You are on page 1of 7

Nama : Gereyno Nim : 11.2011.215 Pembimbing : Dr. Rastri Paramita, Sp.

Notulen Ujian

1. Pada katarak shadow test positif pada stadium apa saja ? Shadow test positif pada hanya pada stadium imatur saja dikarenakan lensa belum sepenuhnya mengalami kekeruhan.

2. Bagaimana terjadinya glaucoma pada katarak? Glaukoma terjadi pada katarak terutama pada stadium imatur dimana karena terbentuknya celah antara serat lensa dan korteks yang disebabkan karena proses degenerasi sehingga akibat terbentuknya celah tersebut akan meningkatkan tekanan osmotic sehingga cairan dapat masuk kedalam celah tersebut akibatnya lensa akan semakin mencembung dan membesar sampai menekan iris didepannya sehingga akhirnya akan menutup jalur dari humor aqueous dan terjadilah peningkatan tekanan intraocular yang menyebabkan glaucoma sekunder.

3. Apa saja komplikasi yang terjadi pada pasien post op katarak? Katarak sekunder, edema kornea, perdarahan, peningkatan tekanan bola mata, ablasi retina, uveitis, endoftalmitis.

4. Pada pasien katarak yang belum layak dioperasi kapan dianjurkan untuk control kembali?

Pada pasien yang belum layak dioperasi bisa dianjurkan untuk control 6 bulan lagi.

5. Pemeriksaan penunjang apa yang dipakai untuk diagnosis katarak? Pemeriksaan USG biometri sangat menunjang untuk diagnosis katarak.

6. Komplikasi post op katarak yang menimbulkan glaukoma? Komplikasi yang menimbulkan gloukoma adalah uveitis karena akibat adanya sel radang yang menutup trabekula dan juga membuat perlekatan antara iris dan lensa (sinekia posterior) lalu yang kedua karena masih adanya sisa folikel dari lensa ketika dilakukan operasi yang tidak diaspirasi dengan baik sehingga akan menumpuk disekitar kamera okuli posterior yang akan menyebabkan terganggunya aliran humor aqueous.

7. Edukasi apa yang dilakukan pada pasien post op katarak? Pada pasien tersebut biasanya dilakukan edukasi agar tidak mengangkat beban yang berat, mengedan terlalu kuat, atau batuk yang terlalu kuat karena dapat merangsang terjadinya peningkatan tekanan intraocular.

8. Apa itu infiltrate pada kornea? Infiltrat adalah tanda dari suatu radang akut akibat adanya infeksi pada kornea sehingga sel-sel dara putih atau leukosit masuk kedalam kornea. Dimana tanda infiltrate itu sendiri adanya kekeruhan putih kelabu yang terdapat pada lapisan stroma kornea dengan ukuran 2-3 mm.

9. Apa saja tanda dan gejala uveitis dan apa yang didapatkan pada pemeriksaan?

Pasien mengeluh kelopak mata bengkak dan kemerahan, silau dan mengelurkan air mata terus menerus, penurunan visus, pada pemeriksaan dapat ditemukan adanya kelopaka mata bengkak dan kemerahan, terdapat injeksi siliar, ditemukan adanya keratik presipitat (KP), adanya penumpukam sel radang (fler), hipopion, hifema, kornea edema.

10. Pengobatan pada pasien uveitis? Karena ini merupakan proses peradangan sehingga perlu diberikan steroid tetes terutama pada siang hari dan steroid salep pada malam hari, dapat juga diberikan siklopegik untuk mengurangi nyeri, melepaskan sinekia yang terjadi dan memberi istirahat pada iris yang meradang.

11. Apa itu endoftalimitis dan gejalanya apa saja? Endoftalmitis adalah peradangan berat dalam bola mata, biasanya akibat infeksi setelah trauma atau bedah, ataupun endogen akibat sepsis. Gejalanya terdapat rasa sakit yang sangat pada bola mata, kelopak mata merah dan bengkak, kelopak sukar dibuka, konjungtiva kemotik dan merah, kornea keruh, bilik mata depan keruh yang kadangkadang disertai hipopion, terdapat kekeruhan atau abses pada badan kaca yang mengakibatkan reflek pupil berwarna putih sehingga gambaran seperti retinoblastoma.

12. Gejala dan yang didapat pada pemeriksaan konjungtivitis gonore? Gejalanya ditemukan kelopak yang kaku dan nyeri serta adanya pembengkakan, mata kemerahan, mengeluarkan secret yang dapat serous yang kemudian menjadi kuning kental, terdapat pseudomembran pada konjungtiva tarsal, konjungtiva bulbi merah, kemotik dan menebal, ada riwayat sakit gonore.

