You are on page 1of 6

M.K.

ANALISIS RISIKO EKOLOGI

PERENCANAAN STUDI ANALISIS RISIKO EKOLOGI HEALTH ASSESSMENT DI KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mulai tahun ajaran 2002/2003 IPB mengeluarkan suatu kebijakan bagi seluruh mahasiswa baru yaitu kewajiban tinggal diasrama. Hal tersebut dimaksudkan agar terjadi peningkatan intensitas kegiatan multi budaya dan kegiatan akademik. Tinggal diasrama berbeda dengan tinggal di rumah orang tua, baik itu dari suasana, pola makan, pergaulan maupun dari segi fasilitas fisik yang tersedia. Pendidikan di perguruan tinggi berbeda dengan pendidikan di SMU, adanya perbedan tersebut menyebabkan mahasiswa baru harus menyesuaikan diri, selain itu banyaknya aktivitas diluar pendidikan menyebabkan semakin tingginya aktivitas mereka. Hal tersebut dapat menyebabkan perubahan pada kebiasaan makan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi status gizi dan kesehatannya. Hasil penelitian yang dilakukan Novikasari (2003) menunjukan sekitar 39.9% mahasiswa baru mengalami penurunan berat badan pada tri wulan pertama tinggal diasrama. Laporan klinik konsultasi Gizi dan Klub Diet GMSK IPB menunjukkan 17% mahasiswa TPB pada bulan Juni 2002 mengalami gizi kurang (Hardiansyah, 2003). Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan poliklinik IPB pada bulan Juni 2002 menunjukkan adanya gangguan kesehatan pada mahasiswa baru yaitu sekitar 40% pernah menderita setidaknya satu jenis penyakit dan kebanyakan dari mereka menderita anemia gizi. Adanya riwayat penyakit tertentu, perubahan status gizi serta faktor sosial ekonomi diduga akan menyebabkan adanya keluhan kesehatan. Begitupun halnya yang terjadi pada mahasiswa S2 dan S3. Dengan banyaknya aktivitas kampus yang dilakukan sehingga pola makan tidak teratur dan makan yang mereka makan tidak terjamin kehigienisannya sehingga menimbulkan berbagai macam penyakit. Adapun dampak lain yang mengakibatkan terjadinya gangguan kesehatan terhadap mahasiswa IPB adalah dari pembangunan gedung baru Common Class Room (CCR) yang dilakukan manajemen pengelola IPB disinyalir mengakibatkan dampak penerununan kualitas lingkungan. Bentuk penurunan kualitas lingkungan salah satunya adalah masalah kesehatan. Banyak mahasiswa IPB yang terkena dampak buruknya kualitas lingkungan yang pada akhirnya menimbulkan penyakit

seperti gangguan pernafasan, masalah pencernaan, penyakit yang diakibatkan oleh virus dan bakteri, demam berdarah, dll. Untuk melihat dampak dari pembangunan ini apakah benar berpengaruh terhadap masalah kesehatan mahasiswa maka diperlukan suatu kajian Ecological Risk Assesment (ERA) atau Analisis Risiko Ekologi. Studi ERA ini akan menjadi sarana untuk mediasi pembangunan kampus IPB kedepannya dan dapat memberikan solusi manajemen pengelolaan yang tepat.

B. Tujuan Tujuan dari studi ERA ini adalah untuk menganalisis dampak pembangunan gedung CCR IPB terkait dengan risikonya terhadap masalah kesehatan mahasiswa.

