Professional Documents
Culture Documents
2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kudus Periode 28 Januari 2013 - 16 April 2013
Page 2
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KASUS SEORANG WANITA 46 TAHUN DENGAN MEIGS SYNDROME
Telah didiskusikan tanggal :
Pembimbing,
Pelapor,
Mengetahui,
Page 3
Tumor
memiliki potensi ganas sangat rendah. Tumor panggul lainnya seperti tumor Brenner dan tumor granulosa sel dapat dikaitkan dengan ascites dan efusi pleura dan digambarkan sebagai sindrom pseudo-meigs. (4) Di AS tumor ovarium banyak pada masyarakat sosio ekonomi rendah. Fibroma ovarium didapatkan pada 2-5 % tumor ovarium dan Meigs Sindrom ditemukan jumlah 1 %. Ascites ditemukan pada 10-15 % dan fibroma ovarium dan hidrotoraks pada 1 % pasien terutama dengan lesi yang besar. 40 % dari kasus-kasus fibroma ovarium ditemukan ascites dan hidrotoraks.
(5)
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kudus Periode 28 Januari 2013 - 16 April 2013
Page 4
Insiden dari tumor ovarium meningkat pada decade ketiga dan meningkat secara progresif hingga puncaknya pada dekade ketujuh. (5) PATOFISIOLOGI Etiologi dari cairan ascites Patofisiologi ascites pada Meigs Sindrom masih merupakan spekulasi. Meigs menduga bahwa iritasi dari peritoneum dari tumor ovarium yang keras dan solid menstimulasi produksi cairan peritoneum. Samanth dan Black menemukan bahwa ascites hanya terdapat pada tumor dengan diameter lebih dari 10 cm dengan komponen myxoid sampai struma. Mekanisme lain yang diajukan adalah tekanan langsung pada aliran limfe atau vena, stimulasi hormonal, dan torsi tumor. Terjadinya ascites dapat juga disebabklan oleh pelepasan mediator-mediator (seperti activated complements histamine fibrin degradation products) dari tumor, menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler.
(1,3)
Etiologi dari efusi pleura Etiologi dari efusi pleura tidak jelas. Teori dari Efskind dan Terade dkk mengatakan bahwa cairan ascites berpindah melalui transdiaphragmatic lympathic channels. Besarnya efusi pleura sebanding dengan jumlahnya ascites. Cairan ascites dan efusi pleura pada Meigs Sindrom dapat berupa transudat atau eksudat. Meigs melakukan elektroforesis pada beberapa kasus dan menemukan bahwa pada dasarnya cairan pleura dan cairan ascites mempunyai sifat yang sama. (1) Fibroma Ovarium Semua tumor ovarium yang padat adalah neoplasma tetapi tidak semua ganas meskipun semuanya mempunyai potensi maligna. Potensi menjadi ganas sangat berbeda pada berbagai jenis, umpamanya sangat rendah pada fibroma ovarium dan sangat tinggi pada teratoma embrional yang padat. Frekwensi fibroma ovarium 5 % dari semua neoplasma ovarium dan paling sering ditemukan pada penderita dalam masa menopause dan sesudahnya. Gambaran klinik tumor dapat mencapai diameter 2-30 cm, dan beratnya
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kudus Periode 28 Januari 2013 - 16 April 2013
Page 5
dapat mencapai 20 kg dengan 90 % unilateral. Permukaan tidak rata, konsistensi keras, warna merah jambu keabu-abuan. (2)
GEJALA KLINIK Pasien dengan Meigs Sindrom mempunyai keluarga dengan riwayat kanker ovarium. Keluhan utama tidak jelas dan terjadi sepanjang waktu.
