You are on page 1of 20

MAKALAH

PENDUKUNG SUMBER DAYA MANUSIA DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN KURIKULUM


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Kurikulum Dosen Pembina: Prof. Dr. H. Mukhidin, M.Pd. Dr. H. Aziz Mahfuddin, M. Pd.

Oleh:
Asep Wibowo Ade Lery Cahyani NIM: 1201105 NIM: 1201152

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN KURIKULUM S-2 SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013

KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah marilah senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah Swt yang senantiasa memberikan rahmat dan inayah-Nya kepada kita semua. Kami berbahagia karena dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini. Makalah ini mencoba untuk menggali tentang pemahaman atas pendukung SDM dalam implementasi manajemen kurikulum. Dalam upaya untuk melengkapi materi mengenai topik tersebut, kami mengacu kepada beberapa sumber yang mendukung tema yang kami ambil. Kami juga menyadari bahwa dalam pembahasan makalah ini belum mencakup keseluruhan mengenai pendukung SDM dalam implementasi manajemen kurikulum. Di lain sisi, kami mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga dalam penyusunan makalah ini. Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, khususnya Dosen Pembina mata kuliah Manajemen Kurikulum yaitu Prof. Dr. H. Mukhidin, M.Pd. dan Dr. H. Azis Mahfuddin, M.Pd yang telah membimbing kami. Semoga semua yang telah beliau berikan kepada kami dicatat sebagai amal jariyah oleh Allah Swt. Kami menyadari bahwa makalah ini belum dapat memenuhi harapan para pembaca yang budiman karena masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami mohon maaf serta kritik ataupun saran demi perbaikan selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan apapun yang kita lakukan senantiasa berada dalam bimbingan-Nya. Amiin.

Bandung, Maret 2013 Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2 C. Tujuan dan Manfaat .................................................................................2 l BAB II PENDUKUNG SDM DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN KURIKULUM................................................................................................. 3 A. Pengertian Manajemen Kurikulum .......................................................... 3 B. Kedudukan Manusia dalam Manajemen Kurikulum ................................ 4 C. Manajemen SDM ...................................................................................... 7 D. Peran SDM dalam Implementasi Manajemen Kurikulum ........................ 8 BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................. 14 BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ....................................................... 18 A. KESIMPULAN ........................................................................................ 3 B. REKOMENDASI ...................................................................................... 4 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... iii

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Disadari ataupun tidak, kurikulum pendidikan di Indonesia mempunyai permasalahan yang kompleks, baik dari segi perencanaan, implementasi, maupun evaluasinya. Adanya kompleksitas permasalahan tersebut menyadarkan berbagai pihak tentang pentingnya suatu pengelolaan agar kurikulum dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Pengelolaan tersebut lazim disebut dengan istilah manajemen kurikulum. Manajemen kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komperhensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum. Manajemen pada dasarnya adalah proses mengelola penggunaan berbagai sumber daya, baik sumber daya manusia, uang, modal, material dan aset, dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Selain sebagai sumber daya, fokus utama suatu manajemen adalah faktor manusia, atau sering disebut sumber daya manusia (SDM). SDM didefinisikan sebagai keseluruhan orang-orang dalam organisasi yang memberikan kontribusi terhadap jalannya organisasi. Semua fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, implementasi dan evaluasi, ditangani oleh SDM. Untuk mengetahui pentingnya faktor manusia dalam manajemen kurikulum, makalah ini akan membahas mengenai pendukung SDM dalam implementasi manajemen kurikulum. B. Rumusan Masalah Penulis perlu membuat suatu rumusan masalah agar persoalan yang dibahas menjadi lebih jelas dan dapat menjadi acuan bagi penulis melakukan

pembahasan. Berdasarkan latar belakang yang sudah disampaikan, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apa pengertian manajemen kurikulum? 2. Bagaimana kedudukan manusia dalam manajemen kurikulum?
3. Apa saja peran SDM dalam implementasi manajemen kurikulum?

C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penulisan makalah ini terkait erat dengan rumusan masalah yang diajukan yaitu untuk menggali pengertian dan pemahaman pendukung SDM dalam implementasi manajemen kurikulum. Dengan demikian, makalah bertujuan untuk menjelaskan: a. Pengertian manajemen kurikulum. b. Kedudukan manusia dalam manajemen kurikulum. c. Peran SDM dalam implementasi manajemen kurikulum. 2. Manfaat Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri maupun para pembaca, khususnya mahasiswa Pengembangan Kurikulum Sekolah Pasca Sarjana, antara lain: a. Memperoleh pemahaman tentang pengertian manajemen kurikulum. b. Mengetahui kedudukan manusia dalam manajemen kurikulum.
c. Mengetahui apa saja peran SDM dalam implementasi manajemen

kurikulum.

