You are on page 1of 5

TERAPI FARMAKO UNTUK ANGINA SECARA UMUM Definisi Angina Angina pectoris adalah gejala utama penyakit jantung

iskemik, berupa rasa nyeri hebat di dalam dada (retrosternal) yang menjalar ke lengan kiri, leher atau rahang, di cetuskan oleh kerja fisik, tegangan mental, hawa dingin atau pada waktu makan. Nyeri angina dapat terjadi bila aliran darah koroner tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolic jantung. Rasa nyeri dapat di kurangi atau di hilangkan dengan obat yang memperbaiki perfusi darah ke miokard atau yang mengurangi kebutuhan metabolic jantung atau obat yang bekerja dengan kedua cara ini.

1. Morfin Morfin sangat efektif mengurangi nyeri. Dosis 2-4 mg dan dapat diulang dengan interval 5-15 menit sampai dosis total 20 mg. Kontraindikasi : Cidera kepala = bisa menyebabkan kejang atau syok Distresi pernafasan = akibat dosis yang berlebihan dapat dinetralisir dengan nalokson. Alkoholisme akut

Efek samping : konstriksi vena dan arteriolar melalui penurunan simpatis, sehingga terjadi pooling vena yang akan mengurangi curah jantung dan tekanan arteri. Mekanisme kerja : Bekerja di SSP dan usus karena agonis dari reesptor dan punya afinitas yang lemah terhadap reseptor dan . Efek opioid di SSP dan medulla spinalis yang berperan pada trasmisi dan modulasi nyeri. Implikasi keperawatan : Kaji jenis,lokasi dan intensitas nyeri sebelum dan 30-60 menit setelah pemberian Kaji tekanan darah, nadi, dan frekuensi nafas, sebelum dan secara periodik selama pemberian. Penggunaan berkepanjangan dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis serta toleransi.hal ini jangan sampai mencegah pasien menerima analgesia yang lebih adekuat. Kebanyakan pasien yang menerima morfin untuk alasan medis tidak mengalami ketergantungan psikologis. Dosis tinggi mungkin diperlukan untuk nyeri terapi jangka panjang. Kaji fungsi defikasi secara rutin Pantau perbandingan asupan dan haluaran. Jika terdapata perbedaan yang signifikan, kaji adanya retensi urin dan beritahu dokter. Pertimbangan tes lab : dapat meningkatkan kadar amilase dan lipase plasma

Toksisitas dan overdosis : jika terjadi overdosis,nalokson ( narcan ) merupakan antidotumumnya. Pantau pasien dnegan cermat, dosis dapat diulang atau diberikan dalam bentuk infus. 2. NITRAT Nitrat meningkatkan pemberian D2 miokard dengan dialatasi arteri epikardial tanpa mempengaruhi, resistensi arteriol arteri intramiokard. Dilatasi terjadi pada arteri yang normal maupun yang abnormal juga pada pembuluh darah kolateral sehingga memperbaiki aliran darah pada daerah isomik. Toleransi sering timbul pada pemberian oral atau bentuk lain dari nitrat longacting termasuk pemberian topikal atau transdermal. Toleransi adalah suatu keadaan yang memerlukan peningkatan dosis nitrat untuk merangsang efek hemodinamik atau anti-angina. Nitrat yang short-acting seperti gliseril trinitrat kemampuannya terbatas dan harus dipergunakan lebih sering. Sublingual dan jenis semprot oral reaksinya lebih cepat sedangkan jenis buccal mencegah angina lebih dari 5 am tanpa timbul toleransi. Indikasi : Angina pectoris, treatment CHF, MI akut, mengontrol hipotensi saat operasi Kontraindikasi : Hipersensitivitas, severe anemia, intoleran alkohol( hanya pada IV) Efek samping : CNS: sakit kepala, pusing, lemah; EENT: buram; CV: hipotensi, takikardi, sinkop; GI: mual, muntah, nyeri abdomen Implikasi keperawatan ;

Kaji lokasi, durasi, intensitas, dan faktor pencetus nyeri angina pada pasien Pantau nadi sebelum pemberian obat. Pantau perbandingan asupan dan haluaran dan timbang berat badan setiap hari. Kaji pasien untuk adanya gagal jantung kongestif

