Professional Documents
Culture Documents
PENDUDUK
JUMLAH KEPADATAN PERTUMBUHAN
TEMPAT TINGGAL
Jumlah penduduk yang besar mengakibatkan kepadatan penduduk dan migrasi Laju pertumbuhan penduduk tinggi mengakibatkan
masih tinggi Meningkatkan permintaan kebutuhan pokok Sumber daya terserap untuk investasi untuk barang konsumsi
Konsentrasi penduduk tinggi meningkatkan daya saing antar penduduk Memicu peningkatan kreativitas dan inovasi Konsentrasi penduduk yang tinggi membuat akses terhadap pelayanan sosial mudah terjangkau (memperpendek jarak) dan efisien (ekonomi jumlah besar)
Penambahan penduduk berarti penambahan penawaran jumlah tenaga kerja kesempatan kerjanya? pengangguran. Konsep diminishing returns berlaku
jumlah pekerja
dengan kebutuhan penduduk usia kerja, berbeda dengan kebutuhan penduduk lansia dsb. Pertumbuhan penduduk yang tinggi menentukan tingkat konsumsi yang tinggi
Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi menyebabkan proporsi penduduk muda tinggi dan meningkatkan rata rata jumlah anggota keluarga
kebutuhan untuk konsumsi lebih besar
Pertambahan jumlah penduduk meningkatkan kebutuhan fasilitas umum dan permintaan pelayanan sosial (pendidikan, kesehatan, pelayanan lansia dsb.) Jenis permintaan ditentukan oleh jumlah penduduk menurut komposisi umur penduduk
10
Jumlah penduduk besar meningkatkan permintaan barang dan jasa Daya beli tinggi memicu pertumbuhan ekonomi Jumlah permintaan besar memungkinkan produksi masal Dengan teknologi tinggi permintaan besar akan meningkatkan efisiensi dan menekan ongkos per unit output
11
12
Number (million)
Widjojo Estimates
Year
13
Numbers in millions
Births
Deaths
19 50 -5 5 19 60 -6 19 5 70 -7 19 5 80 -8 5 19 90 -9 20 5 00 -0 5 20 10 -1 20 5 20 -2 20 5 30 -3 5 20 40 -4 5
Years
14
Rates/years
IMR
Life Expectancies
19 50 -5 5 19 60 -6 5 19 70 -7 5 19 80 -8 5 19 90 -9 5 20 00 -0 5 20 10 -1 5 20 20 -2 5 20 30 -3 5 20 40 -4 5
Years
15
Ideal family size is higher than the actual fertility IFS76, IDHS 1987, 91, 94, 97, 2002/3
5.5 5 4.5 4 3.5 Ideal Ideal FS TFR TFR
Number
3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 1976 1987 1991 1994 1997 2002/3 Years
16
Proporsi anak dibawah usia 15 tahun lebih kecil dibandingkan proporsi penduduk usia kerja. Beban ketergantungan menurun drastis sampai tahun 2015 2025
17
Population by Age and Sex, Indonesia Census 1971 Population by Age and Sex, Indonesia Census 1961
85 + 80 - 84 75 - 79 70 - 74 65 - 69 60 - 64 60 - 64 55 - 59 55 - 59 Not Stated 85 + 80 - 84 75 - 79 70 - 74 65 - 69
Age Group
50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5-9 0-4
Age Group
50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5-9 0-4 20 15 10 5 0 5 10 15 20
20
15
10
0 0
10
15
20
Percentage
Percentage
18
Not Stated 85 + 80 - 84 75 - 79 70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59
Not Stated 85 + 80 - 84 75 - 79 70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59
Age Group
50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5-9 0-4 20 15 10 5 0 0 5 10 15 20
Age Group
50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5-9 0-4 20 15 10 5 0 0 5 10 15 20
Percentage
Percentage
Age Group
40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 20 15 10 Percentage 5 0 5 10 Percentage 15 20
Age Group
45-49
45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 20 15 10 Percentage 5 0 5 10 Percentage 15 20
Male
Female
Male
Female
19
Age Group
Age Group
45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 20 15 10 Percentage 5 0 5 10 Percentage 15 20
45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 05-9 0-4 20 15 10 Percentage 5 0 5 10 Percentage 15 20
Male
Female
Males Male
Female
Age Group
40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 05-9 0-4 20 15 10 Percentage 5 0 5 10 Percentage 15 20
Age Group
45-49
45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 20 15 10 Percentage 5 0 5 10 Percentage 15 20
Males Male
Female
Male
Female
20
Ledakan penduduk usia kerja, ledakan penduduk lansia dan menurunnya jumlah anak <15 tahun , Indonesia, 1950-2050
250
200
Population in millions
working-age 150
19 50
19 60
19 70
19 80
19 90
20 00
20 10
20 20
20 30
20 40
Year
20 50
21
Ekonom menilai bahwa pengangguran adalah social bad, sebagai lawan dari output yang social good Biaya yang diakibatkan oleh pengangguran ada dua, yaitu
Lost output, hilangnya output karena tidak bekerjanya seseorang. Dalam recessionary gap peningkatan pengangguran akan dibarengi dengan penurunan output Personal cost, seseorang yang tidak bekerja akan merasa rendah diri karena tidak mampu mendapatkan penghasilan. Hal ini akan semakin parah jika tidak ada sistem jaminan sosial bagi pengangguran seperti di Indonesia.