BAB II PENDUKUNG SDM DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN KURIKULUM

A. Pengertian Manajemen Kurikulum Manajemen dalam bahasa Inggris adalah management yang berasal dari kata to manage artinya mengatur, mengendalikan atau mengurus. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manajemen berarti penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sumber daya yang dimaksud di sini adalah unsur-unsur manajemen itu sendiri. Menurut Oemar Hamalik (2006: 27) unsurunsur manajemen terdiri atas: man, money, method, machines, materials dan market, disingkat 6M. Henry Fayol menyebutkan bahwa terdapat lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengkoordinasi, dan mengendalikan. Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Banyak sekali para ahli yang mengemukakan teori mengenai definisi manajemen yang pada dasarnya mempunyai esensi yang sama. Pada dasarnya manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri atas rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi, yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan berbagai macam sumber daya yang ada. Sedangkan istilah kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari dan curere yang berarti tempat berpacu. Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga, terutama dalam bidang atletik pada zaman romawi kuno. Dalam bahasa Perancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai dengan finish untuk memperoleh medali atau penghargaan.

Kurikulum juga mempunyai banyak pengertian menurut para ahli berdasarkan sudut pandang masing-masing. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian manajemen dan kurikulum tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen kurikulum adalah suatu sistem dan proses pengelolaan komponen-komponen kurikulum yang kooperatif, komperhensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum. Manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaanya, manajemen kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Oleh karena itu, otonomi yang diberikan pada lembaga pendidikan atau sekolah dalam mengelola kurikulum secara mandiri dengan memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan misi lembaga pendidikan atau sekolah tidak mengabaikan kebijaksanaan nasional yang telah ditetapkan. B. Kedudukan Manusia dalam Manajemen Kurikulum Oemar Hamalik (2006: 16-17) menyebutkan bahwa manajemen adalah suatu proses sosial yang berkenaan dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia lain serta sumber-sumber lainnya, menggunakan metode yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Dari pengertian ini dapat diketahui bahwa faktor manusia merupakan kunci dalam setiap fungsi dan proses manajemen. Dalam konteks disiplin ilmu, ilmu manajemen didukung oleh berbagai disiplin ilmu lainnya seperti filsafat, psikologi, pendidikan, sosiologi, ekonomi,

sosial budaya, teknologi dan sebagainya. Hamalik (2006: 29) menggambarkan kerangka studi ilmu manajemen dilihat dari sudut ilmu kealaman, ilmu sosial, dan ilmu perilaku sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Studi Ilmu Manajemen (Sumber: Hamalik, 2006: 29) Dari gambar di atas, tampak bahwa kerangka studi ilmu manajemen didukung oleh berbagai disiplin ilmu terkait dengan faktor manusia. Dengan kata lain fokus utama dan inti dari manajemen suatu organisasi adalah manusia atau SDM. Dengan demikian kedudukan manusia dalam manajemen kurikulum sangat sentral. Manusia sebagai unsur dan sumber daya dalam manajemen berfungsi mengatur seluruh unsur-unsur manajemen (6M) supaya lebih berdaya guna,

bermanfaat secara optimal, terkoordinasi dan terintegrasi dengan baik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.

C. Manajemen Sumber Daya Manusia Mengetahui demikian pentingnya faktor manusia dalam suatu manajemen, maka maka SDM tersebut juga perlu dimanajemen. Manajemen SDM pada dasarnya adalah serangkaian sistem yang terintegrasi dan bertujuan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kinerja SDM. Sobri dkk. (2009) mengemukakan bahwa pengelolaan SDM adalah segenap proses penataan yang bersangkut paut dengan masalah memperoleh dan menggunakan tenaga kerja secara efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Secara umum proses manajemen SDM terdiri atas: 1. Perencanaan SDM, yaitu perencanaan kebutuhan SDM dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul, pekerjaan yang lowong pada struktur organisasi, serta jumlah kebutuhan karyawan baru. 2. Rekruitmen SDM, yaitu suatu proses untuk mencari calon pegawai untuk memenuhi kebutuhan SDM pada organisasi. 3. Seleksi SDM, yaitu suatu proses menemukan pegawai yang tepat dari sekian banyak calon yang ada. 4. Orientasi dan penempatan SDM, yaitu pemberian arahan kepada pegawai baru mengenai seluk beluk organisasi serta apa yang harus dikerjakan di tempat yang baru. 5. Pelatihan dan pengembangan SDM, yaitu upaya memberikan pelatihan kepada pegawai untuk meningkatkan skill dan kemampuannya. 6. Penilaian kinerja, yaitu memberikan penilaian terhadap kinerja pegawai yang dapat dikaitkan dengan pemberian reward dan punishment. 7. Kompensasi, yaitu imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi.

