You are on page 1of 53

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING PADA PERMAINAN

SEPAK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN PADA SISWA


KELAS IV SDN 08 CURUP TENGAH KABUPATEN REJANG LEBONG

SKRIPSI

OLEH :
SURYA KELANA
NPM. 1213912072

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Sarjana
Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan Penjaskes FKIP
Universitas Bengkulu

PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN
BAGI GURU DALAM JABATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
ii





LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN PEMBIMBING


Skripsi oleh Surya Kelana ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji




Bengkulu, 10 Juni 2013

Pembimbing I



Drs. Syafrial, M.Kes.
NIP. 196106151986031005
Pembimbing II



Bayu Insanistyo, S.Pd. M.Or
NIP. 198310032008121003



Dekan FKIP UNIB,



Prof. DR. RAMBAT NS, M.Pd
NIP.196112071986011001


Mengetahui :
Ketua PSKGJ FKIP UNIB



Dr. I. Wayan Dharemayana, M.Psi.
NIP. 196101231985031002








iii

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING PADA
PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE
LATIAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 08 CURUP TENGAH
KABUPATEN REJANG LEBONG

OLEH
SURYA KELANA
NPM :12139120702


SKRIPSI INI TELAH DIAJUKAN DIPERTAHANKAN
DALAM SIDANG DEPAN TIM PENGUJI FKIP
UNIVERSITAS BENGKULU



Pada :
Hari : Minggu
Tanggal : 30 Juni
Pukul :



Dewan Penguji :


Penguji 1. Drs.Syafrial, M.Kes. ( )

Penguji 2. Bayu Insanistyo, S.pd. M.Or. ( )

Penguji 3. Dr.I.Wayan Dharmayana ( )

Penguji 4. Drs.Asep Supratman ,M.Pd. ( )

iv

MOTTO


Habis gelap terbitlah terang
Sekali layar terbentang, pantang biduk surut ke pantai

Dengan ilmu hidup menjadi mudah
Dengan seni hidup menjadi indah
Dengan agama hidup menjadi terarah

Persembahan:
Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Keluargaku yang selalu memberi dorongan dan semangat kepadaku
Kepada seluruh Dosen, Dosen Pembimbing, terima kasih atas bimbingan
serta saran yang bermanfaat untuk kita semua

Kepada seluruh pengelola dan teman-teman seperjuangan selalu memberi
informasi yang terbaik untuk kita semua, baik suka maupun duka

v



SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang saya susun sebagai syarat
untuk memperoleh helar Sarjana Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan (Program
SKGJ) Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Bengkulu seluruhnya
merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari hasil karya
orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, penulisan
ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini bukan hasil karya
saya sendiri dan adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima
sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.



Curup, 2013
Penulis




SURYA KELANA











vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian
tindakan kelas ini yang berjudul UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN
PASSING PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE LATIHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 08 CURUP TENGAH
KABUPATEN REJANG LEBONG.
Dalam penulisan banyak mendapat saran, bimbingan dan dorongan dari berbagai
pihak, sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun penulis sangat harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.


Curup Kabupaten Rejang Lebong

vii

DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................. i
Kata Pengantar .................................................................................................. ii
Daftar Isi ............................................................................................................ iii
I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 2
D. Manfaat Hasil Penelitian ................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 3
A. Teknik Keterampilan Dasar Sepak Bola ............................................. 4
1. Sejarah Singkat Mengenai Permainan Sepak Bola ....................... 4
2. Deinisi Sepak Bola ..................................................................... 5
3. Teknik Dasar Permainan Sepak Bola .......................................... 7
B. Kelincahan dan Kelenturan ............................................................... 10
C. Pentingnya Kelincahan, Kelenturan dalam Mempassing bola pada teknik
Dasar Permainan Sepak Bola ...................................................... 12
III. METODE PENELITIAN ......................................................................... 14
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 14
B. Subjek Penelitian .............................................................................. 15
C. Jenis Tindakan ................................................................................... 15
D. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 20
E. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 21
F. Teknik Pengumpulan data .................................................................. 21
G. Teknik Analisa Data ......................................................................... 23
viii

IV. Hasil Peneltian .......................................................................................... 28
A. Refleksi Awal ................................................................................... 28
B. Deskripsi Aktivitas Hasil Belajar Silabus I ......................................... 28
C. Deskripsi Aktivitas Hasil Belajar Silabus II ...................................... 31
D. Pembahasan Per Silabus .................................................................... 34
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 36
B. Saran ................................................................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 38












ix

ABSTRAK
Surya Kelana,2012. Upaya Meningkatkan Pembelajaran Passing Pada Permainan Sepak
Bola dengan Menggunakan Metode Latihan pada Siswa Kelas
IV SDN 08 Curup Tengah Kabupaten Rejang lebong. Skripsi,
Program Studi Pendidikan Olahraga FKIP UNIB Pembimbing :
(I)Drs.Syafrial, M.Kes,(II)Bayu Insanistyo,S.Pd.M.Or.
Kata Kunci : Passing Pada Permainan Sepak Bola, Metode Latihan
Latar Belakang dalam penelitian ini adalah untuk menguasai permainan sepak
bola dengan baikdan passing bola , tentunya harus menguasai teknik-teknik dasar sepak
bola.Berdasarkan pengmatan tehadap tenik dasar sepak bola siswa kelas IV SDN 08
Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebongmasih sangat rencah.Permasalahan dalam
penelitian ini adalah Upaya meningkatkan keterampilan mempassing bola dalam
permainan sepak bola siswa kelas IV di SDN 08 Curup Tengah Kabupaten Rejang
lebong. Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui yangdialami oleh murid
sehingga kurang menguasai dasar passing bola dalam permainan sepak bola siswa kelas
IV SDN 08 Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong. Adapun Manfaat penelitian ini
adalah menciptakan dalam upaya meningkatkan keterampilan mempasing bola dalam
permainan sepak bola.
Jenis Penelitian ini adalah data Kuantitif dan Kulaitatif. Populasi dan sampel
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 25 orang.Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan unjuk kerja. Hasil dari
penelitian dari 25 orang siswayang mencapai ketuntasan klasikal90 %, yang berartisudah
melebihi criteria ketuntasan belajar klasikal yaiti 85 % , maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan alat sederhana dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam melakukan latihan
menendang, menahan dan menggiring.




1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bola kaki ini merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak
penggemarnya, tidak tergantung pada tingkat usia remaja saja, tetapi juga anak-
anak disebabkan karena olahraga yang satu ini tidak terlelu rumit untuk dipelajari
dan dilakukan, dapat dianggap sebagai olehraga prestasi yang harus dilakukan
atau digeluti dengan sungguh-sungguh. Tetapi kalau kita ingin menguasai bola
sebagai olahraga, maka kita harus mempelajari dan memahami sebagai teknik
permainan bola kaki terutama cara menendang bola, passing bola dan menahan
bola. Beberapa siswa dalam proses belajar mengajar permainan bola kaki, belum
memasang minat dan motivasinya, atau belum meningkatkan kemampuannya
bermain dengan pendekatan dan menekankan penguasaan unsur teknik dasar
secara terpisah-pisah. Para siswa merasa kekurangan dalam penguasaan
keterampilan yang dibutuhkan dalam permainan yang sesungguhnya, selanjutnya
kita sering melihat proses pembelajaran bermain namun jarang ditemukan proses
pembelajaran yang terkait dengan proses pembelajaran keterampilan teknik
seperti lazimnya dilakukan dalam proses pembelajaran bermain pasing bola dan
menendang bola keolahragaan nasional, yaitu memelihara dan jasmani dan rohani
meningkatkan kesehatan dan kebugaran prestasi kualitas manusia, menanamkan
nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, dalam permainan passing bola
mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, permainan bola kaki
memperkokoh ketahanan nasional, mengangkat harkat, martabat dan permainan
2

