You are on page 1of 28

PENGKAJIAN IDENTITAS KELUARGA 1. 2. 3. Nama Keluarga Alamat Komposisi keluarga No 1. 2. 3. Nama Tn.S Ny. L An.

A Jenis Kelamin L P P Hubungan KK Istri Anak Umur 35 Tahun 28 tahun 6 tahun Pekerjaan Swasta IRT Pendidikan SMA SMA TK : Tn.S : Jl. Dahlia Gg. Gajus RT 03/ RW 05 Pekanbaru

4. Genogram

Tn.S 35 th sehat

Ny. L 28 th seha t An.A 6 th diare

= kes. bermasalah = Laki-laki = Perempuan = tinggal satu rumah

Ket : Sejak An. A berumur 2 tahun, keluarga sering mengeluh karena An. A mengalami masalah kesehatan. An.A sering mengalami diare. Keluarga telah berusaha mencari pengobatan untuk An. A dan telah menghubungi petugas kesehatan sehingga akhirnya An. A sembuh, namun hal itu terulang kembali dalam beberapa waktu kemudian. Keluarga tetap melakukan hal yang sama dengan mencari petugas kesehatan untuk mengatasi masalah diare An. A. Tapi tetap saja hal itu terulang kembali. Bpk. S dan Ny. L cemas dengan kondisi An. A. Dilihat dari kondisi keluarga tidak ada permasalahan mengenai masalah kebersihan baik itu makanan dan kebersihan rumah. Ny. L selalu memperhatikan kebersihan makanan. Makanan yang dimakan dimasak dengan matang, begitu juga dengan sayuran dan buah-buahan selalu dicuci bersih. Dari segi makananpun, Ny. L selalu menyediakan makanan yang sehat dan bergizi serta cukup nilai gizi bagi anggota keluarganya terutama bagi An. A. Lingkungan sekitar rumahpun selalu dibersihkan baik Bpk. S maupun Ny. L. Namun, ada satu hal kebiasan An. A yang selalu dilakukan dan tidak bisa dicegah yaitu kebiasaan mengisap jempol. Sewaktu berumur 1 tahun An. A sudah mengisap jempolnya ketika ia haus dan menangis sehingga kebiasaan itu terbawa olehnya hingga berumur 6 tahun. Bpk. S dan Ny. L sudah mencoba untuk melarangnya dan telah berbagai usaha dilakukan seperti memberi jempol An. A warna merah agar An. A mengira kalau itu adalah darah sehingga ia tidak lagi mengisap jempolnya, namun hal itu sia-sia saja An. A tetap mengisap jempolnya bahkan ia menangis histeris saat Ny. L melarangnya. Akhirnya Bpk. S dan Ny. L membiarkan An. A untuk menghisap jempolnya asalkan An. A tidak lagi menangis histeris. 5. Tipe Bentuk Keluarga Tipe keluarga Bpk. S adalah keluarga inti. Keluarga Bpk.S terdiri dari Bpk. S sebagai kpala keluarga, Ibu. L sebagai istri, An. M (anak). Keluarga mengatakan tidak ada masalah dengan tipe keluarga seperti ada ini.

6. Latar Belakang Budaya ( Etnis ) a. Latar Belakang Etnis Keluarga atau anggota Keluarga

Keluarga Tn.S keduanya berasal dari melayu, keluarga masih menganut nilai dan kaidah budaya- budaya melayu b. Tempat tinggal keluarga ( bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis bersifat homogen c. Kegiatan kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi, pendidikan. Ada kegiatan lingkungan yang masih berhubungan erat dengan etnis yang ada di kebudayaan melayu yaitu wirid pengajian yang di adakan setiap malam senin. Kegiatan pendidikan keseharian adalah TPA. d. Kebiasaan- kebiasaan diet dan berbusana. Pola diit keluarga menganut nilai tradisional. Sedabgkan dalam hal berbusana Tn.S dan Ny.L sudah berbusana modern. e. Struktur kekuasaan keluarga tradisional. Proses pengambilan setiap keputusan melalui kepala keluarga tetapi sebelumnya melalui proses musyawarah bersama anggota keluarga yang tinggal satu rumah. f. Bahasa yang digunakan di rumah Bahasa yang digunakan keseharian dalam keluarga Tn.S adalah bahasa melayu, sering kali menggunakan bahasa indonesia saat berbicara atau berkomunikasi dengan orang lain. Tidak ada hambatan dalam berkomunikasi dalam keluarga khususnya dalam penggunaan bahasa. g. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi. Menurut keterangan Tn.S, jika ada anggota keluarga yang sakit dibawa berobat ke poskesdes yang ada di desanya, tetapi jika sudah parah maka langsung di bawa kerumah sakit . Menurut anggota keluarga, tidak ada masalah dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. 7. Identifikasi Religius a. Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktik keyakinan beragaman mereka. Seluruh aggota keluarga menganut agama islam dan karenanya keluarga tidak memiliki pandangan yang berbeda dalam praktik keyakinan beragama. b. Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau organisasi-organisasi keagamaan lain. Anggota keluarga aktif dalam kegiatan keagamaan di lingkungan seperti Wirid pengajian yang dilakukan satu kali dalam seminggu, tetapi keluarga mengatakan kadang-kadang aktif dalam organisasi keagamaan di daerahnya. c. Keluarga menganut agama islam Semua anggota keluarga menganut agama islam

d. Kepercayaan- kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang di anut dalam kehidupan keluarga terutama dalam hal kesehatan . Menurut Tn.S bahwa penyakit adalah kehendak dan takdir yang digariskan oleh yang maha kuasa dan akan selalu mengupayakan kesembuhan. Tidak ada nilai-nilai keyakinan yang bertentangan dengan kesehatan. 8. Status kelas sosial ( berdasarkan pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan ) a. Status Ekonomi Jumlah pendapatan per bulan : - tidak pasti rata-rata Rp 2.000.000 s/d Rp 2.500.000, Sumber-sumber pendapatan per bulan : - Hasil berdagang di pasar Jumlah pengeluaran per bulan : - lebih kurang Rp 1.500.000-2.000.000,Apakah sumber pendapatan mencukupi kebutuhan keluarga : Ya