Total Penduduk
Angkatan Kerja
Bekerja
Tidak Bekerja
Pekerja adalah orang yang berusia minimal 15 tahun Yang bekerja dan dibayar selama minimal 1 jam sepekan di perusahaan orang lain atau perusahaannya sendiri Yang bekerja tanpa dibayar minimal 15 jam sepekan di perusahaan keluarga Yang bekerja paruh waktu dengan atau tanpa dibayar. Pengangguran adalah orang yang berusia minimal 15 tahun yang: Tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan Telah mencari pekerjaan selama 4 pekan
labor force = employed + unemployed population = labor force + not in labor force
unemployed unemployment rate = employed + unemployed
labor force labor force participation rate = population
Unemployment rate adalah rasio jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. Pengangguran friksional bersifat sementara dan terjadi karena adanya kesenjangan waktu, informasi maupun karena kondisi geografis antara pencari kerja dan kesempatan kerja. Mereka yang termasuk kategori pengangguran sementara, umumnya rela menganggur untuk mendapat pekerjaan. Misalnya fresh graduate yang mencari pekerjaan, orang yang sedang menunggu pekerjaan, pensiun dsb
Structural unemployment adalah pengangguran yang terjadi karena ada ketidakcocokan antara karakteristik penawaran tenaga kerja dengan permintaan tenaga kerja. Hal ini terjadi karena perubahan struktur ekonomi, dari pertanian ke industri misalnya. Perubahan dalam struktur perekonomian ini menimbulkan kebutuhan akan tenaga kerja dengan jenis atau keterampilan yang berbeda. Keadaan ini menyebabkan keterampilan yang dimiliki oleh para pencari kerja berbeda dengan tuntutan yang ada. Pengangguran struktural terjadi karena pencari kerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk lowongan pekerjaan yang tersedia
Cyclical unemployment adalah pengangguran yang terjadi pada saat recessionary gap (actual output kurang dari potential output), misalnya petani, di luar musim menanam dan panen akan menganggur. Natural rate of unemployment adalah pengguran yang terjadi pada saat ekonomi sedang berjalan dengan normal
Cyclical unemployment dapat dikurangi dengan meningkatkan Aggregate Demand Structural unemployment dapat dikurangi dengan membuat peraturan yang mempermudah tenaga kerja to move between jobs, dan tentunya menstabilkan perekonomian Pengangguran friksional dikurangi dengan meningkatkan pengetahuan mereka mengenai market opportunities, selain itu, adanya unemployment insurance dapat mengurangi beban pengangguran itu sendiri
Table
Percent
GDP growth
2.5 5.8
1.8 7.6
2.2 9.7
3.9 9.6
6.2 7.5
3.2 7.2
Unemployment rate
CPI inflation
Cumulative unemployment Cumulative disinflation Sacrifice ratio
13.3
8.9
2.6 4.4 0.59
3.8
6.3 9.5 0.66
3.8
9.9 9.5 1.04
3.9
11.4 9.4
3.8
12.6 9.5
1.21 1.32
Cumulative unemployment is the sum of point-years of excess unemployment from 1980 on, assuming a natural rate of unemployment of 6%. Cumulative disinflation is the difference between inflation in a given year and inflation in 1979. The sacrifice ratio is the ratio of cumulative unemployment to cumulative disinflation.
80.0
71.4
62.9 65.1
69.8
69.4
69.0
69.2
69.1
69.5
60.0
37.1
34.9
30.2 30.6
31.0
30.8
30.9
30.5
0.0
1990
1995
2000
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Informal
Source: Badan Pusat Statistik.
Formal
Tenaga kerja (manpower) adalah seluruh penduduk dalam usia kerja (berusia 15 tahun atau lebih) yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Sebelum tahun 2000, Indonesia menggunakan patokan seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas Tenaga kerja termasuk yang:
Berusaha atau bekerja sendiri adalah mereka yang berusaha/bekerja atas risiko sendiri dan tidak mempekerjakan pekerja keluarga maupun buruh. Contohnya sopir taksi yang membawa mobil atas risiko sendiri, kuli-kuli di pasar, stasiun atau tempat-tempat lainnya yang tidak mempunyai majikan tertentu.
