You are on page 1of 18

Seorang Pria dengan Keluhan Gatal

Kelompok 3

Identitas Nama Usia Jenis Kelamin Alamat Pekerjaan

:: 16 tahun : Laki-laki :: Pelajar

Keluhan utama Gatal di lipat lutut kanan, kuku jari 3 dan 4 tangan kanan, sejak 1 bulan yang lalu Riwayat penyakit sekarang Gatal di lipat lutut kanan disertai kulit kemerahan dan bersisik. Kuku jari tangan menjadi rapuh. Pasien sempat mengobati dengan membeli obat krim di apotik hasilnya rasa gatal sedikit berkurang tetapi Riwayat penyakit dahulu Pasien menyangkal pernah menderita penyakit yang sama dan tidak ada riwayat alergi Riwayat penyakit keluarga Di anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama Riwayat kebiasaan Ia mempunyai hobi olahraga

Pemeriksaan fisik
Status Generalis Kesadaran: Compos mentis TD : 120/80 mmHg Normal (N: <120 dan <80) N : 80x/menit normal (N: 60-100) Suhu : afebris (N: 36,5-37,2) Pernapasan : 16x/menit normal (N: 16-20) Kepala : normosefal Rambut : hitam, distribusi merata

Status Dermatologi
Lokasi : region lipat lutut dextra Efloresensi : eritema (kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh darah kapiler yang reversibel), tepi aktif meninggi (lebih jelas tanda-tanda peradangan) dengan papul (penonjolan diatas permukaan kulit, sirkumskrip dengan diameter lebih kecil dari cm, dan berisikan zat padat) disekitar lesi, central healing (proses penyembuhan yang berada di bagian tengah lesi, sedangkan bagian tepi lesi masih aktif), tampak gambaran polisiklik (bentuk pinggiran yang sambung menyambung) dengan skuama (lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit). Ukuran : plakat (lebih besar dari numular/uang logam), batas tegas (sirkumskrip) Lesi : polimorfi (kelainan kulit yang sedang berkembang, terdiri atas bermacam-macam efloresensi). Lokasi : ungues digiti mani 3 et 4 dextra Efloresensi : kuku rapuh, berwarna putih (leukonikia)

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium darah lengkap Hb : 13g/dl normal (12-16g/dl) Ht : 36% normal (36-48%) Trombosit : 200.000/ul normal (150.000-350.000/ul) Leukosit : 9000/ul normal (5000-10.000/ul) Diff count : 0/2/4/59/28/7 normal (0-1/0-3/2-6/50-70/20-40/28) Pemeriksaan penunjang : Patch test (uji tempel) : (-) menandakan tidak ada alergi Pemeriksaan KOH 10% : Hifa dan/atau artospora (+) menandakan adanya jamur. Pada sediaan kulit dan kuku yang terlihat adalah hifa, sebagai dua garis sejajar, terbagi oleh sekat, dan bercabang. Artospora yaitu spota berderet pada kelainan kulit lama dan/atau sudah diobati.

Anatomi kulit

Anatomi kuku

Patofisiologi Pruritus

Patofisiologi infeksi Dermatofita

Diagnosis

Tinea Korporis et Tinea Unguinum

Tinea Korporis
Tinea korporis adalah penyakit dermatofit pada kulit glabrosa, selain kulit kepala,wajah, kaki, telapak tangan dan kaki, janggut dan lipatan paha. Manifestasinya akibatinfiltrasi dan proliferasinya pada stratum korneum dan tidak berkembang pada jaringanyang hidup. Etiologi : Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton

Tinea Unguinum

Penatalaksanaan
Non medikamentosa 1. diberi edukasi seperti perbaikan pola hidup yang lebih higienis 2. disarankan untuk menggunakan pakaian yang menyerap keringat sehingga menghindari suasana yang lembab

Penatalaksanaan
Medika Mentosa Pada tinea unguium, pemberian obat secara topikal tidak efektif dikarenakan rendahnya daya penetrasi obat pada jaringan kuku sehingga terapi yang digunakan adalah secara sistemik dengan jangka waktu 6 8 minggu. Pada tinea korporis, obat dapat diberikan secara topikal pada area lesi selama 2 4 minggu.

Obat anti-jamur sistemik yang dapat diberikan pada kasus ini : - Terbinafine - Itrakonazol - Griseofulvin
Obat topikal digunakan kira-kira 2cm lebih luas dari batas / pinggiran yang aktif dengan aplikasi 2x/hari dan pengobatan tetap dilanjutkan 1 minggu setelah gejala sudah mereda Obat topikal yang dapat digunakan: - tolnaftat 2% - halopgrin - ciclopirox - obat golongan azole - allylamine

Prognosis
Ad Vitam Ad Fungsionam Ad Sanationam Ad Cosmeticum : Ad bonam : Ad bonam : Dubia ad bonam : Dubia ad bonam

You might also like