9. Aktivitas rekreasi atau waktu luang a. Menonton TV, mengasuh anak, menunggu warung, mengobrol dengan tetangga. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini Tahap III, anak pra sekolah. Dimana anak usia pra sekolah sudah mulai mampu mengembangkan kreativitasnya dan sosialisasi sehingga sangat diperlukan permainan yang dapat mengembangkan : kemampuan, menyamakan & membedakan sesuatu, kemampuan berbahasa, mengembangkan kecerdasan, menumbuhkan sportifitas, mengembangkan koordinasi motorik, mengembangkan dalam mengontrol emosi, motorik kasar & halus, memperlihatkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan , memperkenalkan suasana kompetisi serta gotong-royong ( Alimul, H.A,2005 ). Menurut Duval dan Miller (1985,dalam Friedman 1998) tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah adalah memenuhi kebutuhan anggot keluarga (rumah, ruang bermain, privasi, keamanan), mensosialisasikan anak, mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-anak yang lain, mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan dan hubungan orang tua dan anak) dan diluar keluarga (keluarga besar dan komunitas).

2. Sejauh mana keluarga memenuhi tugas-tugas perkembangan yang sesuai dengan tahap perkembangan saat ini . Menurut keluarga tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah mensosialisasikan anak dengan lingkungan karena keluarga menganggap interaksi dengan teman sebaya hanya akan memberikan efek negative terhadap prilaku anak dan anak hanya berinteraksi dengan orang lain ketika disekolah saja. 3. Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini. Tn.S mengatakan sebelum menikah dengan istrinya (Ny.L) mereka tidak ada pacaran dan langsung menikah saja. Tn.S kenal dengan Ny.L dari seorang temannya dan langsung berkenalan hingga akhirnya menikah. Menurut Ny.L selama menikah dengan Tn.S dirinya merasa bahagia dan tidak ada komflik. Ny.L mengatakan keluarganya tidak pernah mengalami penyakit yang parah namun anaknya pernah terkena demam dan diare. 4. Keluarga asal ke dua orang tua Tn.S dan Ny.L mengatakan kedua orang tuanya menikah tanpa dijodohkan dan mengenal yang namanya pacaran. Orang tuanya tidak ada mempunyai riwayat penyakit keturunan begitu juga dengan neneknya, bahkan sampai sekarang nenek Tn.S keadaannya masih sehat. DATA LINGKUNGAN 1. Karakteristik rumah a. Gambat tipe tempat tinggal Keluarga Tn.S tinggal di rumah pribadi, dengan rumah tipe 45 m2 . Denah rumah 5 5 3 3 6 4

2 1

Keterangan: 1= Ruang tamu 4= Dapur

2= Ruang keluarga 3= Kamar tidur

5= Kamar mandi 6= Sumur

b. Menggambarkan kondisi rumah Rumah terdiri dari satu ruang tamu ukuran 3x4 m2, dua kamar tidur ukuran 3x4 m2, satu ruang makan ukuran 3x2 m2, satu ruang keluarga, dapur, dan dua kamar mandi. Dibagian depan tidak ada teras, langsung halaman rumah. Satu kamar tidur terdiri dari dua sampai tiga orang, setiap kamar tidur berisi tempat tidur dan satu lemari. Keadaan rumah bersih tidak ada sampah berserakan namun sesekali mainan anak-anak berserakan, perabit rumah tangga tampak tersusun rapi. Ny.L mengatakan selalu membereskan rumah dan mainan anaknya dan bahkan Ny.L menyiapkan tempat sampah disetiap sudut rumah. Penerangan berasal dari lampu listrik, ventilasi memadai untuk sirkulasi dan pencahayaan. Lingkungan sekitar rumah tampak bersih tidak ada sampeh berserakan dan sekeliling rumah ditanami puhon. c. Di dapur, amati suplai air minum , penggunaan alat-alat masak, pengamanan untuk kebakaran. Dapur terkesan bersih, Sumber air berasal dari sumur Bor, alat masak bersih dan lengkap karena setiap selesai dipakai selalu dicuci, tidak terjangkau oleh anak kecil sehingga tidak membahayakan.

d. Di kamar mandi, amati sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun dan handuk Kamar mandi terkesan bersih, lantai dari semen, bak mandi di kuras 2 kali dalam seminggu dan tidak terdapat jentik-jentik nyamuk. Peralatan mandi lengkap dan setiap anggota keluarga memiliki peralatan mandi tersendiri. e. Kaji pengaturan tidur di dalam rumah. Hunian tempat tidur untuk satu kamar dihuni maksimal 2 orang, privasi orang yang ada di kamar terjamin karena memiliki pintu dan kunci. f. Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Tidak ada binatang peliharaan, saat pengkajian tidak ada serangga yang tampak berkeliaran. g. Kaji perasaan-perasaan subjektif keluarga terhadap rumah. Keluarga mengatakan bahwa mereka merasa aman tinggal dalam rumah dan dapat melakukan kegiatan dengan keluarga. Keluarga merasa aman karena sudah ada pagar dan pintu yang kuat. h. Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana keluarga merasakan privasi mereka memadai.

Anggota keluarga mengatakan bahwa mereka dapat melakukan aktivitas dengan leluasa dan tidak merasa terganggu orang dari luar. i. Evaluasi ada dan tidak adanya bahaya-bahaya terhadap keamanan rumah/ lingkungan. Rumah relatif aman dari resiko kecelakaan ataupun ancaman kriminal. Rumah dikelilingi pagar permanen, pintu kuat dan jalan di depan rumah relatif sepi jarang dilalui kendaraan besar sehinnga resiko kecelakaan kecil. j. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah Sampah rumah tangga di kelola oleh dinas kebersihan dan setiap bulan ada uang sampah sebesar 20.000 rupiah. Keluarga merasa tidak ada masalah dengan pembuangan sampah. k. Kaji perasaan puas/ tidak puas dari anggota keluarga secara keseluruhan dengan pengaturan / penataan rumah. Anggota keluarga merasa puas dengan penataan rumah karena menyadari rumahnya sempit. 2. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas. a. Apa karakteristik- karakteristik fisik dari lingkungan yang paling dekat dan komunitas yang lebih luas. Tipe lingkungan / komunitas Subkota, kondisi geografis termasuk desa tetapi berada di wilayah pemerintahan kota. Tipe tempat tinggal Hunian, daerah tempat tinggal keluarga Tn.S rata- rata adalah rumah tinggal. Keadaan tempat tinggal dan jalan raya Akses jalan raya ke rumah Tn.S adalah jalan yang disemen tetapi terpelihara. Sanitasi jalan, rumah ( kebersihan, pengumpulan sampah ) Untuk limbah cair langsung di buang ke parit sedangkan sampah padat dikumpulkan kemudian ada petugas kebersihan yang mengambil ( di kelola dinas kebersihan ). Adanya dan jenis-jenis industri di lingkungan Tidak ada, lingkungan sekitar perumahan tidak di dapatkan adanya industri atau kegiatan yang dapat menimbulkan polusi. b. Bagaimana karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas. Kelas sosial dan karakteristik etnis penghuni. Sebagian besar dihuni oleh suku melayu

