T>M timing
25 TM 112 Data signal rate selected M>T kontrol

Cara kerja EIA232 sbb. :


• Sambungan Dial-Up lewat PSTN
Mengacu gambar dibawah, penyambungan dimulai dengan
menset DTR hidup untuk memberitahu modem bahwa terminal
ingin membuat sambungan lewat PSTN. Dial nomor telepon
tujuan oleh modem. RI modem tujuan akan hidup untuk
menginformasikan bahwa ada panggilan. Jika terminal tujuan
siap menerima data akan menghidupkan DTR yang akan
menyebabkan modemnya tersambung. Modem tujuan akan
menghidupkan DCE untuk memberi informasi pada terminal
tujuan bahwa modem siap menerima data yang masuk dan
mengirimkan carrier kembali ke pemanggil untuk menunjukkan
bahwa panggilan telah dijawab. Carrier ini akan menghidupkan
DCD pada modem pemanggil dan kemudian modem pemanggil
akan menghidupkan DCE untuk menunjukkan pada terminal
pemanggil bahwa sambungan telah terjadi. Jika terminal
pemanggil telah siap mengirimkan data maka akan
menghidupkan RTS dan modem pemanggil akan menanggapinya
dengan menghidupkan CTS. Hal ini akan menghidupkan DCD
pada modem tujuan, dan terminal pemanggil dapat segera
mengirimkan datanya dan terminal tujuan menerima data yang
masuk.

Komputer modem modem terminal


Pemanggil pemanggil PSTN terpanggil terpanggil

DTR hidup Arus pemanggilan

RI hidup
DTR hidup
Carrier hidup
DCD hidup
DCE hidup

RTS hidup
Carrier mati
CTS hidup DCD hidup

TXD TXD

RXD
RTS mati RXD
Carrier mati
CTS mati DCD mati

Panggilan terputus CTS mati


DCD mati
DTR mati
DCE mati

DCE mati

waktu waktu waktu waktu

Jika terminal tujuan mempunyai data untuk dikirimkan ke


terminal pemanggil maka akan menghidupkan RTS dan proses
yang sama akan berlangsung pada arah yang berlawanan. Jika
digunakan sambungan full-duplex, RTS dan DCD akan dijaga
pada keadaan ON dikedua ujung saluran. Kedua modem akan
tetap menjaga CTS pada keadaan ON yang memungkinkan kedua
modem untuk mengirimkan data pada saat yang bersamaan.
Jika semua data telah dikirimkan, terminal pemanggil akan
mematikan RTS dan modem pemanggil akan menanggapinya
dengan mematikan CTS. Hal ini pada gilirannya akan
menyebabkan DCD dimatikan yang bebarti sambungan modem
ke saluran telepon diputus dan juga mematikan DCE. Pada sisi
penerima, hilangnya sinyal carrier akan menyebabkan modem
tujuan juga melakukan hal yang sama.

• Sambungan Leased-Line
Sambungan leased-line tidak mempunyai protokol untuk
membuat sambungan sebelum pengiriman data terjadi, tetapi
setiap saat DCE selalu ON. Pada saat suatu terminal siap untuk
mengirimkan data, terminal ini akan meng-ON-kan RTS dan
modem akan menanggapinya dengan meng-ON-kan CTS. Maka
terminal ini segera dapat mengirimkan datanya.
• Sambungan Tanpa Modem

Timing terminal

EIA232 dan V24 selalu mengacu pada DTE yang dihubungkan ke


DCE. Seringkali komputer dihubungkan secara langsung ke
komputer atau terminal lain, dengan demikian terminal dapat
dianggap sebagai DTE atau DCE. Hal serupa terjadi jika suatu
terminal dihubungkan ke printer yang dapat dianggap sebagai
DTE atau DCE.
Komputer atau terminal yang ditetapkan sebagai DTE
mengirimkan datanya lewat pin-2 dan menerima data dari pin-
3, tetapi jika dianggap sebagai DCE, akan mengirimkan data
lewat pin-3 dan menerima data pada pin-2.
Sambungan tanpa modem terdiri dari suatu kabel yang masing-
masing ujungnya mempunyai konektor dimana saluran kirim dan
terima data saling ditukarkan, demikian juga dengan saluran
kontrol lain yang diperlukan.