13. Diagnosis konjungtivitis gonore?

Dengan cara pemeriksaan secret dengan metilen blue dimana akan terlihat adanya diplokokus dalam sel leukosit, sedangkan dengan pewarnaan gram akan terdapat sel intraseluler atau ekstraseluler dengan sifat gram negative.

14. Penanganan pada pasien konjungtivitis gonore? Pasien dirawat inap dan diberi penisilin salep dan sistemik dan secret dibersihkan dengan menggunkan obat tetes penisilin.

15. Komplikasi yang serin terjadi pada konjungtivitis gonore? Komplikasi sering biasanya adalah keratitis dan ulkus kornea yang menimbilkan perforasi kornea.

16. Cara membuat obat tetes penisilin? Obat penisilin yang tersedia adalah 3.000.000 IU dimana diencerkan dalam larutan garam fisiologis atau NaCl sehingga menghasilkan kadar penisilin 120.000 IU yang merupakan dosis efektif untuk penanganan konjungtivitis gonore.

17. Kapan pasien konjungtivitis gonore dikatakan sembuh? Pasien dikatakan sembuh jika selama perawatan di bangsal dilakukan 3 kali pemeriksaan mikroskopik secret mata. Jika selama 3 hari berturut-turut ditemukan hasil negative pada secret mata maka pasien benar-benar dinyatakan sembuh dan dapat diperbolehkan pulang.

18. Cara penatalaksanaan pada konjungtivitis gonore?

Secret dibersihkan dengan kapas yang dibasahi air bersih (direbus) atau dengan garam fisiologik setiap 15 menit. Kemudian diberi salep penisilin setiap 15 menit. Penisilin tetes mata dapat diberikan dalam bentuk larutan penisilin G 10.000-20.000 unit/ml setiap 1 menit sampai 30 menit. Kemudian salep diberikan setiap 5 menit sampai 30 menit. Disusul pemberian salep penisilin setiap 1 jam selama 3 hari.

19. Apa saja tanda dan gejala hifema dan apa yang didapatkan pada pemeriksaan? Pasien mengeluh sakit pada mata, terdapat blefarospasme, penglihtan menurun, bila pasien duduk terlihat hifema yang menumpuk dibagian bawah bilik mata depan.

20. Penatalaksanaan pada pasien hifema? Pasien dirawat dengan tidur ditempat tidur yang ditinggikan 30 derajat pada kepala, diberi koagulasi, dan mata ditutup. Pada penyulit glaucoma bisa diberika asetazolamida. Biasanya dengan cara ini hifema dapat hilang dengan sendirinya. Jika dengan cara ini tidak berhasil menghilangkan hifema maka dapat dilakukan tindakan parasentesis atau menegelurkan darah dari bilik mata depan.

21. Tindakan pada trauma dengan luka terbuka pada mata? Jika luka masih menancap jangan dilakukan pencabutan pada benda yang masih menempel dimata tersebut, mata dibebat, jika ada luka terbuka diluar mata jahit terlebih dahulu, lakukan pemberian antibiotic dan antitetanus.

22. Tindakan pada trauma kimia mata?

Segera lakukan irigasi secepatnya dengan air yang mengalir atau dengan larutan garam fisiologis lalu lakukan pemeriksaan pH mata, irigasi difokuskan pada konjungtiva terutama pada konjungtiva fornix.

23. Bagaimana cara menentukan diagnosis miop atau hipermetrop? Jika ada pasien datang dengan visus kurang dari 6/6 maka coba tambahkan lensa sferis positif misalnya dengan lensa 0,5 dioptri. Jika dengan penambahan tersebut penglihatan pasien menjadi semakin membaik berarti pasien mengalami hipermetrop, tetapi jika dengan pemberian lensa sferis positif tersebut penglihatan pasien menjadi semakin kabur berarti pasien mengalami miop.

24. Cara melakukan koreksi visus? Tentukan terlebih dahulu diagnosis pasien tersebut miop atau hipermetrop, jika sudah ditentukan diagnosis misalnya hipemetrop dilakukan koreksi dengan menggunakan lensa sferis positif sampai lensa sferis positif yang terbesar menghasilkan penglihata yang terbaik tetapi jika seandainya pasien miop lakukan koreksi dengan menggunakan lensa sferis negative sampai yang terkecil menghasilkan penglihatan yang terbaik.

25. Cara diagnosis astigma? Cara diagnosis jika seandainya dengan pemberian lensa sferis baik yang positi maupun negative penglihatan pasien tetap kabur maka pasien dikatakan astigma dan dilakukan koreksi dengan menggunakan silinder.

You might also like