Perubahan-perubahan secara demografis yang berlangsung belakangan ini dalam lingkungan/komunitas. Ada tetangga yang meninggal, pindah, menikah, atau pendatang baru.

c. Pelayanan-pelayanan kesehatan dan pelayanan-pelayanan sosial yang ada dalam lingkungan dan komunitas. Fasilitas-fasilitas ekonomi ( warung, toko, apotik, pasar). Ada, semua fasilitas tersebut terjangkau. Lembaga-lembaga kesehatan ( klinik-klinik, rumah sakit, dan fasilitas-fasilitas gawat darurat. Ada, dokter praktik yang terjangkau. Lembaga-lembaga pelayanan sosial ( kesejahteraan, konseling, pekerjaan). Tidak ada d. Bagaimana mudahnya sekolah-sekolah di lingkungan atau komunitas dapat di akses dan bagaimana kondisinya Sekolah mulai dari TK, SD, SMP, SMU, dan SMK dapat di akses dengan mudah dari tempat tinggal. e. Fasilitas-fasilitas rekreasi yang dimiliki daerah ini. Tidak ada, faisilitas rekreasi paing dekat ada di pusat kota. f. Tersedianya transfortasi umum. Bagaimana pelayanan-pelayanan dan fasilitas-fasilitas tersebut dapat di akses ( dalam arti, jarak, kecocokan, dan jam ) kepada keluarga. Ada, angkutan umum dari tempat tinggal Tn.S ada jarak yang terjangkau yaitu bus kota dan oplet ( angkutan umum ). g. Bagaimana insiden kejahatan dilingkungan dan komunitas? Apakah ada masalah keselamatan yang serius ? Secara umum, tetangga yang tinggal disekitar rumah Tn.S adalah pendatang. Menurut Tn.S tetangganya hidup rukun dan damai karena masih memiliki ikatan darah satu sama lain. Menurut Tn.S pola hidup warga di lingkungan sekitar tempat tinggal baik. Meskipun ada kadang-kadang terjadi keonaran di antara ibu-ibu yang ikut dalam arisan. Tetangga Tn.S kebanyakan di penuhi oleh mahasiswa/i yang sedang melakukan pendidikan jadi sangat jarang terjadi keonaran dikalangan mahasiswa. Namun sesekali Tn. S juga melarang istrinya untuk ikut bergabung dengan organisasi ibu-ibu. Menurut Tn. S lingkungan di sekitarnya pernah

terjadi kemalingan, namun sekarang telah diadakan ronda bergiliran dan Tn. S baru saja mendapat giliran ronda. Semenjak itu tidak ada lagi penduduk yang mengalami kegelisahan. 3. Mobilitas geografis keluarga a. Sudah berapa lama keluarga tinggal di daerah ini? Sejak Tn.S masih kecil sampai sekarang belum pernah pindah, kurang lebih 35 tahun. b. Apakah sering berpindah-pindah tempat tinggal ? Tidak pernah , Keluarga Tn. S berdomisili di RT 03/RW 05 sejak kecil sampai berkeluarga Tn. S tetap tinggal di daerah ini. 4. Hubungan keluarga dengan fasilitas-fasilitas dalam komunitas a. Siapa di dalam keluarga yang sering menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan ? An.A sering mengalami diare. Keluarga telah berusaha mencari pengobatan untuk An. A dan telah menghubungi petugas kesehatan sehingga akhirnya An. A sembuh, namun hal itu terulang kembali dalam beberapa waktu kemudian. Keluarga tetap melakukan hal yang sama dengan mencari petugas kesehatan untuk mengatasi masalah diare An. A. Tapi tetap saja hal itu terulang kembali. Tn.S dan Ny. L cemas dengan kondisi An. A. b. Berapa kali atau sejauh mana mereka menggunakan pelayanan dan fasilitas? An.A datang ke dokter hanya jika merasa sakit atau timbul keluhan. c. Apakah keluarga memanfaatkan lembaga-lembaga yang ada di komunitas untuk kesehatan keluarga ( JPS, JPKM, Dana Sehat, LSM ) Keluarga memanfaatkan jaminan pemeliharaan kesehatan dari pemerintah. d. Bagaimana keluarga memandang komunitasnya? Keluarga merasa tidak ada masalah saat interaksi dengan lingkungan, merasa diterima dan bisa menyesuaikan diri. 5. Sistem pendukung atau jaringan sosial keluarga a. Siapa menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan, dukungan konseling aktivitas-aktivitas keluarga Yang menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan, Informal : ikatan keluarga ( saudara perempuan) , tetangga, Formal : LSM STRUKTUR KELUARGA 1. Pola- pola komunikasi