(1,3),
pendek, peningkatan lingkar perut, penurunan berat badan, batuk yang tidak produktif, bengkak, amenorea pada wanita premenopause, menstruasi yang tidak teratur PEMERIKSAAN FISIK Tanda positif seperti : (1) *Tanda vital :Takipneu, takikardi *Paru-paru : pada perkusi terdengar hampir hilang (tumpul), menurunnya taktil fremitus, penurunan vocal resonance, penurunan bunyi pernapasan, menunjukkan dugaan efusi pleura. Efusi pleura sebagian besar didapatkan kiri. *Abdomen dengan *Pelvis : Pada pemeriksaan didapatkan massa yang kecil ataupun besar pada pelvis, atau massa tidak dapat dirasakan. Ditemukan ascites, shifting dullness dan atau fluid thrill. : ditemukan adanya massa (besarnya, lokalisasi, permukaan, konsistensi, mobil/immobil) PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium (1) -Anemia pada pasien dengan Meigs Sindrom merupakan anemia defisiensi besi. Anemia dapat dikoreksi dengan transfusi darah emergensi selama pasien menjalani operasi untuk Meigs Sindrom. Anemia post operasi dapat diatasi dengan suplemen zat besi.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kudus Periode 28 Januari 2013 - 16 April 2013
Page 6
-Protrombin Time diperiksa sebelum operasi. Jika meningkat, menjadi tanda adanya koagulopati. -Tumor marker CA-125 dapat meningkat pada pasien Meigs Sindrom, tetapi derajat peningkatannya tidak sebanding dengan keganasannya. Radiologi (1) -Gambaran foto toraks menunjukkan adanya efusi pleura -USG abdomen dan pelvis menunjukkan adanya massa pada ovarium disertai ascites -CT scan abdomen dan pelvis : *CT scan mengkonfirmasikan adanya ascites dan ovarian, uterus, tuba fallopi, atau broad ligament mass *Tidak ditemukan adanya tanda-tanda metastase jauh. Tes lain (1) -Tes Papanicolau normal
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kudus Periode 28 Januari 2013 - 16 April 2013
Page 7
I.
IDENTITAS PENDERITA Nama Umur Jenis kelamin Agama Status Pendidikan Pekerjaan Alamat Dikirim oleh Nomor CM Dirawat di Masuk bangsal Tanggal dikasuskan Keluar bangsal Status : Ibu A : 46 tahun : Perempuan : Islam : Menikah : Tamat SMA : Ibu rumah tangga : Ngembul kulon RT 02 / RW 03 Kecamatan Jati, Kudus : Poli Obsgin : 649761 : Ruang Bougenville 1 : 10-02-2013 : 13-02-2013 : 15-02-2013 (Dirujuk ke RS Karyadi) : Pasien Askes
II.
DATA DASAR II.a. ANAMNESIS Anamnesis secara Keluhan utama : autoanamnesa dengan penderita tanggal 14 Februari 2013 pukul 14.30 WIB : perdarahan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kudus Periode 28 Januari 2013 - 16 April 2013
Page 8
Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang ke atas rujukan dari dokter Hari Sp.OG dengan keluhan perdarahan sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Perdarahan terjadi secara tiba-tiba dan awalnya pasien tidak menyadari hal tersebut. Pasien mengira itu adalah menstruasi yang terjadi seperti biasanya. Sejak 1 tahun terakhir, siklus menstruasi tidak teratur. Pasien pernah menggunakan KB suntik dan berhenti sejak 5 tahun yang lalu. Juga disertai benjolan diperut kanan bawah sejak 1 tahun yang lalu, makin lama makin besar, terasa kencang dan nyeri. Pasien merasakan lelah yang terus-menerus, perut makin lama makin besar dan berat, nafsu makan pasien menurun. Pasien juga merasakan sesak napas, batuk dan dada terasa penuh. Keluhan ini dirasakan sejak 1 bulan yang lalu yang semakin bertambah berat. Durasi sesak napas dirasakan pasien setiap saat. Sesak dirasakan berkurang apabila pasien saat tidur menggunakan 2 bantal dengan posisi menyamping ke sisi kanan. Sesak bertambah berat bila pasien tidur terlentang tanpa bantalan atau berposisi duduk terlalu lama. Riwayat penyakit dahulu : Riwayat sakit seperti ini disangkal Riwayat penyakit darah tinggi disangkal Riwayat penyakit kencing manis disangkal Riwayat penyakit kolesterol disangkal Riwayat penyakit paru disangkal Riwayat merokok disangkal Riwayat dirawat di RSUD Kudus disangkal