passing bola kaki kehormatan permainan bola bangsa. Jadi olahraga dapat
menjadi sarana untuk Nation and character building.
Dari berbagai cabang olahraga, sepak bola merupakan permainan bola
kaki yang banyak digemari oleh masyarakat, baik anak-anak maupun orang
dewasa senang memainkannya, mulai dari desa ke kota, sekolah-sekolah sepak
bola dijadikan kegiatan belajar untuk mencapai pendidikan. Untuk menguasai
permainan sepak bila dengan baik dan pasing bola, tentunya harus menguasai
teknik-teknik dasar sepak bola khususnya mempasing bola. Berdasarkan
pengamatan terhadap teknik dasar sepak bola siswa kelas IV SDN 08 Curup
Tengah Kabupaten Rejang Lebong masih sangat rencah. Maka dari itu penulis
memfokuskan pada teknik dasar bola dalam permainan sepak bola dan tertarik
mengembangkan penelitian dengan judul UPAYA MENINGKATKAN
PEMBELAJARAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE LATIHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 08
CURUP TENGAH KABUPATEN REJANG LEBONG.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang, masalah yang diambil dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Upaya meningkatkan keterampilan mempasing bola dalam permainan sepak bola
siswa kelas IV di SDN 08 Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong.




3

C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui yang dialami oleh murid sehingga kurang menguasai
dasar pasing bola dalam permainan sepak bola siswa kelas IV SDN 08 Curup
Tengah Kabupaten Rejang Lebong

D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelitian ini adalah menciptakan dalam upaya
meningkatkan keterampilan mempasing bola dalam permainan sepak bola.

















4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. TEKNIK KETERAMPILAN DASAR SEPAK BOLA
1. Sejarah Singkat Mengenai Permainan Sepak Bola
Pada umumnya masyarakat mengenal permainan sepak bola karena
permainan ini merupakan permainan kelompok beregu. Permainan sepak bola
dan pasing bola kaki digemari dikalangan anak remaja, dan dewasa,
mengingat alat-alat yang digunakan sangat mudah didapat dan murah
harganya. Menurut sejarah permainan sepak bola dan memasingkan bola
pertama kali dikenal di Inggris pada tanggal 26 Oktober 1863 dibentuk
organisasi sepak bola di Inggris dengan sebutan The Football Association.
Kemudian pada tanggal 21 Mei 1904, Guirin seorang pakar sepak bola
Perancis bersama tokoh sepak bola dari negara lainnya membentuk organisasi
sepak bola seluruh dunia dengan sebutan Federation Internatinonale de
Football Association (FIFA) dengan ketua terpilih Guirin dari Perancis
(Donaldo : 1982).
Bangsa Indonesia pertama kali mengenal permainan sepak bola dari
orang-orang Belanda yang pada saat itu menjajah Indonesia. Dari sejak itulah
perkembangan persepakbolahan di negara ini mulai berkembang dengan pesat,
sehingga pada tanggal 19 April 1930 Indonesia membentuk Persatuan Sepak
Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta yang diketahui oleh Ir. Soeratin
Sosrosoegondo mempasingkan bola kaki.
Sebelum bermain sepak bola sebaiknya terlebih dahulu menguasai pasing bola
menahan dan mengontrol bola beberapa aspek keterampilan teknik dasar :
5

menggiring, menahan, menendang bola dengan mempasingkan bola dasar
dikuasai dengan baik baru dapat mempraktikkan bermain sepak bola dengan
peraturan yang sederhana.
2. Definisi Sepak Bola
Dalam dunia sepak bola khususnya olahraga yang menggunakan bola
sebagai objek permainan, banyak memerlukan energi dan teknik keterampilan.
Misalnya permainan bola volli, bola takraw, bola basket, dan bola kaki (sepak
bola).
Permainan bola kaki atau lazim disebut sepak bola adalah permainan
beregu. Permainan ini boleh dilakukan dengan semua anggota badan kecuali
tangan atau lengan. Hampir semua permainan dilakukan dengan kaki, kecuali
penjaga gawang, dalam permainan bola bebas menggunakan tangan atau kaki
asal masih berada dalam daerah gawang.
Permainan ini bisa dimainkan diatas tanah yang luas atau pada rumput
yang dasar, berbentuk empat persegi panjang, lebarnya 45-90 meter,
panjangnya 90-120 meter dan terdapat dua buah gawang berjaring yang
berhadapan dengan garis lebar yang terletak di tengah-tengah garis itu.
Permainan sepak bola ini menggunakan sebuah bola, bola yang dipergunakan
pada bagian tengahnya terbuat dari bahan karet yang terisi dengan angin.
Setiap regu tim menempati separuh lapangan dengan saling
berhadapan. Setiap individu memiliki kekuasaan masing-masing misalnya
kiper (penjaga gawang) yang selalu berada di daerah gawangnya guna
menjaga agar bola dari lawan tidak dapat masuk ke gawang tersebut. Dari
depan penjaga gawang terdapat empat pemain yang masing-masing
mempunyai nama dan peran. Misalnya dibagian kiri disebut permain allas kiri
6

yang bertugas menjaga dan menghadapi lawan dari kiri disebelah pemain alas
kiri terdapat dua pemain yang disebut beck kiri dan beck kanan yang bertugas
menjadi pelindung gawang kedua setelah penjaga gawang pertama dan
disebelah pemain beck ini terdapat satu pemain yang disebut alas kanan yang
bertugas sebagai penjaga dan penghadap dari serangan lawan dari kanan
keempat pemain ini berdiri dalam posisi sejajar.
Setelah keempat pemain belakang terdapat satu pemain di depan
pemain belakang pemain ini disebut gelandang bertahan yang memiliki fungsi
dan tugas pertahanan sekaligus penyerang tengah. Setelah pemain ini terdapat
dua pemain lainnya yang disebut pemain gelandang tengah yang berfungsi
sebagai pembantu penyerang ke daerah lawan, di depan pemain itu terdapat
tiga pemain yang disebut yaitu bagian paling kiri dan paling kanan disebut
sayap kiri dan kanan yang berfungsi sebagai penyerang bagian kiri dan kanan,
sedangkan bagian tengah terdapat satu pemain yang disebut Straiker atau
penyerang bagian-bagian depan.
Secara umum tujuan masing-masing kesebalasan berusaha menguasai,
bola dan memasukkannya ke dalam gawang lawan sebanyak mungkin dan
berusaha mematahkan serangan lawan untuk melindungi dan menjaga gawang
agar tidak kemasukan bola Permaikan sepak bola ini dimainkan dalam dua
babak mempunyai waktu permainan 45 menit dan diselngi istirahat 15 menit
pada babak kedua terjadi pergantian gawang atau pertukaran. Tim yang
dinyatakan menang adalah sampai akhir permainan dengan perolehan skor
tertinggi.