a. Apakah mayoritas pesan anggota keluarga sesuai dengan isi dan instruksi Pesan diterima oleh seluruh anggota keluarga Apakah anggota keluarga mengutarakan kebutuhan-kebutuhan dan perasaan perasaan mereka dengan jelas? Setiap kebutuhan dan perasaan setiap keluarga dapat di sampaikan dengan jelas Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respon dengan baik terhadap pesan? Setiap anggota keluarga dapat memberikan respon setelah pesan di sampaikan Apakah anggota keluarga mendengar dan mengikuti suatu pesan? Pesan yang disampaikan tidak memiliki kesulitan untuk diterima setiap anggota keluarga Bahasa apa yang digunakan dalam keluarga Bahasa melayu dan sering menggunakan bahasa indonesia, keluarga tidak memiliki kesulitan bahasa dalam penerimaan pesan. Apakah keluarga berkomunikasi secara langsung atau tidak langsung Komunikasi keluarga secara langsung karena setiap hari anggota keluarga berinteraksi secara langsung. b. Bagaiman pesan-pesan emosional ( afektif) disampaikan dalam keluarga? Terbuka secara langsung secara lisan Jenis-jenis emosi yang disampaikan bersifat negatif, positif, atau keduanya? Keduanya, kadang ada ungkapan marah saat terjadi salah fahaman atau sering mengingatkan anggota keluarga lain. Motivasi juga sering diberikan. c. Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung dalam keluarga Interaksi antaranggota keluarga yang berada dalam satu rumah berjalan baik dan internsitasnya sering. Pola-pola umum apa yang digunakan menyampaikan pesan-pesan penting? Langsung, dengan bahasa lisan. d. Jenis-jenis disfungsional komunikasi apa yang nampak dalam pola-pola komunikasi keluarga. Tidak ada disfungsional komunikasi, komunikasi antaranggota keluarga berjalan tanpa kesulitan. e. Adakah hal-hal dalam keluarga yang tertutup untuk didiskusikan.

Tidak ada hal-hal dalam keluarga yang tertutup untuk didiskusikan. 2. Struktur Kekuasaan Keputusan dalam keluarga a. Siapa yang membuat keputusan dalam keluarga ? Kepala keluarga melalui musyawarah dan seluruh anggota keluarga. Siapa yang memutuskan dalam penggunaan keuangan keluarga? Kepala keluarga dengan pertimbangan anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Siapa yang memutuskan dalam masalah pindah pekerjaan atau tempat tinggal ? Individu yang bersangkutan Siapa yang mendisiplinkan dan memutuskan kegiatan-kegiatan anak? Kepala keluarga b. Bagaimana cara keluarga dalam mengambil keputusan? Cara keluarga dalam mengambil keputusan berada ditangan kepala keluarga tetapi dibicarakan dalam musyawarah. Apakah keluarga merasa puas dengan pola pengambilan keputusan tersebut ? Ya. Setelah pengambilan keputusan tidak ada permasalahan dalam anggota keluarga. c. Atas dasar kekuasaan apa anggota keluarga membuat keputusan? Berdasarkan kekuatan d. Kekuasaan dalam keluarga didominasi oleh siapa? Tidak ada yang mendominasi kekuasaan hanya struktur tertinggi dipegang oleh kepala keluarga. 3. Struktur Peran Struktur peran formal a. Posisi dan peran formal apa pada setiap anggota keluarga? Tn.S berperan sebagai pencari nafkah dan kepala keluarga Ny.L berperan sebagai ibu rumah tangga An.A berperan sebagai anak. Adakah konflik peran dalam keluarga? Tidak ada konflik peran dalam keluarga. Struktur peran informal a. Adakah peran-peran informal dalam keluarga?

Ada, Tn.S mengatur kebersihan rumah, Ny.L ikut membantu mencari nafkah dan merawat anak. Siapa yang memainkan peran-peran tersebut dan berapa kali peran-peran tersebut sering dilakukan atau bagaimana peran-peran tersebut dilaksanakan secara konsisten? Semua anggota keluarga. Tujuan dari peran-peran informal yang dijalankan keluarga adalah : Saling membantu b. Jika peran-peran informal bersifat disfungsional, siapa yang melaksanakan peran-peran ini pada generasi sebelumnya? Tidak ada c. Apa pengaruh / dampak terhadap orang-orang yang memainkan peran-peran tersebut? Tidak ada Analisa Model Peran a. Siapa yang menjadi model dalam menjalankan peran di keluarga? Kepala keluarga, Tn.S b. Apakah status sosial keluarga mempengaruhi dalam pembagian peran keluarga? Tidak c. Apakah budaya masyarakat, agama mempengaruhi dalam pembagian peran keluarga. Budaya masyarakat, agama mempengaruhi dalam pembagian peran keluarga. d. Apakah peran yang dijalankan oleh anggota keluarga sesuai denga tahap perkembangan. e. Bagaimana masalah-masalah kesehatan mempengaruhi peran-peran keluarga. Bila di dalam anggota keluarga ada salah satu anggota keluarga yang sakit biasanya peranperan diambil alih oleh anggota keluarga yang tidak sakit. Adakah pengaturan kembali peran-peran baru dalam keluarga. Tidak ada pengaturan secara khusus. Bagaimana anggota keluarga menerima peran-peran baru / menyesuaikan diri? Anggota keluarga dapat menjelaskan peran yang baru Apakah ada bukti tentang stess atau konflik akibat peran? Tidak ada bukti tentang stress atau konflik akibat peran

Bagaimana respons anggota keluarga yang sakit bereaksi terhadap perubahan atau hilangnya peran ? Tidak ada respon anggota keluarga yang sakit bereaksi terhadap perubahan atau hilangnya peran.

4. Nilai-Nilai Keluarga a. Apakah ada kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dengan kelompok atau komunitas yang lebih luas? Ada kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dengan kelompok atau komunitas yang lebih luas. Nilai-nilai yang ada di keluarga tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang ada dimasyarakat. b. Bagaimana pentingnya nilai-nilai yang di anut keluarga ? Perlu/ penting adanya nilai sebagai patokan dalam kehidupan sehari-hari. c. Apakah nilai di anut secara tidak sadar atau sadar? Semua nilai di anut secara sadar. d. Apakah ada konflik nilai yang menonjol dalam keluarga? Tidak ada konflik nilai yang menonjol dalam keluarga. e. Bagaimana kelas sosial keluarga, latar belakang kebudayaan mempengaruhi nilai-nilai keluarga? Kelas sosial keluarga rata-rata adalah pekerjaan dan nilai budaya yang mempengaruhi adalah budaya melayu. f. Bagaimana nilai-nilai keluarga mempengaruhi status kesehatan keluarga? Keluarga menganggap sakit adalah cobaan, menganggap dirinya sakit jika ada keluhan. FUNGSI KELUARGA 1. Fungsi afektif Pola kebutuhan keluarga-respons a. Apakah anggota keluarga merasakan kebutuhan- kebutuhan individu-individu lain dalam keluarga? Anggota keluarga merasakan kebutuhan-kebutuhan individu-individu lain dalam keluarga. Apakah orang tua mampu mengggambarkan kebutuhan-kebutuhan psikologis anggota keluarga ? Orang tua mampu menggambarkan kebutuhan-kebutuhan psikologis anggota keluarganya.