Manajemen SDM menjadi bagian atau submanajemen kurikulum. Manajemen SDM sangat penting karena keberhasilan suatu kurikulum sangat tergantung dari profesionalitas SDM yang mendukungnya.

D. Peran SDM dalam Implementasi Manajemen Kurikulum SDM yang berperan dalam implementasi manajemen kurikulum antara lain: pemerintah (menteri, gubernur, bupati/walikota), administrator (kepala dinas pendidikan, kepala sekolah), guru, ahli kurikulum, pengusaha, masyarakat, dan peserta didik. Adapun peran beberapa SDM tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Pemerintah atau Negara. Pada tingkat pemerintah atau Negara memiliki kekuatan (dapat melakukan kebijakan) untuk menerima atau pun menolak proposal keputusan (kebijakan) tingkat yang lebih bawah. 2. Kementrian Pendidikan Nasional. Departemen pendidikan mempunyai kekuasaan dan peranan yang penting dalam menentukan suatu kebijakan, diantaranya: a. Mengembangkan pokok pokok kurikulum, melakukan akreditasi dan memonitor program sekolah b. Mendistribusikan status sekolah, menyalurkan pembiayaan untuk pe ningkatan program sekolah c. Mengembangkan tujuan philosopi, standar kompetensi dan kompetensi dasar d. Menugaskan kosultan (pengawas) ke sekolah sekolah, dan melakukan evaluasi program sekolah. 3. Spesialis/Ahli kurikulum. Secara garis besarnya peran spesialis kurikulum adalah sebagai tenaga ahli atau konsultan kurikulum. Berikut tugas dan peran dari para spesialis / ahli kurikulum: a. Mengajukan gagasan dan berbagai masukan yang diperlukan dalam pengembangan kurikulum.

b. Membantu merumuskan isi dan materi dari kurikulum. c. Menyampaikan hasil dari penelitiannya yang berkaitan dengan kurikulum. d. Menyusun buku buku sumber yang dapat digunakan sebagai referensi dalam pengembangan kurikulum. 4. Pengawas (supervisor). Menurut Vithzal dan Sylviana (2009) dalam bukunya Education

Management, Analisis Teori dan Praktik, mengatakan bahwa pengawas (supervisor) adalah salah satu tenaga kependidikan, yang bertugas memberikan pengawasan agar tenaga kependidikan (guru, rektor, dekan, dosen, ketua program, direktur kepalas sekolah, personnel lainnya di sekolah) dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Adapun tugas dan peranan dari pengawas (supervisor) itu sendiri, antara lain: a. Melakukan supervisi di sekolah sekolah; b. Sebagai pemberi masukan, saran bagi para guru dan kepala sekolah; c. Sebagai motivator dan semangat bagi para guru dalam menerapkan gagasan, pengetahuan dan ketrampilan. d. Mampu melakukan dalam melaksanakan teknis supervisi. e. Mengkoordinasikan semua usaha sekolah; f. Melengkapi kepemimpinan sekolah; g. Memperluas pengalaman guru guru; h. Menstimulasi usaha usaha yang kreatif i. Memberikan fasilitas penilaian yang terus menerus; j. Menganalisis situasi belajar dan mengajar; k. Memberikan pengetahuan/skill setiap anggota/staf; dan l. Membantu meningkatkan kemampuan mengajar para guru. 5. Kepala Sekolah. Menurut Rusman (2011), tugas dan peran kepala sekolah yang harus dimiliki berkenaan dengan manajemen kurikulum, yaitu berhubungan dengan kompetensi kepala sekolah dalam memahami sekolah sebagai sistem yang harus dipimpin dan dikelola dengan baik, diantaranya adalah pengetahuan tentang manajemen itu sendiri. Kemampuan dalam mengelola itu nantinya akan dijadikan pengangan cara berpikir, cara mengelola, dan cara

menganalisis sekolah dengan cara berpikir seorang manajer. Tugas dan peran kepala sekolah yang berkenaan dengan manajemen kurikulum pada kompetensi manajerial, yaitu: a. Menyusun perencanaan; b. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan; c. Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah secara optimal; d. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajaran yang efektif; e. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik; f. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal; g. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal; h. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pendirian dukungan ide, sumber belajar, dan pembinaan rencana sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan

sekolah/madrasah. i. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru serta penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik; j. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional; k. Mengelola keuangan sekola/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien; l. Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah; m. Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah; n. Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung

penyusunan program dan pengambilan keputusan;