EIA422
Spesifikasi EIA422 ekivalen dengan rekomendasi V11 dari ITU-T
yang mendefinisikan karakteristik saluran-saluran interface
digital seimbang. Spesifikasi ini tidak mendefinisikan sinyal-sinyal
interface, karakteristik mekanis atau metode pengiriman data.
EIA422 menunjukkan bahwa line-driver dan line-receiver
digunakan untuk transmission rate sampai dengan 10 Mbps
dengan jarak maksimum 12 m, dan 100 Kbps untuk jarak
maksimum 1200 m.
Gambar berikut menunjukkan level tegangan “0” dan “1” EIA422
:

Tegangan (V)

+12
sinyal didaerah ini sebagai “0”
atau ON
+0.2
daerah
transisi
-0.2
sinyal didaerah ini sebagai “1”
atau OFF
-12

EIA423
Spesifikasi EIA423 ekivalen dengan rekomendasi V10 dari ITU-T
yang mendefinisikan karakteristik elektris dari saluran interface
digital tak seimbang. Seperti EIA422, EIA423 tidak menyinggung
tentang sinyal, pin-pin sambungan atau metode pengiriman data.
EIA423 dapat digunakan untuk jarak yang lebih jauh dibanding
EIA232 karena menggunakan tegangan sinyal 4 V sampai 6 V,
bukan 3 V sampai 5 V, bersama-sama dengan sensitivitas
penerimaan yang lebih baik, yaitu ± 200 mV dibanding
sensitivitas pada EIA232 sebesar 3 V. Rangkaian dasar E423 sama
dengan EIA232, dan untuk transmission rate 100 kbps dapat
digunakan hingga jarak 10 m, dan untuk 1 kbps jarak yang bisa
dicapai hingga 1200 m.

EIA449
Spesifikasi EIA499 mendefinisikan sinyal-sinyal, konektor-
konektor, dll yang harus digunakan pada EIA422 dan EIA423.
EIA499 mendefinisikan 30 saluran interface dan cara operasinya
pada transmission rate sampai 2 Mbps dan menjelaskan secara
terinci konektor 37 pin dengan konektor tambahan 9 pin jika
chanel kedua harus digunakan.
Tabel berikut menunjukkan saluran2 pada EIA449 dibandingkan
dengan EIA232.

EIA499 EIA232 EIA499


EIA232

SG Signal ground 7 SQ Signal quality 21


SC Send common - NS New signal -
RC Receive commond - SF Select frequency -
IS Terminal in service - SR Signalling rate detector 23
IC Incoming call 22 SI Signalling rate indicator -
TR Terminal ready 20 SSD Secd. send data 14
DM Data mode 6 SRD Secd. receive data 16
SD Send data 2 SRS Secd. request to send 19
RD Receive data 3 SCS Secd. clear to send 13
TT Terminal timing 24 SRR Secd. receiver ready 12
ST Send timing 15 LL Local loopback -
RT Receive timing 17 RL Remote loopback -
RS Request to send 4 TM Test mode -
CS Clear to send 5 SB Standby indicator -
RR Receiver ready 8

EIA485
Spesifikasi EIA485 didasarkan pada EIA422 tetapi telah
dimodifikasi sedemikian rupa sehingga memungkinkan
digunakannya interface banyak titik. EIA 422 hanya bisa
menangani interface titik ke titik karena jika lebih dari satu line
driver dihubungkan ke bus, arus yang mengalir dari driver dapat
merusak IC-nya. EIA485 dirancang untuk dioperasikan sampai 32
line driver dan line receiver untuk dihubungkan dengan sebuah
bus utama dan pada saat yang sama memenuhi semua
persyaratan EIA422.