Apakah setiap anggota keluarga memiliki orang yang dipercaya dalam keluarga untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya. Anggota keluarga tidak memiliki orang yang dipercaya dalam keluarga untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya.

b. Apakah kebutuhan- kebutuhan, keinginan- keinginan, perbedaan di hormati oleh anggota keluarga yang lain ? Kebutuhan- kebutuhan, keinginan- keinginan, perbedaan di hormati oleh anggota keluarga yang lain. Apakah dalam keluarga ada saling menghormati satu sama lain ? Dalam keluarga ada saling menghormati satu sama lain. Apakah keluarga sensitif terhadap persoalan-persoalan setiap individu ? Keluarga sensitif terhadap persoalan-persoalan setiap individu. Saling memerhatikan ( mutual Naturance ), keakraban, dan identifikasi. a. Sejauh mana anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain. Jika ada salah satu anggota keluarga yang melakukan kesalahan, anggota keluarga yang lain saling mengingatkan. Apakah mereka saling mendukung satu sama lain? Mereka saling mendukung satu sama lain. b. Apakah terdapat perasaan akrab dan intim di antara lingkungan hubungan keluarga. Terdapat perasaan akrab dan intim di antara lingkungan hubungan keluarga. Apakah menunjukkan kasih sayang satu sama lain? Anggota keluarga menunjukkkan kasih sayang satu sama lain. Keterpisahan dan keterikatan a. Bagaimana keluarga menghadapi keterpisahan dengan anggota keluarga? Keluarga merasa berat bila ada anggota yang meninggalkan rumah, karena lebih senang kumpul bersama. Apakah keluarga merasa adanya keterikatan yang erat antara satu dengan yang lainnya? Keluarga merasa adanya keterikatan yang erat antara satu dengan yang lainnya. 2. Fungsi Sosialisasi a. Adakah otonom setiap anggota dalam keluarga?

Ada otonom setiap anggota dalam keluarga. Adakah saling ketergantungan dalam keluarga? Ada, Tn.S yang sudah berkeluarga tetap memiliki kekuatan untuk memutuskan hal-hal penting untuk suami dan anaknya. b. Siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan anak atau fungsi sosialisasi? Yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan anak atau fugsi sosialisasi Tn.S dan Ny.L. Apakah fungsi ini dipikul bersama? Fungsi ini dipikul bersama. Jika demikian, bagaimana hal ini di atur ? Tidak ada pengaturan secara khusus pembagian tanggung jawab. c. Adakah faktor sosial-budaya yang mempengaruhi pola-pola membesarkan anak? Faktor sosial-budaya yang mempengaruhi pola-pola membesarkan anak : Ada, pola asuhnya tetap menggunakan pola asuh orang melayu. d. Apakah keluarga saat ini mempunyai masalah/ resiko dalam mengasuh anak? Keluarga saat ini tidak mempunyai masalah/ resiko dalam mengasuh anak. e. Apakah lingkungan rumah cukup memadai bagi anak-anak untuk bermain? Lingkungan rumah cukup memadai bagi anak-anak untuk bermain. Apakah ada peralatan/permainan anak-anak yang cocok dengan usia? Ada peralatan/permainan anak-anak yang cocok dengan usia. 3. Fungsi Perawatan Kesehatan a. Keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan perilaku keluarga : Nilai-nilai apa yang dianut keluarga terkait dengan kesehatan? Keluarga beranggap bahwa sakit itu adalah bila mempunyai penyakit yang sudah parah. Apakah terdapat kekonsistenan antara nilai-nilai kesehatan keluaraga dengan perilakunya. Ya, keluarga baru menggunakan layanan kesehatan jika timbul keluhan yang sangat. Kegiatan-kegiatan apa saja peningkatan kesehatan apa saja yang dilaksanakan dalam keluarga? An.A bila sakit bawa ke puskesmas, Tn.S bila sakit beli obat sendiri, Ny. L bila sakit beli obat sendiri. Apakah perilaku dari semua anggota keluarga mendukung peningkatan kesehatan keluarga?

Tn.S perokok, jarang periksa kesehatan, makan banyak, Ny.L beli obat sendiri di toko, An.A sering menghisap jempol tangan. b. Defenisi dari keluarga tentang sehat/ sakit dan tingkat pengetahuan mereka : Bagaimana keluarga mendefinisikan kesehatan dan sakit bagi anggota keluarga. Keluarga menganggap sakit jika ada keluhan yang cukup parah. Dapatkan keluarga dapat melaporkan dan mengobservasi gejala-gejala dan perubahanperubahan penting pada anggota yang sakit. An.A tidak mampu mengenali gejala-gejala diare. Tn.S dan Ny. L hanya tau diare seringsering ke WC. Apa sumber-sumber informasi kesehatan dari anggota keluarga? Sumber-sumber informasi kesehatan dari anggota keluarga dari puskesmas di daerahnya. Bagaimana pengetahuan tentang kesehatan diteruskan kepada anggota keluarga ? Pengetahuan tentang kesehatan tidak diteruskan kepada anggota keluarga. c. Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa/ diketahui : Apakah keluarga mengetahui bahwa anggota keluarga mengalami masalah kesehatan? Keluarga mengetahui bahwa anggota keluarga mengalami masalah kesehatan. Masalah-masalah kesehatan apa yang saat ini diidentifikasi oleh keluarga ? An. A sering menderita diare, An.A menderita diare tapi tidak tahu pengertiannya karena masih anak-anak. Masalah kesehatan apa yang di anggap serius/ sangat penting bagi keluarga? Masalah kesehatan yang dianggap serius/sangat penting bagi keluarga : sakit yang diderita oleh An.A Tindakan- tindakan yang telah dilakukan keluarga terhadap masalah kesehatan saat ini. Motivasi untuk tidak menghisap jempol lagi dan mengantarkan ke pusat pelayanan jika sempat. d. Praktik diet keluarga : Apakah keluarga mengetahui tentang makanan yang bergizi? Motivasi untuk kontrol rutin dan mengantarkan ke pusat pelayanan jika sempat Apakah diet keluarga memadai? Tn.S makan banyak, Ny. L makan dua kali/ hari, An.A makan dua kali/hari.