10

o. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan kegiatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah; dan p. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta

merencanakan tindak lanjut. 6. Tenaga Pendidik/Kependidikan/Guru. Peran guru sangat penting, guru tidak hanya membuat keputusan atau melaksanakan keputusan perencanaan kurikulum saja tetapi juga

mengumpulkan data yang akan digunakan untuk mengambil suatu keputusan, implementasi keputusan, dan mengevaluasi program. Pada level ini peran guru sangat menonjol dalam menentukan perencanaan, pengaplikasian, dan melakukan evaluasi kurikulum yang dilaksanakan di kelas. Tugas dan peran guru adalah sebagai berikut: a. Guru menyelesaikan aktivitas yang berkaitan dengan kurikulum mulai dari mendesain kompetensi/tujuan dan sasaran hasil pembelajaran; b. Memilih pokok/isi materi; c. Mengidentifikasi sumber daya di dalam masyarakat dan sekolah; d. Mengurutkan materi yang akan disampaikan; e. Memutuskan lingkup dari topik; f. Meninjau kembali isi; g. Memutuskan jenis rencana pembelajaran yang akan digunakan; h. Membangun rencana; i. Mencoba program baru; j. Menciptakan program mengenai perbaikan dan pengembangan di dalam pembacaan atau pokok lain; k. Mencari jalan untuk menyediakan bermacam macam perbedaan individu di dalam kelas; l. Menyertakan isi yang diamanatkan untuk mengukur atas kelas; m. Mengembangkan materi mereka sendiri; n. Mengatur tata letak tempat duduk; o. Mendisiplinkan siswa di dalam kelas; p. Melakukan interaksi siswa dengan sesamanya;

11

q. Melakukan interaksi siswa dengan gurunya; r. Mengatur jam masuk dan keluar untuk setiap sesi mata pelajaran; s. Pengelolaan sumber belajar; t. Penglolaan bahan belajar; u. Mengikuti prosedur dan sistem yang mendukung proses pembelajaran; dan v. Menciptakan iklim/lingkungan belajar yang kondusif. 7. Pengusaha/Industri. Peranan pengusaha atau industri dalam manajemen kurikulum adalah dengan memberikan masukan mengenai isi, materi kurikulum sesuai dengan kompetensi lulusan peserta didik yang dibutuhkan oleh dunia usaha atau industri. 8. Peserta Didik/Siswa. Siswa secara langsung maupun tidak langsung berperan dalam peningkatan kualitas dan manajemen kurikulum. Adapun peran siswa tersebut antara lain: a. Memberikan masukan masukan/ saran saran dalam perbaikan kurikulum. b. Sebagai penerima program, siswa dapat memberikan umpan balik mengenai produk dari kurikulum. c. Menilai pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, sehingga dapat memberikan petunjuk yang berharga dalam memperbaiki kurikulum dan meningkatkan proses pembelajaran. d. Berpendapat tentang kegiatan kurikuler, pembelajaran dan kepentingan lain dalam sistem sekolah. 9. Orang Tua/Masyarakat. Peran orangtua atau masyarakat dalam manajemen kurikulum adalah: a. Memberikan nasihat dan terlibat langsung dalam pengambilan keputusan. b. Membentuk komite yang secara teratur bertemu untuk membicarakan permasalahan kurikulum di sekolah. c. Menyarankan program yang dapat membantu dalam mengatasi kebutuhan kebutuhan di masyarakat. d. Dengan arahan dari sekolah, maka para orangtua dapat membantu anaknya untuk belajar dirumah.

