You are on page 1of 6

1

KEWAJIBAN
(Teori Akuntansi)

DISUSUN OLEH: Kelompok 5 1. Rudi 2. Yoga 3. Bunga 4. Happy Cynthia Karina 5. Niken Rakhmawati 6. Annisa Nur Akhadiyati 7. Hendra Fajar 142100212 142100213 142100216 142100..

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKART 2013

KEWAJIBAN
PENGERTIAN
FASB mendefinisi kewajiban dalam rerangka konseptualnya sebagai berikut (SFAC No.6 paragraf 35): Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentranfer asset atau menyediakan/menyerahkan jasa kepada kesatuan lain di masa datang sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu. Karakteristik Utama a. Pengorbanan manfaat ekonomik masa datang Untuk dapat disebut kewajiban, suatu objek harus memuat suatu tugas (duty) atau tanggung jawab (responsibility) kepada pihak lain yang mengharuskan kesatuan usaha untuk melunasi, menunaikan, atau melaksanakannya dengan cara mengorbankan manfaat ekonomik yang cukup pasti di masa datang. Diwujudkan dalam bentuk transfer atau penggunaan aset kesatuan usaha. b. Keharusan sekarang untuk mentransfer aset Pengertian sekarang (present) dalam hal ini mengacu pada dua hal: waktu dan adanya. Waktu yang dimaksud adalah tanggal pelaporan (neraca). Artinya, pada tanggal neraca kalau perlu atau kalau dipaksakan (secara yuridis, etis, atau rasional) pengorbanan sumber ekonomik harus dipenuhi karena keharusan untuk itu telah ada. Pengertian kewajiban mencakupi keharusan: Keharusan kontraktual (contractual atau legally enforceable obligations) adalah keharusan yang timbul akibat perjanjian atau peraturan hukum yang di dalamnya kewajiban bagi suatu kesatuan usaha dinyatakan secara eksplisit atau implisit dan mengikat. Keharusan konstuktif atau bentukan (constructive oligations) adalah keharusan yang timbul akibat kebijakan kesatuan usaha dalam rangka menjalankan dan memajukan usahanya untuk memenuhi apa yang disebut praktik usaha yang baik (best business practices) atau etika bisnis (business ethics) dan bukan untuk memenuhi kewajiban yuridis. Keharusan demi keadilan (equitable obligations) adalah keharusan yang ada sekarang yang menimbulkan kewajiban bagi perusahaan semata-mata karena panggilan etis atau moral daripada karena peraturan hukum atau praktik bisnis yng sehat. Keharusan bergantung atau bersyarat (contingent obligations) adalah keharusan yang pemenuhannya (jumlah rupiahnya atau jadi-tidaknya dipenuhi) tidak pasti karena bergantunga pada kejadian masa datang atau terpenuhinya syaratsyarat tertentu di masa datang. c. Akibat transaksi atau kejadian masa lalu Transaksi atau kejadian masa lalu adalah kriteria untuk memenuhi definisi tetapi bukan kriteria untuk pengakuan. Transaksi masa lalu yang dimaksud di sini adalah