Siapa yang bertanggung jawab terhadap terhadap perencanaan, belanja, dan penyipan makanan? Tn. S di bantu oleh Ny. L.

Bagaimana makanan disiapkan? Makanan disiapkan dengan digoreng dan direbus. Jenis makanan yang dikonsumsi keluarga setiap hari ? Jenis makanan yang dikonsumsi keluarga setiap hari : Nasi,sayur, goreng, gulai dengan kecenderungan tinggi kolesterol.

Apakah ada pembatasan-pembatasan anggaran? Tidak ada pengaturan khusus untuk belanja sehari-hari. Apakah makanan disimpan ditempat yang benar? Makanan disimpan dibawah tudung saji. Jadwal makan keluarga? 3 x sehari , tidak ada waktu khusus untuk selingan.

e. Kebiasaan tidur dan istirahat : Pada jam berapa keluarga biasa tidur? Tn.S dan Ny.L tidur jam 21.00-04.00 Ny.L tidur jam 21.00-04.00 An.A tidur jam 12.00-14.00 dan 20.00-05.00. Apakah jumlah jam tidur setiap anggota keluarga cukup ! Tn.S dan Ny. L tidur cukup. Adakah kesulitan tidur pada keluarga ? Tidak ada kesulitan tidur pada keluarga. Dimana anggota keluarga tidur? Anggota keluarga tidur di kamar. f. Latihan dan rekreasi : Apakah keluarga menyadari bahwa rekreasi dan olahraga secara aktif sangat dibutuhkan untuk kesehatan? Keluarga tidak menyadari bahwa rekreasi dan olahraga secara aktif sangat dibutuhkan dalam kesehatan.

Jenis-jenis rekreasi dan aktivitas-aktivitas fisik apa yang anggota keluarga lakukan secara reguler? Nonton Tv, tidak ada aktivitas fisik secara khusus.

Apakah kegiatan-kegiatan ini diikuti oleh semua anggota keluarga atau hanya anggota tertentu? Ya, saat menonton TV seluruh keluarga biasanya berkumpul diruang keluarga.

g. Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga Apakah ada kebiasaan penggunaan alkohol, tembakau, kopi, cola, atau teh yang dilakukan oleh keluarga? Tidak ada kebiasaan minum-minum, hanya merokok 1 bungkus untuk 2 hari. Apakah anggota keluarga secara reguler menggunakan obat-obatan tanpa resep atau dengan resep? Tn.S dan Ny.L membeli obat sendiri ditoko, tapi jika keluhan tidak berkurang dibawa ke pelayanan kesehatan. Apakah obat-obatan diberi label secara tepat dan berada ditempat yang aman, jauh dari jangkauan anak-anak? Ya, obat-obatan diberi label secara tepat dan berada ditempat yang aman, jauh dari jangkauan anak-anak. h. Peran keluarga dalam praktik perawatan diri : Apa yang keluarga lakukan untuk memperbaiki status kesehatan? Berobat bila sakit sudah parah. Apa yang keluarga lakukan untuk mencegah sakit? Tindakan keluarga lakukan untuk mencegah sakit tidak ada. Siapa yang membuat keputusan dalam bidang kesehatan dalam keluarga? Setiap anggota keluarga yang sudah dewasa. Apakah keluarga mengetahui cara perawatan pada anggota keluarga yang sakit? Keluarga tidak tahu cara merawat bila diare pada anak kambuh. i. Praktik lingkungan Apakah saat ini keluarga terpapar polusi udara, air, suara dari lingkungan? Keluarga saat ini tidak terpapar polusi udara, air, suara dari lingkungan.

Apakah anggota keluarga menggunakan pestisida, cairan pembersih, lem, pelarut, logam berat, dan racun dalam rumah? Anggota keluarga tidak menggunakan pestisida, cairan pembersihan, lem, pelarut, logam berat, dan racun dalam rumah.

Jelaskan bagaimana pola keluarga dalam mandi, cuci, penggunaan jamban Pola mandi 2 x sehari, penggunaan alat mandi disendirikan, cuci 3 hari sekali penggunaan jamban secara bergilir.

j. Cara-cara pencegahan secara medis. Bagaimana pendapat keluarga tentang kondisi sehat? Sehat jika tidak ada keluhan Kapan pemeriksaan terakhir terhadap kesehatan dilakukan? Tn.S 3 bulan yang lalu, Ny.L 2 bulan yang lalu, An.A 3 minggu yang lalu. Apa status imunisasi dari keluarga pada bayi, balita, ibu hamil? Lengkap untuk balita dan ibu hamil. k. Praktik kesehatan gigi : Apakah keluarga teratur dalam pemeriksaan gigi? Keluarga tidak teratur dalam pemeriksaan gigi karena tidak pernah ada keluahan. Jelaskan bagaimana keluarga melakukan perawatan gigi? Keluarga melakukan perawatan gigi dengan gosok gigi 2 kali sehari Apakah ada kebiasaan makan manis? Tidak ada kebiasaan makan manis. l. Riwayat kesehatan keluarga : Buatlah riwayat genetika dan penyakit keluarga pada masa lalu mauun masa sekarang. Tn.S tidak ada menderita penyakit keluarga, Ny.L tidak ada menderita penyakit keluarga. An.A sering mengalami diare. Apakah terdapat riwayat penyakit-penyakit keluarga yang berkaitan dengan lingkungan? Tidak ada riwayat penyakit-penyakit keluarga yang berkaitan dengan lingkungan. m. Pelayanan perawatan kesehatan yang diterima : Dari praktisi perawatan kesehatan apa dan lembaga perawatan kesehatan apa anggota keluarga menerima perawatan? Anggota keluarga saai ini tidak sedang dalam perawatan.