Riwayat penyakit keluarga : Riwayat menderita penyakit yang sama dalam keluarga disangkal Riwayat sosial ekonomi :
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kudus Periode 28 Januari 2013 - 16 April 2013
Page 9
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga. Pasien mendapat bantuan biaya dari ASKES. Kesan ekonomi : cukup II.b. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum : lemah, kesadaran compos mentis TB : 160 cm Tanda vital Tekanan darah Denyut nadi Suhu GDS Kulit Kepala Mata Hidung Telinga Mulut : 110/70 mmHg : 84 x/menit, isi dan tegangan cukup : 37C (aksila) : : turgor kulit baik, anemis(-), ikterik(-), sianosis(-) : normocephal, rambut hitam, terdistribusi merata : konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor, diameter pupil 3mm, reflex cahaya (+/+) : rinorrhea (-), epistaksis (-) : nyeri tekan tragus (-/-), otorrhea (-/-) : bentuk rahang normal, sulcus nasolabialis simetris, mukosa tidak kering, bibir sianosis (-), atrofi papil lidah (-) , tremor (-), deviasi lidah (-), gusi berdarah(-),hipertrofi ginggiva (-),faring hiperemis (-) Leher Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi Batas atas : Batas kanan : : trakea di tengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar getah bening colli (-), nodul (-), JVP R +2cmH2O : Tampak pulsasi iktus kordis Iktus kordis teraba di ICS V MCL sinistra, kuat angkat (+) Redup ICS III PSL sinistra ICS IV PSL dextra BB : 60 kg BMI : 23, 4375 kg/cm Kesan : normoweight
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kudus Periode 28 Januari 2013 - 16 April 2013
Page 10
ICS V MCL sinistra Bunyi jantung I (+), II (+), murni (+), reguler (+), murmur (-), gallop (-)
-Parut bekas operasi -Pelebaran vena-vena superficial -Spider naevi -Retraksi otot interkostal -Barrel shape -Kifosis -Pectus excavatum -Pectus carinatum 20 x per menit
Tidak tampak Tidak tampak Tidak tampak Tidak tampak Tidak tampak Tidak tampak Tidak tampak Tidak tampak Torakoabdominal Simetris
Bentuk dada
Palpasi DALAM KEADAAN Di submandibular, cervical, Tidak ada pembesaran KGB supraklavikula, kedua aksila Pemeriksaan trakea Pemeriksaan pulsasi apeks Letak di tengah Ictus cordis teraba di ICS V MCL Sinistra Tidak ada
Page 11
Perkusi Di sisi kiri Di sisi kanan Batas paru hepar Sonor Redup ICS VI MCL dextra
Auskultasi Suara dasar vesikuler Ronki Wheezing +/+, melemah pada sisi kanan -/-/-
-skoliosis
DALAM KEADAAN STATIS Benjolan DALAM KEADAAN DINAMIS Pemeriksaan gerakan napas Pemeriksaan vocal fremitus
Tidak ada Gerakan pada sisi kanan tertinggal Melemah pada sisi kanan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kudus Periode 28 Januari 2013 - 16 April 2013
Page 12
Auskultasi Suara dasar vesikuler Ronki Wheezing Abdomen Inspeksi Auskultasi Perkusi Palpasi +/+, melemah pada sisi kanan -/-/: : buncit, ada benjolan : bising usus (+) normal : timpani pada seluruh abdomen, pekak alih (-), asites (+) : nyeri tekan (+) pada kanan bawah abdomen, benjolan sebesar buah kelapa, konsistensi padat, teraba keras, berbenjol-benjol, terfiksasi. Hepar dan lien tidak teraba. Ekstremitas : Ekstremitas Superior -/-/-/-/-/+/+ -/5 tidak diperiksa Ekstremitas Inferior -/-/-/-/-/+/+ -/5
Petekhie Palmar eritem Oedema Clubbing finger Pembesaran KGB aksila Pembesaran KGB inguinal Refleks fisiologis Refleks patologis Kekuatan motorik Genitalia, anus, dan rectum : Pemeriksaan foto thorax tanggal 12 Februari 2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kudus Periode 28 Januari 2013 - 16 April 2013
Page 13
Pemeriksaan hematologi darah rutin 12 Februari 2013 Leukosit Eritrosit Hb Ht Trombosit : : : : : 4,7 .10/mm 4,08 .106/mm 12,0 Lg/dl 35,5 L 261 . 10/mm N : 3,5-10,0 N : 3,8-5,8 N : 11,0-16,5 N : 35,0-50,0 N : 150-390
Daftar Abnormalitas :
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kudus Periode 28 Januari 2013 - 16 April 2013