BAB III PEMBAHASAN

Banyak sekali definisi manajemen dari para ahli, namun hampir semuanya menyampaikan konsep dan gagasan yang relatif sama. Manajemen dianggap sebagai suatu proses yang terdiri atas rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi, yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan berbagai macam sumber daya yang ada. Manusia menjadi fokus utama dan tokoh kunci dalam manajemen. Ilmu manajemen didukung oleh berbagai disiplin ilmu yang semuanya terkait dengan manusia. Begitu vitalnya faktor manusia dalam manajemen, sehingga penulis menganalogikannya dengan istilah demokrasi manajemen, yaitu aktivitas manajemen berasal dari, oleh, dan untuk manusia. Maksudnya, salah satu sumber daya utama dalam manajemen berasal dari manusia, seluruh sumber daya diatur dan dikelola oleh manusia, dan tujuan dari manajemen adalah untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia. Manajemen juga merambah pada dunia pendidikan, khususnya kurikulum yang merupakan inti dari pendidikan. Kurikulum perlu dimanajemen karena kompleksnya permasalahan yang ada di dalamnya, baik komponen-komponennya maupun tahap penyusunan/ pengembangannya. Manajemen kurikulum adalah suatu sistem dan proses pengelolaan komponen-komponen kurikulum yang kooperatif, komperhensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Mengingat pentingnya manusia dalam aktivitas manajemen suatu organisasi, maka manusia juga harus di-manage. Begitu juga dalam manajemen kurikulum. Manusia atau SDM sebagai pendukung utama dalam implementasi manajemen kurikulum perlu di-manage supaya dapat memberikan peran dan kontribusi yang optimal dalam pencapaian tujuan pendidikan.

12

13

Peran dan tugas dari pemerintah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi sehingga yang mana pemerintah disini memiliki wewenang sekaligus sebagai tempat awal dan akhir dalam menimbang, serta memutuskan suatu perubahan, pengembangan kurikulum apakah akan ditolak atau tidak. Sedangkan peran dan tugas dari kementrian pendidikan dan kebudayaan sendiri mempunyai kekuasaan dalam mengusulkan serta memberikan masukan ataupun sebagi penyusun dan pembuat rencana yang diperlukan dalam perubahan serta pengembangan suatu kurikulum itu sendiri, dimana akan diteruskan serta diputuskan oleh pemegang kekuasaan tertinggi atau presiden. Para ahli /spesialis kurikulum sendiri memiliki peran dan tugas sebagai seorang ahli yang mempunyai kemampuan dalam meneliti, menciptakan/membuat serta mengetahui dan menentukan perlu adanya perubahan dalam suatu kurikulum yang ada untuk disesuaikan dengan keadaan atau faktor faktor yang mempengaruhinya. Para pengawas/supervisor memiliki peran dan tugas untuk mengawasi, memonitor serta memberikan masukan, kritikan terhadap suatu kurikulum yang telah dilaksanakan atau dilakukan baik itu oleh guru, dosen, maupun kepala sekolah dalam suatu lembaga pendidikan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari implementasi kurikulum dan hal hal apa yang terjadi di lapangan. Peran dan tugas dari seorang kepala sekolah yang mana memegang kekuasaan tinggi di sebuah lembaga pendidikan/sekolah/madrasah. Kepala sekolah memiliki wewenang untuk mengendalikan serta mengontrol segala sesuatu yang berkaitan dengan segala aktivitas/kegiatan dalam suatu

sekolah/madrasah seperti: membuat program sekolah, mengatur guru dan staf adminsitrasi, menciptakan iklim dan budaya dalam sekolah/madrasah dan lain lain. Kemudian peran dan tugas dari para tenaga pendidik/kependidikan sendiri adalah sebagai: pengatur, pengendali, pengontrol peserta didik dalam kelas, pengelola juga pencipta iklim atau budaya dalam kelas. Dan tidak lupa tugas

14

pokok/utamanya adalah sebagai pengajar dan pelaksana sebuah proses pembelajaran. Sedangkan tugas dan peran dari peserta didik adalah sebagai individu yang membutuhkan bimbingan belajar serta sebagai penerima transfer ilmu dari guru dalam proses pembelajaran yang berlangsung dalam kelas. Dan juga sebagai penilai dari kegiatan kurikuler yang dilaksanakan dalam sekolah/madrasah tersebut. Sebagai pengusaha atau pelaku industri juga memiliki peran dan tugas yang sangat mempengaruhi dunia pendidikan khususnya kurikulum. Pengusaha atau pelaku industri mempunyai kewajiban untuk memberikan masukan atau pendapat serta kritikan akan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan teknologi industri yang senantiasa berubah dalam jangka waktu tertentu sehingga dapat menghasilkan lulusan yang senantiasa mampu memiliki daya saing dan terampil dalam berbagai keahlian sesuai dengan tuntutan dunia industri. Peran dan tugas dari masyarakat khususnya orangtua dari peserta didik sangat penting khususnya dalam membekali peserta didik dari segi mental, psikologi serta religi yang mendasar yang mana dalam lingkungan masyarakat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pengetahuan serta sikap juga tingkah laku dari peserta didik tersebut. Masyarakat dan orangtua mempunyai tugas dalam hal menilai dan memberikan pendapat serta kritikan dari hasil pembelajaran, khususnya proses dari kurikulum yang telah berjalan dalam sebuah lembaga pendidikan/sekolah/madrasah.

