You are on page 1of 12

A.

Latar Belakang Sistem sosial adalah suatu sistem dimana didalamnya terdapat aktivitasaktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yangberdasarkan adat kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati/didokumentasi. Dalam suatu sistem sosial, palang tidak harus terdapat dua orang atau lebih, tejadi interaksi diantara mereka, mempunyai tujuan, dan memiliki simbol, strultur, dan harapan-harapan.1 Pancasila adalah ideology dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dalm bahasa sansekerta yaitu panca=lima dan sila=prinsip/azas. Lima sila dalam pancasila adalah : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan Perwakilan 5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Pancasila yang terdiri atas bagian-bagian yaitu sila-sila Pancasila yang pada hakekatnya merupakan suatu asas sendiri, fungsi sendiri-sendiri namun tetap merupakan sutu kesatuan dan keutuhan dimana tiap sila merupakan unsurunsurnya.
1

Menurut Alvin L. Betrand (1980). Sosiologi, Skematika, teori dan terapan.

Dalam tiap butir-butir Pancasila juga terdapat pengaturan tentang suatu system social. Prinsip dasar itu itu merupakan cita-cita dan harapan atau hal yang ditujukan oleh bangsa Indonesia untuk diwujudkan menjadi kenyataan real dalam kehidupannya, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun berbangsa dan bernegara. Disinilah suatu system social itu diatur. Sebenarnya prinsip-prinsip itu dan sudah ditemukan dalam kehidupan real yang telah menjelam menjadi tertib social, tertib masyarakat, dan tertib kehidupan bangsa Indonesia yang ditemukan dalam adat istiadat, kebudayaan dan kehidupan beragama. Dengan demikian substansi Pancasila itu merupakan nilai, yang harus dijabarkan lebih lanjut ke suatu norma dan selanjutnya direalisasikan dalam kehidupan nyata.

B. Rumusan Masalah 1. Sistem social yang bagaimanakah yang terdapat dalam sila-sila Pancasila ? 2. Apakah sistem social sudah dijalankan dengan baik di era sekarang ini ? Apa hambatannya ? 3. Apakah fungsi system social di Indonesia ?

C. Pembahasan Kehidupan masyarakat dipandang sebagai suatu system atau system social,

Yaitu suatu keseluruhan bagian atau unsure-unsur tang saling berhubungan dalam satu kesatuan. Dalam system social pada umumnya terdapat proses yang saling mempengaruhi. Hal ini disebabkan karena adanya saling keterkaitan anatara satu unsure dengan unsure lainnya. Sistem social dipengaruhi oleh ekologi, demografi, kebudayaan, kepribadian, eaktu, sejarah, dan latar belakang. Salah satu karakteristik dari system social adalah ia merupakan kumpulan dari beberapa unsure atau komponen dalam masyarakat. Misalnya dari kalangan pendidik seperti guru atau dosen, dari kalangan pemimpin seperti ketua RT, ketua RW, lurah dan kalangan-kalangan lainnya. Karakteristik dari system yang memperlihatkan bahwa adanya unsure-unsur atau komponen-komponen itu saling berhubungan dan saling tergantung di kehidupan masyarakat. Ciri utama sstem sosial menerima unsur-unsur dari luar (terbuka). Namun juga menimbulkan terjalinnya ikatan antarunsur-unsur dengan unsur lainnya (internal) dan saling pertukaran antara sistem sosial itu sendiri dengan lingkungannya (eksternal). Proses-proses dalam sistem sosial : a. Komunikasi b. Memelihara tapal batas c. Penjalinan sistem d. Sosialisasi e. Pengawasan sosial f. Pelembagaan g. Perubahan social

Sistem sosial budaya Indonesia sebagai totalitas nilai, tata sosial, dan tata laku manusia Indonesia harus mampu mewujudkan pandangan hidup dan falsafah Negara Pancasila ke dalam segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara. Asas yang melandasi pola pikir, pola tindak, fungsi, struktur, dan proses sistem sosial budaya Indonesia yang diimplementasikan haruslah merupakan perwujudan nilainilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, transformasi serta pembinaan sistem social budaya harus tetap berkepribadian Indonesia. Pada dasarnya, masyarakat Indonesia sebagai suatu kesatuan telah lahir jauh sebelum lahirnya (secara formal) masyarakat Indonesia. Peristiwa sumpah pemuda antara lain merupakan bukti yang jelas. Peristiwa ini merupakan suatu consensus nasional yang mampu membuat masyarakat Indonesia terintegrasi di atas gagasan Bineka Tunggal Ika. Masyarakat indonesia adalah masyarakat majemuk, yang hidup tersebar diseluruh tanah air , yang memiliki berbagai macam ragam budaya. Sehingga menimbulkan keanekaragaman institusi dalam masyarakat. Maka pola pikir, pola tindak dan fungsi sistem sosial budaya Indonesia merupakan institusi sosial, yaitu suatu sistem yang menunjukkan bahwa peranan sosial dan norma-norma saling berkait, yang telah disusun guna memuaskan suatu kehendak atau fungsi sosial. Dasar yang penting dalam struktur sosial ialah relasi-relasi sosial yang jelas penting dalam menentukan tingkah laku manusia, yang apabila relasi sosial itu tidak dilakukan, maka masyarakat itu tak terwujud lagi. Struktur sosial juga dapat ditinjau dari segi status, peranan, nilai-nilai, norma, dan institusi sosial dlm suatu relasi.