bagi mereka yang bekerja sebagai orang yang berusaha atas resiko sendiri dan dalam usahanya mempekerjakan buruh tidak tetap. Contohnya, pengusaha warung yang dibantu oleh anggota rumah tangganya atau orang lain yang diberi upah tidak tetap, penjaja keliling yang dibantu anggota rumah tangganya atau seseorang yang diberi upah hanya pada saat membantu saja. Berusaha dibantu dengan buruh tetap adalah mereka yang bekerja sebagai orang yang berusaha atas risiko sendiri dan dalam usahanya mempekerjakan paling sedikit satu orang buruh tetap. Buruh tetap adalah buruh/karyawan yang bekerja pada orang lain atau instansi/kantor/perusahaan dengan menerima upah atau gaji secara tetap, baik ada kegiatan maupun tidak. Contohnya pemilik toko yang mempekerjakan satu / lebih buruh tetap dan pengusaha sepatu yang memakai buruh tetap.
orang lain atau instansi/kantor/perusahaan dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Pekerja tidak dibayar adalah status pekerjaan bagi mereka yang bekerja membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan seseorang dengan tidak mendapat upah / gaji baik berupa uang maupun barang. Contohnya anggota rumah tangga dari orang yang dibantunya, seperti istri yang membantu suami di sawah dan bukan sebagai anggota rumah tangga tetapi keluarga dari orang yang dibantunya, seperti saudara yang membantu melayani penjualan di warung.
dalam mendefinisikan pengangguran, pendekatan ini dimulai dengan definisi tenaga kerja dan angkatan kerja, sehingga pengangguran adalah angkatan kerja yang tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan
dalam pendekatan ini, pengangguran berdasarkan tingkat pemanfaatan tenaga kerja. Indikator yang digunakan adalah jam kerja, produktivitas dan pendapatan yang diperoleh
Menganggur (unemployed) atau pengangguran terbuka (open unemployment)keadaan dimana seseorang sama sekali tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan Setengah menganggur (underemployed) keadaan dimana seseorang bekerja tetapi belum dimanfaatkan secara penuh, terbagi atas
Setengah menganggur kentara (visible unemployed) yaitu orang yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu Setengah menganggur tidak kentara (invisible unemployed) yaitu orang yang bekerja tetapi pendapatan dan produktivitasnya rendah
Bekerja penuh (employed) orang yang bekerja sama dengan atau lebih dari 35 jam seminggu
bekerja dibawah jam kerja normal dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan lain. Setengah Penganggur Sukarela, yaitu mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain, misalnya tenaga ahli yang gajinya sangat besar.
Labor supply curve menggambarkan jumlah tenaga kerja yang ditawarkan oleh rumah tangga pada tingkat upah tertentu
Labor demand curve menggambarkan jumlah tenaga kerja yang akan dipekerjakan oleh perusahaan pada tingkat upah tertentu
New classical theory mengasumsikan bahwa labor market clear, dan kemudian mereka mencari sebab mengapa terjadi fluktuasi ketenagakerjaan. Implikasinya adalah bahwa orang yang tidak bekerja telah keluar dari pasar tenaga kerja secara sukarela. Tidak ada pengangguran terpaksa Pandangan classical economists adalah ekuilibrium labor demanded dan labor supplied mengikuti fluktuasi tingkat upah sehingga tidak ada pengangguran friksional dan struktural
Pandangan Klasik bahwa upah akan merespon dengan cepat perubahan harga.Ini berarti bahwa kurva AS vertikal. Artinya bahwa kebijakan moneter dan fiskal tidak dapat mempengaruhi jumlah output dan pengagguran dalam perekonomian. Dalam pasar yang kompetitif, wages dan unemployment akan berfluktuasi dengan arah yang sama, artinya bahwa tidak ada pengangguran sukarela
W1
Quantity of Labor
Quantity of Labor
Kurva demand menunjukkan pada saat perekonomian slump, boom, dan pada saat aggregate income sama sama dengan potensialnya. Saat demand meningkat dari D1, ke D0, kemudian ke D2, maka wage akan meningkat dari W1, ke W0, kemudian ke W2
Kurva supply meningkat dari S1, ke S0, kemudian ke S2, maka wage akan meningkat dari W1, ke W0, kemudian ke W2
New Keynesian theory memandang bahwa ada orang yang tidak bekerja yang termasuk dalam pengangguran terpaksa karena mereka harus menerima. Hal ini akan mengakibatkan sticky wages. Teori ini juga memandang bahwa pasar tenaga kerja kompetitif tidak dapat diandalkan untuk mengurangi pengangguran.
Wage Rate S0
W2 W0 W1 D0 D1 q1 q1 q0 q2 Quantity of Labor q2 D2
Demand berada pada tingkat normal, yaitu D0, tingkat upah adalah w0 dan employment adalah q0, dan tidak ada pengangguran. Pada saat resesi, demand berkurang menjadi D1 namun tingkat upah hanya turun menjadi w1. q1q1 adalah pengangguran
Pada saat boom, demand meningkat menjadi D2 namun tingkat upah hanya turun menjadi w2. q2q2 adalah pengangguran