Page 14
1. Kelelahan 2. Sesak napas 3. Benjolan pada perut kanan bawah 4. Perut buncit 5. Kadang batuk 6. Penurunan nafsu makan 7. Siklus mestruasi tidak teratur 8. Pada pemeriksaan fisik paru didapatkan : Frekuensi pernapasan: Takipneu Paru depan: o Palpasi o Perkusi o Auskultasi Paru belakang: o Palpasi : pergerakan napas pada sisi kanan tertinggal, vocal : vocal fremitus melemah pada sisi kanan : redup pada sisi kanan : suara dasar vesikuler melemah pada sisi kanan
fremitus melemah pada sisi kanan o Perkusi o Auskultasi Abdomen asites + : redup pada sisi kanan : suara dasar vesikuler melemah pada sisi kanan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kudus Periode 28 Januari 2013 - 16 April 2013
Page 15
Problem saat datang ke RSUD Kudus : 1. Kistoma ovarii, Asites, Sesak napas, batuk, dada terasa penuh Asessment Initial assessment Plan diagnose : : : Menegakkan diagnosis Meigs syndrome, Pseudomeigs syndrome Foto torax, pungsi cairan pleura, sitologi cairan efusi, membedakan cairan efusi tersebut transudat atau eksudat, biopsy pleura, biopsi jaringan kistoma ovarii, CA-125 Plan monitoring : tanda vital, pemeriksaan fisik, cairan pleura Plan therapy : tirah baring posisi setengah duduk Infus RL 20tpm Pungsi Pleura kanan Plan edukasi : menjelaskan dilakukan kepada pasien dan keluarga tentang penyakitnya, pemeriksaan, dan pengobatan yang harus keluhan subjektif, laboratorium darah rutin, cairan pleura, sitologi pungsi
PROGRESS NOTE
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kudus Periode 28 Januari 2013 - 16 April 2013
Page 16
Tgl:
Senin, 11/2/2013
Subjektif: Objektif:
massa + sebesar kelapa, nyeri pada benjola n diperut +, perut kemeng Sesak napas (+) TTV TD:110/70 N:84 x/mnt t: 36,2 C PF Paru: I: Simetris Pa: Pe: SF kanan di melemah Redup lapang paru kanan A: Suara vesikuler melemah , Rh -/-,Wh -/Abdomen: Asites + CA-125 47,47 TTV TD: 110/70 N:84 x/mnt t: 36,4 C PF Paru: I: Simetris Pa: Pe: SF kanan di melemah Redup lapang paru kanan A: Suara vesikuler melemah Abdomen: di lapang paru kanan di lapang paru kanan
Assesm ent:
-Kistoma ovarii -Efusi Pleura -Asites
Plan Dx:
-biopsi jaringan kistoma ovariin
Plan Tx:
- Infus RL 20 tpm nasal liter/menit - Injeksi asam traneksamat 3x1 Oksigen 3
Selasa, 12/2/2013
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kudus Periode 28 Januari 2013 - 16 April 2013
Page 17
Pusing
Asites + Foto torax: Efusi kanan masif TTV TD: 120/70 N:84 x/mnt t: 36,8 C PF Paru: I: Simetris Pa: Pe: SF kanan di melemah Redup lapang paru kanan A: Suara vesikuler melemah Abdomen: Asites + Pungsi Pleura: 300 cc TTV TD: 110/70 N:84 x/mnt t: 36,8 C PF Paru: I: Simetris Pa: Pe: SF kanan di melemah Redup lapang paru kanan A: Suara vesikuler melemah Abdomen: di lapang paru kanan di lapang paru kanan
Rabu, 13/2/2013
Terapi teruskan
Kamis, 14/02/201 3
Terapi teruskan
Sesak berkura ng
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kudus Periode 28 Januari 2013 - 16 April 2013
Page 18
Asites +
Jumat, 15/02/201 3
TTV TD: 120/70 N:84 x/mnt t: 36,8 C PF Paru: I: Simetris Pa: Pe: SF kanan di melemah Redup lapang paru kanan A: Suara vesikuler melemah Abdomen: Asites + di lapang paru kanan
Terapi teruskan
Sesak berkura ng
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kudus Periode 28 Januari 2013 - 16 April 2013
Page 19
PEMBAHASAN Syndroma Meigs ini sangat terkenal dengan trias dari tumor ovarium jinak, asites, dan efusi pleura. Jenis yang paling sering dari tumor ini adalah fibroma. Berdasarkan data di Amerika Serikat, tumor ovarium banyak dialami oleh pasien dengan ekonomi sosial rendah. Pada pasien, saat terkena tumor ovarium status ekonomi pasien adalah
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kudus Periode 28 Januari 2013 - 16 April 2013
Page 20