Apakah praktisi atau lembaga ini bertemu dengan semua anggota keluarga dan memerhatikan kebutuhan-kebutuhan perawatan kesehatan anggota keluarga? Tidak ada anggota dengan semua anggota keluarga, hanya anggota keluarga yang sakit pada saat diperiksa.

n. Perasaan dan persepsi menyangkut pelayanan perawatan kesehatan: Apa perasaaan keluarga terhadap jenis-jenis pelayanan perawatan kesehatan bagi keluarga yang tersedia dalam komunitas? Tn.S dan Ny.L memeriksa kesehatan di puskesmas. An.A memeriksa kesehatan dipuskesmas dan dokter terdekat. Apakah keluarga memiliki pengalaman masa lalu dengan pelayanan perawatan kesehatan yang keluarga terima? Keluarga tidak ada memiliki pengalaman masa lalu yang kurang memuaskan. Apakah keluarga merasa puas, nyaman, percaya, dengan perawatan yang diterimanya dari pemberi pelayanan kesehatan? Keluarga merasa puas, nyaman, percaya, dengan perawatan yang diterimanya dari pemberi pelayanan kesehatan. Apa sikap dan harapan keluarga terhadap peran perawat? Keluarga berharap perawat selalu bersikap ramah. o. Pelayanan kesehatan darurat : Jika ada pelayanan darurat, apkah keluarga tahu dimana pelayanan darurat terdekat? Keluarga tahu dimana pelayanan darurat terdekat baik untuk anak-anak maupun dewasa. Apakah keluarga memiliki suatu perencanaan kesehatan darurat? Keluarga tidak memiliki suatu perencanaan kesehatan darurat. p. Sumber pembiayaan : Bagaimana keluarga akan membayar pelayanan-pelayanan kesehatan? Keluarga membayar pelayanan-pelayanan kesehatan dengan keuangan pribadi keluarga. Apakah keluarga memiliki asuransi swasta atau bantuan medis , haruskan keluarga membayar penuh atau sebagian ? Keluarga tidak memiliki asuransi swasta atau bantuan medis. Apakah keluarga mendapat pelayanan gratis ? Keluarga tidak mendapat pelayanan gratis.

q. Transportasi untuk mendapat perrawatan : Berapa jauh faislitas perawatan dari rumah keluarga? Jarak fasilitas kesehatan terjangkau dengan kendaraan umum +/- 20 menit dari rumah. Alat transportasi apa yang keluarga gunakan untuk mencapai fasilitas perawatan? Kendaraan umum, kadang-kadang memakai sepeda motor. Jika keluarga harus menggunakan angkutan umum, masalah-masalah apa yang timbul dalam hubungannya dengan jam pelayanan dan lamanya perjalanan ke fasilitas pelayanan kesehatan? Walaupun menggunakan angkutan umum tidak ada masalah yang timbul dalam hubungannya dengan jam pelayanan dan lamanya perjalanan ke fasilitas pelayanan kesehatan. 4. Sebutkan stresor jangka pendek ( < 6 bulan ) dan stresor jangka panjang ( > 6 bulan) yang saat ini terjadi pada keluarga . Stressor jangka pendek Yang menjadi permasalahan di keluarga Tn. S adalah kondisi kesehatan An. A yang menurun dengan penyakit diare. Terkadang Tn. S dan Ny. L merasa cemas dengan kondisi kesehatan An. A karena An. A bukan sekali ini saja menderita diare, sudah berkali-kali. Ny. L takut kalau-kalau An. A menderita diare yang kronik yang sudah tidak bisa disembuhkan lagi. Stressor jangka panjang Keluarga Tn. S mengatakan tidak mempunyai masalah dalam satu tahun terakhir ini kecuali masalah An. A ini. Bpk. S sangat berharap dapat mejalankan tugasnya sebagai kepala keluarga dengan baik. Apakah keluarga dapat mengatasi stressor bisa dan ketegangan sehari-hari? Bisa, sakit yang diderita An.A dianggap sebagai cobaan dan tetap diupayakan untuk berobat. 5. Bagaimana keluarga mengatasi masalah tersebut? Keluarga mengatasi masalah tersebut dengan melakukan upaya pengobatan. 6. Strategi koping apa yang digunakan oleh keluarga untuk menghadapi tipe-tipe masalah ? Strategi koping yang digunakan oleh keluarga untuk menghadapi tipe-tipe masalah dengan selalu berbagi dengan Ny.L. Tn.S dan Ny.L akan berusaha mencari solusi dari permasalahan tersebut. Terkadang ada terjadi perbedaan pendapat antara Tn.S dan Ny.L, maka Ny.L pasrah dan mana yang terbaik buat keluarga. Dan terkadang Ny. L lebih memilih diam saja tanpa menceritakan atau banyak bicara pada siapapun. Namun semenjak An. A bermasalah dengan kesehatannya, Ny.L tidak pernah lagi ada perbedaan pendapat karena lebih berfokus terhadap kesehatan An. A.

Apakah anggota keluarga berbeda dalam cara koping terhadap masalah-maslah mereka sekarang? Menurut Ny.L dalam setiap mengatasi masalah mereka tidak pernah melakukan kekerasan. Ny.L mengatakan jika ada masalah yang sangat sulit dipecahkan karena perselisihan pendapat ia lebih memilih diam saja karena jika dipaksakan juga malah akan menambah masalah lagi. Ny.L tidak mau mempersulit suaminya dengan masalah tersebut.

PENGKAJIAN FISIK KELUARGA


No Yang Diperiksa 1. Keadaan umum 2. Tanda-tanda Vital: TD Nadi Suhu Pernapasan Antropometri: Tinggi badan Berat Badan Kepala : Bentuk Rambut Kulit kepala Kelainan Mata : Konjungtiva Simetris Visus Hidung : Tulang hidung Septum nasi Lubang hidung Telinga : Ukuran Tn.S Baik Tampak kurus 110/70 mmHg 76 x/menit 37 C 22 x/menit 160 cm 48 kg Bulat, simetris Merata, tidak rontok tidak ada luka nyeri tekan (-), Tidak ada kelainan tidak anemis, merah simetris 6/6 Tidak bengkok Tidak berdarah lengkap sedang Ny. L Baik Tampak gemuk 100/70 mmHg 84 x/menit 36,8 C 23 x/menit 159 cm 49 kg Bulat, Simetris Merata,tidak rontok Tidak ada luka nyeri tekan (-) Tidak ada kelainan Tidak anemis, merah simetris 6/6 Tidak bengkok Tidak berdarah lengkap sedang An.A Tampak lemah. pucat dan

70/60 mmHg 80x/i 37,8 C 30 x/menit 115 cm 16 kg Bulat, Simetris Merata, tidak rontok Tidak ada luka di kulit kepala, nyeri tekan (-), Tidak ada kelainan pucat simetris 6/6 Tidak bengkok Tidak berdarah lengkap sedang

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9. 10.