7

3. Teknik Dasar Permainan Sepak Bola
Tenik atau cara dalam permainan ini sangat diperlukan sesuai dengan
apa yang dilakukan atau jenis permainan yang dimainkan. Demikian juga
dengan bermain sepak bola ada dasar-dasar permainan atau teknik dasar
permainan yang harus dipelajari ada beberapa pendapat dasar yang
mengatakan bahwa teknik dasar sepak bola dari beberapa ahli berbeda
misalnya : menurut Suharsimi (1989 : 15) mengatakan bahwa Dasar sepak
bola semua cara pelaksanaan gerakan yang diperlukan untuk permainan sepak
bola. Terlepas sama sekali permainnya, artinya memeriahkan badan sendiri
dan bola dalam semua situasi bermain.
Maka dari disimpulkan bahwa pemain dapat mengelola bola dengan
anggota tubuh misalnya kaki dengan tungkainya, kepala dan badannya dengan
penguasaan teknik dasar ini maka setiap individu dalam setiap tim dapat
mengambil keputusan atas segala gerak yang dibutuhkan dalam situasi
tertentu, dalam menghadapi pertandingan ada suasana permainan yang tidak
sama. Dalam menghadapi permainan situasi pertandingan tidak sama, seperti
dikemukakan oleh Wiel Coover (1985 : 19) bahwa Situasi yang dihadapi
senantiasa berubah sedangkan lawan yang harus dihadapi mungkin seorang
atau lebih. Penguasaan teknik yang baik merupakan persyaratan agar dapat
ditanggulangi berbagai situasi dalam permainan dengan mantap.
Dengan menggunakan teknik dasar yang telah ditentukan, maka akan
segara dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah. Dalam
melakukan permaikan sepak bola mempergunakan semua anggota tubuh itu.
Mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut. Apabila pemain sepak bola telah
menguasai teknik dasar sepak bola, maka permainan tersebut akan sangat
8

mudah dan cepat menguasai permainan. Dijelaskan lagi oleh Suharsimi (1989
: 16) tentang pengertian keterampilan teknik dasar sepak bola merupakan
penerapan teknik dasar dalam bermain sepak bola.
Agar seorang ahli dapat bermain dengan sempurna maka teknik dasar
bola kaki yang dimiliki pun harus mencukupi, keterampilan teknik sepak bola
merupakan hasil dari latihan yang dilakukan dengan proses latihan yang
sistematis. Latihan yang dilakukan terus menerus berjenjang sehingga adnaya
koordinasi diantara otot-otot yang bekerja di dalam tubuh.
Semakin seorang pemain dapat menguasai teknik permainan maka
enegeri yang dikeluarkan dalam permainan tersebut pun akan lebih sedikit
yang dikeluarkan. Jika dibandingkan dengan pemain pemula atau pemain baru
yang belum menguasai teknik permainan bola kaki atau sepak bola tersebut
karenanya bagi pemain yang belum menguasai teknik dasar sepak bola maka
kemampuan mempasing bola, mengoper bola belum begitu pas maka bola
cenderung tidak terkontrol.
Kualitas teknik dasar sepak bola lepas dari faktor-faktor teknik dan
fisik akan menentukan tingkat permainan suatu tim atau kesebelasan sepak
bola, semakin baik tingkat keterampilan teknik tingkat permainan makan
makin cepat dan cermat, kerjasama kolektif tercapai sehingga suatu tim atau
keabsahan akan mendominasi permainan. Maka dari itu sebagai alat sepak
bola, bekal harus dikuasai yang utama adalah teknik dasar mempasing bola
yang merupakan faktor yang sangat mendukung.



9

Menurut Ari Donaldo (1982 : 77) bahwa teknik dasar sepak bola
terdiri dari :
1. Teknik tanpa bola
Teknik tanpa bola yaitu gerakan-gerakan tanpa bola yang terdiri
dari :
a. Lari cepat dan merubah arah.
b. Melompat dan meloncat.
c. Gerak tipu tanpa bola.
d. Gerakan-gerakan khusus penjaga.

2. Teknik dengan bola
a. Mengenal bola
b. Menendang bola
c. Menerima bola
- Menghentikan bola
- Mengontrol bola
d. Mempasing bola
e. Menyundul bola
f. Melempar bola

Dalam permainan bola kaki kekuatan yang diperlukan adalah
ketahanan atau kekuatan berlari sebab dalam sepak bola gerakan ini sangat
mendominasi.









10

B. Kelincahan dan Kelenturan
a. Kelincahan (Agility)
Setiap atlet sepak bola dituntut memiliki taktik permainan dan skill atau
kepandaian yang baik. Misalnya menendang bola, mencegoh lawan,
menghindari tubuh antara lawan (cass body) dan lain-lain. Namun
kesemuahnya itu sangat dipengaruhi oleh keseimbangan yang dimiliki.
Kelincahan (agility) merupakan salah satu pendukung yang sangat penting
dalam melakukan gerakan-gerakan sepak bola. Kelincahan (agility) adalah
suatu kemampuan bergerak bebas dan teratur. Gerakan-gerakan yang
dikoordinasi untuk bergerak ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang dan lain-
lain.
b. Kelemahan
Selain menggunakan kekuatan otot kecermatan dan ketelitian dalam
permainan sepak bola juga dituntut memiliki kelenturan (fleksibility).
Kemampuan untuk mengacak bola pada saat menghadapi lawan sangatlah
penting. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya cidera pada otot dan
persendian.
Kelenturan (fleksibility) adalah kemampuan tubuh dalam melakukan
gerakan-gerakan yang luas untuk menghasilkan suatu gerakan yang mudah.
Menurut Betty Erice (1986) mengemukakan bahwa Kelenturan (fleksibility)
adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Selain
Harsono, ada juga tokoh yang berpendapat bahwa kelenturan (fleksibility)
adalah keaktifan seseorang dalam menyesuaikan diri untuk melakukan segala
aktivitas tubuh dengan penguluran seluas-luasnya tertutama otot ligamen
dieputar persendian.
11

Kelenturan dikatakan baik, bila sendi pada badan menunjukkan
kemampuan kemudahan dalam bergerak. Kelenturan pada cabang olahraga
berbeda-beda sebagai contoh : kelenturan pada cabang olahraga senam
berbeda dari olahraga sepak bola,volli, dan lain-lain. Dalam hal komposisi dan
kebutuhannya. Namun kelenturan merupakan persyaratan yang perlu secara
otomatis dalam gerak-gerak dasar sepak bola.
Dari berbagai gerak dasar atau teknik sepak bola, kelenturan
mempunyai arti yang sangat besar. Djezed Zulfar (1983) pun menjelaskan
faktor-faktor penentu tercapainya kelenturan tubuh antara lain sebagai berikut
:
Elastitied dari otot, ligamentum, tendon dan campula.
Tonnus dari otot, tendo, ligamentum dan campula.
Tergantung dari derajat panas dari luar (temperatur).
Unsur kejiwaan : jemu, muram, takut, senang, semangat.
Kwalitet tulang-tulang yang membentuk persendian.
Faktor umur dan jenis kelamin.
Dengan demikian Atlit yang memiliki kelenturan sempurna akan
mudah melakukan gerak dan menghindari cidera. Untuk memperoleh
kelenturan tubuh tidak hanya dapat dicapai dengan mudah, melainkan perlu
penekanan-penekanan pada latihan secara terencana dan terprogram. Menurut
Dinata, Marta (1998) ciri-ciri kelenturan adalah sebagai berikut :
Kelincahan pergerakan persendian baik secara aktif maupun pasif.
Perangsangan gerak diatas ambang rangsangan kelenturan sendi yang
telah dilatih.
12

Bentuk latihan pelemasan dan pelenturan dari organ-organ yang
membentuk persendian.
Selain itu ada beberapa cara untuk melatih kelenturan dengan bentuk
latihan dinamis dan statis. Kombinasi keduanya, peragaan otot tendon,
ligamentum, dan campula, penguluran pelemasan, pengayaran organ-organ
yang membentuk persendian. Ada pun manfaat kelenturan dan kelemasan
dalam olahraga adalah sebagai berikut :
Mempermudah atlet dalam penguasaan teknik.
Mengurangi terjadinya otot persendian.
Seni gerak tercermin pada kelenturan yang tinggi.
Meningkatkan kelincahan dan kecepatan gerak.