EIA562
Semakin banyak peralatan seperti notebook computer
menggunakan sumber daya 3 V karena penghematan daya.
Standar interface seri EIA562 dibuat untuk digunakan pada
peralatan portable dan tegangan rendah dan bersesuaian dengan
EIA232E.

Spesifikasi interface EIA562 :


Jenis operasi ujung tunggal
Jumlah driver & receiver per jalur 1
Transmission rate maksimum 64 Kbps
Kapasitansi jalur maksimum 2500 pF (20 Kbps)
1000 pF (20-64
Kbps)
Tegangan output driver ± 3.7V - ± 13.2V
Tahanan beban penggerak 3 KΩ - 7 KΩ
Sensitivitas ± 3V
Tahanan input receiver 3 KΩ - 7 KΩ

CHIP INTERFACE
Didalam CPU, data bergerak secara paralel menggunakan data-
bus 8-bit, 16-bit atau 32-bit. Penyambungan langsung suatu
peripheral (misal EIA232) ke data-bus microprocessor tidak
dimungkinkan karena adanya satu atau lebih perbedaan operai
sbb. :
a. Tegangan atau arus kerja yang berbeda (misal tegangan
kerja EIA232 ± 3 V sampai 12 V, sedang pada komputer 0 V
dan 5 V), atau diperlukan arus yang lebih besar dari
kemampuan yang bisa diberikan oleh microprocessor. Untuk
itu diperlukan buffer antara CPU dan EIA232.
b. Biasanya komputer dan peripheral yang disambungkan
beroperasi pada transmission rate yang berbeda, sehingga
diperlukan saluran-saluran handshaking untuk
mengendalikan timing pada pengiriman data.
Microprocessor akan mengirimkan data ke buffer, yaitu tempat
dimana data disimpan sementara sampai peripheral siap
mengolahnya dan data tersebut akan dikeluarkan sesuai dengan
transmission rate dari peripheral tersebut.
Pengiriman data dilakukan dengan menggunakan chip (IC)
interface paralel atau serial. Chip interface paralel dikenal
dengan nama PIA (Peripheral Interface Adaptor), atau VIA
(Versatile Interface Adaptor). Interface paralel tidak mempunyai
standar, tetapi yang paling banyak digunakan adalah Centronics.
Pengiriman data secara paralel hanya untuk jarak yang terbatas,
sehingga untuk jarak yang lebih jauh diperlukan chip yang bisa
melakukan konversi paralel-ke-serial dan sebaliknya. Chip ini
mempunyai beberapa nama dan menyediakan sejumlah fungsi
yang bervariasi, diantaranya :
a. UART (Universal Asynchronous Receiver/Transmitter)
b. USART (Universal Synchronous/Asynchronous
Receiver/Trmtr.)
c. ACIA (Asynchronous Communication Interface Adaptor)
d. SCC (Serial Communication Controller).
Blok diagram hubungan standar penggunaan chip interface (misal
ACIA) sbb. :

 Komunikasi dengan terminal lokal


data bus data

ACIA EIA Termi


µP 232 nal
adress bus data & control

control bus

 Komunikasi dengan modem

data bus
data saluran
komunikasi
µP ACIA data & EIA Mo-
adress bus control 232 dem
control

control bus

Software Komunikasi
Software diperlukan agar komunikasi data dapat berlangsung.
Software ini untuk mengatur berbagai parameter komunikasi a.l.
:
a. Protokol yang digunakan
b. Transmission rate
c. Jumlah bit per karakter
d. Parity yang digunakan (odd atau even), atau tanpa parity
e. Banyaknya bit start dan bit stop

Sebagian besar modem kompatibel dengan Hayes command-set.


MS Windows dilengkapi dengan software komunikasi data, selain
itu juga tersedia banyak software untuk komunikasi data di
pasaran.

You might also like