Pasien yang mendapat glikosida jantung bersama dengan berpridil harus diukur kadar glikosida jantungnya dalam serum secara rutin dan dipantau untuk adanya tanda dan gejala toksisitas glikosida digitalis. 3. Beta Blocker Beta Bloker tetap merupakan pengobatan utama karena pada sebagian besar penderita akan mengurangi keluhan angina. Kerjanya mengurangi denyut jantung, kontasi miokard, tekanan arterial dan pemakaian O2. Beta Bloker lebih jarang dipilih diantara jenis obat lain walaupun dosis pemberian hanya sekali sehari. Efek samping jarang ditemukan akan tetapi tidak boleh diberikan pada penderita dengan riwayat bronkospasme, bradikardi dan gagal jantung. Terdapat dua jenis yaitu cardioselective (metoprolol, atenolol, dan acebutol) dan noncardioselective (propanolol, pindolol, dan nadolol). Kontraindikasi :

tidak boleh diberikan pada penderita dengan riwayat bronkospasme, bradikardi dan gagal jantung. Efek samping : Tidak ditemukan efek samping Implikasi keperawatan : Kaji bunyi paru,nadi, dan tekanan darah sebelum pemberian dan selama puncak pengobatan Pantau tes fungsi paru sebelum memulai terapi dan secara periodic selama terapi untuk menentukan efektivitas pengobatan. Observasi adanya bronkospasme paradoksal ( mengi ). Bila hal ini terjadi, tunda pemberian obat dan segera beritahu dokter.

4. Heparin Segi lain dari pengobatan angina adalah pemberian antipletelet dan antikoagulan. Cairns dkk 1985 melakukan penelitian terhadap penderita angina tak stabil selama lebih dari 2 tahun, ternyata aspirin dapat menurunkan mortalitas dan insidens infark miokard yang tidak fatal pada penderita angina tidak stabil. Pemberian heparin i.v juga efeknya sama dan sering diberikan daripada aspirin untuk jangka pendek dengan tujuan menstabilkan keadaan penderita sebelum arteriografi. Terdapat obat-obatan pada angina pektoris tak stabil secara praktis dapat disimpulkan sebagai berikut: - Heparin i.v dan aspirin dapat dianjurkan sebagai pengobatan rutin selama fase akut maupun sesudahnya - Pada penderita yang keadaannya cenderung tidak stabil dan belum mendapat pengobatan, beta-bloker merupakan pilihan utama bila tidak ada kontra indikasi. Tidak ada pemberian kombinasi beta-bloker dengan ca-antagonis diberikan sekaligus pada permulaan pengobatan. - Pada penderita yang tetap tidak stabil dengan pemberian beta-bloker dapat ditambah dengan nifedipin. - Pengobatan tunggal dengan nifedipin tidak dianjurkan.
KONTRAINDIKASI : Hipersensitivitas pada protein babi/sapi,prndarahan,luka terbuka,penyakit hati atau ginjal,hipertensi yng tidak diobati. EFEK SMAPING : Pendarahan IMPLIKASI KEPERAWATAN : - Informasi umum : kaji pasien untuk adanya tnada-tanda perdarahan, beritahu dokter bila terjadi hal tersebut. - Kaji oasien untuk adanya tnada-tanda bertambahnya thrombosis. - Pentau pasien untuk adanya reaksi hipersensitivitas ( mengigil, demam, urtikaria ). Laporkan tnda-tnda tersebut pada dokter. - SC : observasi tempat penyuntikan untuk adanya hematoma atau ekimosis atau inflamasi - Pertimbangkan tes lab : masa tromboplastin parsial teraktivasi dan hematocrit d=harus dipantau sebelum dan secara periodic selama terapi. Bila menggunakan terapi IV intermiten, periksa tingkat Aptt 30 menit sebelum dosis berikutnya. Selama pemberian infus kontinu, tingkat aPTT dapat diperiksa 1,5-2 jam setelah permulam terapai heparin. Pantau jumlah trombosit setiap 2-3 hari selama terapi. Dapat menyebabkan trombositopenia ringan, ynag muncul pada hari ke empat dan membaik dengan sendirinya meskipun terapi heparin diteruskan. Trombositopenia