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan Berdasarkan ulasan dan pembahasan pada Bab I, Bab II dan Bab III, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Manajemen adalah suatu proses yang terdiri atas rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi, yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan berbagai macam sumber daya yang ada. 2. Unsur-unsur manajemen terdiri atas: man, money, method, machines, materials dan market, disingkat 6M. 3. Manajemen kurikulum adalah suatu sistem dan proses pengelolaan komponenkomponen kurikulum yang kooperatif, komperhensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. 4. Kedudukan manusia dalam manajemen kurikulum sangat sentral, yaitu berfungsi mengatur seluruh unsur-unsur manajemen (6M). 5. Manajemen SDM terdiri atas: perencanaan, rekruitmen, seleksi, orientasi dan penempatan, pelatihan dan pengembangan SDM, penilaian kinerja, serta pemberian kompensasi. 6. Pemerintah memiliki peran dalam memutuskan apakah perlu adanya perubahan atau pun perkembangan dari sebuah implementasi manajemen kurikulum tersebut. 7. Kementrian pendidkan dan kebudayaan memiliki peran dan tugas untuk mempertimbangkan, mengotrol, dan mengatur usulan, rencana, bahkan perubahan akan kurikulum itu sendiri. 8. Spesialis/ahli kurikulum mengemban tugas untuk meneliti, memberikan ide, gagasan atau usulan dalam kurikulum yang ada. 9. Bagi para supervisor/pengawas sendiri memiliki peran dan mengemban tugas untuk mengawasi berjalannya sebuah proses dari kurikulum itu sendiri serta memberikan pendapat juga kritikan akan apa yang terjadi selama

15

16

berlangsungnya kurikulum dalam suatu pembelajaran dalam sebuah lembaga pendidikan pada jenjang tertentu di sekolah/madrasah. 10. Kepala sekolah berperan dan bertugas untuk mengatur, mengawasi, serta melihat berjalannya proses pembelajaran serta kegiatan/aktivitas dalam sekolah/madrasah. 11. Tenaga pendidik/kependidikan memiliki peran dan tugas dalam merancang, merencanakan, mengatur, serta membuat proses pembelajaran dalam kelas dapat berjalan dengan baik serta dapat memenuhi kompetensi yang dituju tercapai. 12. Pengusaha/pelaku industry memiliki andil dalam memberikan masukan dan pendapat akan kemampuan atau kompetensi yang seharusnya ada dalam sebuah kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan industri yang terjadi. 13. Sedangkan bagi peserta didik sendiri sebagai sumber penerima ilmu yang harus belajar untuk dapat menjadi sumber daya manusia yang memiliki ketrampilan dan daya saing yang baik sebagai lulusan dari suatu lembaga pendidikan sehingga mampu bersaing di dunia kerja atau industri. 14. Sebagai orangtua yang merupakan bagian dari masyarakat. Memiliki peran dan tugas untuk mengawasi, mengontrol, mengarahkan dan mengetahui hasil proses dari implementasi kurikulum itu sendiri serta dampak yang terjadi pada peserta didik yang mana dapat menjadi masukan, kritikan untuk dapat diperbaiki lebih lanjut.

B. Rekomendasi Penulis memberikan rekomendasi terkait topik kajian dalam makalah ini sebagai berikut: 1. Mahasiswa agar lebih memperdalam pemahaman tentang pendukung SDM dalam implementasi manajemen kurikulum dengan mengacu pada berbagai rujukan sehingga dapat mengkritisi efektivitas kurikulum yang ada saat ini;
2.

Praktisi kurikulum agar dalam malaksanakan manajemen kurikulum selalu berorientasi pada tercapainya tujuan secara efektif dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Hamali, Oemar. 2006. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rusman. 2011. Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Rivai, Veithzal & Murni, Sylviana. 2009. Education Management. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

iii

You might also like