Professional Documents
Culture Documents
JELASKAN PENGUJIAN CREEP Creep adalah deformasi plastis yang terjadi pada material karena diberi beban konstan pada temperature yang tinggi. Creep hanya terjadi jika kedua sifat diatas (beban dan suhu yang tinggi) terjadi pada waktu yang bersamaan. Pada logam, creep terjadi ketika suhu kerja lebih tinggi dari 0,4 kali suhu leleh (suhu absolute K). Pada temperatur relatif tinggi, creep terjadi pada semua level beban, tetapi pada temperatur tertentu laju creep bertambah dengan meningkatnya beban. Untuk mengetahui laju creep dalam pengujian creep dibutuhkan kurva creep seperti gambar dibawah ini. Kurva creep terdiri dari tiga wilayah yaitu creep primer atau transient yaitu meningkatnya creep rate dalam kurva ini laju creep dapat dikurangi. Wilayah kedua adalah steady state creep yaitu wilayah dengan creep rate yang konstan dengan kondisi yang stabil dan wilayah cukup linier (pengerasan regangan dan tahap pemulihan). Wilayah ketiga adalah creep tersier yaitu creep rate yang diperbesar sampai kegagalan puncak, dalam kurva ini terjadi pemisahan batas butir, pembentukan retakan internal, rongga dan celah. Mekanisme Deformasi Creep Mekanisme deformasi mulur utama dapat dikelompokkan sebagai berikut: Pergelinciran Dislokasi -> Mencakup pergerakan dislokasi sepanjang bidang slip dan melintasi hambatan oleh aktivasi termal. Mekanisme pergelinciran dislokasi bekerja pada level tegangan yang relatif tinggi untuk deformasi mulur biasa. Laju mulur ditentukan oleh kecepatan gerak dislokasi melampaui rintangan seperti endapan, atom larut dan dislokasi lainnya. Mekanisme ini terjadi pada tegangan tinggi, /G > 10-2. Mulur Dislokasi -> Mulur dislokasi terjadi akibat pergelinciran dislokasi yang terjadi akibat pengaruh difusi kekosongan. Kerangka dasar berbagai teori dicetuskan oleh Orawan dan Bailey yang menyatakan bahwa laju mulur tunak mencerminkan antara faktor yang saling bersaingan yaitu: lau pergeseran regangan h = s/e dan laju pemulihan termal hasil pengaturan kembali dan peniadaan dislokasi, r =-s/t. Keadaan tunak tercapai bila laju pemulihan cukup besar dan laju pergeseran regang cukup rendah sehingga tercapai keseimbangan antara kedua faktor ini Terjadi pada 10-4 < /G < 10-2. Mulur Difusi -> Mencakup aliran kekosongan dan interstisi melalui 1ristal di bawah pengaruh tegangan luar. Mulur difusi merupakan mekanisme pengendali. Nabarro dan Herring mengemukakan bahwa proses mulur dikendalikan oleh difusi atom yang digerakkan oleh tegangan. Tegangan mengubah potensial kimia atom pada permukaan butir dalam polikristal sedemikian sehingga ada aliran kekosongan (vacancies) dari batas butir yang mengalami tegangan tarik ke batas butir yang mengalami tekanan. Bersamaan dengan itu terjadi aliran atom dalam arah yang berlawanan, yang