C. Pentingnya Kelincahan, Kelenturan dalam Mempasing Bola pada Teknik
Dasar Permainan Sepak Bola
Setiap cabang olahraga menggunakan alat maupun tidak menggunakan alat
selalu mengutamakan kelincahan dan kelenturan khususnya sepak bola.
Kelincahan sangat diperlukan oleh seorang maupun teman sepak bola dalam suatu
pertandingan. Misalnya seorang penjaga gawang yang sangat lincah dan
penguasaan daerah gawang yang dijaganya. Seperti melompat ke kiri, ke kanan,
sambil menangkap bola sungguh sulit dilakukan tanpa kelincahan. Seorang
pemain penyerang misalnya gelandang tengah, sayap kiri dan lain-lain sangat
membutuhkan kelincahan dalam mempasing bola kaki yang lentur sangat
membantu dalam mendorong bola agar sempurna dalam pembawaan kesegala
arah.
13

Kelenturan merupakan kemampuan tubuh dalam melakukan gerakan-
gerakan yang mudah. Kelenturan ini merupakan unsur kondisi fisik yang
diperlukan dalam penguasaan teknik dasar permainan sepak bola. Kelenturan
dalam berperan dalam mempasing bola. Dengan kelenturan yang baik seorang
pemain akan lebih terampil dalam mempasing bola yaitu pada saat pemain
tersebut bergerak berliku-liku membawa bola dan melewati lawannya. Dengan
kelenturan pada seluruh sendinya maka lebih mudah mempasing bola.


















14

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas. Langkah-langkah
yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk mendapatkan pemecahan
suatu masalah. Menurut Arikunto ( 2006 : 3 ) penelitian tindakan adalah
penelitian dalam bentuk percobaan-percobaan untuk mengetahui hasil suatu
kgiatan, yang dilakukan secara logis, sistematis dan teliti dalam melakukan
control terhadap kondisi. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat siklus yang
dalam setiap siklusnya terdapat empat tahap, yaitu : Merencanakan, melakukan
tindakan, mengamati, dan melakukan refleksi seperti pada diagram dibawah ini
Gambar 3 Alur PTK

Refleksi Siklus I Pelaksanaan



Pengamatan



Rencana
Yang Direvisi



Refleksi Siklus I Pelaksanaan



Pengamatan




Berhasil

15

Keterangan alur PTK di atas adalah :
1) Rancangan / rencana awal, sebelum mengadakan penelitian guru menyusun
rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk
didalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran.
2) Kegiatan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukanoleh Guru adalah
latihan gerak dasar menendang, menahan dengan kaki.
3) Refleksi, guru mengkaji , melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak
dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh
pengamat.
4) Rancangan / rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat
membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada sklus berikutnya.

B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 08 CurupTengah, yang
berjumlah 25 siswa. Dan karena ini merupakan Penelitian tindakan kelas maka
seluruh subyek berjumlah 25 siswa.

C. Jenis Tindakan
Adapun jenis dari penelitian ini adalah data kuantitatif dan data Kualitatif.
Data
Kuantitatif berupa hasil untuk kinerja yang dilakukan pada jam pelajaran di SD
Negeri 08 Curup Tengah, sumber data berupa hasil dari unjuk kerja dan
pengamatan pada subyek penelitian siswa kelas IV SD Negeri 08 Curup Tengah.
Data Kualitatif mengenai keaktifan belajar siswa diperoleh melalui pengamatan
16

dilakukan oleh teman sejawat dan kepala sekolah dengan menggunakan lembar
observasi . Hasil pengamatan akan didiskusikan dalam refleksi.
Adapun langkah langkah yang Guru rencanakan adalah :
Siklus I
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap siklus I yaitu membuat perencanaan dan program penelitian yang
nantinya menjadi pedoman melaksanakan penelitian ini, yaitu :
a. Menyusun silabus pada siklus I ( lampiran 1 )
b. Menyusun Rencana Pembelajaran (RPP) pada siklus I ( lampiran 1 )
c. Membuat lembar observasi Guru ( Pada lampiran 3 dan 4 )
d. Membuat lembar observasi siswa ( Pada Lampiran 5 dan 6 )
2. Tahap Pelaksanaan
a. Kegiatan Awal (15 menit)
1) Guru mengkondisikan kelas
2) Guru Mempersiapkan alat sederhana permainan sepak bola
3) Apersepsi tentang materi pelajaran permainan sepak bola
b. Kegiatan Inti ( 90 menit )
1) Menjelaskan peraturan main
2) Menjelaskan peraturan permaianan dan kerjasama regu serta
menjunjung tinggi sportifitas.
3) Menjelaskan cara bermain sepak boal dengan peraturan yang
dimodifikasikan
4) Menjelaskan arah lari dengan berbagai variasi arah dan kecepatan
17

5) Menjelaskan cara melemparkan bola dengan berbagai variasi arah dan
kecepatan : melempar bola menyusur, mendatar, berpasangan atau
kelompok
6) Menjelaskan cara menangkap bla dengan berbagi variasi arah dan
kecepatan menahan bola menyusur, menahan bola
7) Mendemontrasikan cara menendang bola
c. Kegiatan Penutup ( 10 Menit )
1) Guru dan siswa menyimpul materi dan pelajaran
2) Siswa mencatat hasil kesimpulan
3) Guru mengadakan Evaluasi
3. Tahap Pengamatan
Selama pembelajaran berlangsung di amati oleh 2 orang yaitu teman
sejawat
Dan kepala Sekolah dengan menggunakan lembar pengamatan, pengamatan
memberikan tanda conteng (V) terhadap aspek yang diamati. Pada akhir
pelaksanaan tindakan diadakan evaluasi kemudian dianalisis . Hasil observasi
aktivitas guru oleh pengamat satu ( lampiran 3 ) tesebut dijadikan sebagai
acuan atau pedoman bagi guru untuk melaksanakan siklus selanjutnya.
Diakhir pembelajaran dan pengamatan guru melakukan evaluasi dengan hasil
unjuk kinerja siklus 1 ada pada lampiran 7.
4. Tahap Refleksi
Refleksi atau penilaian tehadap tindakan yang sudah dilakukan Guru
Dalam melakukan proses pembelajaran serta hasil dari proses pengumpulan
data. Hasil dari proses pembelajaran pada siklus 1 blum berhasil, karena itu
18

setelah berdiskusi dengan teman sejawat, maka guru melakukan perbaikan
yang dilaksanakan pada proses pembelajaran dalam siklus II.
Siklus II
1. Tahap Perecanaan
Pada tahap siklus II yaitu membuat perencanaan dan program penelitian yang
nantinya menjadi pedoman melaksanakan penelitian ini, yaitu :
a. Menyusun silabus pada siklus II ( lampiran 8 )
b. Menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) pada siklus II (
lampiran 9)
c. Membuat lembaran pengamatan guru ( lampiran 10 dan 11 )
d. Membuat lembaran pengamatan siswa ( lampiran 12 dan 13 )
2. Tahap Pelaksanaan
a. Kegiatan Awal ( 15 menit )
1) Guru mengevaluasi kelas
2) Guru membagi kelas dalam 3 tim
3) Melakukan grakan pemanasan yang berorientasai pada kegiatan inti
4) Mendemontrasikan materi inti yang akan dilakukan / dipelajari
b. Kegiatan Inti ( 50 Menit )
1) Menjelaskan peraturan main
2) Mematuhi peraturan permainan dan kerjasama regu seta menjunjung
tinggi sportifitas.
3) Meliibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
4) Memfasilitasi peserta didik melakukan prcobaan di laboratorium,
studio atau lapangan
19