Jadi, struktur system sosial budaya indonesia dapat merujuk pada nilainilai yang terkandung dalam pancasila yang terdiri atas : a. Tata nilai Tata nilai ini meliputi: a) Nilai agama b) Nilai kebenaran c) Nilai moral d) Nilai vital e) Nilai meterial b. Tata sosial NKRI adalah Negara hukum, semua orang adalah sama di mata hukum. Tata hukum di Indonesia adalah system pengayoman yang mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. c. Tata laku Dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat, maka tata laku harus berpedoman pada norma- norma yang berlaku, yaitu : norma agama, norma kesusilaan/kesopanan, norma adat istiadat, norma hukum setempat, norama hukum Negara.

Masyarakat mempunyai bentuk bentuk struktural, yang dinamakan struktur sosial. Struktur sosial ini bersifat statis dan bentuk dinamika masyarakat disebut proses sosial dan perubahan perubahan sosial. Masyarakat yang mempunyai bentuk bentuk strukturalnya tentu mengalami pola pola perilaku

yang berbeda beda juga tergantung dengan situasi yang dihadapi masyarakat tersebut. Perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengarah pada suatu dinamika sosial bermula dari masyarakat tersebut melakukan suatu komunikasi dengan masyarakat lain, mereka membina hubungan baik itu berupa perorangan atau kelompok sosial. Tetapi sebelum suatu hubungan dapat terjadi perlu adanya suatu proses berkaitan dengan nilai nilai sosial dan budaya dalam masyarakat. Dengan suatu masyarakat yang mengetahui nilai sosial dan budaya masyarakat lain maka hubungan dapat terbentuk. Maka dapat diartikan bahwa proses sosial adalah sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Proses sistem sosial budaya Indonesia mempunyai suatu dinamika tersendiri yang merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari proses pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, yang pada hakikatnya pembangunan seluruh rakyat Indonesia. Maka pada dasarnya proses sistem sosial budaya Indonesia selalu berkaitan dengan pembangunan nasional di mana ia berlangsung beriringan dengan pebangunan nasional, bahkan kadang bisa mendahului pembangunan nasional agar masyarakat dapat menerima pembaharuan sebagai hasil pembangunan nasional.2

Berdasarkan penjelasan dalam tiap sila-sila : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa Sila ini menjiwai sila-sila berikutnya. Yaitu menyadari bahwa manusia adalah makhluk dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga dalam menjalankan segala sesuatunya ingat akan kodrat itu.
2

Kaelan, Ahmad Zubaidi. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan untuk

Perguruan Tinggi. Yogyakarta : PT Paradigma. Halaman 31-37

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Sila kemanusiaan sebagai dasar fundamental dalam kehidupan kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan. Nilai ini bersumber pada kakekat bahwasanya manusia adalah makhluk social. Dalam sila kemanusiaan terkandung nilai-nilai bahwa Negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah menagndung nilai suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia yang berdasarkan atas nurani manusia dalm hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan. 3. Persatuan Indonesia Dalam sila ini terkandung bahwa Negara adalah sebagai penjelmaan kodrat manusia sebagai makhluk social. Negara adalah persekutuan hidup bersama di antara elemen-elemen yang membentuk Negara berupa suku, ras, golongan, maupun kelompok-kelompok. Perbedaan bukannya diruncingkan sebagai konflik dan permusuhan tetapi diarahkan kepada hubungan yang saling menguntungkan untuk mewujudkan tujuan hidup berbangsa. 4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan Perwakilan Rakyat merupakan subjek pendukung Negara. Negara ada dari oleh dan untuk rakyat, oleh karena itu rakyat merupakan asal muasal kekuasaan Negara. Sehingga dalam sila kerakyatan terkandung nilai demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan. 5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Nilai-nilai keadilan haruslah menjadi dasar yang harus diwujudkan dalam kenegaraan untuk mewujudkan tujuan Negara yaitu mensejahterakan seluruh warganya. Demikian pula nilai-nilai keadilan tersebut sebagai dasar dalam pergaulan antar sesama untuk menciptakan ketertiban.3

