You are on page 1of 2

menyebabkan seseorang mengalami insomnia, yaitu :1. Higienitas tidur yang kurang secara umum (cuci muka, dll)2.

Kekhawatiran tidak dapat tidur 3. Mengkonsumsi caffein secara berlebihan4. Minum alkohol sebelum tidur 5. Merokok sebelum tidur 6. Tidur siang/sore yang berlebihan7. Jadwal tidur/bangun yang tidak teratur C. KlasifikasiMenurut situs melileaorganik (2008) insomnia terbagi atas 3 (tiga) jenis, yaitu :1. Jenis transient (artinya cepat berlalu), oleh karena itu insomnia jenis ini hanya terjadi beberapa malam saja.2. Jenis Jangka pendek. Jenis dapat belangsung sampai beberapaminggu dan biasanya akan kembali seperti biasa.3. Jenis kronis (atau parah) g angguan tidak dapat tidur berlangsung lebih dari 3 minggu.D. Tanda dan GejalaMenurut Remelda (2008), tanda dan gejala yang timbul dari pasienyang mengalami insomnia yaitu penderita mengalami kesulitan untuktertidur atau sering terjaga di malam hari dan sepanjang harimerasakan kelelahan. Insomnia juga bisa dialami dengan berbagaicara:1. sulit untuk tidur tidak ada masalah untuk tidur namun mengalamikesulitan untuk tetap tidur (sering bangun)2. bangun terlalu awalKesulitan tidur hanyalah satu dari beberapa ge jala insomnia. Gejalayang dialami waktu siang hari adalah1. Mengantuk2. Resah3. Sulit berkonsentrasi4. Sulit mengingat5. Gampang tersinggungE. Dampak InsomniaBerbagai dampak merugikan yang ditimbul dari insomni yaitu :1. Depresi2. Kesulitan untuk berkonsentrasi 3. Aktivitas sehari-hari menjadi terganggu4. Prestasi kerja atau belajar mengalami penurunan5. Mengalami kelelahan di siang hari6. Hubungan interpersonal dengan orang lain menjadi buruk7. Meningkatkan risiko kematian8. Menyebabkan kecelakaan karena mengalami kelelahan yangberlebihan9. Memunculkan berbagai penyakit fisikDampak insomnia tidak dapat di anggap remeh, karena bisamenimbulkan kondisi yang lebih serius dan membahayakankesehatan dan keselamatan. Oleh karenanya, setiap penderitainsomnia perlu mencari jalan keluar yang tepat (www.e psikologi.com).F. Pemeriksaan DiagnostikMenurut Remelda (2008) untuk mendiagnosis seseorang mengalamiinsomnia atau tidak dapat dilakukan pemeriksaan melalui penilaianterhadap :1. Pola tidur penderita2. Pemakaian obat-obatan, alkohol atau obat terlarang3. Tingkatan stres psikis4. Riwayat medis5. Aktivitas fisik.G. PenatalaksanaanPenatalaksanaan yang dapat dilakukan pada pasien dengan insomniaini dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :1. Tindakan Keperawatana. Kaji efek samping pengobatan pada pola tidur klien.b. Pantau pola tidur klien dan catat hubungan faktor -faktor fisik(misalnya : apnea saat tidur, sumbatan jalan nafas,nyeri/ketidaknyamanan, dan sering berkemih).c. Jelaskan pada klien pentingnya tidur adekuat (selama kehamilan,sakit, stress psikososial).d. Ajarkan klien dan keluarga untuk menghindari faktor penyebab(misal : gaya hidup, diet, aktivitas, dan faktor lingkungan).e. Ajarkan klien dan kelurga dalam teknik relaksasi (pijat/urut sebelumtidur, mandi air hangat, minum susu hangat).Menurut Remelda (2008) untuk tindakan keperawatan pada pasieninsomnia dimulai dengan menghilangkan kebiasaan (pindah tempat tidur, memakai tempat tidur hanya untuk tidur, dll). Jika tidak berhasildapat diberikan obat golongan hipnotik (harus konsultasi denganpsikiater).2. Tindakan MedisMenurut Remelda (2008) untuk tindakan medis pada pasien insomniayaitu

dengan cara pemberian obat golongan hipnotik -sedatif misalnya: Benzodiazepin (Diazepam, Lorazepam, Triazolam, Klordiazepoksid)tetap i efek samping dari obat tersebut mengakibatkan Inkoordinsimotorik, gangguan fungsi mental dan psikomotor, gangguankoordinasi berpikir, mulut kering, dsb.Daftar Pustakahttp://remelda.wordpress.com/2008/05/23/insomniahttp://situsmelileaorg anik.wordpress.com/2008/05/26/pengertian-dan-faktor-dari-penyakitinsomniahttp://www.e-psikologi.com

You might also like