5) Bermain sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasikan.
6) Menendang objek dan menahan dengan kaki dari berbagai arah dan
jarak
7) Menendang bola dengan ujung kaki sendiri atau oleh temannya
8) Berlari dengan berbagai variasi arah dan kecepatan
9) Menendang bola dengan berbagai arah dan kecepatan
10) Menahan bola dari depan , samping kiri dan kanan berpasangan atau
berkelompok
11) Menahan bola dengan berbagai variasi arah dan kecepatan, menendang
bola, mendatar, berpasangan atau kelompok
12) Menendang bola dengan berbagai variasi arah dan kecepatan
menendang bola , menahan bola mendatar dan membuang ke dalam
c. Kegiatan Penutup ( 10 Menit )
1) Siswa dikumpulkan mendengarkan penjelasan adri Guru tentang
materi yang telah dilakukan / diajarkan.
2) Mempebaiki tentang kesalahn kasalahan gerakan dan tekhnik dalam
permainan sepak bola
3. Tahap Pengamatan
Selama pembelajaran berlangsung sama pada siklus I yaitu diamati
oleh dua
orang yaitu teman sejawat dan kepala sekolah. Pengamatan prbaikan
pembelajaran dilaksanakan pada waktu pembelajaran sedang berlangsung.
Pengamatan ini dilakukan di tempat guru mengajar yaitu SD Negeri 08 Curup
Tengah Kecamatan Curup Tengah, Kabupaten Rejang Lebong. Pengamatan
ini berperan untuk mengamati aktivitas Guru dan siswa pada saat
20

pembelajaran sedang berlangsung. Dari pengamatan tersebut dapat dilihat
hal-hal yang telah dicapai siswa diantaranya, siswa sudah bisa langsung
bermain bola kaki, menendang dan menahan dengan menggunakan bola
dengan baik dan sesuai dengan aturan-aturan yang ada dalam permainan
sepak bola.
4. Tahap Refleksi
Kegiatan pada tahap ini adalah untuk menganalisa seluruh hasil
penelitian, baik yang menyangkut penilaian proses, maupun penilaian hasil
tes. Bedasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat selama
pembelajaran maka dapat diketahui hal-hal apa saja yang elah tercapai
maupun yang belum tercapai, maka guru menyimpulkan bahwa pelaksanaan
perbaikan sudah berhasil dan memperbanyak latihan dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran selesai sampai pada siklus
II.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Tempat / Lokasi Penelitian
Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri 08
Curup. Kecamatan Curup Tengah, Rejang Lebong, terletak di Pusat Kota
dengan kondisi lingkungan sekolah yang tenang dan nyaman. Perbaikan
pembelajaran guru lakukan pada mata pelajaran Penjas dengan materi
pemainan sepak bola untuk siswa kelas IV semester II tahun pelajaran
2012/2013 dengan jumlah 25 orang yang terdiri dari siswa laki-laki 15 orang
dan siswa perempuan 10 orang. Adapun perbaikan di mulai pada tanggal 10
21

April 2013 30 April 2013 ( Ierdapat Pada Lampiran) dengan jadwal
pelaksanaan pembelajaran sebagai beikut.
2. Waktu
Jadwal pelaksanaan pebaikan dolaksanakan selama lebih kurang 2 x
pertemuan yang disesuaikan dengan jadwal pelajaran penjas pada siswa kelas
IV. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 1 sebagai berikut :
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran
No Hari dan Tanggal
Mata
Pelajaran
Waktu Keterangan
1. Senin, 15 April 2013 Penjaskes 2 x 45 Siklus I
2, Rabu, 17 April 2013 Penjaskes 2 x 45 Siklus II

E. Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis data penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data
Kuantitatif berupa hasil unjuk kinerja yang dilakukan pada jam pelajaran di SD
Negeri 08 Curup Tengah. Sumber data beupa hasil dari unjuk kerja dan
pengamatan pada subyek penelitian siswa kelas IV SD Negeri 08 Curup Tengah.
Data Kualitatif mengenai keaktifan belajar siswa diperoleh melalui pengamatan
dilakukan oleh teman sejaat guru yang berjumlah dua orang dengan menggunakan
lembar observasi yang akan dibuat oleh penulis mengenai kisi-kisi teknik
menendang, menahan bola. Hasil pengamatan akan didiskusikan dalam refleksi.

F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data mupakan tindakan yang lebih lanjut dalam penelitian
untuk menyimpulkan data yang digunakan. Teknik pengumpulan data yakni :
22

1. Observasi , yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengamati langsung
keaktifan belajar siswa dalam melakukan latihan menendang bola dan
menahan bola, melalui lembar obsevasi yang dibuat guru.
2. Unjuk kerja yaitu dilakukan dengan jalan mengukur sejauh mana
kecakapan siswa yang melakukan gerakan teknik menendang bola serta
menahan bola yang betul dan baik. Rubrik penilaian untuk menilai
menendang, menahan bola adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Kisi-kisi Penilaian Siswa
Penilaian Kisi-kisi Penilaian Skore
a. Gerakan Tekhnik
menendang bola
1. Menendang bola dengan posisi
badn condong kedepan, arah
pandangan mata tidak focus
kesasaran.
2. Menendang bola dengan ujung kaki,
kaki tidak sejajar, pandagan focus.
3. Menendang bola kaki kura-kura ,
pandangan focus ke sasaran.
K


S

B
b. Gerakan teknik
Membuang
1. Membuang bola dengan dua tangan.
2. Membuang bola dengan dua tangan
dengan posisi tidak pada posisi
yang tepat.
3. Menangkap dengan dua tangan
dengan posisi tepat pada datangnya
bola.
K
S


B

c. Gerakan teknik
Mengiring
1. Mengiring bola tidak tepat pada
bagian kaki.
2. Mengiring bola kadang-kadangtepat
pada bagian kaki.
3. Mengiring bola secara tepat.
K

S

B
Sumber ( PSSI, Bapak Ir.Suratin ) dan dimodifikasi sendiri
Skore total dari rubrik penilaian di atas adalah nilai bagi siswa. Siswa
dapat dikatakan menguasai teknik menendang, menahan dan membuag apabila
siswa memperoleh skore total 65 sampai dengan 100.
Dalam penelitian ini , data yang sudah diperoleh dirubah ke dalam bentuk
angka sesuai dengan tentang nilai yang telah ditentukan sebelumnya. Dari rentang
23

nilai inilah nanti baru diketahui siswa sudah dikatakan berhasil mendapatkan nilai
yang baik dan tuntas sesuai dengan criteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 65.