Dari penjabaran tiap sila dapat diambil beberapa contoh system social yang terjadi dalam masyarakat Indonesia, yaitu : a. Gotong royong Gotong royong ini sudah berakar dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman dahulu. Hal ini disebabkan karena manusia sebagai makhluk social tidak dapat hidup sendiri dan disebabkan karena hasilnya dinikmati bersama-sama jadi tidak adil kalau tidak dikerjakan bersama-sama pula. Gotong royong ini hanya tercipta bila terdapat tenggang rasa di dalamnya. b. Tenggang Rasa Masyarakat terdiri dari berbagai orang dengan beragam pandangan, sikap, nilai, dan kepentingan. Demi terciptanya suatu kerukunan harus ada sikap saling menghargai yang terwujud dalam tenggang rasa. Dengan demikian tenggang rasa berperan penting agar hidup bermasyarakat berlangsung harmonis. c. Musyawarah Dalam kehidupan bermasyarakat yang terdiri dari berbagai macam karakter individu, dalam memutuskan segala sesuatunya haruslah dilaksanakan musyawarah, apalagi Indonesia sebagai Negara demokrasi.
3

Narwoko, Dwi, Bagong Suyanto. 2006. Sosiologi : Teks Pengantar dan

Terapan edisi 2. Yogyakarta : Kencana. Halaman 125

Namun dalam kenyataannya nilai-nilai itu tidak terealisasi seutuhnya. Banyak hambatan yang terjadi, apalagi di era globalisasi seperti ini yang akhirnya menuntut seseorang bersifat individualis. Banyak yang meremehkan nilai-nilai social yang telah ada sejak zaman dahulu. Dapat kita lihat banyaknya demonstrasi rusuh, tawuran, dan kerusuhan-kerusuhan lainnya yang menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia saat ini sudah tidak melaksanakan system social yang telah ada. Seandainya saja masih banyak yang mengmalkan nilai-nilai social yang sudah terkandung dalam pancasila tentulah hal-hal yang merugikan seperti itu tidak akan terjadi.

Fungsi Sistem Sosial Budaya Indonesia4 1. Dalam Keluarga Keluarga adalah lahan pembibitan manusia seutuhnya. Keluarga adalah organisasi alami yang penuh kasih sayang. 2. Dalam Masyarakat Organisassi sosial kemasyrakatan ini adalah lahan pengkaderan, sebagai keluarga buatan, gotong royong buatan, yang penuh perbedaan kepentingan. 3. Dalam Berbangsa dan Bernegara Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, penyelenggaraan negara dan pemerintah harus mengutamakan kepentingan umum.

Sunoto. 2001. Mengenal Folsafat Pancasila Pendekatan melalui

Sejarah dan Pelaksanaannya. Yogyakarta : PT Hanindita Graha Widia. Halaman 3-7 dan 148-149

D. Kesimpulan 1. Sistem social yang ada di Indonesia pada dasarnya adalah yang tercantum dalam tiap buitr-butir sila pada pancasila. Dalam tiap silanya jika dijabarkan sudah mencakup tata cara bersikap tiap individu dalam bermasyarakat dan bernegara. Karena pada dasranya penyusunan pancasila itu sendiri berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kebudayaan dalam masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu. 2. Di era sekarang ini pengamalan pancasila saya rasa masih kurang. Bnayak hambatan-hambatan yang terjadi atau bahkan penyelewenganpenyelewengan dari butir-butir pancasila itu sendiri. Misalnya saja yang sering kita rasakan yaitu banyaknya individu-individu yang bersifat individualistis, tidak punya rasa tenggang rasa dengan sesamanya, dan lain sebagainya. Namun tidak berarti juga bahwa system social telah hilang sama sekali. Hanya individu-individu yang tidak menghayati saja yang kurang dalam melaksanakannya. Dengan adanya penghayatan dan pemahaman yang lebih lanjut, saya rasa kondisiseperti ini bias diatasi. 3. Pada dasarnya system social berfungsi sebagai pengatur dalam kehidupan bermasyarakat ataupun bernegara, karena kita adalah makhluk social yang tidak dapat berdiri sendiri.

E. Saran

Pengamalan pancasila harus terus menerus dikerjakan. Manusia dan masyarakat terus berkembang, karena ia selalu dihadapkan pada berbagai tantangan yang mau tidak mau harus dijawab. Dengan mengamalkan pancasila terus-menerus berarti menjawab tantangan-tantangan baru. Namun sebelum pelaksanaannya hendaknya kita memahami dan menghayati agar tidak ada penyelewengan-penyelewengan lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Budimansyah, Dasim. 2008. Pembelajaran Pembudayaan Pancasila. Bandung : PT Genesindo.

Kaelan, Ahmad Zubaidi. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta : PT Paradigma.

Narwoko, Dwi, Bagong Suyanto. 2006. Sosiologi : Teks Pengantar dan Terapan edisi 2. Yogyakarta : Kencana.

Sunoto. 2001. Mengenal Folsafat Pancasila Pendekatan melalui Sejarah dan Pelaksanaannya. Yogyakarta : PT Hanindita Graha Widia. Halaman 3-7 dan 148149

Tim abdi Guru. 2003. PPKN Revisi Berdasarkan UUD 1945 Hasil Amandemen untuk SLTP kelas 1. Jakarta : PT Erlangga. Halaman 27 dan 59.

You might also like