11.

Lubang telinga Pendengaran Mulut dan faring : Bibir Gigi Gusi Tonsil Leher : Kel. Tyroid Integumen & kuku integumen Kuku Thorak : Paru Jantung

tidak berdarah baik tidak eyasnosis tidak caries tidak luka tidak membesar Tidak membesar Tidak luka Tidak peny.kulit Tidak eyanosis Tidak ada suara tambahan Tidak ada pembesaran jantung Tidak ada benjolan Tidak ada nyeri Abdomen tidak acites Tidak odema Tidak atropi KKO : 5 Compos Mentis R. Fis : + R. Pat : -

tidak berdarah baik tidak eyasnosis tidak caries tidak luka tidak membesar Tidak membesar Tidak luka Tidak peny.kulit Tidak eyanosis Tidak ada suara tambahan Tidak ada pembesaran jantung Tidak ada benjolan Tidak ada nyeri Abdomen tidak acites Tidak odema Tidak atropi KKO : 5 Compos Mentis R. Fis : + R. Pat : -

tidak berdarah baik tidak eyasnosis tidak caries tidak luka tidak membesar Tidak membesar Tidak luka Tidak peny.kulit Tidak eyanosis Tidak ada suara tambahan Tidak ada pembesaran jantung Tidak ada benjolan Tidak ada nyeri Abdomen tidak acites Tidak odema Tidak atropi KKO : 5 Compos Mentis R. Fis : + R. Pat : -Formula sederhana ( NaCl dan sukrosa) -Cairan dari bahan makanan, seperti sup, air tajin -Air putih masak

12. Abdomen

13. Muskuloskeletal

14. Neurologis

15. Pemeriksaan penunjang 16. Penatalaksaan terapi

ANALISA DATA Nama KK Umur NO DATA : Tn.S : 35 tahun PENYEBAB MASALAH

1.

Data Subjektif :

ketidakmampuan keluarga Kekurangan volume cairan dan ( An.A ) dengan diare. terutama An.A

Ibu L mengatakan bahwa merawat anggota keluarga elektrolit pada keluarga Tn.S An.A BAB 5 x sehari. Ibu L mengatakan bahwa BAK An.A encer. Ibu L mengatakan bahwa An.A tampak lemah. Ibu L mengatakan mata An.A cekung.

Data Objektif : An.A tampak lemah Mata cekung BB menurun Saat sehat 12 kg Saat sakit 10 kg Tampak pucat Konstipasi feses encer Pola BAB 5x sehari TTV : TD = 70/60 mmHg, N = 80 x/I, 2. S = 37,8 C, R = 30x/i Data Subjektif : An.A tidak mau makan. ketidakmampuan keluarga Perubahan nutrisi kurang dari anggota kebutuhan tubuh pada keluarga keluarga( An. A ) dengan Tn. S terutama An.A

Ibu L mengatakan bahwa merawat Ibu L mengatakan An.A diare. tidak nafsu makan. Ibu L mengatakan An.A merasa mual.

Ibu L mengatakan An.A tampak lemah.

Data Objektif : An.A anoreksia An.A mual BB menurun : Sehat : 12 kg Sakit : 10 kg TTV : TD =70/60 mmHg, N = 80 x/i, S = 37,8 C, R= 30 PRIORITAS MASALAH Nama KK Umur : Tn.S : 35 tahun

Diagnoasa keperawatan keluarga : Kekurangan volume cairan elektrolit pada keluarga Tn.S b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga ( An.A ) dengan diare.

NO 1

KRITERIA Sifat masalah: Aktual

BOBOT 1

PERHITUNGAN 3/3 x 1

SKORING 1

PEMBENARAN Ibu L mengatakan An.A saat ini mengalami diare, BAB 5 x sehari,BAB encer, lemah, dan mata cekung.

Kemungkinan masalah diubah : Mudah dapat

2/2 x 2

Keluarga keluarga merawat baik.

Tn.S

mempunyai besar

status kesehatan tingkat SLTA , berkeinginan An.A memberikan yang terbaik dalam kemampuan perawat untuk merawat cukup

Potensial

masalah 1

2/3 x 1

2/3

Keluarga sudah membawa An.A ke pelayanan kesehatan.Masalah tidak terlalu berat.

untuk dicegah : 4 Cukup 1 2/2 x 1 1

Menonjolnya masalah : Masalah berat,harus segera ditangani. TOTAL SKOR

Keluarga merasa masalah An.A sangat berat dan perlu ditangani segera.

2/3

2.

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan dari kebutuhan tubuh pada kelurga Tn.S terutama An.A b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan diare.

NO 1

KRITERIA Sifat masalah: Aktual

BOBOT 1

PERHITUNGAN 3/3 x 1

SKORING 1

PEMBENARAN Ibu. L mengatakan An.A saat ini mengalami diare, BAB 5 x sehari,BAB encer, lemah, dan mata cekung.

Kemungkinan dapat diubah : Mudah

2/2 x 2

Keluarga status

Tn.S

mempunyai tingkat

kesehatan

SLTA , keluarga berkeinginan besar memnerikan yang terbaik dalam merawat perawat An.A untuk kemampuan

merawat cukup baik.

Potensial masalah dicegah : Cukup untuk

2/3 x 1

2/3

Keluarga An.A

sudah ke

membawa pelayanan tidak

kesehatan.Masalah terlalu berat. 1 1/2 x 1 1/2 Keluarga merasa

Menonjolnya masalah : Ada tetapi perlu diotangani masalah tidak

masalah

An.A tidak terlalu menggangu namun ditangani.

segera. TOTAL SKOR

4 1/6

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA Nama KK Umur : Tn.S : 35 tahun Diagnosa Keperawatan Keluarga Tanggal Teratasi Kekurangan volume cairan elektrolit 14 juli 2013 pada keluarga Bpk.S keluarga b/d merawat ketidakmampuan Tanda Tangan

NO Tanggal Muncul 1. 10 Juli 2013

anggota keluarga ( An.A ) dengan diare. Perubahan nutrisi kurang dari

kebutuhan dari kebutuhan tubuh pada

kelurga Bpk.S terutama An.A b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan diare.

You might also like