transaksi yang menimbulkan keharusan sekarang telah terjadi. Contoh, karena perusahaan mendapat pinjaman bank (dengan kontak), keharusan sekarang berupa keharusan kontraktual timbulpada akhir perioda akuntansi (berupa pokok pinjaman dan bunga) yang menuntut pengorbanan sumber ekonomik masa datang (suatu saat setelah akhir perioda tersebut). Hak-Kewajiban Takbersyarat Konsep hak-kewajiban takbersyarat menyatakan tidak ada hak tanpa kewajiban dan sebaliknya tidak ada kewajiban tanpa hak. Secara teknis, konsep ini diartikan bahwa hak atau kewajiban timbul bila salah satu pihak telah berbuat sesuatu (to perform). Kontrakkontrak semacam ini dikenal dengan nama kontrak saling-mengimbangi takbersyarat (unconditionally offsetting contracts) atau kontrak eksekutori (executor contracts). Karakteristik Pendukung 1. Keharusan membayar kas Keharusan membayar kas pada waktu dan jumlah rupiah tertentu di masa datang merupakan petunjuk yang kuat atau jelas mengenai adanya kewajiban. 2. Identitas terbayar jelas Hanya menguatkan bahwa kewajiban memang ada tetapi untuk menjadi kewajiban identitas terbayar tidak harus dapat ditentukan pada saat keharusan terjadi. Artinya, untuk menjadi kewajiban pada akhir tahun, pada saat itu identitas terbayar tidak harus diketahui. 3. Berkekuatan hukum Keharusan suatu entitas untuk mengorbankan manfaat ekonomik timbul akibat klaim yuridis (legal claims) yang mempunyai kekuatan memaksa. Adanya daya paksa yuridis hanya menunjukkan bahwa kewajiban tersebut memang ada dan dapat dibuktikan secara yuridis material.

PENGAKUAN, PENGUKURAN, DAN PENILAIAN Pengakuan


Kam mengajukan empat kaidah pengakuan untuk menandai pengakuan kewajiban yaitu: Ketersediaan dasar hukum Keterterapan konsep dasar konservatisma Ketertentuan substansi ekonomik transaksi Keterukuran nilai kewajiban Hendriksen dan van Breda menunjukkan saat-saat untuk mengakui kewajiban yaitu: Pada saat penandatanganan kontrak bila pada saat itu hak dan kewajiban telah mengikat. Bersamaan dengan pengakuan biaya bila barang dan jasa yang menjadi biaya belum dicatat sebagai aset sebelumnya. Bersamaan dengan pengakuan aset. Pada akhir perioda karena penggunaan asas akrual melalui proses penyesuaian.

Pengakuan Kewajiban Bergantung FASB memberi contoh keadaan-keadaan kebergantungan rugi (loss contingencies) yang berpotensi memicu pengakuan kewajiban sebagai berikut (SFAS No.5, prg.4) Ketertagihan piutang usaha. Keharusan berkaitan dengan jaminan produk dan kerusakan produk. Risiko rugi atau kerusakan properitas (fasilitas) kesatuan usaha akibat kebakaran, ledakan, dan bahaya lainnya. Ancaman pengambilalihan aset oleh pemerintah. Persengketaan yang memberatkan atau menunggu keputusan. Klaim atau pungutan yang telah diajukan/dikenakan tau yang mungkin (possible) terjadi. Risiko rugi akibat bencana yang ditanggung oleh perusahaan asuransi kerugin dan kecelakaan dan perusahaan reasuransi. Jaminan terhadap utang pihak lain. Keharusan bank komersial dalam ikatan standby letters of credit. Perjanjian untuk membeli kembali piutang atau aset yang terkait yang telah dijual.

Pengukuran
Pengakuan dilakukan setelah suatu kewajiban terukur dengan cukup pasti. Terjadinya kewajiban pada umumnya disertai dengan perolehan aset atau timbulnya biaya. Pengukuran yang paling objektif untuk menentukan kos kewajiban pada saat terjadinya adalah penghargaan sepakatan (mcasured considerations) dalam transaksi-transaksi tersebut dan bukan jumlah rupiah pengorbanan ekonomik masa datang. Kewajiban Dalam Pembelian Kredit Pelaporan kewajiban harus tetap menunjukkan nilai tunai implisitnya dengan cara mengurangkan bunga tangguhan terhadap utang usaha. Diskun dan Premium Utang Obligasi Nilai nominal atau jatuh tempo utang obligasi sering dianggap sebagai jumlah rupiah kesepakatan pada saat penerbtan obligasi baik bagi penerbit maupun kreditor. Diskun Obligasi Diskun obligasi yang belum diamortisasi bukan merupakan suatu rugi karena aset yang diperoleh sebelumnya tidak ada yang berkurang atau menguap (dissipation). Premium Obligasi Premium yang dibayarkan investor untuk obligasi merupakan unsur dari jumlah rupiah utang perusahaan. Kewajiban Moneter dan Nonmoneter Kewajiban moneter adalah kewajiban yang pengorbanan sumber ekonomik masa datangnya berupa kas dengan jumlah rupiah dan saat yang pasti (baik jumlah tunggal maupun beberapa pembayaran secara berkala). Kewajiban nonmoneter adalah keharusan untuk menyediakan barang dan jasa dengan jumlah dan saat yang cukup pasti yang biasanya timbul karena penerimaan pembayaran di muka untuk barang dan jasa tersebut.