yang memerlukan penghentian terapi, terjadi pada terapi hari kedelapan. Pasien yang telah mendapat terapi heparin berisiko tinggi mengalami trombositopenia berat beberapa bulan setelah terapi ini diberikan. - Dapat memperpanjang tingkat PT, penibgkatan palsu teroksin serum dan negative palsu te ambilan fibrinogen - Dapat menyebabkan penurunan kadar trigliserida dan kolesterol serum dan meningkatkan konsentrasi asam lemak bebas plasma - Juga dapat meingkatkan kadar AST ( SGOT )Mdan ALT ( SGPT ) 5. Ca-antagonis Kerjanya mengurangi beban jantung dan menghilangkan spasma koroner, Nifedipin dapat mengurangi frekuensi serangan anti-angina, memperkuat efek nitrat oral dan memperbaiki toleransi exercise. Merupakan pilihan obat tambahan yang bermanfaat terutama bila dikombinasi dengan beta-bloker sangat efektif karena dapat mengurangi efek samping beta bloker. Efek anti angina lebih baik pada pemberian nifedipin ditambah dengan separuh dosis beta-bloker daripada pemberian beta-bloker saja. Jadi pada permulaan pengobatan angina dapat diberikan beta-bloker di samping sublingual gliseril trinitrat dan baru pada tingkat lanjut dapat ditambahkan nifedi-pin. Atau kemungkinan lain sebagai pengganti beta-bloker dapat diberi dilti azem suatu jenis ca-antagonis yang tidak merangsang tahikardi. Bila dengan pengobatan ini masih ada keluhan angina maka penderita harus direncanakan untuk terapi bedah koroner. Pengobatan pada angina tidak stabil prinsipnya sama tetapi penderita harus dirawat di rumah sakit. Biasanya keluhan akan berkurang bila ca-antagonis ditambah pada beta-bloker akan tetapi dosis harus disesuaikan untuk mencegah hipertensi. Sebagian penderita sengan pengobatan ini akan stabil tetapi bila keluhan menetap perlu dilakukan test exercise dan arteriografi koroner. Sebagian penderita lainnya dengan risiko tinggi harus diberi nitrat i.v dan nifedipin harus dihentikan bila tekanan darah turun. Biasanya kelompok ini harus segera dilakukan arteriografi koroner untuk kemudian dilakukan bedah pintas koroner atau angioplasti. INDIKASI : penderita angina pektoris (nyeri dada),denyut jantung yang cepat,sakit kepala migren. KONTRAINDIKASI : gagal jantung, sick sinus syndrome, blok AV derajat 2 atau lebih (untuk keadaan-keadaan ini sebaiknya dipilih nifedipin), penyakit paru obstruktif, penyakit vaskular perifer atau diabetes melitus yang berat. EFEK SAMPING : jarang terjadi, hanya 2 10 % pasien yang mengalami nyeri kepala, pusing, gangguan saluran cerna dan bradikardia, IMPLIKASI KEPERAWATAN

Informasi umum: pantau tekanan darah dan nadi sebelum dan secara periodic selama terapi Pantau perbandingan asupan dan haluaran dan timbang berat daban setiap hari. Pasien yang mendapat glikosida jantung bersama dengan berpridil harus diukur kadar glikosida jantungnya dalam serum secara rutin dan dipantau untuk adanya tanda dan gejala toksisitas glikosida digitalis.

Pantau EKG dengan sering selama tirasi dosis dan secara periodic pada pasien-pasien yang menerima terapi jangka pnjang Angina : Kaji lokasi, durasi, intensitas, dan faktor pencetus nyeri angina pasien. Penyuluhan pasien atau keluarga : Anjurkan pasien untuk menghubungi dokter bila nyeri dada tidak membaik atau bahkan memburuk setelah terapi atau bila disertai diaphoresis atau sesak nafas. Peringatkan psien untuk terlebih dahulu mendiskusikan pembatasan latihan bersama dojter Beriktahu pasien bahwa nitrogliserin SL dapat digunkan bersam obat ini sesuai petunjuk untuk serangan angina akut.

You might also like