You are on page 1of 4

Bagaimana Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) ?

Diterbitkan Nopember 12, 2007 PTK

Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri (dilakukan dalam pembelajaran biasa bukan kelas khusus) dengan jalan
merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa
dapat meningkat. Guru berperan sebagai pengajar dan pengumpul data)

PTK memiliki karakteristik sebagai berikut.


• Masalah berawal dari guru
• Tujuannya memperbaiki pembelajaran
• Metode utama adalah refleksi diri dengan tetap mengikuti kaidah-kaidah
penelitian
• Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran
• Guru bertindak sebagai pengajar dan peneliti.

Mengapa guru dianggap paling tepat untuk melakukan PTK ?


• Guru mempunyai otonomi untuk menilai kinerjanya
• Temuan penelitian tradisional sering sukar diterapkan untuk memperbaiki
pembelajaran
• Guru merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya
• Interaksi guru-siswa berlangsung secara unik
• Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat pengembangan
mempersyaratkan guru untuk mampu melakukan PTK di kelasnya.

Bagaimana guru bisa menemukan permasalahan dan dapat mengindentifikasikan


permasalahan.
Untuk mengindentifikasikan permasalahan yang akan diteliti bagi guru sebenarnya sangat
mudah untuk dilakukan, dengan syarat guru rajin - rajin untuk membuat catatan - catatan
setiap sesi pembelajaran. Dengan catatan - catatan tersebut guru bisa merenungkan dan
memikirkan kekurangan ataupun kelebihan guru dalam penyampaian materi
pembelajaran. Kekurangan - kekurangan itulah yang akan menjadi bahan PTK. Sebab
permasalahan bisa datang dari siswa maupun dari guru itu sendiri, disini guru dituntut
untuk jujur dalam arti jika dalam sistem pembelajaran kekurangan datangnya dari guru
itu sendiri, guru harus mengakuinya.

Contoh contoh kasus yang mungkin bisa digunakan untuk dilakukan PTK misal :
• Siswa kurang berminat dalam menerima pelajaran.
• Siswa hasil ulangannya selalu dibawah standart
• Siswa setiap tanya jawab selalu enggan untuk menjawabnya

Contoh contoh kasus diatas mungkin sering kita jumpai dalam setiap mata pelajaran.

Dengan kasus - kasus diatas guru harus bisa merumuskan permasalahan.

Guru mencari penyebab terjadinya kasus diatas.

Penyebab terjadinya kasus diatas bisa terjadi karena yaitu :


• Dalam menerangkan materi pembelajaran guru kurang menguasai materi
• Terlalu cepat dalam menjelaskan / menerangkan materi
• Terlalu banyaknya siswa diberi catatan - catatan tanpa ada penjelasan dari guru
• Terlalu panjangnya pertanyaan - pertanyaan yang diberikan
• Guru kurang memberi waktu berpikir bagi siswa
• Guru tidak memberi kesempatan siswa untuk bertanya
• Model pembelajaran yang kurang menarik bagi siswa
• Terlalu banyaknya siswa dalam kelas
• Sarana dan prasarana yang kurang memadai
Misalnya setelah di cermati dan di analisa kasus tersebut diatas, terjadi karena model
pembelajaran. Dalam hal ini guru harus melakukan tindakan tindakan perbaikan model
pembelajaran. Rencana tindakan perbaikan ini dicantumkan dalam rencana pembelajaran
yang digunakan dalam mengajarar.

Rencana perbaikan bisa menggunakan dengan beberapa siklus

Siklus 1

Tindakan 1

Melakukan tindakan dengan cara menggunakan metode / model pembelajaran yang baru,
yang dianngap bisa memperbaiki hasil belajar.

Refleks 1

Mengumpulkan data data selama kegiatan pembelajaran langsung dan dianalisis. Dari
hasil analisis guru bisa membuat tolak ukur keberhasilan dan kegagalan yang dicapainya
dalam tindakan perbaikan.

Siklus 2

Siklus 2 digunakan untuk mengimplementasikan serangkain kegiatan pembelajaran pada


siklus 1 setelah dilakukan revisi - revisi terhadap kekurangan yang terjasi pada siklus 1
yang belum tuntas

Berdasarkan hasil refleksi tersebut dapat disimpulkan berhasil tidaknya keseluruhan


tindakan implementasi pembelajaran di dalam kelas terhadap peningkatan hasil belajar
siswa. Apabila pada siklus II tujuan PTK sudah dapat tercapai, maka tidak perlu
dilanjutkan siklus berikutnya. Tetapi apabila tujuan belum tercapai, maka perlu
dilanjutkan siklus berikutnya

You might also like