Tabel 3. Perhitungan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Khusus
Penjaskes
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator
Kriteria Penenuan KKM
KKM %
Komplek
sitas
Daya
Dukung
Intaks
Siswa
1.Memprak
Tekkan ge
Rak dasar
Ke dalam
Permainan
Sederhana
Dengan pe
Raturan
Yang
dimo
Difikasikan
Serta nilai
Nilai yang
Kerja sa-
Ma sporti
Vitas dan
Kejujuran.
1.3.Mem -
Praktek
Kan ge-
Rakan
Dasar
Permai-
Nan se
Pak bola

1.1.1
Melakukan pema
Haman dan tek-
Nik dalam permai
Nan spak bola.
1.1.2
Memahami per-
Mainan sepak bo-
La dan menjun-
Jung sportifitas.
70




70
65




65
65




65
65




65

Jumlah/rata-rata 130 65

KKM=
]umIah KKM IndIkator
Banyak IndIkator

KKM=
130
2

KKM= 65

G. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan ada 2 cara. Yaitu analisa data hasil
pengamatan dan analisa data hasil belajar.
1. Teknik Analisis Hasil Pengamatan ( Aktivitas Guru dan Siswa )
24

Dalam pengamatan ini yang dinilai adalah aktifitas yang dilakukan
guru dan siswa selama proses beelajar mengajar berlangsung. Menurut
Ir.Suratin 2008( 89 ) format observasi untuk guru dan siswa tersebut adalah
sebagai berikut :
Tabel 4. Format Penilaian Aktifitas Guru
No Aspek
Kategori
K C B
1. Guru menggunakan media pembelajaran
2. Guru membimbing siswa melakukan pemanasan
3. Guru memperagakan gerakan teknik bermain sepak bola
4. Guru memperagakan teknik gerakan menendang bola
5. Guru memperagakan teknik gerakan menahan bola
6. Guru memperagakan teknik menggiring bola
7. Guru membimbing siswa melakukan permainan sepak bola
8. Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat
pemahaman dan kemampuan siswa dalam melakukan teknik
permainan sepak bola.

Keterangan :
K = 1
C = 2
B = 3
a. Jumlah skor tertinggi = Jumlah semua aspek X Skor tertinggi
= 8 X 3 = 24
b. Jumlah Skor terendah = jumlah semua aspek X Skor terendah
= 8 X 1 = 8
c. Selisih skor = Jumlah skor tertinggi Jumlah skor
terendah
= 24 8 = 16
25

d. Nilai Interval =
Selisih Skoi
}umlah iiteiia

=
16
3
= 5,3
Kategori nilai keberhasilan guru adalah :
8 - 13 = Kurang
14 - 18 = Cukup
19 - 24 = Baik
Sedangkan untuk mengamati aktifitas siswa selama proses
pembelajara. Peneliti juga membuat lembar observasi yang juga diisi oleh
teman sejawat dan kepala sekolah. Hasil dari pengamatan dari kedua
pengamat tersebut dijadikan sebagai acuan penilaian belajar siswa.
Table 5. Format Penilaian Aktifitas Siswa
No Aspek
Kategori
K C B
1. Siswa memanfaatkan media pembelajaran yang disediakan guru 90
2. Siswa melakukan pemanasan
3. Siswa memperhatikan cara bermain sepak bola dengan alat
sederhana

4. Siswa melakukan geraka teknik menendang bola
5. Siswa melakukan geraka teknik menahan bola
6. Siswa melakukan geraka teknik menggiring bola
7. Siswa melakukan permainan sepak bola dengan alat sederhana
8. Siswa mengikuti evaluasi yang dilakukan guru
Keterangan :
K = 1
C = 2
B = 3
26

a. Jumlah skor tertinggi = Jumlah semua aspek X Skor tertinggi
= 8 X 3 = 24
b. Jumlah Skor terendah = jumlah semua aspek X Skor terendah
= 8 X 1 = 8
c. Selisih skor = Jumlah skor tertinggi Jumlah skor
terendah
= 24 8 = 16
d. Nilai Interval =
Selisih Skoi
}umlah iiteiia

=
16
3
= 5,3
Kategori nilai keberhasilan guru adalah :
8 - 13 = Kurang
14 - 18 = Cukup
19 - 24 = Baik
2. Teknik Analisa Hasil Belajar
Untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai
permainan sepak bola, huru mengadakn evaluasi berupa praktek, dengan
perhitungan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar klasikal siswa mnggunakan
rumus berikut ini.
=
_x
N

Keterangan :
= oo - roo no
27

_ = [o sron no sso
N = [o sso
Untuk mengetahui seberapa besar ketuntasan belajar siswa secara
klasikal maka digunakan rumus :
Kb =
Ns
N
x 100 %
Kb = Persentase ketuntasan belajar klasikal
NS = Jumlah siswa yang mencapai KKM
N = Jumlah seluruh siswa
Dalam sebuah pembelajaran bisa dikatakan sudah berhasil mencapi
criteria ketuntasan klasikal apabila sudah mencapai 85%. Menurut Depdiknas
(2006) bahwa pembelajaran dikatakan tuntas apabila secara klasikal siswa
yang mendapat nilai diatas KKM mencapai 85%.











28

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Refleksi Awal
Sebelum melakukan penelitian dengan menggunakan alat sederhana guru
sudah melakukan latihan bermain sepak bola hanya dengan metode demonstrasi
dan latihan manual saja, maksudnya adalah latihan dilakukan guru dengan cara
memperagakan di depan kelas bagaimana teknik bermain sepak bola dengan alat
sederhana, yaitu teknik menendang, menahan, dan menggiring bola, setelah itu
siswa bisa melakukan permainan sepak bola dengan alat sederhana dengan baik
dan benar. Jadi dalam penelitian ini yang menjadi focus dari penelitian adalah
cara siswa dalam melakukan teknik bermain sepak bola yang dikategorikan ke
dalam baik, sedang, dan kurang.
Pada refleksi awal ini nilai yang diperoleh siswa masih belum
memuaskan. Karena dari 25 orang siswa masih ada 10 orang siswa yang
kemampuan bermain sepak bola masuk kedalm kategori kurang.

B. Deskripsi Aktifitas dan Hasil Belajar Siklus I
1. Hasil perhitungan Pengamatan aktifitas Guru pada siklus I yang dilakukan
oleh pengamat 1 maupun pengamat 2 ditampilkan dari table dibawah ini.
Tabel 6. Hasil Pengamatan Guru Oleh Pengamat 1 dan 2
No
Skor yang di Peroleh
Rata rata
Pengamat 1 Pengamat 2
1. 1 1 1
2. 1 1 1
3. 2 2 2
4. 2 3 3
5. 3 3 3
29

6. 3 3 3
7. 2 2 2
8. 1 1 1
Jumlah= 16 16 16
Sumber data : Lampiran 3 dan 4
Berdasarkan data tabel 6, menunjukkan bahwa aktifitas guru pada
siklus I diperoleh rata-rata 16, ini berarti berada dalam kategori cukup. Dari
ke 8 aspek penilaian 3 aspek saja yang mendapat nilai kategori baik yaitu
guru telah memperagakan teknik gerakan menendang, menahan, dan
menggiring bola, 2 aspek dengan kategori cukup.Yaitu guru tidak
memperagakan teknik yang lain pada siswa, dan guru tidak membimbing
siswa yang belum bisa bermain sepak bola.Dan 3 aspek dengan kategori
kurang yaitu guru tidak menggunakan alat peraga yang ada,awal belajar guru
tidak mengadakan pemanasan sebelum bermain, dan guru tidak melakukan
evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kemampuan siswa dalam
melakukan permainan sepak bola.
2. Hasil perhitungan pengamatan aktifitas siswa pada siklus I yang dilakukan
oleh pengamat 1 maupun pengamat 2 ditampilkan dari tabel dibawah ini.
Tabel 7. Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa Oleh Pengamat 1 dan 2.
No
Skor yang di Peroleh
Rata rata
Pengamat 1 Pengamat 2
1. 2 2 2
2. 1 1 1
3. 2 2 2
4. 2 2 2
5. 2 2 2
6. 2 2 2
7. 3 3 3
8. 1 1 1
Jumlah= 14 14 14
Sumber Data : Lampiran 5 dan 6
30