rendah. Namun saat ini, status ekonomi pasien adalah cukup, sehingga baru saat ini pasien memeriksakan diri ke dokter. Gejala klinis meigs syndrome adalah kelelahan, napas yang pendek, peningkatan lingkar perut, penurunan berat badan, batuk yang tidak produktif, bengkak, amenorea pada wanita premenopause, menstruasi yang tidak teratur. Dari anamnesis didapatkan pasien mengalami lelah yang terus-menerus dan terjadi secara perlahan, sesak napas, perut terasa tegang dan tampak membuncit, kadang-kadang batuk tanpa dahak, siklus haid yang tidak teratur. Juga disertai sesak napas, batuk, dan dada, semakin lama makin bertambah berat. Sesak berkurang dengan posisi miring ke kanan. Pemeriksaan fisik, tanda vital dapat ditemukan takipneu dan takikardi. Pemeriksaan toraks yang didapatkan pada efusi pleura adalah: Inspeksi: pada waktu respirasi, bagian yang sakit gerakannya tertinggal. Palpasi: pergerakan napas pada sisi yang sakit tertinggal, vocal fremitus melemah pada sisi yang sakit. Perkusi: redup pada sisi yang sakit. Auskultasi: suara dasar vesikuler melemah pada sisi yang sakit. Pemeriksaan abdomen didapatkan massa baik kecil maupun besar, asites dengan shifting dullness. Pada pemeriksaan pasien, tanda vitalnya terdapat takipneu. Pada pemeriksaan fisik toraks pasien didapatkan Inspeksi: saat inspirasi sisi kanan tertinggal. Palpasi: pergerakan napas tertinggal pada sisi kanan, vocal fremitus melemah pada sisi kanan. Perkusi: redup pada sisi kanan. Auskultasi: suara dasar vesikuler melemah pada sisi kanan. Pada pemeriksaan abdomen tampak adanya asites, massa yang besar pada rongga pelvis, dengan konsistensi padat, teraba keras dan hangat, berbenjol-benjol, terfiksasi, serta terdapat nyeri tekan pada perut kanan bawah Pada pemeriksaan penunjang, biasanya didapatkan anemia, tumor marker CA-125 yang meningkat, pada foto rontgen thorax ditemukan efusi pleura, pada USG menunjukkan adanya massa pada ovarium disertai asites.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kudus Periode 28 Januari 2013 - 16 April 2013
Page 21
Pada pasien tersebut, Hb masih normal dikarenakan asupan gizi masih baik dan cukup, pada pemeriksaan petanda tumor dengan CA-125 hasilnya meningkat. Pada pemeriksaan foto rontgen thorax didapatkan adanya efusi pleura kanan masif. Sedangkan USG pada pasien ini tidak dilakukan. Penatalaksanaan yang diberikan pada kasus ini adalah: untuk efusi pleura dilakukan posisi duduk dan diberikan oksigen nasal 3 liter/menit untuk mengurangi sesaknya, serta pungsi pleura dan di biopsi.
DAFTAR PUSTAKA
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kudus Periode 28 Januari 2013 - 16 April 2013
Page 22
1. Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Hoffman BL, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams Gynecology. In: Ovarian Germ Cell and Sex CordStromal Tumors. United States: The McGraw-Hill companies, Inc; 2008.p.371-376.
2. Abramov Y, Anteby SO, Fasouliotis SJ, et al; The role of inflammatory cytokines in Meigs'
syndrome.; Obstetric Gynecology; 2002 May;99(5 Pt 2):917-9. [abstract] 3. Meigs JV. Fibroma of the ovary with ascites and hydrothorax: Meigs syndrome. Am J Obstet Gynecol; 1954;67:962987. 4. Barakat RR, Markman M, Randal ME. Gynecologic Oncology. In: Ovarian Sex CordStromal Tumors. 5th ed. Lippincott Williams and Wilkins; 2009.p.270-279. 5. Rock JA, Jones II HW. Te Linde's Operative Gynecology. In: Ovarian Cancer: Etiology, Screening, and Surgery. 10th ed. Lippincott Williams and Wilkins; 2008.p.495-502. 6. Wibisono MJ, Winariani, Hariadi S. Buku Ajar Penyakit Paru. In: Efusi Pleura. Surabaya: Departemen Ilmu Penyakit Paru FK UNAIR RSUD Dr. Soetomo; 2010.p.111-122. 7. http://prezi.com/bntaspk4smr8/diagnosis-treatment-and-management-of-pleural-effusions/ 8. Sudoyo, Aru W., dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi kelima. 2009. Jakarta : Interna Publishing
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara RSUD Kudus Periode 28 Januari 2013 - 16 April 2013
Page 23