You are on page 1of 14

Mencegah g Korupsi p di Bidang g Pengadaan Barang & Jasa Instansi Pemerintah

Oleh : Adnan Topan Husodo (Wakil Koordinator ICW) Fakultas Hukum UI, 22 Juni 2010

Fakta Korupsi di Sektor Pengadaan

Tid k ada Tidak d k korupsi i yang ongkosnya k semahal korupsi dalam pengadaan barang dan jasa (Donald Strombom, 1998) 1998 ) Bank Dunia secara kasar memperkirakan 50 % dana sebesar US$ 10 miliar menguap karena korupsi (World Bank Bank, 2001 2001) ) Terdapat 81 kasus indikasi korupsi di sektor pengadaan yang modusnya markmark -up, manipulasi dokumen/data tender serta penunjukan langsung (ICW 2008 (ICW, 2008) )

Alasan Utama Transaksi Ilegal Dalam Praktek Pengadaan (Sisi pengusaha)

Perusahaan atau pengusaha rela membayar untuk bisa diikutsertakan dalam daftar prakualifikasi dan untuk membatasi peserta tender. perusahaan juga rela membayar untuk mendapatkan informasi mengenai pro proyek ek dari orang dalam. pembayaran p y ilegal g membuat p pejabat j dapat p pengatur spesifikasi tender sehingga perusahaan yang membayar itu akan menjadi j satusatu-satunya y p pemasok y yang g lolos prakualifikasi. pembayaran ilegal itu dimaksudkan untuk memenangkan kontrak kontrak. (Susan RoseRoseAckerman, 2006).

Alasan Utama Transaksi Ilegal Dalam Praktek Pengadaan (Sisi pejabat publik)

Sumber utama keuangan politik, khususnya di daerah Mempertahankan dan memperkuat relasi politik politik-bisnis Sebagai ongkos birokrasi

Modus Korupsi Pengadaan

UN Offi Office f for D Drug C Control t l and d Crime Prevention (UN (UN-ODCCP) mempublikasikan 10 bentuk korupsi yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa pemerintahan. Modus Korupsi Pengadaan dapat dilacak pada setiap tahapan pengadaan.

Modus Korupsi Pengadaan


Pemalsuan (Fraud) Penyuapan (Bribery) Penggelapan gg p ( (emblezzlement) ) Uang Komisi (commission) Pemerasan ( (Extortion) ) Pilih Kasih (Favoritism) Penyalahgunaan Wewenang (Abuses of Discretion) Bisnis orang dalam (Insider trading) N Nepotisme ti (N (Nepotism) ti ) Sumbangan Ilegal (Illegal Contribution)

Modus Korupsi Pengadaan yang Kerap Ditemukan


Pelaksanaan proyek fiktif Harga proyek digelembungkan hingga 100 100% % lebih P Penunjukan j k l langsung Cacat prosedur (rekayasa lelang/mengarahkan pemenang) SubS b-kontrak Sub k t k proyek k illegal ill l Publikasi fiktif p pengumuman g lelang dan pemenangnya

Sebab Korupsi Pengadaan

Peraturan Pengadaan memberi diskresi bagi praktek kt k PL, PL tidak tid k diaturnya di t mekanisme k i keluhan, tiadanya sanksi wajib dan tegas bagi pelaku. S Struktur Panitia Pengadaan Lelang rentan terhadap tekanan internal maupun eksternal, kemampuan teknis tidak menjadi prioritas. Mekanisme insentif buruk, tidak ada reward bagi panitia yang bertindak jujur dan bersih. Lemahnya y sanksi administratif dan hukum bagi g pelanggar. Sistem lelang tertutup (dokumen yang berhubungan dengan lelang sulit diakses oleh publik). Penegakan audit yang lemah karena tercemar oleh praktek korupsi itu sendiri (hasil audit direduksi, dipesan sesuai keinginan).

Upaya Pencegahan

Kerangka hukum harus mengakomodasi aturan yang jelas, meniadakan diskresi, komprehensif dan transparan. Dalam k t k lokal, konteks l k l P Pemerintah i t hD Daerah h bi bisa secara mandiri membangun sistem pengadaan barang dan jasa yang t transparan dan d akuntabel k t b l dib dibawah h naungan Peraturan Daerah. Meningkatkan persaingan usaha. Memudahkan dan membuka peraturan/prosedur. Prosedur sedemikian rupa dibuat sederhana, sederhana cepat dan tetap/tidak multi tafsir. Membuat kepanitian lelang yang i d independen, d kh khususnya t terhadap h d intervensi dari pejabat diatasnya.

Membuka peluang bagi publik untuk mengawasi i proses pelelangan l l d dengan menyediakan segala informasi dan dokumen yang dibutuhkan untuk kerja pengawasan, membagi b it tugas d dan tanggung jawab secara jelas, adanya kewenangan yang pasti sehingga meningkatkan i k tk akuntabilitas k t bilit sistem i t pelelangan. menghidupkan fungsi mekanisme komplain, baik yang disampaikan oleh peserta lelang maupun publik yang mengawasi. menegakkan sanksi yang tegas, baik yang bersifat administratif dan hukum bagi perusahaan/pengusaha maupun pejabat pemerintah yang bermain dan melakukan kecurangan dalam pelaksanaan lelang (blacklist perusahaan). perusahaan) Mereduksi sistem pelelangan yang membuka kesempatan bagi para pihak

Apa yang biasanya dilakukan ICW?


M Menginvestigasi i ti ik kualifikasi lifik i perusahaan. h Menelusuri keterkaitan rekanan dengan aparat di instansi pemberi proyek proyek. Menelusuri keterkaitan antar rekanan. Membandingkan harga hasil tender dengan harga pasar wajar. Menelusuri output proyek dengan alokasi anggaran yang diberikan (analisa biaya/kinerja). Menelusuri alasan dilakukannya penunjukan langsung. Mengkaji g j otentisitas dokumen lelang. g

Hambatan Membongkar Korupsi Pengadaan.


Tender tertutup. Panitia tender tidak transparan. Tidak ada ruang/mekanisme partisipasi dan kontrol publik. Konfirmasi harga penawaran (tidak adanya ( y standar harga). g ) Spesifikasi terlalu rumit. P Peserta t lelang l l yang di dirugikan ik tidak kooperatif.

Rekomendasi

Keterlibatan masyarakat dalam proses p p perencanaan dan implementasi anggaran. Adanya uji publik terhadap proses pengadaan. Adanya transparansi (UU Keterbukaan Informasi Publik No 14/2008) harus menjadi alat dan landasan dalam menjalankan pelelangan)

Terima Kasih

You might also like