You are on page 1of 5

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara atau daerah yaitu kematian maternal. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 10% pada ibu hamil dengan kejadian preeklamsi akan mengalami kematian dan diperkirakan setiap tahunnya ada ibu meninggal karena kejadian preeklamsi sekitar 500 ribu orang (Alexandris, 2004). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, walaupun telah mengalami penurunan dari 334 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002 menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2003 namun angka kematian ibu tersebut masih menduduki peringkat pertama diantara negara Asia (AswarA, 2005). Menurut Bina Kesehatan maternal (2004) Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan (30%), infeksi (12%) dan preeklampsi atau eklampsi (25%) di Indoensia. Sedangkan menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2003 2004 mengatakan bahwa kematian ibu yang disebabkan oleh preeklampsi sebesar 12,9%. Berdasarkan Profil Kesehatan Jawa Tengah angka kejadian

preeklamsi di Jawa Tengah pada tahun 2004 sebesar (6,2%) dan mengalami kenaikan sebesar 0,9% pada tahun 2005 menjadi 7,3%. Berdasarkan data di catatan medik RSUD Kota Semarang Juni 2006

2 Desember 2006 kejadian preeklampsi menempati urutan ketiga 73 (12,3%) setelah Partus Tak Maju (PTM) 92 (15,5%) dan Ketuban Pecah Dini (KPD) 118 (19,9%). Penyebab terjadinya preeklampsi dan eklampsi secara pasti belum diketahui, tetapi ada beberapa teori mencoba menjelaskan perkiraan penyebab preeklampsi dan eklampsi antara lain peran prostaksilin dan tromboksan, peran faktor imunologis, dan faktor nutrisi namun tcori yang dewasa ini banyak dikemukakan sebagai sebab preeklampsi dan eklampsi ialan iskemia plasenta (Alexander, S 2004 & Winkjosastro, 2002). Angka kejadian preeklamsi dan eklampsi untuk tiap negara berbedabeda karena banyak faktor yang mempengaruhinya yaitu jumlah

primigravida, keadaan sosial ekonomi, dan perbedaan kriterium dalam penentuan diagnosis. Sedangkan faktor predisposisi meliputi Diabetes mellitus, molahidatidosa, kehamilan ganda, hidrops fetalis, umur lebih dari 35 tahun dan obesitas (Winkjosastro, 2002). Preeklampsi merupakan penyebab kematian maternal dan perinatal yang paling penting dalam ilmu kebidanan karena itu diagnosa dini amatlah penting karena mampu mengenali dan mengobati preeklampsi ringan agar tidak berlanjut menjadi preeklampsi berat atau eklampsi. Hal ini hanya bisa diketahui bila ibu hamil memeriksakan dirinya secara teratur selama hamil sampai setelah bersalin. Berdasarkan uraian di atas itulah penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul karakteristik ibu bersalin dengan kejadian

preeklampsi di RSUD Kota Semarang pada bulan Juni Desember 2006.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah bagaimana karakteristik ibu bersalin dengan kejadian preeklampsi di RSUD Kota Semarang pada bulan Juni Desember 2006.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui karakteristik ibu bersalin dengan kejadian preeklampsi bulan Juni 2006 - Desember 2006 di RSUD Kota Semarang. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui preeklampsi. b. Mengetahui karakteristik paritas ibu bersalin dengan kejadian preeklampsi. c. Mengetahui Karakteristik pendidikan ibu bersalin dengan kejadian preeklamsi karakteristik umur ibu bersalin dengan kejadian

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi (Pelayanan Kesehatan) Khususnya tenaga bidan agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada ibu pada waktu hamil sampai bersalin sehingga dapat mencegah kejadian preeklampsi.

2. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian dapat memberikan sumbangan informasi bagi peneliti selanjutnya, khususnya tentang karakteristik ibu bersalin dengan kejadian preeklampsi. 3. Bagi Masyarakat Dengan memeriksakan kehamilan secara teratur dapat mendeteksi dini terjadinya preeklampsi sehingga meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat dan mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu pada saat bersalin dan melahirkan bayi yang sehat. 4. Bagi Penulis Penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dalam penelitian sebagai bahan untuk penerapan ilmu yang didapat selama perkuliahan, khususnya mata kuliah kebidanan dan metodologi penelitian serta menambah wawasan peneliti tentang preeklampsi.

You might also like