II. RANCANGAN STUDI ERA Pada dasarnya penelitian ERA yang akan dilakukan merupakan penelitian studi kasus (action research), yaitu menganalisis dampak pembangunan gedung baru di kampus IPB melalui perhitungan teoritis mengenai risiko ekologi (ecological risk assessment) sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan manajemen risiko selanjutnya. Kerangka berpikir penelitian diawali dari pembukaan vegetasi dan perubahan bentang alam yang terjadi akibat pembangunan gedung baru CCR. Adanya perubahan vegetasi dan bentang alam menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan ekologi. Ketidakseimbangan ekologi menyebabkan jenis virus, bakteri, dan kuman tertentu jumlahnya meningkat, berbagai jenis mikroorganisme tersebut dapat menyebabkan berbagai penyakit pada mahasiswa. Selain itu dalam proses pembangunan banyak menimbukan debu, terutama di jalan lingkar kampus dan sekitar area pembangunan gedung baru CCR, hal ini juga diduga menyebabkan sakit gangguan pernafasan. Buruknya manajemen pembangunan kampus IPB juga mencerminkan ketidakseriusan pihak IPB dalam menjamin dan memperhatikan kesejahteraan mahasiswanya. Dalam hal ini yang menjadi studi ERA adalah mengenai kondisi kebersihan warung makan mahasiswa terutama yang berada di dalam kampus IPB dan wilayah sekitarnya yang berada dalam pengawasan manajemen IPB. Selain itu juga dilakukan survei kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal mahasiswa untuk melihat hubungan antara kesehatan dengan kondisi lingkungan. Tahapan selanjutnya adalah melakukan analisis risiko ekologi berdasarkan teori analisis risiko ekologi (ecological risk assessment) yang didapatkan dari hasil studi literatur yang ada, sehingga nantinya dapat diketahui apakah adanya pembangunan gedung baru CCR dan buruknya manajemen lingkungan IPB benar-benar menyebabkan penyakit pada mahasiswa. Selain itu juga dibuat exposure screening berupa diagram alir untuk melihat hubungan antara pembangunan dengan kondisi kesehatan mahasiswa.

Tabel 1. Pengumpulan data studi ERA untuk health assessment di Kampus IPB Dramaga
No 1 Kegiatan Survei jenis-jenis penyakit yang pernah diderita oleh mahasiswa dalam setahun terakhir Survei penyebaran penyakit yang pernah diderita oleh mahasiswa dalam setahun terakhir Survei kondisi lingkungan sekitar tempat tinggal mahasiswa Survei kondisi kebersihan warung makan mahasiswa Lokasi Poliklinik IPB, Asrama TPB, kostan mhs di Babakan Raya, Babakan Tengah Poliklinik IPB, Asrama TPB, kostan mhs di Babakan Raya, Babakan Tengah Asrama TPB, kostan mhs di Babakan Raya, Babakan Tengah Kantin Blue Corner, Red Corner, Kantin Babakan Raya, Kantin Babakan Tengah Data yang diambil -Jenis penyakit -Strata Mhs (S1/S2/S3) -Jumlah mhs yang berobat ke Poliklinik IPB -Jenis penyakit -Lokasi tempat tinggal

-Kondisi kebersihan dan kenyamanan tempat tinggal -Kondisi kebersihan warung secara umum -Kebersihan dapur -Cara memasak -Cara mencuci peralatan masak

Bagan 1. EXPOSURE PATHWAYS HEALTH RISK ASSESSMENT

Sumber penyebab penyakit Vaktor pasif

Vaktor aktif

- lalat/nyamuk - Tikus - Unggas - Kucing - Air -Tanah - Udara

kontaminasi

makanan masuk manusia

Faktor lingkungan 1. Kelembaban tinggi 2. Cuaca ekstrim

Inkubasi typus usus Diare usus DBD darah Malaria darah Ispa Paru

S. Thypus E. Coli A. aegypty Plasma

Faktor Manusia 1. Populasi manusia 2. Pola hidup tdk bersih 3. Manajemen tata ruang/ Drainase yg buruk 4. Kebersihan warung & kantin 5. Sampah 6. Kebijakan pembangunan/ saluran managemen kontrol drainase dan IPB dan PEMKOT Bogor

Imunitas

feses/urin mengandung parasit/ penyakit

sakit

You might also like