Dari tabel 7, dapat kita lihat bahwa aktifitas siswa pada siklus I
mendapat skor Rata-rata 14 atau dalam kategori cukup. Dari 8 kategori
tersebut hanya 1 aspek yang mendapat kategori baik, dimana siswa bisa
menggunakan alat sederhana dalam bermain sepak bola . 5 aspek dengan
kategori cukup yaitu siswa antara iya dan tidak menggunakan media
pembelajaran, siswa kurang memperhatikan guru sedang memperagakan cara
bermain sepak bola, siswa melakukan gerakan menahan, menendang,
menggiring bola, dan 2 aspek dengan kategori kurang yaitu siswa tidak
melakukan pemanasan sebelum bermain sepak bola, serta tidak
memperhatikan penjelasan evaluasi yang dilakukan guru.
3. Hasil perhitungan kinerja siswa setelah diadakan evaluasi pada siklus I dapat
dilihat dari tabel dibawah ini.
Tabel 8. Hasil Perhitungan Kinerja Siswa
No Aspek Nilai Skor
1. Nilai Terendah 62
2. Nilai Tertinggi 79
3. Rata- rata kelas 70,8
4. Jumlah Siswa yang tuntas 19
5. Jumlah Siswa yang tidak tuntas 6
6. Ketuntasan Klasikal 74%
Sumber Data : Lampiran 7
Berdasarkan tabel 8 nilai yang diperoleh siswa setelah guru
melakukan evaluasi diketahui bahwa nilai siswa yang paling rendah adalah 62
dan nilai yang paling tinggi 79 dengan rata-rata kelas 70,8. Dari segi jumlah
siswa yang berhasil mencapai ketuntasan belajar minimum adalah 19 orang
siswa sehingga masih ada 6 orang siswa yang masih belum berhasil
31

menuntaskan materi ini dengan tingkat ketuntasan klasikal adalah 74 % ,
yang berarti masih dalam kategori belum tuntas klasikal karena masih kurang
dari 85 %.
4. Refleksi Siklus I
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, yang bisa dilihat dari tabel
pengamatan guru dan siswa serta tabel penilaian hasil kinerja siswa terlihat
masih terdapat beberapa kelemahan yang membuat nilai siswa yang belum
berhasil mencapai ketuntasan minimum, dan masih ditemukan beberpa siswa
yang belum bisa bermain sepak bola . Dari segi guru juga masih terlihat
belum maksimal dalam mengajar jadi untuk mengatasi kelemahan-kelemahan
tersebut maka guru harus meningkatkan cara penerapan serta pelaksanaan
dalam bermain sepak bola pada siklus II.

C. Deskripsi Aktifitas dan Hasil Belajar Siklus II
1. Hasil perhitungan Pengamatan aktifitas Guru pada siklus II yang dilkaukan
pengamat 1 maupun pengamat 2 ditampilkan dari tabel dibawah ini.
Tabel 9. Hasil Pengamatan Aktifitas Guru Oleh Pengamat 1 dan 2
No
Skor yang di Peroleh
Rata rata
Pengamat 1 Pengamat 2
1. 3 3 3
2. 2 2 2
3. 3 3 3
4. 3 3 3
5. 3 3 3
6. 3 3 3
7. 3 3 3
8. 2 2 2
Jumlah= 22 22 22
Sumber data : Lampiran 10 dan 11
32

Berdasarkan data pada tabel 9 menunjukkan bahwa aktifitas guru
pada siklus II diperoleh rata-rata skor 22, ini berarti berada dalam kategori
baik. Dari ke 8 aspek dinyatakan 6 aspek dengan kategori baik dan 2 aspek
dikategorikan cukup, karena waktu pemanasan guru tidak ikut dalam
pemanasan, Cuma memantau, dan tidak tuntas dalam pembelajaran yaitu
tidak melakukan evaluasi.
2. Hasil Perhitungan Pengamatan aktifitas siswa pada siklus II yang dilakukan
oleh pengamat 1 maupun pengamat 2 ditampilkan dari tabel dibawah ini.
Tabel 10. Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa Oleh Pengamat 1 dan 2.
No
Skor yang di Peroleh
Rata rata
Pengamat 1 Pengamat 2
1. 3 3 3
2. 3 3 3
3. 3 3 3
4. 3 3 3
5. 3 3 3
6. 3 3 3
7. 3 3 3
8. 2 2 2
Jumlah= 23 23 23
Sumber data : Lampiran
12 dan 13






Berdasarkan data pada table 10 di atas menunjukkan bahwa
aktifitas guru pada siklus II diperoleh rata-rata skor 23, ini berarti berada
dalam kategori baik . Dari ke 8 aspek hanya 7 yang mendapat skor baik 1
mendapat nilai cukup, yaitu siswa tidak seluruhnya mengikuti evaluasi.
3. Hasil Perhitungan kinerja siswa setelah diadakan evaluasi pada siklus I dapat
dilihat dari table dibawah ini.
33

Tabel 11. Hasil perhitungan Kinerja Siswa
No Aspek Nilai Skor
1. Nilai Terendah 62
2. Nilai Tertinggi 80
3. Rata- rata kelas 73%
4. Jumlah Siswa yang tuntas 24
5. Jumlah Siswa yang tidak tuntas 1
6. Ketuntasan Klasikal 90%
Sumber Data : Lampiran 14
Berdasarkan table 11, nilai yang diperoleh siswa setelah guru
melakukan evaluasi dapat diketahui bahwa nilai siswa yang paling rendah
adalah 62 dan nilai yang paling tinggi adalah 80 dengan rata-rata kelas 73 %.
Dari segi jumlah siswa yang berhasil mencapai ketuntasan belajar minimum
adalah 24 orang siswa sehingga masih ada 1 orang siswa yang masi belum
berhasil menuntaskan meteri ini dengan tingkat ketuntasan klasikal adalah
90% yang beerarti masih dalam kategori tuntas klasikal karena sudah lebih
dari 85%.
4. Refleksi Akhir
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari siklus II dapat
disimpulkan bahwa proses pembelajaran mengalami peningkatan yang sangat
baik, dilihat dari segi guru maupun siswa , pada siklus II jumlah siswa yang
mencapai ketuntasan belajar sudah 24 orang siswa dengan ketuntasan klasikal
90%, yang berarti sudah melebihi criteria ketuntasan belajar klasikal yaitu
85%. Karena peningkatan yang diperoleh sudah sangat baik, maka penelitian
ini berhenti sampai pada siklus II.