Penilaian
Penilaian mengacu pada penentuan nilai keharusan sekarang pada setiap saat antara terjadinya kewajiban sampai dilunasinya kewajiban. Penilaian adalah penentuan nilai sekarang kewajiban. Dalam hal obligasi, nilai sekarang tersebut disebut nilai bawaan (carrying value)

PELUNASAN
Pelunasan adalah tindakan atau upaya yang sengaja dilakukan oleh kesatuan usaha untuk memenuhi (to satisfy) kewajiban pada saatnya dan dalam kondisi normal usaha (in due course of business) sehingga tidak bebas dari kewajiban tersebut. Pelunasan menjadikan kewajiban tersebut hapus, tiada, atau lenyap (extinguished) secara langsung (kewajiban langsung didebit). Pelunasan secara langsung disebt juga pelunasan secara yuridis karena kewajiban kepada pihak yang berpiutang secara yuridis hapus melalui transaksi langsung yang benar-benar terjadi (misalnya pembayaran tunai secara langsung). Transfer Aset Finansial Untuk melunasi kewajiban, suatu entitas dapat mentransfer aset financial (termasuk kas), barang, atau jasa. Pelunasan kewajiban dengan aset financial juga dapat bersifat tunts bila penyerahan aset financial bersifat takbersyarat dan dianggap sebagai penjualan. Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo Bila utang dilunasi sebelum jatuh tempo (APBO No.26 menyebutnya sebagai early extinguishment of debt), debitur harus menebus utang tersebut dengan harga pasarnya sehingga dapat terjadi selisih antara nilai bawaan dan nilai penebusan. Utang Terkonversi Utang terkonversi atau konvertibel (convertible debt) merupakan salah satu instrumen financial tersebut. Hendriksen dan van Breda menunjukkan bahwa obligasi terkonversi biasanya mempunyai karakteristik sebagai berikut: Tingkat bunga nominal jauh di bawah tingkat bunga pasar untuk obligasi biasa yang setara. Harga konversi yang ditetapkan lebih tinggi dari pasar saham biasa. Harga konversi tidak pernah menurun selama masa hak konversi kecuali karena penyesuaian yang diperlukan akibat pengambilan hak yang melekat pada saham biasa seperti dalam hal terjadi pemecahan saham atau dividen saham. Pembebasan Substantif FASB (melalui SFAS No.76) menetapkan bahwa kewajiban dapat dianggap lenyap bila debitor menaruh kas atau aset lainnya (misalnya obligasi pemerintah) yang tidak dapat ditarik kembali dalam suatu perwalian (trust) dan aliran kas dari aset tersebut akan cukup untuk pelunasan pembayaran bunga serta pokok pinjaman.

PENYAJIAN
PSAK No.1 (pasal 39) menggariskan bahwa aset lancar disajikan menurut urutan likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh tempo. Ini berarti kewajiban jangka pendek disajikan lebih dahulu daripada kewajiban angka panjang. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca untuk mengevaluasi likuiditas perusahaan. Dari segi urutan perlindungan dan jaminan (sequence of protection), utang yang dijamin pada umumnya disajikan lebih dahulu untuk menunjukkan bahwa dalam hal terjadi likuidasi utang ini harus dibayar lebih dahulu.

You might also like