34

D. Pembahasan Per siklus
Penelitian yang dilakukan mulai dari siklus I sampai siklus II , terlihat
selalu terjadi peningkatan dalam kemampuan bermain sepak bola dengan alat
sederhana pada siswa kelas IV di SD Negeri 08 Curup Tengah. Dari siklus ke
siklus terjadi peningkatan peningkatan siswa yang mendapat nilai tuntas, yang
awalnya pada siklus I siswa yang mendapat nilai di atas KKM ada 19 orang
meningkat menjadi 24 orang setelah siklus II. Demikian juga dengan ketuntasan
klasikal dari 74% pada siklus I menjadi 90% pada siklus II, yang berarti sudah
berhasil mencapai criteria ketuntasan belajar klasikal sebesar 85%, sesuai dengan
Depdiknas (2006) bahwa pembelajaran dikatakan tuntas apabila secara klasikal
siswa yang mendapat nilai diatas KKM mencapai 85%. Dari hasil pengamatan
yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan teman sejawat pada siswa dan guru juga
terjadi peningkatan yang awalnya sama-sama dalam kategori cukup pada siklus I,
setelah dilakukan siklus II sama-sama meningkat juga menjadi kategori baik
dengan nilai yang hamper sempurna.
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan
alat sderhana dalam permainaan ssepak bola dapat meningkatkan keterampilan
bermain sepak bola, karena dengan menggunakan media pembelajaran dapat
membantu guru dalam proses pembelajaran seta dapat meningkatkan pemahaman
siswa terhadap meteri yang diajarkan, ini sesuai denagn pendapat Arikunto (1987:
13) yang menyatakan bahwa media pendidikan adalah alat pembantu pendidikan
dan pengajaran dan dapat berupa perbuatab-perbuatan atau benda-benda yang
mudah member pengertian, kepada anak didik berturut-turut dari perbuatan
abstrak sampai konkrit.
35

Pembelajaran sepak bola sangat tepat diberikan pada anak usia sekolah
dasar. Karena pada ingkat sekolah dasar, anak mempelajari baru belajar gerak
dasar seperti latihan teknik menendang, menahan, dan menggiring bola salah
satunya dalam permainan sepak bola sesuai dengan karakter anak sekolah dasar
yang senang bermain sambil belajar, maka pembelajaran ini akan lebihefektif bila
meggunakan alat sederhana. Jadi melalui pembelajaran gerak dasar menendang,
menahan, dan menggiring denagn menggunakan alat sederhana diharapkan siswa
dapat meningkatkan kegiatan belajar.

















36

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas ini dalam dua siklus diambil
kesimpulan bahwa untuk meningkatkan keterampilan mempassing bola dapat
dilakukan dua hal yaitu :
1. Penggunaan alat sederhana untuk latihan menendang , menahan dan
mengiring dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas IV SD Negeri 08
Curup dalam bermain sepak bola.
2. Penggunaan alat sederhana dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam
elakukan latihan menendang, menahan dan menggiring. Siswa menjadi lebih
aktif dan bersemangat melakukan latihan, sehingga kemampuan siswa
bermain sepakbola juga meningkat.
B. Saran
1. Sebaiknya bermain sepakbola pada siswa guru menggunakan berbagai media
dan alat sederhana, sehingga siswa merasa lebih mudah dan bersemangat
berlatih.
2. Sebelum mengajarkan bermain sepakbola dengan berbagai macam teknik,
sebaiknya siswa diajarkan dulu teknik menendang, menahan dan menggiring
supaya siswa bisa dengan mudah untuk melakukan cara bermain sepakbola
dengan berbagai teknik.
3. Supaya guru tidak terlalu kewalahan dalam bermain sepakbola dan baiknya
guru bekerjamasama dengan guru lain atau memberdayakan siswa yang
sudah bisa bermain dengan baik untuk membantu siswa yang sudah mulai
bisa bermain sepakbola agar semua siswa mendapatkan latihan yang sama.
37

4. Sebaiknya guru menggunakan berbagai macam pendekatan dan
memperbanyak latihan untuk lebih memudahkan siswa lebih memahami
teknik bermain sepakbola pada siswa.






















38

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini, 1989, Manajemen Pendidikan Sepak Bola, Jakarta : Rhineka
Ari, Donaldo, 1982, Penelitian-Penelitian dalam Pendidikan Sepak Bola, Surabaya :
Usaha Nasional.
Batty, Eriec, 1986, Latihan Sepak Bola Metode Baru Pertahanan, Bandung : Pioner Jaya.
Dinata, Marta. Teori Dasar-Dasar Sepak Bola, Bandung, Grapindo : 1998
Djezed, Zulfar, 1983, Buku Sepak Bola F PoWKIP, Padang
1985, Diklat Sepak Bola, IKIP : Bandung
Cover, Viel, 1985, Sepak Bola Program Pembinaan Permainan Ideal, Jakarta : Gramedia
1991, Tehnik-tehnik dan Situasi Dasar Sepak Bola, FPAK/KIP Bandung.
Luxbachar, Lexson A. Sepak Bola Keterampilan Sehat. Jakarta, Grapindo : 2003
Nur, Suafial, 1987, Cara-cara Tendangan Bola yang Jitu. FKIP, Padang.
Suharjo, Bambang. Teknik Bermain Sepak Bola. Jakarta, Persada Mukti : 2013
Witarso Aang, 1983, Dasar-dasar Tehnik Sepak Bola, Jakarta.
Yusup, Kadis, 1982, Sepak Bola Indonesia, Jakarta.

39



LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN


40


PHOTO DOKUMENTASI PENELITIAN


Gambar 1. Mengecek Daftar Kehadiran Siswa


Gambar 2. Melaksanakan Pemanasan Sebelum Kegiatan


41


Gambar 3. Mendemonstrasikan Cara Passing Bola Kaki


Gambar 4. Cara Menahan Bola Kaki



42


Gambar 5. Teknik Menendang Bola Kaki








43


PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SD NEGERI 08 CURUP TENGAH
Jalan Ketahun I Perumnas Curup Tengah




SURAT KETERANGAN
Nomor : 421.1/246/KP/SDN 08 CRTG/2013


Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SD Negeri 08 Curup Tengah Kabupaten
Rejang Lebong, menerangkan bahwa :

Nama : SURYA KELANA
NPM : 1213198072
Program Studi : Penjaskes
Universitas : PSKGJ FKIP UNIB
Judul : Upaya Meningkatkan Pembelajaran Passing Pada
Perminan Sepak Bola Dengan Menggunakan Metode
Latihan Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 08 Curup Tengah
Kabupaten Rejang Lebong.

Mahasiswa tersebut di atas benar telah melaksanakan penelitian di SD Negeri 08 Curup
Tengah Kabupaten Rejang Lebong dari tanggal s/d 21 Juni 2013.

Demikian Surat Keterangan ini diberikan kepada yang bersangkutan, untuk dipergunakan
seperlunya.




Dikeluarkan di : Curup
Pada tanggal : 27 Juni 2013
-----------------------------------------
Kepala Sekolah



SUWARNO, S.Pd.
NIP. 19600201 198411 1 001
44

RIWAYAT HIDUP

Nama : SURYA KELANA
Tempat / Tanggal Lahir : Curup, 24-04-1958
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jalan Rafflesia No. 3 RT. I / RW. III Perumnas
Pendidikan : SD Lulus Tahun 1972
SMP Lulus Tahun 1975
STM Lulus Tahun 1980
SGO Lulus Tahun 1983
Pendidikan Terakhir : D.II Tahun 2002
Orang Tua Ayah : Djaballudin
Ibu : Hamyana
Anak : Daspian Sayuti
Jesmil Yanti, S.Pd.
Pengalaman Tugas :
1. Guru di SD Negeri 2 Centre Curup Tahun 1983.
2. Guru di SD Negeri 31 Semelako Lebong Tahun 1998.
3. Guru di SD Negeri 08 Perumnas Curup Tengah Tahun 2007 sampai dengan
sekarang.

You might also like